Perjalanan Cinta Alena

Perjalanan Cinta Alena

Oleh:  Erisha.LA  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
152Bab
5.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Alena Kinara Lee yang ingin hidup mandiri sehingga ia memutuskan untuk tinggal di Jerman tepatnya di kota Hamburg di sebuah Apartemen yang ia beli. Alena yang bekerja sebagai manajer keuangan di perusahaan yang sudah bonafit dan tentunya ia juga mendapat gaji yang sangat besar. Sampai akhirnya ia harus di pertemukan dengan seorang laki-laki yang begitu sangat menyebalkan bagi Alena. Tak hanya sampai di situ saja Alena juga menghabiskan satu malam bersama lelaki itu. Ya laki-laki itu adalah Devin Abraham seorang CEO, ia begitu sangat di sukai banyak wanita tapi Devin tak pernah peduli dengan mereka. Devin yang awalnya memutuskan untuk bertanggung jawab setelah dia mengambil mahkota berharga milik Alena, akan tetapi Alena menolaknya mentah-mentah. Bukanlah seorang Devin yang gampang menyerah begitu saja ia akan melakukan segala cara agar Alena mau menerimanya. Tak sampai di situ saja Alena dan Devin yang di pertemukan setiap hari di kantor karena Alena bekerja di perusahaan milik keluarga Devin. Devin yang setiap hari menganggu Alena dengan mengajak pulang bareng mengantarkan Alena sampai Apartemen bahkan Devin juga ikut masuk ke dalam tanpa Alena menyuruhnya. Alena yang sangat terganggu dengan Devin berada di dekatnya selalu kesal sendiri. Akankah Devin dan Alena bakal bisa bersama?

Lihat lebih banyak
Perjalanan Cinta Alena Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Keysha Mikayla
menarik juga ceritanya
2023-08-07 10:46:54
0
152 Bab
Pertemuan
“Ahh! Badanku rasanya sakit semua gara-gara kemarin banyak yang harus dikerjakan. Untung hari ini libur, jadi aku bisa beristirahat,” ucap Alena sambil meregangkan badan. Ia turun dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Setelah itu, ia menuju ke dapur untuk membuat sarapan, untuk mengisi perutnya yang kosong.  Semalam ia langsung tidur sepulang kerja karena lelah. Di Jerman, tepatnya Kota Hambrug. Hari ini, cuaca sangat cerah, banyak orang berlalu-lalang melakukan aktivitasnya. Kebetulan hari ini weekend, banyak yang menghabiskan waktu untuk sekadar berlari ataupun berjalan-jalan di taman. Seperti pagi ini, Devin sedang berlari-lari kecil di taman dengan ditemani asisten pribadinya, Evan. Devin memang selalu rajin berolahraga agar badannya bugar dan sehat. Baru pertama kali ini Devin mengajak Evan untuk berlari di taman. Biasanya, Devin lebih memilih pergi gym da
Baca selengkapnya
Malam Panas
Setibanya Devin dan Alena di apartemen. Mereka berdua pun melakukan kegiatan panas  sampai jam 04.00 pagi, baru berhenti. Mereka berdua tertidur karena sudah terlalu capek. Alena berada di pelukan Devin yang terasa sangat nyaman. Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 siang, Alena terbangun karena merasakan ada yang menimpa pinggangnya. Alena mengerjapkan matanya   perlahan. Ia melihat dada bidang yang begitu nyaman. Alena pun mendongakkan wajahnya ke atas dan ia mengingat-ingat, siapa laki-laki ini dan kenapa ia bisa tidur di kamarnya. Alena pun teringat bahwa yang berada di sampingnya ini cowok aneh kemarin. Kemudian, ia beralih melihat tubuhnya yang berada di dalam selimut. Satu detik. Dua detik. Tiga detik. “Aaarggh,” teriak Alena. Devin yang terganggu tidurnya karena ada suara teriakan pun  terbangun. &ld
