Aku Memilih Mencintaimu

Aku Memilih Mencintaimu

By:  FJ  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
7Chapters
1.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Angin dingin mulai menusuk tubuh Radinya. Dia berusaha tidak terganggu dengan lampu yang mulai berkedip-kedip. Hampir dua puluh menit dia berdiri di sana. Bahkan dia tidak bisa merasakan jari-jarinya lagi. Akhirnya dia memutuskan pergi dari tempat itu. Kemudian latar berganti ke sebuah pintu kamar rawat inap. Dengan pulpen dikantungnya, Radinya melangkah masuk untuk meraih jemari tangan orang yang dicintainya.

View More
Aku Memilih Mencintaimu Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
7 Chapters
Bagian 1
Suara gemuruh saling bersautan. Namun, dia tetap berdiri bersama angin dingin yang mulai menusuk tubuhnya. Ponselnya terus dinyalakan seakan dia menunggu jawaban yang tak nampak. Kakinya mulai gemetar. Rasa dingin mulai menjalar ke tubuhnya. Kemudian ponselnya berdering. "Kau ada di mana?," tanya suara berat yang menghilangkan keheningannya. "Aku di halte dekat kampus. Aku masih menunggu Ansara," ujarnya sambil memasukkan tangannya ke kantung jaket. "Pulanglah. Udara sedang dingin. Kau bisa sakit," ujar pria itu. Namun, dia tidak menjawab dan malah mengakhiri pembicaraan. Dia tetap menatap ponselnya. Lampu di atasnya mulai mati satu demi satu. Halte itu mulai gelap.  Tiba-tiba sebuah kilatan muncul. Dia terkejut dan mulai mundur ke bagian dalam halte. Saat kilat itu hilang, dia melihat beberapa mobil melintas. Salah satunya ambulance. Penasaran, dia melangkahkan kakinya menuju arah ambulance itu pergi. Saat dia sam
Read more
Bagian 2
Ombak seakan menerjang hidup Radinya. Dia harus memutar haluan jauh ke samudra baru. Bagi Radinya yang memiliki kecerdasan, rintangan ini seharusnya tidak sulit. Namun, dia mengalami banyak sandungan."Bagaimana perasaanmu setelah ujian tes masuk?" tanya Augus."Rasanya aku ingin muntah. Aku tidak tahu tesnya berlapis," ujar Radinya."sistem pindah jurusan universitas yang kau pilih adalah yang terbaik. Tentu saja tesnya sulit,""Iya. Jurusan itu cara satu-satunya aku bisa menemui Ansara,""Kau tahu, kau sudah menjadi selebriti di universitas ini. Pertama kau disebut gila dan kedua "bucin". Selamat kawan,"Radinya hanya tertawa mendengar pernyataan Augus. Dia tidak masalah dengan nama yang disematkan padanya.Radinya mulai membaca buku. Dia mulai larut dalam bayang Ansara. Kemudian dia teringat pertemuan mereka.***Radinya Anugrah berlindung di bawah pohon yang rindang. Dia berharap tidak ada orang yang mengganggunya. N
Read more
Bagian 3
Pria itu hanya tertawa geli saat dia melihat reaksi Radinya. Dia meminum alkohol di gelasnya. Kemudian dia duduk di kursi. Radinya dan ibunya tidak bergerak. Mereka seperti memasang kewaspadaan yang tinggi pada pria itu. "Ayolah. Sambutan macam apa ini? Apa kau tidak merindukan suamimu?"  Radinya mulai maju. Sementara ibunya semakin menarik tubuh Radinya. "Tidak apa-apa ibu. Aku bisa mengatasinya" ujar Radinya. Ayahnya mulai menghampiri Radinya. Dia menyiramkan alkohol ke kepala Radinya. "Bagaimana rasanya? Apakah segar?" Radinya tidak menjawabnya. Dia memegang ibunya dengan erat. "Ah, jangan-jangan kau menjadi gagu sejak kejadian itu?" tanya ayahnya sambil menarik tangan ibunya. "Hentikan, mau apa kau di sini?" Bentak Radinya sambil menghempaskan tongkat di tangannya. Ayahnya kembali tertawa. Dia tidak menanggapi pertanyaan Radinya. "Bukan begini caramu bersikap setelah tidak bertemu denganku selam
Read more
Bagian 4
