Menjemput Bahagia (Dokter Tampan itu Bodyguardku)

Menjemput Bahagia (Dokter Tampan itu Bodyguardku)

By:  Alannayuanda  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
27 ratings
38Chapters
7.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ayuni seorang ibu berusia 24 tahun dengan putri tanpa seorang ayah. Dia menjalani hidupnya di desa bersama putri dan ibunya yang sudah tua dan sakit. Statusnya seorang ibu tanpa ikatan pernikahan menjadi cemoohan warga di desanya. Cobaan silih berganti menghampiri hidupnya. Jodi seorang Dokter muda yang arogan datang ke desanya untuk bertugas sementara. Kelembutan, kesabaran Ayuni memikat hati Jodi sejak lama, bermula dari rasa simpatinya. Akankah Ayuni tertambat hatinya dengan Jodi yang berbeda status, sifat dan karakter nya? Ada rahasia-rahasia yang perlahan mulai terbongkar, menyelimuti kisah mereka. Di tengah kekalutan hidup Ayuni, datang Fabian seseorang di masa lalu, yang datang meminta kembali cinta yang sudah Ayuni kubur dalam-dalam di hatinya. Bagaimana kisah suka duka mereka akan berakhir? Bagaimana kisah Ayuni Menjemput Bahagianya

View More
Menjemput Bahagia (Dokter Tampan itu Bodyguardku) Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Agus Irawan
hai kak mampir juga ke novel saya. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-02-22 14:14:53
0
user avatar
Ceresss
sekarang jarang update
2021-09-03 20:22:25
1
user avatar
Alannayuanda
Maaf ya agak lama up ya! Lagi sibuk, tidak lama pasti aku up bab terbarunya di tunggu aja! terimakasih.
2021-08-08 11:17:17
0
user avatar
Ceresss
lanjutkan semakin penasaran
2021-07-27 07:53:24
0
user avatar
Rahayu
Ceritanya cukup beda dengan yang lain. Good lah
2021-07-18 17:28:02
1
user avatar
Veedrya
Menarik nih, banyak intriknyaaa
2021-07-16 11:02:12
2
user avatar
Sianida
kasihan ayuni😢 lanjut thor!
2021-07-16 10:30:18
1
user avatar
Aililea (din din)
syedihhh😢😢😢😢
2021-07-16 10:02:35
1
user avatar
@Fatamorgana16
thats interested
2021-07-16 09:48:29
1
user avatar
amelzia channel
Lanjutkan thor
2021-07-14 17:42:47
1
user avatar
Ida Susilawati
serruu serruuu
2021-07-14 13:03:32
1
user avatar
Radian Alfajri
Ceritanya menarik untuk dibaca...
2021-07-13 08:04:16
1
user avatar
Yasri Aryanti
Tidak bosen untuk dibAca..
2021-07-13 08:01:30
1
user avatar
daris
Makin lama makin seru
2021-07-13 07:02:25
1
user avatar
Arill Jr.
Sangat bagus cerita. Nyah hhe
2021-07-12 22:44:30
1
  • 1
  • 2
38 Chapters
1. Wajah Masa Lalu
(Author P.O.V)   "Gajian kali ini di tunda lagi, lusa baru uang  gajian turun," kata Badrun mandor pabrik memberikan pengumuman kepada para pekerja, lalu pergi tanpa menjelaskan lagi. Terlihat raut kekecewaan di wajah para pekerja, padahal mereka menanti-nanti sejak pagi tadi. Ini hal yang sering terjadi ketika waktu gajian tiba. Ayuni pun sama dengan mereka, kecewa dan hanya bisa pasrah. Dia berjalan keluar pabrik dengan lunglai ingin segera kembali pulang ke rumah melepas penat dan kekecewaan.  'Ah...Menyebalkan!' Padahal dia sudah tidak lagi mempunyai simpanan uang, dia merogoh saku celana nya dan memandang uang satu lembar dua puluh ribuan di tangan, "Uang ini harus cukup sampai lusa," dia menggumam dalam. Teringat, tadi pagi dia berjanji akan membelikan ayam goreng kesukaan Yasmin, anak nya. "Ayuni!" Dia menoleh pada sumber suara itu, dia melihat Badrun, mandor pabrik dengan tersenyum menyebalkan kepadanya.
