"Menikahlah denganku aku bayar 500 juta." Miranda terpaksa menikah kontrak dengan sopir pribadinya setelah calon suaminya kabur di Hari H pernikahan. Awalnya hanya menikah kontrak tapi kok bisa hamil?
View MoreLoh bukannya kalau acara Yasinan itu semua boleh datang ya?” tanyaku,” keknya sih,” lanjutku bergumam. Karena aku juga gak pernah datang ke acara seperti ini.“Ya harusnya begitu, mbak. Tapi nyatanya tidak dengan kami.” Nur menunduk sedih. “Memangnya gimana Nur?”tanyaku penasaran.“Ya karena kami miskin mbak, makanya kami gak..”“Nur, sudah. Gak baik bicara seperti itu. Sudah nasib kita jadi orang gak punya,” tegur Ibu yang membuat Nur tak melanjutkan ucapannya.“Ya udah. Kapan acara Yasinan? Nanti kita datang, nanti mbak ikut. Kalau ada yang macam-macam biar mbak yang jawab,” ucapku. “Beneran, mbak. Ya Allah mbak seperti malaikat bagi kami.”Nur memelukku sementara aku tiba-tiba saja air mata menetes tanpa aku komando._Waktu menunjukkan pukul 10 malam saat aku masuk ke dalam kamar. Perhatianku tertuju pada hp yang belum aku sentuh dari pagi tadi. Ada beberapa pesan dari teman-temanku. [Hoi monyet gunung, lo kemana sih?] tanya teman akrabku yang bernama Virda. Aku tak ingin memba
“Ono opo to Bu?”tanya Nur yang kaget mendengar teriakkan Ibunya. “Iki Lo, la kok mahal banget. Masa harganya 500 ribu,” jawab ibu dengan wajah kaget. “Oalah, Bu. Mbok Ojo deso to. Namanya juga di mall,” ucap Nur. Sementara aku hanya tersenyum melihat tingkah mertuaku.Tiba-tiba seorang wanita berpakaian khas pegawai mall mendekat. “Maaf, Bu kalau mau minta-minta jangan di sini ya. Ini mall bukan pasar!” What? Aku segera mendekat, ini tak bisa dibiarkan.“Loh kami ini mau beli je mbak, bukan mau minta-minta,” ucap Nur.“Aduh, mending kalian ke pasar saja deh. Di sana mahal-mahal!” Kutatap wajah SPG itu, ada tenaga penjual seperti itu.“Ada apa mbak?”tanyaku pada pelayan tadi. “Ini loh mbak, la wong dari pakainya aja deso. Kotor dan bau, la kok bisa-bisanya masuk mall sini. Kan gak ngenakin penununjung,” jawab SPG itu menghina.“Ibu sama Nur mau baju yang mana?”tanyaku to the poin tanpa melihat wajah SPG tadi “Ndak usah nak Miranda, mahal,” jawab Ibu sungkan.“Gak papa, ibu pil
“Oalah jare orang kaya, hartanya banyak. La kok beli panci aja kredit, itu beneran kaya atau borongan,” ucapku meledak yang membuat wanita bernama Saminah itu seketika wajahnya berubah merah padam.“Kamu itu Yo Men, nagih itu mbok ada sopan-sopannya. Tahu kondisi, bikin malu saja!” Geram wanita setengah tua itu pada lelaki yang tadi menagih hutang panci. “La Mbok De ya susah kok, capek aku nagihnya,” balas tukang panci tadi yang membuat wanita bernama Saminah itu makin geram.“Halah Mbok De Saminah gak usah malu-malu. Kalau memang punya hutang ya ngaku aja punya hutang, gak papa kok,” balasku. “Dasar, awas Yo kamu. Mantune Darti.”Wanita itupun pergi meninggalkan kami. Sementara aku segera mengajak adik ipar dan mertuaku pergi. “Naik grab bisa gak ya?”tanyaku.“Gak bisa mbak. Wong desa ini terpencil kok,” jawab Nur.“Walah terus piye, kudu jalan ya,” ujarku. Ngilu juga membayangkan jalan melalui jalan berliku seperti ini. Mana banyak kotoran sapi sama kambing lagi.“La iya mbak,” j