Baca selengkapnya
Pertemuan ke 2
Rasanya, udara pagi ini sejuk sekali di Kota Hamburg. “Oppa, Eomma, aku kangen sama kalian berdua. Ingin rasanya balik ke Korea, tapi aku masih banyak kerjaan yang harus  dikerjakan,” gumam Alena.  Ya, sekarang, Alena sedang berada di taman yang ada di kantor. Karena Alena datang ke tempat kerja terlalu pagi, jadi ia memutuskan untuk ke taman terlebih dahulu. Suasana yang begitu hening di taman dan udara pagi yang masih begitu segar, membuat Alena merasa tenang dan bisa melupakan sejenak yang ada di pikirannya. Tanpa Alena sadari, dari tadi ada sosok pria yang memperhatikannya dari jauh. Siapa lagi kalau bukan Devin. Ya, hari ini adalah hari pertama Devin masuk kantor, walaupun Devin sudah diangkat jadi CEO beberapa hari yang lalu.  Saat pertama Devin menginjakkan kakinya di depan kantor, ia melihat perempuan yang sama persis seperti perempuan yang tela
Baca selengkapnya
Ciuman Manis
Mereka pun sampai di apartemen Alena. Devin masih masih saja mengikuti Alena sampai ke dalam apartemen. Padahal Alena tidak menyuruhnya untuk mmampir Ya, dasarnya Devin saja. Devin langsung duduk di sofa sedangkan Alena meletakkan tasnya di meja. “Bapak mau minum apa?” tanya Alena. “Terserah! Satu lagi, jangan panggil aku pak kalau sudah di luar kantor. Panggil aku Devin!” suruh Devin memperingati Alena. “Baiklah, Pak ... eh, Devin. Kalau begitu, aku ambilin minuman,” ucap Alena lalu berjalan ke arah dapur.  Alena kembali ke ruang tamu dengan membawa nampan yang berisi dua gelas jus jeruk dan camilan ringan. “Ini di minum. Maaf, cuma ada ini,” ucap Alena sambil mendudukkan bokongnya di sofa. “Nggak masalah! Ini lebih baik dari pada nggak dikasih sama sekali,” ucap Devin lalu langsung meminum jus jeruk itu sampai hab
Baca selengkapnya
Rayuan Manis
Seperti biasa, pagi ini, Alena bersiap untuk pergi ke kantor. Saat ia mau mengambil tasnya yang berada di dalam kamar, tiba-tiba bunyi bel apartemen milik Alena berbunyi. Alena pun segera membukakan pintu. Betapa sangat terkejutnya Alena melihat Devin yang datang ke apartemennya sepagi ini. “Pagi, Sayang! Aku nggak disuruh masuk dulu ini?” tanya Devin yang dengan Pede-nya bilang seperti itu. Tanpa persetujuan Alena, Devin langsung masuk ke apartemen Alena. Ia mendudukkan bokongnya di sofa. “Buat apa kamu sepagi ini datang ke apartemenku?” tanya Alena dengan menampakkan muka kesalnya. “Ya, tentu saja menjemput kamu, Sayang. Tapi, ini masih pagi ... bagaimana kalau kita melakukan sesuatu terlebih dahulu?” tanya Devin dengan senyuman jahilnya. “Maksud kamu apa?” tanya Alena. “Masa kamu nggak tahu,  Sayang. Kita, kan, pernah
Baca selengkapnya
Satu Ranjang
Alena sampai di apartemen sekitar jam 10.00 malam. Ia langsung masuk ke  kamar. Alena  bergegas mandi karena ia sudah sangat lelah dan ingin segera cepat-cepat tidur sehabis membersihkan badan. Tak butuh waktu lama, Alena sudah selesai mandi. Ia keluar kamar mandi dengan menggunakan baju tidur, lalu ia ke meja rias untuk membersihkan mukanya dan memakai krim malam. Saat ia akan tidur, tiba-tiba bunyi bel apartemen membuatnya terganggu. Alena sangat kesal! Sudah jam berapa ini, kok, masih ada tamu saja. Apa tidak tahu kalau ini waktunya untuk tidur? Alena terpaksa membuka pintu dan ternyata yang datang, lagi-lagi bos tengilnya itu. Devin langsung masuk ke  apartemen milik Alena tanpa menunggu pemiliknya menyuruh.  Itu sangat menyebalkan! Ingin sekali Alena menendang bokong Devin dan membuatnya melayang sampai planet alien sana, tetapi itu tak akan pernah terjadi. Devin langsung dud