Read more
2. Perkataan Orang Dewasa
(Author P.OV)   Subuh itu, Ayuni bergegas ke dapur memasak nasi dan melakukan aktifitas pagi seperti biasa. Sejak memiliki anak tak ada rasa malas, apalagi berleha-leha. Dia harus menjadi ibu yang tangguh mengerjakan urusan rumah, mendidik anaknya dan bekerja. Dulu, dia adalah anak yang manja karena dia anak tunggal. Orang tuanya meskipun tidak kaya, tapi berkecukupan dan selalu memanjakan. Keadaan berubah semenjak ayahnya meninggal saat dia sekolah menengah pertama. Dan ibunya yang melanjutkan perjuangannya mencari nafkah, usaha yang sudah di rintis ayahnya sebelum meninggal, mengalami kebangkrutan karena ibunya hanyalah ibu rumah tangga biasa yang tidak paham berbisnis. Dia mendengar suara langkah kaki di belakang, rupanya Yasmin terbangun. Rumah mereka memang kecil sehingga apapun segala aktivitas di rumah akan terdengar seisi rumah. Mungkin dia terbangun karena mendengar suara air ketika mencuci. "Sudah bangun sayang, mandi ya lalu sa
Read more
3. Perampokan
(Author P.O.V) Dorr... Dorr....Suara itu memecah kesunyian malam di desa yang tenang. Sebagian warga desa keluar ingin melihat sumber suara, Namun mereka tak mendapati apa pun ketika melihat keluar. Lalu mereka kembali masuk ke rumahnya masing-masing.Ayuni tentu saja terbangun karena suara seperti tembakan itu terdengar dekat dengan rumahnya. Dia mengintip di balik jendela melihat sekeliling rumah tapi tidak terlihat ada seseorang atau apapun disana. Rasa takut dan penasaran menjadi satu. "Bu suara apa tadi itu?" Yasmin mengejutkannya di belakang."Suttt.. entahlah sayang," Ayuni menjawab dengan meletakan jari telunjuk di mulutnya. Dia tak berani untuk keluar, untuk melanjutkan tidurnya juga dia tidak berani, khawatir jika terjadi sesuatu lagi.Sekelilingnya sunyi senyap dia bertanya-tanya suara tembakan itu terdengar sangat jelas, tapi kenapa tidak ada seseorang pun di luar sana. Rumahnya memang terbilang agak jauh ber
Read more
4. Dokter Arogan
(Ayuni P.O.V)   Astaga! kesiangan.... "Yasmin bangun Nak!, kita bisa terlambat." Aku membangunkan anakku yang masih terlelap tidur. Sepintas aku berpikir apa sebaiknya dia tidak sekolah dulu mengingat kejadian kemarin, mungkin dia belum siap kembali ke sekolah. Di tengah kebimbangan itu tak ku sangka dia sudah melompat dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi. Aku menuju dapur dan menyiapkan sarapan. Setelah dia mandi, ku lihat dia memakai seragam sekolahnya. "Kamu sekolah hari ini?" tanyaku. "Lho Ibu ini gimana sih tentu saja aku harus sekolah, Ibu aneh," jawabnya. "Baiklah," aku tersenyum dan bersyukur, dia sepertinya sudah bersemangat lagi untuk berangkat sekolah. Setelah semuanya selesai dan kami bersiap untuk pergi ke sekolah tak lupa aku menyiapkan makanan untuk ibu. "Ibu kita berangkat dulu, ingat ya jangan pergi ke mana-mana tunggu Yasmin pulang sekolah!" Ujarku. Dia hanya mengangguk dan melanj
Read more
5. Nilai Persaudaraan
(Jodi P.O.V)   Aku menyaksikan Ayuni gelagapan dengan apa yang di katakan anaknya.   Tentu saja dia tidak tahu bahwa memang itu tujuanku datang ke desa ini, tanpa dia sadari aku sudah memperhatikannya sejak lama. *** Empat tahun yang lalu untuk pertama kali aku bertemu dengannya tanpa di sengaja. Dia sedang dilabrak oleh seorang perempuan. Aku merasa penasaran dan tertarik untuk menyaksikan pemandangan itu. "Dasar ganjen! kamu mau cari perhatian sama pacarku, kenapa dia mengantarkan kamu pulang?" si pemaki berkacak pinggang. "Maaf Kak, aku tidak tau dia pacar Kakak dan lagi pula aku berdua bersama dengan temanku yang lain, aku hanya menganggapnya teman biasa."  "Terus kalau dia tidak punya pacar kamu mau menggodanya? Harusnya kamu sadar diri siapa kamu dasar murahan!" Perempuan itu terus memakinya, namun tiba-tiba dia mendorong Ayuni, yang sedang menggendong anak kecil hingga tersungkur di te
Read more
6. Tolong Aku!
( Author P.O.V )   Setelah kepulangan Jodi dari rumahnya, Ayuni di buat kesal dengan apa yang di ucapkan Jodi yang membuat putrinya  menaruh harapan tinggi. Sejujurnya ada perasaan senang di hatinya ketika Jodi mengatakan, perasaannya melayang. Tapi dia sadar dan mampu menguasai diri. "Mengapa dia mengatakan hal-hal yang tidak berguna," ucapnya pelan. "Maksud Ibu, Om Dokter itu?" sahut Yasmin yang mendengar ucapannya. "Hmm.... Kau jangan terlalu menganggapnya serius, orang itu hanya tidak tahu apa yang di ucapkan, aneh!" Yasmin mengerutkan keningnya dan bertanya "Bukankah Ibu yang aneh? Dia menyukaimu Ibu," lanjutnya.  "Anak kecil jangan sok tahu!" Ayuni memencet hidung putrinya gemas. Dan melanjutakn, "Sayang orang itu dokter, sangat tampan, dan kaya, tidak mungkin dia menyukai aku yang tidak berpendidikan, miskin, jelek dan sudah mempunyai anak."  "Apa mempunyai anak itu sesuatu yang buruk bu?" Yas
