Jerat Cinta Sang Selir

Jerat Cinta Sang Selir

By:  IyoniAe  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
25 ratings
78Chapters
21.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Aromamu sungguh menggoda," bisik lelaki tampan itu mendekatkan wajahnya. Napasnya yang hangat membuat bulu kuduk meremang. "Aku ingin memakanmu." Fjola Adalward terpaksa menggantikan putri dari kerajaan tempatnya bernaung untuk pergi ke Negeri Penguasa Tembok dan menjadi kandidat selir di sana. Bersama ketiga gadis lain, dia bersaing dalam mendapatkan hati sang Raja. Namun, karena kelicikan salah satu gadis itu membuat Fjola dibuang ke luar tembok. Fjola harus kembali dan membalas dendam. Akan tetapi, kehidupan di luar tembok sangatlah berbahaya. Apalagi saat bertemu dengan makhluk yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, makhluk tampan yang penuh dengan tipu daya. Mampukah Fjola kembali ke negerinya? Atau, makhluk itu berhasil membuatnya berpaling?

View More
Jerat Cinta Sang Selir Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
wawansugiarto505
Bgs. penggambaran nya detail bgt. sukak... semangat ka nulisnya.
2023-04-16 00:47:22
0
user avatar
IyoniAe
Hai, semua. Makasih udah baca novel ini. Ini merupakan novel pertama dari seri Fjola. Novel kedua, alias kelanjutannya sudah dapat di baca di GoodNovel dengan judul: Pesona Sang Peri. Lebih seru dan menegangkan.
2022-11-03 08:06:57
0
user avatar
D'sparage Je
Banyak pelajaran yang bisa kita dapat dari karakter Fjola ini. Cuman sedikit saran aja, ikuti perjalanan Nando merebut kembali Permata seribu dari tangan raja Lacodra dalam cerita The Destinable Of Light
2022-07-03 15:14:32
0
user avatar
Kikiw
Fjola masih anteng di pinggir jurang, makanya belum ada up s2 ...
2022-06-13 12:04:24
0
user avatar
Aldi pga
Numpang promo kak, mampir ke novel legenda Galuh Tapa, kali aja ada yang mau membaca tulisan sederhana ini, ditunggu ya kak
2022-06-04 18:15:05
0
user avatar
fitri ani
penulisan dan ceritanya bagus. sangat menarik...️
2022-05-29 15:42:28
0
user avatar
Devi Agustianda Setiawan
suka bgt dgn alur crtax
2022-05-19 22:24:20
0
user avatar
Kursus Menyetir
Kisah mengagumkan
2022-04-29 08:50:39
0
user avatar
Alfa Dyah Lorna Herliana
lama bener updatenya. aku nunggu loh
2022-03-12 23:26:54
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-30 16:27:11
0
user avatar
Farah Diina
Semangat ......
2022-01-30 15:39:42
1
user avatar
Big Man
Izin promo thor. ~Sang Raja Pulau Mahkota~ Isekai, Game, Fantasi, Overpower, Demon. Mampir yah ~ ...
2021-12-10 00:09:38
1
user avatar
Lunetha Lu
Penasaran apa permintaan Fjola.. Rajanya nyebelin banget dehhhh. Huwaaaa
2021-12-08 16:24:14
2
user avatar
ANATA MEGA
Keren ....Fjola salam kenal, kawal sampai akhir kisahmu
2021-12-08 16:18:44
1
user avatar
Rusty
Pokoknya bakal vote terus buat ini. Aku tungguin updatenya Thor
2021-11-24 10:45:30
1
  • 1
  • 2
78 Chapters
Pemburu yang Diburu
  Gadis itu meringkuk di dalam gua. Ia menggigil tak sadarkan diri. Gaunnya yang panjang koyak di mana-mana. Selain itu juga basah. Lumpur dan darah menghiasi sosoknya. Rambutnya kusut. Di tangannya tampak belati yang tergenggam longgar. Lelaki yang bersamanya mulai mencopot satu per satu kain yang membungkus sang gadis hingga habis. Cahaya perapian yang berderak-derak membuat bayangannya tampak menari-nari di dinding gua. Badai salju turun di luar sana. Anginnya yang dingin menusuk tulang, membuat siapa saja bisa mati kedinginan. Lelaki itu memandang profil sang gadis yang tanpa pakaian. Tangannya yang panjang mengelus pipi sang gadis dengan lembut. Ia harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkannya dari hawa dingin yang menawarkan kematian.  Ia membuka jubah yang dikenakannya, kemudian pakaiannya. Gadis yang pingsan itu dibawanya ke dekat perapian. Ia membaringkan sang gadis ke atas daun kering yang berhasil dikumpulkannya tadi,