Baca selengkapnya
Weekend
Hari ini, weekend. Rencananya, Alena ingin jalan-jalan mengajak Aneta pergi ke pusat perbelanjaan. Ingin rasanya Alena sekali-kali memanjakan dirinya dengan berbelanja banyak baju dan yang lainnya. Maklum, selama beberapa tahun ini, Alena harus irit, tidak boleh boros. Takutnya nanti, tiba-tiba ada kejadian yang tidak diinginkan dan memerlukan banyak uang. Mungkin karena mood Alena lagi bagus, jadi tidak apalah membelanjakan uangnya sedikit. Lagian, selama ini, ia juga sudah bekerja keras. Selain itu, ia juga sering mendapatkan bonus dari kantornya karena pekerjaannya sangat bagus. Alena bukan tipe wanita yang suka menghambur-hamburkan banyak uang dengan teman-temannya, meski ia anak orang kaya. Alena sangat bagus dalam menata keuangannya. Alena sudah bersiap-siap untuk ke rumah Aneta. Ia sengaja tidak memberi tahu Aneta terlebih dahulu karena Alena tahu Aneta pasti lagi tiduran kalau sedang libur. Bias
Baca selengkapnya
Menginap Di Rumah Devin
Devin menjemput Alena ke rumah orang tuanya karena tadi Devin sudah berpesan kepada mamanya agar membawa pulang Alena ke rumahnya terlebih dahulu kalau Devin belum datang menjemputnya. Kini, Alena sedang berada di ruang tamu bersama dengan Belinda. Sedangkan Stevani, mama Devin, masuk ke kamarnya untuk memasukkan barang belanjaannya tadi. “Kamu sudah kenal Devin berapa lama?” tanya Belinda. Ia memulai pembicaraan. “Belum lama. Kenapa memangnya?” tanya balik Alena. “Nggak apa-apa cuma tanya saja. Soalnya selama ini, aku nggak pernah lihat Devin sedekat itu dengan cewek, kecuali sama aku,” ucap Belinda. “Oh begitu. Memang kamu sahabatnya dari kecil? Kok, bisa, sih, kenal Devin, cowok nyebelin yang suka seenaknya saja,” ucap Alena. “Iya, dulu Devin sering tolongin aku, saat aku digangguin sama anak cowok di s
Baca selengkapnya
Hampir Ketahuan
Sekitar pukul 10.00 pagi, Alena terbangun dari tidurnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia melihat suasana di kamarnya, tetapi berbeda. Ini bukan kamar apartemennya. Akan tetapi, ini di mana? Alena merasa bingung.   Saat Alena menoleh ke samping, ada Devin yang masih tertidur dengan bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana boxer.   “Aaaaaaaaaaa,” teriak Alena dengan sangat kencang, sehingga membuat Devin terbangun karena suara itu bisa bikin budek kuping siapa saja yang mendengarnya.   “Ada apa, sih? Kenapa teriak-teriak pagi-pagi?” tanya Devin sambil menguap.   “Kenapa aku bisa di sini?” tanya Alena dengan sangat panik. Ia juga mengecek baju di tubuhnya, tetapi sayangnya tubuhnya yang ditutupi selimut itu telanjang dan tidak memakai apa-apa. 
Baca selengkapnya
Mual
Hari berganti hari dan begitu juga dengan bulan yang turut berganti. Pagi ini, Alena bangun terlalu awal karena ia harus berangkat ke kantor pagi. Alena merasakan mual yang amat sangat lalu ia pergi ke kamar mandi dan memuntahkannya di kloset. Alena hanya muntah air. entah kenapa kepalanya juga sangat pusing sekali.  Alena membasuh mukanya di wastafel dan mengambil minum terlebih dahulu. Alena menganggap bahwa dirinya hanya masuk angin biasa. Makanya ia memaksakan mandi dan harus berangkat ke kantor karena hari ini ada meeting
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status