ELLIA

ELLIA

Oleh:  Anonim.ina  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
103Bab
2.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ellia gadis yatim piatu yang terbiasa berbicara dengan benda-benda mati yang dianggap sebagai sahabat. Ellia juga memiliki insting kuat memahami perilaku binatang di sekitarnya. Ellia yang bekerja di kebun binatang Planet Zoo membelot perintah atasannya memanipulasi data dan menyelundupkan satwa-satwa ke tempat pelatihan sirkus.

Lihat lebih banyak
ELLIA Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
103 Bab
Westinhorn
“Westinhorn Westinhorn betapa indah dirimu... selalu tampak indah sepanjang hari... sepanjang waktu... oh dudududu... bagiku... kau pujaan hati... bagiku... kau kekasih hati... Westinhorn Westinhorn... kurindu kurindu kurindu.... menjelajah Kota bersamamu... Westinhorn Westinhorn oh surgaku... kutaksabar menikmati hari bersamamu... ajaklah aku menikmati harimu.... yang indah... di bawah matahari... di bawah sorot bulan... di bawah langit biru... di bawah langit gelap.... kau selalu indah... tetap memikat hati.... Westinhorn oh Westinhorn... kau memberi harapan padaku, pada semua manusia, pada binatang di langit dan di bumi oh... dudududu... Westinhorn... pujaan hatiku.... ” Sebuah lagu yang dimainkan Pemusik jalanan di trotoar yang luas di jantung Kota Westinhorn menyemarakkan pagi yang belum sepenuhnya tersingkap. Decak kagum lalu lalang orang-orang yang melintasi tak ragu merogoh kantong saku, melempar koin ke dalam topi yang disediakan. Senyum-senyum membuncah menikmati suguhan pag
Baca selengkapnya
Mengikuti Arah
“Kreeettt!” Ellia menghentikan laju sepedanya di belakang kerumunan orang di depan gerbang masuk Planet Zoo. Ia pun melayangkan kedua matanya ke segala arah, mengamati adakah pintu gerbang masuk selain yang ia temukan saat ini?Ellia bertanya pada Pemusik jalanan yang baru selesai memainkan pertunjukan. Tak disangka, sang Pemusik jalanan yang berpakaian rapi lengkap dengan topi senada dengan setelan jas yang dikenakannya itu menjawab dengan nyanyian sambil menggesek-gesekkan biola di tangannya. “Ada gadis manis bertanya... dimanakah pintu gerbang Planet Zoo? Mengapa ia bertanya...  mengapa... mengapa... apakah ia tak pernah pergi... berkunjung... ke Planet Zoo?”“Apakah kau bukan warga sini?” tanya Pemusik jalanan itu serius seraya menghentikan tangannya menggesek biola.Lalu dijawab sendiri olehnya sambil kembali memainkan biola, “Oh pasti bukan... pasti kau pengunjung... pengun
Baca selengkapnya
Georges Hat
Jauh dari Kota Westinhorn, deretan kendaraan berkapasitas besar terpakir dekat Negeri Gostell, sebuah Negeri yang tandus lantaran terjadi pengerukan tanah besar-besaran. Ini disebabkan kandungan aneka tambang yang besar, terutama emas dan nikel.  10 kendaraan besar roda 4 yang mengangkut kontainer itu terparkir rapi di hamparan tanah yang di kelilingi oleh rumput-rumput liar sejenis ilalang di dekat aliran sungai berarus besar. Deretan kendaraan itu juga terparkir melingkari sebuah tenda yang besar dan menjulang tinggi. Sementara 3 kendaraan sedang dan satu buah jeep ukuran besar terparkir di depan pohon yang tak berdaun. Di dalam tenda itu terdapat berbagai hewan yang dirantai dengan besi di 4 arena, 3 ekor Singa, 5 ekor gajah, 2 ekor beruang madu dan 6 ekor kuda zebra. Seorang laki-laki di masing-masing arena tampak beberapa kali melepaskan cambuk pada mereka yang tidak menurut pada perintah yang diberikan. Sedangkan 1 orang laki-laki lainnya di masing