Bab 4"Darti berlaga kamu ya, hidup aja mengkas-mengkis. Pagi makan sore enggak. La kok mau saingan sama aku!" Aku yang baru saja mau menyiapkan rendang hasil masakan ipar seketika mengintip ke teras. Tampak seorang wanita berpakaian menor berdiri di depan ibu mertua. "Ono opo to , Yu? Saingan apa, la kalau aku mau saingan sama sampean ya gak mungkin. Sampean loh orang kaya, anake punya toko gede di jakarta la kok dibandingkan dengan saya yang cuma buruh tani," jawab ibu mertua. "Bagus lah kalau kamu sadar, kalau orang kismis itu ya kismin aja. Gak usah main-main! Berlaga ngasih uang saku saja 100 ribu. Mau sok-sokan kamu!" Sengit wanita itu yang membuat ibu kaget bukan main."Oalah yo gak mungkin to mbak Yu. Wong aku itu loh cuma orang gak punya kok ngasih THR banyak gitu. Uang segitu sudah cukup aku pakai makan seminggu lebih," jawab ibu."Yowes berarti anake Pardi itu cuma menganda-mengada, gak mungkin juga kamu ngasih THR sebanyak itu. Begonya Loh, aku kok ya percaya aja sama c
"Serius ni mbak mau diborong?"tanya penjual sayur dengan ekspresi tak percaya."Walah kok percaya sama mantune lek Darti. Paling ya cuma ngibul," sinis ibu-ibu tadi."Hitung saja pak, semua yang bapak bawa," jawabku yang membuat wajah penjual sayur sumringah."Awas ya Tukimin. Nanti dihutang doang sama dia," sengit warga.Kukirik sekilas orang itu. "Semua dua juta mbak sama daging."Warga tadi tersenyum mengejek."Heleh, wong kota kere aja kok, sok Sokan mau borong sayur," ejek warga. Kusunggingkan senyum dengan ejekan mereka. Segera kubuka dompet agak lebar dan memperlihatkan isi dompetku. "Ini, bang. Cash ya gak hutang. Kembalian ambil saja!" Ucapku."Wah, Alhamdulillah mbak gak hutang." "Heh Tukimin, jangan senang dulu ya kamu. Nanti dimasukkan pesugihan sama dia!" Sinis warga.Dasar orang kampung. "Pak saya ambil daging saja dua kilo. Yang lain bagikan sama warga yang lain."Wajah tukang sayur itu tampak semakin kaget."Serius, mbak?""Iya pak, termasuk ibu-ibu rese ratu gosi
Bab 2"Ini ambil rendang basimu. Aku tak butuh!" Kulempar rendang itu tepat ke wajahnya tak peduli walaupun wajah glowing kini penuh dengan bumbu rendang basi."Heh, anak kurang pendidikan. Pasti orang tua kamu nggak pernah mengajarkan sopan santun ya. Dasar orang kota," kesal wanita yang dipanggil Ton itu oleh mertuaku. "Justru ini masih sopan karena kalau tidak sudah kusvmpal mulut anda pakai rendang basi ini, biar ada paham rendang ini bisa dimakan atau tidak!" Geramku."Heh gak usah berlaga ya kamu. Masih mending aku kasih rendang, kalian bisa makan daging daripada engga. Nggak usah sok kaya deh kalian, biasa juga kalian makan rendang basi kok." Wanita itu kian kesal, dia cemberut dan kedua alisnya menyatu. Aku geram, bukannya merasa bersalah karena telah memberikan rendang basi tapi malah terus menghina. "Kalau dipikir itu menjaga bisa macam-macam. Terima saja memang kalian kere. Gak usah berlaga jadi orang kaya!" Aku makin geram. Kukepal telapak tangan. Namun, saat mulut in
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments