Petaka Malam Tahun Baru

Petaka Malam Tahun Baru

Oleh:  Evhae Naffae  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
51 Peringkat
40Bab
11.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Malam tahun baru yang menyenangkan bagi muda-mudi tapi malah menjadi malam petaka bagi Rivana, mahasiswa jurusan hukum ini. Ia diperkosa secara bergantian oleh sang kekasih beserta lima temannya di pinggir pantai, tepat di malam pergantian tahun. Sanggupkah Rivana menuntut balas kepada kekasih berengseknya itu? Simak kisahnya!

Lihat lebih banyak
Petaka Malam Tahun Baru Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
yenyen
sedih parah sadis...happy ending walaupun happynya cuma di ujung ...
2022-05-29 15:35:42
0
user avatar
Firza Adibrata
Sedih ga kuat bacanya
2021-09-29 21:10:01
1
user avatar
Kymo
awal baca udah dibikin emosi, tapi bikin penasaran. Bagus kak, semangat update ...
2021-09-27 20:29:30
1
user avatar
Cadburry♥
Emosiii bngt woiii liatnya baru eps 1 tapi bagus banget lanjutnya, semangat ya kak!
2021-09-23 22:27:41
1
user avatar
Ryuzy_hdr
dari awal baca udah emosi, nangis beneran astaga. Ayo lanjut kak! ...
2021-09-23 14:33:02
1
user avatar
Puji Astuti
bagus ceritanya, tp kasian babynya
2021-09-22 14:21:26
1
user avatar
elhrln
baca bab awal udah emosi hihi ckck
2021-09-21 06:30:50
1
user avatar
Andi Sasa
Good luck sis
2021-09-20 22:01:37
0
user avatar
Nicholas Underwood
A very good book.
2021-09-20 10:05:01
1
user avatar
Miss Yuka 85
semangat kak
2021-09-20 09:46:05
1
user avatar
Senja99
Lanjutkan kak seru
2021-09-20 05:21:25
1
user avatar
Penulis Lepas
Mantap kak lanjutkan lagi ya!
2021-09-20 04:28:32
1
user avatar
I'm okay
Serem bayangin nya....
2021-09-19 22:36:05
1
user avatar
Biru Tosca
Bagus... semangat ya ...
2021-09-19 21:37:30
1
user avatar
Intan lestari
Semangat kak ...
2021-09-19 20:56:40
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
40 Bab
Bab 1 : Malam Petaka
#Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 1 : Malam Petaka[Sayang, tinggal dua hari lagi malam tahun baru tiba. Gimana dengan permintaanku?]Sebuah chat masuk ke ponsel, itu dari Bastian, pacarku. Aku menggigit bibir bimbang, permintaan cowok yang sudah dua tahun mengisi hati itu sungguh sulit untuk dipenuhi. Dengan ragu, kuketik sebuah balasan untuknya.[Maaf, Yank, aku belum bisa mengabulkan permintaanmu. Aku sayang kamu.]Segera kukirimkan balasan untuknya. Dua menit kemudian, dia sudah kembali membalas.[Kamu itu nggak sayang aku, Riva! Kalau kamu sayang aku, kamu nggak akan nolak keinginanku, seorang pacar yang sangat mencintaimu.]Kuhela napas panjang, ini bukan kali pertama Bastian selalu memaksakan keinginannya. Sudah sejak dari dua bulan yang lalu, dia selalu membahas tentang hal ini. Satu bulan berpacaran saja, dia meminta untuk membiarkan dia menciumku, katanya sebagai tanda jadian kami dan aku tak bisa menolak karena aku memang sangat
Baca selengkapnya
Bab 2 : Masuk Koran
Petaka Malam Tahun BaruBab 2 : Masuk KoranPerkosaan di malam tahun baru : Telah ditemukan korban perkosaan di tepi pantai pasca pesta perayaan malam pergantian tahun. Diduga korban yang seorang mahasiswi jurusan hukum Fakultas xxx diperkosa secara bergantian oleh beberapa orang. Hingga saat ini, korban masih belum bisa dimintai keterangan, ia masih bungkam dan diduga mengalami shock berat.Agghh ... begitulah isi berita di koran yang kubaca pagi ini tentang petaka malam tahun baru yang baru saja kualami. Kenapa berita memalukan yang merupakan aib ini mesti masuk koran dan menjadi berita utama? Yang lebih gil*nya, ada fotoku yang terbaring di tempat tidur meski foto itu udah diblur.Belum hilang rasa sakit bekas kejadian naas itu, kini aku juga harus menanggung malu karena aib. Semoga keluargaku dikampung tak tahu tentang berita ini, biarlah aku menanggung semuanya sendiri sebab dari awal semua memang salahku yang terlalu bucin dan tak ingat pesan orangt
Baca selengkapnya
Bab 3 : Janin Enam Pria
Petaka Malam Tahun BaruBab 3 : Janin Enam PriaKupukuli perut yang kini tumbuh janin enam bajingan itu. Kupikir, setelah ini aku akan bisa melanjutkan kehidupan meski menjadi bahan gunjingan selama sebulan ini, nyatanya ... kepahitan hidup ini akan terus berlanjut. Janin ini harus kumsnahkan, aku tak mau dia hidup, aku tak mau! Aku ingin membalas dendam kepada enam pria tak punya otak itu, tapi dengan keadaanku yang seperti ini, bagaimana mungkin?Segera kukemasi barang-barang, hari ini juga, aku akan pindah tempat kost. Tak ada yang boleh tahu tentang kehamilan ini, cukup kasus perkosaan itu saja yang tersebar luas. Aku tetap harus lanjut kuliah, janin ini harus bisa kulenyapkan. Harus! Aku harus bisa menjadi pengacara dan mempenjarakan para pelaku perbuatan biadab itu. Aku harus bisa membela kaum wanita yang teraniaya, seperti diriku yang sekarang. Aku tak mau ada Rivana yang lainnya, cukup aku saja yang menjadi budak cinta hingga akhirnya terpuruk seperti se
Baca selengkapnya
Bab 4 : Melahirkan di Kamar Mandi
Petaka Malam Tahun BaruBab 4 : Melahirkan di Kamar MandiSemakin hari, aku semakin kesusahan untuk bergerak karena beban perut yang meskipun tak begitu besar seperti orang hamil lainnya namun tetap terasa berat untukku. Aku mulai kesusahan tidur dengan posisi yang nyaman dan mulai sering lapar walau tak pernah kuturuti untuk rajin makan, aku Cuma makan sekali sehari saja biar perut ini tak terlalu besar juga dan dengan maksud untuk menyiksa bayi yang tak kuinginkan ini. Dia adalah aib yang tak bisa untuk kubuang, maka kusiksa dia  dan berharap dia segera mati.Sepulang dari kampus, aku langsung masuk ke dalam kamar lalu membuka ikatan korset diperut agar napas kembali plong. Menyembunyikan kehamilan itu sangat susah ternyata. Mungkin teman-teman di kampus tahu kalau aku hamil, hanya saja aku memang menulikan telinga biar tak mendengar gosip mereka.Aku berusaha mengontrol pernapasan yang masih terasa sesak, lalu berbaring di tempat tidur untuk merel
Baca selengkapnya
Bab 5 : Kado Untuk Bastian
Petaka Malam Tahun BaruBab 5 : Kado Untuk BastianAda suara tangisan bayi di tepi telinga yang membuat tidurku jadi terusik. Akan tetapi, saat membuka mata dan mengedarkan pandangan ke segala penjuru kamar, suara itu malah tak terdengar lagi. Apakah bayi terkutuk itu hidup kembali? Kutatap tajam kotak di pojok kamar yang sudah terbungkus rapi layaknya kado di hari ulang tahun. Ah, kado itu akan kuberikan kepada Bastian, sebagai ucapan selamat tahun baru. Hahaha ... aku merasa sangat lucu, tawa ini seakan tak bisa kuhentikan. Bastian, tunggu kadomu datang! Hahaa ... aku semakin cekikikan. Membayangkan ekspresi terkejutnya nanti, membuat hati semakin tergelitik. Entah kenapa, hal ini sangat lucu menurutku? Apakah aku sudah mulai gila? Aku tertegun sejenak, lalu menghentikan tawa dan kembali fokus kepada rencana.Kuraih toples biskuit di atas nakas lalu memakannya, aku lapar. Lalu menenggak beberapa botol susu uht yang sengaja sudah kusiapkan dari kemarin. Tubuh i
Baca selengkapnya
Bab 6 : POV Bastian 1
#Petaka_Malam_Tahun_BaruPart 6 (POV Bastian 1)Agghh ... sial, kenapa bisa ketinggalan dompet segala? Aku segera berlari menuju ke mobil. Untung saja, Tiara hanya mengajak makan di restoran dekat rumah. Mana dia juga nggak bawa dompet, dasar!Eh, apa ini? Aku mengerutkan dahi saat melihat sebuah bingkisan di kursi kemudi. Aku tersenyum dan menduga ini adalah suprise dari Tiara. Wanita yang sudah tiga bulan ini kupacari. Dia memang selalu membuat kejutan manis untukku. Ah, nanti saja, sebaiknya aku pura-pura nggak tahu biar dia senang.Kupacu mobil menuju restoran, di mana Tiara sedang menungguku. Dia tersenyum saat melihat kedatanganku, ah ... aku semakin tak sabar mendapatkan hadiah lainnya selain dari sekedar bingkisan kado yang harus membuatku pura-pura senang saja.“Sayang, kok lama?” rengeknya manja.“Cuma sebentar kok. Hmm ... kamu udah pesan rupanya, ayo kita makan!” Aku duduk di hadapannya.Tiara