Baca selengkapnya
Buah Kecerobohan
Langit melepuh di penghujung waktu menjelang terbenamnya matahari. Kebun binatang Planet Zoo melepas senja dengan nada yang sendu. Jeritan berbagai jenis burung-burung di sangkar raksasa. Nyanyian berbagai jenis bangau di tepi danau buatan. Lirikan tajam para elang bondol sambil sesekali memekikkan suara. Auman berbagai jenis singa dan harimau hingga cheeta. Ringkikan dan dengusan berbagai jenis kuda.  Dengusan dan erangan hewan berleher panjang dengan kulit bermotif bintik besar alias kumpulan jerapah. Nyaringnya suara kuda nil. Terompet yang melengking dari gajah-gajah. Celotehan berang-berang yang tak ingin lekas naik dari aliran air. Buaya-buaya yang tenang mengintip di dalam ketenangan air. Auman berbagai jenis beruang mulai dari beruang hitam amerika, beruang cokelat, panda mata hitam dan panda merah, beruang madu, beruang sloth, beruang andes, beruang hitam asia. Pekikan berbagai jenis monyet dan orangutan bahkan simpanse hingga gorila. Suara kunyahan
Baca selengkapnya
Buntut Kepanikan
“Dari mana saja kalian!” Edhi berang dengan kedua anak buahnya, Mike dan Bomba yang menghilang tanpa kabar. Mereka juga baru kembali ke Georges Hat pada tengah malam tanpa membawa bahan makanan seperti yang telah diperintahkan pada mereka.Mike dan Bomba tak lekas menjawab kemarahan Bosnya. Mereka berdua mendadak bingung dengan apa yang harus dijelaskan. Semuanya terjadi karena kesalahan mereka berdua, Mike yang salah membaca peta dan Bomba yang harusnya mengingatkan malah tertidur pulas. Hingga mereka berdua tersesat di tempat yang kering, gersang, bertanah merah lagi berbatu, seperti tanah di planet Mars. Namun anehnya jalan aspal yang membelah tempat itu begitu mulus dan cukup lebar.Kini mereka berdua terdiam dengan muka kecel dan lecek. Di kepala mereka berdua hanya ada bagaimana memutus kemarahan Bos mereka yang gampang marah. Padahal mereka hanya terlambat sedikit dari batas waktu yang ditentukan olehnya.Bomba yang merasa sa
Baca selengkapnya
Ledakan Dua Bibir
“Bomba Mike apa-apaan ini?” Edhi kembali murka begitu mengetahui dari tangki mobil jeep miliknya tercium bau solar. Bahkan terdapat 1 jeriken di bagasi jeep berwana hitam itu.Tak pelak Bomba dan Mike lari kalang kabut menghadap Edhi, begitu mendengar suara Edhi yang begitu keras. Di hadapan Edhi mereka tertunduk lesu lantaran kelelahan.“Ayo jelaskan, apa yang kalian lakukan dengan mobil ini!”“Kami hanya membuatnya melaju lagi, Tuan.”“Melaju lagi? Apa maksud kalian!”Mike segera menceritakan, bahwa kemarin siang mereka tersesat dan kehabisan bensin di tengah perjalanan. Karena tak membawa persediaan bensin, jadi mereka menggunakan solar milik seorang kakek.“Mengapa kalian tidak menjelaskannya tadi malam!”“Karena Tuan Edhi meminta kami segera membersihkan kandang-kandang dan hewan-hewan yang akan dikirim pada Tuan Kosmo dan
Baca selengkapnya
Memandang Lebih Dekat
Dering telepon di meja kerja Kepala Utama Kebersihan dan Logistik Satwa diangkat oleh Mrs. Vaeolin yang tengah memeriksa beberapa berkas. Setelah mengetahui si penelepon tetiba Mrs. Vaeolin meletakkan berkas-berkas di tangan kirinya. Lalu serius menyimak yang disampaikan oleh si penelepon. Mr. Jhoan, Sektretaris Pemerintah Kota Westinhorn mengabarkan, pertama, Wali Kota Westinhorn meminta Penanggungjawab Planet Zoo melaporkan mengenai jumlah satwa di kebun binatang Planet Zoo berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Kedua, Senat dan Parlemen Pemerintah telah memilih Manajer yang layak memimpin Planet Zoo ke arah yang lebih baik sesuai dengan misi Pemerintah Kota Westinhorn.Mr. Jhoan juga mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat, ditujukan pada Mrs. Vaeolin yang menjadi penanggungjawab Planet Zoo selama ini. Setelah telepon ditutup, Mrs. Vaeolin bergeming di kursi kerjanya. Tatapannya begitu tajam, seakan menggambarkan ketidaksetujuannya
Baca selengkapnya
Mendekap Waktu
Langit pagi yang terik terbentang luas di atas Georges Hat. Menabuh genderang pada pasang-pasang mata yang terpejam di dalam tenda. Termasuk pada Edhi, penguasa Georges Hat. Kecuali,si Juru Masak Eric, pekerja kasar dan seorang pemuda berambut ikal yang tempo hari menyusup ke dalam mobil jeep.Pemuda berusia 20 tahun itu bernama Jack. Hanya Jack. Jack adalah pemuda yang bertahan hidup di Gostell, sebagai supir yang mengemudikan mobil-mobil besar dan alat-alat berat. Jack juga memiliki keahlian di dunia mesin, walau ia bukan tamatan sekolah permesinan. Bahkan Jack tak pernah mengenyam bangku sekolah.Jack pemuda yang mudah bosan dengan bidang kerja yang ia jalani, bila ia sudah bisa mengusainya, bahkan ahli. Ia pergi dari Gostell lantaran ingin melihat sisi dunia selain yang tampak di Gostell. Karena itu, kemarin ia menyelinap masuk ke dalam sebuah mobil jeep yang pintu-pintunya tidak dikunci di sebuah bengkel mobil.  Namun sialnya, mobil
Baca selengkapnya
Kesempatan Tak Ternilai
Georges Hat bertambah ramai dengan kehadiran 3 ekor sapi, 3 ekor kambing dan 10 ekor ayam. Selaku orang yang diserahi kepercayaan oleh Edhi, Eric rajin memberi makan semua jenis hewan ternak itu. Supaya mereka bisa menikmati sisa hidup sebelum menjadi sajian makan malam yang lezat. Eric, sang Juru Masak masih duduk terdiam mengayun-ayunkan sebilah pisau tajam seraya memandang sapi, kambing dan ayam-ayam. Dalam kepalanya ia sibuk memilih, siapakah yang akan dipotong dan dimasak lebih dulu?“Sepertinya memanggang daging yang tebal dan besar bisa cukup selama... 4 sampai 6 hari,” lirih Eric. “Atau yang kecil-kecil itu dihabiskan terlebih dulu. Mmm tidak tidak. Yang kecil-kecil lebih baik dipelihara, supaya... di Georges Hat ini juga bisa menjadi peternakan ayam. Wow, sampai jumlah yang sangat banyak. Tuan Edhi pasti senang, bila ada pemasukan tambahan. Lagi pula mereka juga bisa menjadi hidangan pembuka bagi hewan-hew
Baca selengkapnya
Petak Umpat
“Indahnya hari ini... indahnya pagi ini... Planet Zoo... Planet Zoo... Planet Zoo... menyibak indahmu pada awal hari... kabut-kabut meleleh... air-air menetes... Planet Zoo... Planet Zoo.... ” Sepotong nyanyian di dalam hati Ellia sebelum memulai pekerjaannya di Planet Zoo di bagian kebersihan kandang satwa.Dalam mengawali hari-harinya sebagai pekerja kebersihan Satwa, Ellia mendapat mentor yang bernama Joshy. Joshy adalah seorang pekerja perempuan yang hampir 30 tahun ditempatkan di bagian kebersihan Satwa. Di usianya kini yang hampir 50 tahun, Joshy adalah pekerja senior yang sudah malang melintang dengan dunia satwa. Ia juga penemu beberapa trik tipuan untuk mengalihkan satwa-satwa yang kandangnya hendak dibersihkan.Tak diduga, sebelum mengajarkan cara membersihkan kandang-kandang satwa yang tersebar di sejumlah tempat di Planet Zoo, Joshy malah meminta Ellia membersihkan kandang kuda khusus kuda-kuda yang digunakan pekerja kebun binatang d
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status