Oh My Brothers

Oh My Brothers

By:  ayurinp  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
1 rating
34Chapters
3.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Siapkah dirimu jika tiba-tiba kau mendapatkan empat saudara lelaki nan tampan misterius yang begitu saja memasuki hidupmu? Arumi tidak pernah menyangka, setelah sekian lama menjadi anak yatim piatu ia akhirnya mendapatkan keluarga baru. Tidak hanya itu, ia juga langsung mendapatkan empat saudara lelaki angkat baru! Kak Kris yang dingin dan acuh. Kak Gerald yang mungil namun baik hati dan suka tersenyum. Kak Kai yang sangat gentleman, seorang perayu ulung. Kak Rion yang berisik namun perhatian. C4, Chandrawinata bersaudara itu tiba-tiba saja datang ke hidup Arumi dalam sekejap. Dan bukan hanya itu, keempatnya ternyata juga adalah petinggi kelompok mafia terkenal di kota yang amat di segani. Cedrus4, empat bersaudara nan tampan, kelompok paling populer di seluruh kampus dan kota. Setelah C4 hadir dalam hidup gadis biasa seperti dirinya, hidup Arumi tidak akan pernah sama lagi. Cover ilustrasi by ayurinp.

View More
Oh My Brothers Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Увуэ Увуэ
bagus banget...
2022-02-27 20:15:29
0
34 Chapters
Prolog - Kehidupan Arumi
Terkadang, di dalam hidup ini banyak hal yang tidak terduga dapat terjadi. Seperti apa yang menimpa gadis yang hidup selalu dalam ketidakberuntungan dan ketidakberdayaan. Secara tiba-tiba, sebuah kejadian tidak terduga terjadi padanya dan mengubah hidup gadis itu seratus delapan puluh derajat. Naira Ananda Arumi. Gadis yang dari dulu hidup dan besar menyendiri dan sebatang kara, tiba-tiba mempunyai empat saudara baru dalam kehidupannya. Ya, Naira Ananda Arumi. Biasa di panggil, Arumi atau Rumi. Seorang gadis yatim piatu yang sejak kecil tinggal di sebuah panti asuhan kecil di pinggir kota ini. 18 tahun yang lalu, seorang bayi perempuan mungil di tinggalkan begitu saja di depan pintu gerbang yayasan panti asuhan ‘St. Xavier’ di hari dimana hujan besar sedang turun lebat-lebatnya di seluruh penjuru kota. Bayi itu telah tumbuh menjadi seorang gadis cantik dengan nama Naira Arumi. Arumi yang melalui harinya sebagai gadis yatim piatu. Arumi yang tidak
Read more
Kemalangan Arumi
Suara air mengalir masih mengelilingi wastafel pagi itu. Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, dan Arumi sudah berjibaku di dapur untuk mencuci piring-piring kotor bekas makan malam para penghuni panti asuhan ini. Sudah menjadi tugas Arumi untuk membersihkan berbagai perlengkapan panti sejak dulu. Lamunan Arumi kembali melayang saat ia memikirkan ucapan Dasom kemarin. Tentang Dasom yang akan mendaftar ke Draksita University. Siapa sih yang tidak tahu Draksita University? Setiap murid di kota ini pasti saling berebut memiliki mimpi untuk melanjutkan studi ke sana. Universitas itu adalah universitas dengan taraf internasional yang sangat bagus, pendidikannya bermutu dan fasilitas yang di tawarkan sangat mumpuni. Hanya mahasiswa pilihan yang dapat mendaftar di sana. Bisa di bilang, Draksita University adalah Universitas nomer satu di kota ini, ah, bukan. Bahkan skalanya ad
Read more
Biarkan Kami Mengadopsimu
“Yang ini namanya Kevin. Usianya baru 5 tahun, Nyonya,Tuan. Dia anak yang pintar. Dia bahkan sudah pandai menghitung. Yang ini namanya Reyna. Usianya 6 tahun. Dia cantik, kan? Reyna, ayo menunduk pada Tuan dan Nyonya.”Arumi mengenalkan setiap anak di panti asuhan ini dengan telaten kepada pasangan orang tua paruh baya yang kini sedang duduk di sofa ruang tamu, menatap satu persatu anak kecil yang di tampung di panti asuhan ini. Mereka semua adalah anak yang menggemaskan. Arumi yakin salah satu dari mereka akan mendapatkan rumah selamanya kali ini. Arumi dengan telaten memperkenalkan mereka dengan baik satu per satu tanpa ada yang tertinggal sedikit pun. Sebelum masuk ke ruangan ini Arumi sudah memberikan wejangan kepada para adik-adiknya ini agar menjadi anak yang baik. Jangan nakal. Jangan berbuat gaduh. Jadilah anak yang patuh. “Apa kau staf disini? Apa kau juga salah satu biara
Read more
Dunia Baru Arumi
"Dapet telefon, katanya Papa sama Mama nyuruh kita pulang." seorang lelaki bertubuh tinggi tegap melempar ponselnya dengan asal ke arah lelaki bertubuh agak mungil yang berdiri tidak jauh dari dirinya. Ajaibnya, lelaki bertubuh mungil itu dapat menangkap lemparan ponsel itu dalam sekali tangkap dengan sigap. "Tapi, kerjaan kita belum selesai." seorang lelaki dengan kulit kecokelatan berbalik dalam hitungan detik, menjawab ucapan lelaki barusan. "Santai, brothers. Udah gue beresin semuanya." Ketiga lelaki itu sontak secara bersamaan berbalik, menatap ke arah lelaki yang membuka suara tadi dan melihat sendiri bagaimana lelaki tersebut berhasil mengalahkan tiga orang preman bertubuh besar secara bersamaan yang mencoba menghalau mereka hanya dalam sekali tendangan. Jalanan gang yang terlihat sepi saat itu ternyata penuh dengan pemandangan berbagai manusia yang tepar mencium tanah. Mereka semua nampak luka memar dan beberap
Read more
Bertemu Para Saudara Lelaki
Apakah ini tempat dimana ia akan tinggal dan memulai hidup selanjutnya? Apakah ini bukan mimpi? “Bagaimana Arumi? Apa kau suka? Mulai sekarang ini adalah rumahmu, kita akan tinggal bersama mulai hari ini." ujar Tuan Richard dari arah bagasi belakang yang sibuk mengeluarkan koper-koper Arumi sambil tersenyum. Arumi tersadar akan lamunannya, dan gadis itu mulai menepuk-nepuk pipinya pelan. Entah sudah berapa kali ia melamun sejak menginjakkan kedua kakinya di rumah ini untuk pertama kalinya. Ia tidak sedang bermimpi kan?Ketakjuban Arumi berlanjut ketika mereka bertiga masuk ke dalam rumah. Arumi tidak bisa menahan hasratnya untuk tidak membuka mulut ketika melihat isi kediaman Keluarga Chandrawinata.Baru di ruang tamu saja ia sudah melihat lampu kristal yang sangat mahal terpasang di langit-langit rumah, sofa-sofa menarik yang kelihatan mewah, ukiran-ukiran di sekeliling dinding yang memukau, dan beberapa dereta
Read more
Berkenalan Satu Sama Lain
Arumi sudah memakai piyama tidurnya yang terbuat dari kain satin lembut itu, Arumi berani bertaruh kalau ini pasti adalah piyama mahal hanya dari menghirup aromanya saja. Kemudian gadis itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar dan mendecakkan bibirnya kagum melihat kamar barunya yang sangat luas dan sepertinya 8 kali lipat lebih lebar dan luas dari kamarnya di panti asuhan dulu. Kemudian pandangannya beralih ke arah tempat tidur berwarna pink yang di hiasi boneka-boneka lucu itu. Ah, Arumi selalu bermimpi bisa mempunyai tempat tidur secantik ini sejak kecil.Arumi mencubit pipinya sendiri. Sakit. Berarti Arumi benar-benar tidak bermimpi. Ini semua kenyataan, rumah ini, keluarga baru, kamar puteri ini…semuanya kenyataan!Kkruyukkk~Arumi memegang perutnya, mendadak teringat bahwa ia sedang merasa lapar. Ini salahnya sendiri karena menolak ajakan Nyonya Gita i untuk m
Read more
Mencoba Akrab
“Lurus saja , lalu ketika bertemu guci besar kau belok ke kanan. Kamar no.2 dari samping, itu kamar milikmu.” ujar lelaki berkaos merah itu sambil menunjukkan arah kamar Arumi. “Ah, terima kasih. Maaf merepotkan kalian.” Arumi membungkukkan badannya berterima kasih kepada pemuda yang sudah berdiri di hadapannya sambil tersenyum.“Tidak perlu sungkan. Aku Rion.” ujar lelaki berkaos merah itu lagi. Tubuhnya tinggi menjulang dengan wajah oriental yang khas. “Dan dia Kai.” lanjut lelaki itu sambil menunjuk lelaki yang sedang melipat tangan sambil berdiri di belakang. Lelaki bernama Kai itu memiliki kulit kecokelatan sawo matang, membuatnya terlihat berbeda dari saudaranya yang lain. Arumi hanya mengangguk kemudian menatap lelaki itu satu persatu. Lelaki yang berdiri di belakang itu kelihatannya menakutkan. Perawakannya tinggi dengan tubuh yang tegap dan kulit yang agak kecokelatan.
Read more
Kuliah Perdana
Arumi sudah selesai dengan semua berkas pendaftarannya untuk masuk ke dalam Draksita University, kampus impiannya Mulai hari ini, ia akan resmi menyandang status sebagai mahasiswi Draksita University. Bagaimanapun rasanya Arumi memikirkannya, ia tetap saja merasa layaknya orang yang sedang bermimpi. Arumi pikir ia tidak akan pernah melanjutkan kuliah seumur hidupnya. Siapa yang sangka, Tuhan dengan murah hati memberikan jalan hidup yang tak terduga. Semua kemudahan ini, tidak akan pernah Arumi rasakan seandainya ia tidak bertemu dengan Tuan dan Nyonya Chandrawinata. "Arumi sayang, besok adalah hari pertama kau masuk kuliah. Jangan khawatir, Papa dan Mama sudah menyiapkan semua kebutuhan Arumi, jadi Arumi sisa tinggal berangkat besok dengan bahagia." Nyonya Gita memeluk Arumi dengan sayang selesai gadis itu keluar ruangan pendaftaran. Arumi membalas pelukan ibu angkatnya itu dengan penu
Read more
C4 Dan Gadis Gila
Arumi berjalan memasuki gerbang Draksita University ketika sudah turun dari mobil mengkilap Ayah angkatnya dan di buat termangu akan keindahan kampus elit nomer satu di kota ini. Benar kata orang-orang bahwa Draksita bukanlah sekolah biasa. Pekarangan, taman, gerbang, dan gedungnya benar-benar kualitas yang berbeda.Saking terpakunya, Arumi jadi tidak melihat jalannya dan tidak sengaja menabrak seseorang.“Siapa yang berani menabrakku di pagi ini? Who dare you?” gadis dengan rambut pirang yang tanpa sengaja menabrak Arumi itu langsung memasang wajah jutek amarahnya dengan logat inggrisnya yang kebarat-baratan sambil menatap Arumi dengan wajah sinis luar biasa. “Maaf, aku benar-benar tidak sengaja.” Arumi sontak membungkukkan badannya tanda minta maaf namun gadis blonde itu malah justru mendorong dirinya hingga tersungkur di tanah.“Jessica, kendalikan emosimu. Ini masih pagi dan kau sudah emosi
Read more
Kawan Baru
Arumi benar-benar merasa terkejut saat ke empat lelaki yang tidak lain dan tidak bukan adalah para saudaranya itu menghampirinya secara serentak ketika gadis itu tengah berdiri di depan koridor kampus dengan memasang raut wajah penuh kebingungan. Namun berikutnya Arumi merasa bersyukur karena para lelaki itu datang menghampirinya pada saat yang tepat. Ya, Arumi merasa beruntung karena para saudaranya itu datang saat gadis itu sedang kebingungan. Mereka berempat mengatasi kebingungan Arumi dan menunjukkan tempat ruang administrasi kepada Arumi dengan mudahnya. Mereka bahkan tidak keberatan dan bersedia mengantar Arumi ke ruangan itu meskipun Arumi tidak memintanya. Padahal awalnya Arumi ragu, hubungan dirinya dan keempat orang ini kan masih canggung. Tapi sudahlah, ini awal yang bagus. Well, kalau tidak ada mereka Arumi pasti sudah kelimpungan mencari dimana keberadaan ruang administrasi yang sebenarnya di kampus yang amat besar ini mengingat Arumi mer
Read more
DMCA.com Protection Status