Baca selengkapnya
Bab 7 : POV Bastian 2
#Petaka_Malam_Tahun_BaruPart 7 (POV Bastian 2)“Sayang, apa nggak nunggu pagi aja baru kita hubungi Polisi?” tanya Tiara kemudian.“Kenapa nggak sekarang aja?” Aku masih berusaha mengusai diri dan meredam debaran keras di dada, aku masih kaget dan tak menyangka kalau isi kotak kado itu adalah mayat bayi yang aku tak kenal sama sekali.“Yank, ini udah hampir tengah malam, bisa-bisa nggak tidur kita malam ini kalo bikin laporan sekarang. Introgasinya pasti panjang lebar ini, soalnya ini berhubungan dengan kasus pembunuhan."Aku mengangguk pada Tiara, terserah dia saja.“Tapi ... malam ini ... kamu temani aku tidur di sini, ya, Sayang! Aku nggak berani kalo tidur sendirian, tinggal bedua ama mayat bayi, serem .... “ Aku mulai memanfaatkan kesempatan sambil memeluk tubuh ramping Tiara.“Hmm .... “ Tiara tersenyum malu-malu.Tanpa menunggu lama lagi, langsung kugendong dia ke ka
Baca selengkapnya
Bab 8 : Bertemu Dia
#Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 8 : Bertemu DiaSetelah bayi terkutuk itu enyah dari hidup ini, keberuntungan selalu menyertai langkahku. Penyusunan skripsiku berjalan dengan lancar, berkat kerja keras dan keuletan seorang Rivana, korban pelecehan yang bercita-cita menjadi pembela kaum perempuan yang mendapatkan nasib serupa dengannya. Sidang skripsi juga sudah kudaftarkan dan tinggal menunggu jadwalnya saja, sambil magang juga untuk mengisi waktu.Sebuah panggilan telepon dari Ibu, membuatku tersenyum dan tak sabar untuk memberitahukan tentang pendaftaran sidang skripsi yang sudah kuajukan.“Assalammualaikum, Nak.” Suara lemah lembut Ibu begitu menyejukkan telinga.“Waalaikumsalam, Bu,” jawabku dengan senyum yang tak dapat kutahan.“Bagaimana kabar kamu, Nak? Gimana kabar skripsinya, apa lancar-lancar saja? Oh iya, tadi pagi Ibu ada kirim uang satu juta buat kamu, hemat-hemat, ya, Nak! Beli barang yang penting saj
Baca selengkapnya
Bab 9 : Diperkosa Tiga Bencis
#Petaka_Malam_Tahun_Baru Bab 9 : Diperkosa Tiga Bencis Ah, kenapa mesti ketemu Seno dan satu kelas pula? Dia temannya Bastian yang hanya berpura-pura lugu dan mengaku tak ikut andil. Bohong, semua itu hanya kebohongannya saja! Aku takkan bisa percaya kepadanya, dia sama gilanya dengan temannya yang bermodal kegantengan namun berotak mesum itu! Cih, aku benci! Kuhempaskan tubuh ke atas tempat tidur, lalu meraih ponsel sambil memikirkan teror selanjutnya yang akan kuhadiahkan kepada Bastian. Aku tersenyum miring sebab ide langsung muncul di kepala ini. Langsung kuketik sebuah pesan yang akan kukirimkan kepadanya. [Kak Icha, nanti jemput Intan di tempat biasa, ya!] Aku pura-pura chat salah nomor. Dua menit kemudian,  chatku langsung dibacanya. [Maaf, Dek, kamu salah nomor berangkali. Aku bukan Kak Icha, tapi Davit.] Hmm ... aku menyunggingkan senyum dan kembali mengetik balasan. [Oh, maaf, Bang, abis nomornya mirip. M
Baca selengkapnya
Bab 10 (POV Bastian 3)
#Petaka_Malam_Tahun_BaruBab 10 (POV Bastian 3)“Kalian itu bego! Teman dikeroyok bencis malah nggak ditolongin!” umpatku kesal, masih dengan posisi terbaring di tempat tidur.“Sorry lama, Bas, tapi ini udah ditolongin kok,” jawab Andra sambil saling pandang dengan teman-temanku yang lain.“Tapi aku udah ternoda ini!” Kulembar bantal ke wajah Andra.“Sorry, abisnya waktu kamu telepon aku lagi di klab sama cewek.” Andra menundukkan wajah.Agghh ... dasar Andra! Padahal waktu para bencis itu mulai mengeroyokku, aku sempat menekan nomor dia dan berharap ia datang tapi nyatanya mereka datang malah setelah tubuh ini terlecehkan dan lebih tragisnya disiram air cabe pula. S1al!!!“Kamu kok bisa kalah sama bencis sih, Bas?” Amrul mengerutkan dahinya.“Awalnya ... mereka pura-pura jadi kuntilanak gitu, mana pantai gelap pula. Setelah aku lengah karena ketakutan, mereka la
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status