ZahFad

ZahFad

Oleh:  Ananda Amalia Eka Putri  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
5Bab
992Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Zahra, seorang gadis dengan pergaulan bebasnya pergi dari rumah untuk melepaskan semua penderitaannya. "Ayah dan Ibu tau kenapa aku seperti ini? Karena kalian berdua! Karena kalian nggak urus aku, anak kalian satu-satunya menjadi begini. Kalian membiarkan aku hilang arah. Kalian sibuk kerja terus. Tapi kalian melarang aku untuk ini dan itu seperti burung didalam sangkar. Aku capek, aku nggak mau begini terus!" jelasnya. Keajaiban pun terjadi. Ia bertemu dengan Fadli penolongnya serta mengantarkannya ke Pesantren Ar-Rahman yang membuatnya mendapatkan hidayah dari Allah dan ingin mempelajari tentang agama Islam. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? Apakah Zahra akan mendapatkan cintanya di sana? Masalah-masalah apa yang menghalangi Zahra untuk melangkah? Bacalah buku ini dan temukan kejutan di dalamnya.

Lihat lebih banyak
ZahFad Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
5 Bab
Season 1 (Bagian 1)
Lampu diskotik memeriahkan pesta di rumah Zahra, seorang gadis yang jauh dari agama. Ia hidup di lingkungan pergaulan bebas. Ayah dan Ibunya sibuk bekerja di kantor sehingga tak terlalu mengurus anak gadisnya itu.Pintu tiba-tiba didobrak. Mereka semua yang ada didalam terkejut. Ada beberapa warga dengan wajah geram tampak sangat marah."Pergi!" teriak salah satu warga. Mereka yang ada didalam pun pergi kocar-kacir dengan keadaan mabuk. Tersisa hanyalah Zahra, yang mabuk seraya memegang botol minuman keras."Kenapa kalian merusah pestaku, hah!" teriak Zahra yang mengejutkan semua orang."Karena hal yang kamu dan teman-temanmu lakukan sudah merusak ketenangan warga serta hal itu sangat merusak diri," jelas salah satu warga."Kalian tidak tau cara bersenang-senang," ucap Zahra.Tak lama kemudian, orang tua Zahra datang. Mereka terkejut mel
Baca selengkapnya
Season 1 (Bagian 2)
Marisa membawa Zahra ke kamarnya untuk menenangkan diri. Ia lupa bahwa Zahra belum menggunakan hijab. Dirinya langsung membuka pintu lemari dan mengambil hijab berwarna hijau serta tak lupa gamis dengan warna senada."Kamu pakai ya gamis dan hijab ini.""Aku tak bisa memakainya.""Kalau begitu aku bantu cara memakainya."Marisa membantu memakaikan semuanya untuk Zahra. Perempuan itu bangga bertemu dengan sosok seorang Zahra yang kuat untuk menghadapi cobaan demi cobaan yang ada. Tak lama, semuanya telah selesai."Makasih, Marisa. Kamu sudah membantu aku memakainya.""Sama-sama, Zahra." Marisa tampak tersenyum bahagia."Apakah aku terlihat cantik?" tanya Zahra."Iya, kamu sungguh cantik, Zahra." ***** Magrib telah tiba, saatnya santri dan satriwati pergi ke masjid. Sementara didalam kamar Zahra mondar-mandir memikirkan hal yang mungkin mena
Baca selengkapnya
Season 1 (Bagian 3)
Setelah acara selesai, semua santriwati meninggalkan aula kecuali Uztadzah Khasanah, Zahra, Marisa, dan Yuni."Bagaimana, Zahra? Kamu sudah tau 'kan semuanya yang ada di pesantren?" tanya Uztadzah Khasanah."Sudah, Uztadzah," jawab Zahra dengan senyum mengembang yang jarang dimilikinya."Oh iya, aku lupa soal janji kita, Zahra!" Yuni teringat sesuatu tentang janji itu. Janji yang akan membuat hidup Zahra sengsara."Iya ya, janji itu." Zahra juga mengingatnya. Marisa tampak curiga dengan semua ini."Bolehkah aku ikut?" Marisa ingin ikut untuk memastikan bahwa kecurigaannya pun tidak benar."Jangan, cuma kami berdua saja." Yuni tampak serius.Marisa terdiam dam mengizinkan mereka berdua untuk pergi. ***** Yuni mengajak Zahra ke suatu tempat. Gelap, suasana yang agak menyeramkan, dan ada satu lampu redup di gubuk kecil paling belakang pesantren yang
Baca selengkapnya
Season 1 (Bagian 4)
Zahra langsung membuka pintunya dan berjalan ke ranjang kemudian menangis dengan menutup wajahnya memakai bantal. Ia tak terima dengan fitnah yang diberikan oleh Yuni. Sangat sakit hatinya jika semua orang tidak percaya dengannya. "Sudahlah, jangan menangis, Zahra." Marisa berusaha menenangkan. "Aku nggak sanggup lagi, Marisa. Apakah aku nggak pantas menjadi orang yang baik?" "Kamu pantas, Zahra. Sangat pantas." Zahra kemudian duduk dan mengusap air matanya. "Apakah kamu yakin?" "Sangat yakin!" Mereka saling berpelukan. Zahra melepaskan pelukan dari Marisa dan berkata, "Apakah kamu mau jadi sahabat aku, Marisa?" Marisa kemudian tersenyum dan menjawab, "Sungguh, aku sangat menginginkannya, Zahra." Mereka berdua berpelukan lagi. Persahabatan mereka akan dimulai. Berjuang bersama menghadapi fitnah ya
Baca selengkapnya
Season 1 (Bagian 5)
Adzan subuh berkumandang, Marisa terbangun dari tidurnya. Ia terkejut mendapati Zahra tidak ada di kamar.  "Tidak biasanya ia seperti ini. Mungkin dia lagi ke kamar mandi," pikir Marisa. Dirinya mencoba ke kamar mandi tetapi pintunya terbuka dan tidak ada orang di sana. Ia mecoba mencari ke sekitar kamar asrama tetapi hasilnya nihil. "Mungkin dia sudah duluan ke masjid," pikirnya lagi. Marisa bersiap-siap hendak ke masjid untuk shalat subuh. Setelah siap, ia pergi seraya mencari keberadaan Zahra. Sesampainya di masjid, ia bertanya kepada seseorang bernama Rita. "Hey, Rita. Kamu tadi lihat Zahra nggak?" Rita menoleh dan berkata, "Aku nggak lihat Zahra tuh. Emangnya kenapa?" "Nggak papa, kok. Makasih ya." Dirinya mencoba bertanya kepada santriwati lainnya tetapi jawabannya tetap sama, bahwa tidak ada seorang pun ya
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status