Seran. Gadis itu telah mengenal Radinya sejak kecil. Mereka selalu bermain bersama. Seran dan Radinya seperti soulmate yang tidak bisa dipisahkan. Seran adalah orang yang menyelamatkannya. Ibunya Seran mengelola rumah makan. Radinya dan Resian selalu mampir untuk makan di sana. Orang tua Seran sudah menganggap mereka sebagai anaknya sendiri. Ibunya Seran mengharapkan Radinya akan menjaga Seran saat mereka tidak ada. Awalnya semua baik-baik saja sampai kejadian buruk itu terjadi. Malam itu hujan turun dengan deras. Radinya dan Resian makan bersama keluarga Seran. Namun, Radinya pulang ke rumah sebentar untuk memanggil ibunya. Saat dia sampai di depan rumah. Dia mendengar suara keributan. Dia berlari ke arah ruang tamu dan mendapati ayahnya sedang memukuli ibunya. Radinya tidak tinggal diam. Dia berusaha memukul ayahnya. Namun, dia malah terpental dan membentur meja. Saat Radinya sedang kesakitan, seorang pria masuk dan berusaha menolong ibu Rad
Read more
Bagian 5 (Breaking Dawn)
Ansara menatap Radinya. Pertama kalinya mereka bertengkar sehebat ini. Keduanya terkubur dalam jurang emosi. Ansara merasa Radinya tidak percaya padanya dan terjebak rumor. Sementara Radinya merasa Ansara menyembunyikan banyak hal darinya. "Sudah, aku sudah lelah," ujar Ansara yang pergi meninggalkan Radinya. Radinya tidak mengejarnya. Dia mengerti emosi sedang menyelimuti mereka. Sementara itu, Ansara berjalan ke arah belakang universitas. Dia mulai meneteskan air mata. "Kenapa dia tidak mengerti. Kenapa?, ujar Ansara. Ansara terus berjalan. Tanpa dia sadari ada seseorang yang berjalan di belakangnya. "Permisi," ujar seorang mahasiswa di belakang Ansara. "Iya,". Ansara menatap nametag dan almamater yang dikenakannya. "Apakah kau tahu di mana gedung asrama putra?," tanya mahasiswa itu. "Ah, gedung asrama putra ada di dekat danau. Kau harus berjalan jauh dari sini," ujar Ansara sambil menunjuk arah. Mahas
Read more
Bagian 6
Radinya menuju toko buku. Dia mencari buku psikologi. Tangannya mulai menjelajahi satu persatu rak. Dia membaca setiap deskripsi yang terukir di bagian belakang buku. Nafasnya semakin terasa berat karena kerumitan yang tertuang di sana. Dia menggaruk kepalanya karena teori ini lebih sulit dari dugaannya. Saat dia hampir menyerah. dia melihat sebuah buku bersampul merah. Ada gambar dua saudara laki-laki yang bergandengan tangan. Dia menatap buku itu. Ilustrasinya sangat mirip dengannya. Matanya terbuka lebar saat dia membaca deskripsi yang tertulis.  ''aku memiliki seorang kekasih. Dia sangat menyayangi adiknya. Aku ingin menikahi pria yang telah aku kejar selama tiga tahun. Namun, dia menolak semua itu. Aku harap dia bisa membuka hatinya padaku. Setelah kami berpacaran, aku baru mengetahui dia telah menyimpan luka yang begitu berat...'' Radinya membaca nama penulis buku itu. Atasya Sailendra. Dia sadar penulisnya adalah mantan kekasih kakaknya. Satu-satu
Read more
Bab 7 Aku Tahu yang Kamu Sembunyikan
Suasana tegang terasa di kantor polisi. Arisa menjawab pertanyaan polisi dengan ketus. Dia merasa kejadian yang menimpa Ansara bukan kesalahannya. Sementara itu, polisi juga menanyakan kesaksian Ansara terkait kejadian yang menimpanya. Ansara mulai merasa tertekan. Dia mulai menggaruk tangannya berulang kali."pak, sepertinya anak saya tidak bisa melanjutkan sesi ini. dia harus istirahat."polisi menatap Ansara. mereka mulai memahami wajah ansara yang terlihat pucat."baiklah, kami akan kembali besok."ibu Ansara membawanya kembali ke kamar. Ansara memegang tangan ibunya. Dia memegangnya dengan erat."ibu, aku takut."ibunya mendekap tubuh Ansara. Dia mengelus rambutnya."kau akan baik-baik saja."Arisa mulai mengamuk di kantor polisi. Dia merasa kesal karena polisi menghujaninya dengan pertanyaan yang dia anggap aneh."kalian menuduhku melukainya?'' bentak Arisa.''kami tidak menuduhmu, kami hanya menanyakan keberadaanmu saat kejadian menimpa Ansara.'' ujar polisi berusaha menenan
Read more
DMCA.com Protection Status