Read more
7. Kamu Di Mana?
(Author P.O.V)   Yasmin terus menengok ke arah pintu, menanti kepulangan Ayuni. Tidak biasanya ibunya pulang terlambat, apalagi sampai malam. Kalaupun akan pulang terlambat, ibunya selalu memberi pesan dulu sebelumnya. Perasaannya menjadi cemas Yasmin sama sekali tidak memegang handphone, dia bingung harus berbuat apa. "Nek, kenapa sampai sekarang ibu belum pulang ya?"  "Tidak tahu," jawab neneknya dengan bingung dan berkata, "Aku lapar mau makan."  "Aku juga Nek, tapi ibu belum pulang," kata Yasmin. Tiba-tiba dia teringat dengan Jodi, "Nek tunggu sebentar, aku akan keluar dulu." Neneknya mengangguk dan berkata," jangan lama-lama! Nenek sendiri." "Oke Nek," Yasmin menjawab sambil menutup pintu, dia berlari dengan harapan Jodi akan membantunya. Ketika sampai di depan pintu rumah mewah itu, sempat timbul keraguan. Namun tidak ada cara lain dan ia bosan menunggu, akhirnya dia memutuskan untuk mengetuk pintu.
Read more
8. Laki-laki Setengah Tua
(Author P.O.V)   Ayuni terbaring lemah di ranjang klinik, entah berapa lama dia tertidur. Saat membuka matanya, dia merasakan sakit di seluruh badannya. Pandangannya menyapu seisi ruangan, dia melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukan waktu dini hari. Kemudian dia teringat kembali peristiwa kemarin sore, yang terkunci di gudang hingga sampai Jodi menemukannya. Dia melihat pada sosok di sampingnya yang sedang tertidur begitu pulas, punggungnya bersandar pada sebuah kursi. Ayuni tersenyum, wajah rupawan seperti pahatan indah itu sedang tertidur dengan mulut menganga, walaupun begitu masih saja terlihat tampan, pikirnya. Dia tidak berani untuk mengganggu tidur nya. Kemudian dia teringat dengan anak dan ibunya yang pasti menunggu dengan khawatir. Dia pun mencoba bangkit, tapi tulang rusuknya terasa sakit, "Akh...!" Sejurus kemudian Jodi terbangun karena mendengar seruan Ayuni. "Kenapa? Apa kau membutuhkan sesuatu?" tanyanya. "
Read more
9. Menjadi Korban Lagi
(Author P.O.V) "Apa?"Rasa penasaran Ayuni semakin bertambah. Siapa orang itu? Dan apa maksudnya memberikan begitu banyak makanan kepada mereka? "Tadi pagi aku di antar Om Dokter ke sekolah, naik mobilnya yang bagus. Mereka semua kagum dan teman-temanku bertanya, siapa orang itu? Ku jawab saja calon Ayahku," cerita Yasmin begitu semangat. Hal itu malah mengingatkan lagi Ayuni kepada Jodi."Yasmin! Kau tidak boleh mengatakan itu Nak!" Ayuni tidak senang dengan yang di ucapkan anaknya. Ini bisa menjadi masalah baginya dan juga Jodi."Kenapa?" Yasmin mendelik."Sayang, Om Jodi memang baik sama kita, tapi dia belum tentu akan menjadi Ayahmu Nak." jawab Ayuni."Oh aku baru tahu, Om Dokter itu bernama Jodi. Tapi kenapa Bu dia gak bisa jadi Ayahku?" Rupanya Yasmin baru tahu nama Jodi sesungguhnya."Bukan tidak bisa. Dalam hidup tidak semua yang kita inginkan akan terwujud, begitupun dengan semua yang kita takutkan,
Read more
10. Menuntut Balas
(Author P.O.V)   Ayuni tercengang dengan kedatangan tamu yang tak diundang itu, hati dan pikirannya menjadi gelisah. "Pak Badrun? Ada apa kemari?" tanya Ayuni, yang langsung memeluk anaknya. Lalu memerintahkan anaknya untuk masuk, "Yasmin masuk ya, tunggu bersama Nenek!" Anak itu merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan ibunya dia ragu, namun akhirnya menuruti perintah ibunya. Ayuni tahu kedatangan Badrun, pasti berhubungan dengan kejadian di gudang dan percakapannya dengan Pak Burhan tadi siang. Mungkinkah dia datang semacam ingin menuntut balas? Seperti yang dilakukan oleh sekelompok wanita tadi di pabrik. Celakanya dia langsung mendatangi  ke rumahnya saat malam hari. Ayuni mulai gentar, dia berkata, "Aku tidak memfitnahmu, aku hanya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi ketika di gudang kepada Pak Manager."  Badrun menyeringai, "Ayuni santai saja lah dulu! Aku belum mengatakan maksud dan tujuanku kemari. Tapi kau sud
Read more
DMCA.com Protection Status