Read more
Pemburu Lain
“Halo,” ucap Fjola meringis. Kedua tangannya terangkat, tanda menyerah. Ia masih terperosok ke dalam semak. Kedua prajurit yang mengacungkan pedang kepadanya itu saling berpandangan dengan heran. Kemudian, salah satunya bertanya, “Apa yang kau lakukan di sini?” “Oh, aku cuma sedang jalan-jalan, lalu terpeleset. Tak usah kalian pikirkan. Aku tidak apa-apa, kok. Silakan lanjutkan perjalanan kalian,” jawab Fjola dengan santai. Kedua prajurit itu mengernyit. “Aku tak melihatmu dalam rombongan berburu,” kata prajurit berambut pirang tadi. “Bagaimana dengan kau?” tanyanya berpaling kepada prajurit satunya. Ia menggaruk rambutnya yang hitam, tampak sedikit tak peduli. “Aku juga tidak. Lagi pula, dia kan wanita. Lihat saja rambutnya itu, dijalin asal-asalan. Seperti laba-laba. Dia pasti bukan bangsawan.” “Aku memang bukan bangsawan yang ikut rombongan berburu. Aku hanya seorang gadis yang kesasar di hutan.” Pelan-pelan, Fjola bangkit. Ia menepuk-nepuk bajunya yang berdebu. “Bukankah tida
Read more
Pemberontak
Penjara itu amat dingin. Lantainya bagai es yang menusuk tulang. Hawanya lembab dan tengik. Hanya bau kematian yang terhirup di sana. Jerujinya sudah berkarat namun tetap kokoh. Atapnya tertutup rapat. Bahkan, tak ada lubang untuk angin. Penjara itu berada di bawah tanah. Tangan Fjola dibelenggu dengan gelang besi yang berat dan dihubungkan oleh rantai besar. Begitu pula kakinya. Di sel itu, dia sendirian. Cahaya yang datang berasal dari celah yang menuju tangga di ujung ruang. Sepasang penjaga mengapit celah itu. Fjola merasa ketakutan. Ia membayangkan tangan yang dipakainya untuk berburu hilang. Bagaimana dia bisa memberi makan tiga mulut tanpa tangan itu? Padahal, setahun lagi adiknya baru bisa menjadi prajurit. Itu pun kalau lolos. Sebenarnya, dia hanya perlu bertahan selama setahun. Tetapi, sekarang, sebulan saja pasti tak mampu bertahan. Fjola duduk di pojok sel dengan pasrah. Perutnya melilit karena lapar. Ia tak tahu sudah berapa lama dia di sana. Wak
Read more
Tawaran yang Tak Bisa Ditolak
Ruangan itu tidak semegah dan seluas dugaan Fjola. Letaknya pun jauh dari bangunan utama istana. Setelah Ishak memberitahunya bahwa raja telah menunggu, Fjola merasa ada yang keliru. Dia bukan siap-siapa, dan hanya tahanan biasa. Seharusnya, pria yang berada di sel satunyalah yang dibawa ke hadapan raja, bukan dirinya. “Eh, maaf, Tuan—em, Nona—Ishak. Mungkin kau salah mengambil orang,” katanya. “Memangnya kau pikir aku buta? Sudahlah, ikut saja. Cepat!” Ishak, mendorong bahu Fjola dengan kasar. “Panggil aku Ishak saja daripada kau bingung antara Tuan dan Nona.” “Er ... oke.” Fjola bingung harus menjawab apa.  Mereka sampai ke tempat pertemuan raja dengan dewan-dewannya. Namun, bukan ke sana Ishak membawanya. Ia memutar arah ke belakang hingga melewati paviliun dan danau. Setelah naik ke bukit di belakang paviliun, tampak pondok kecil berdiri di sana. Pintu pondok itu terbuka. Saat mendekat, Fjola dapat mendengar suara seorang gadis yang memohon.
Read more
Perpisahan
Permintaan Fjola amat sederhana. Ia ingin pulang, menemui ayah dan adiknya sebelum berangkat sebagai upeti pengganti. Meski begitu, Briet berkeras untuk memberi gadis itu bonus tambahan. Antara lain adalah persediaan makanan yang banyak. Setelah menuntun gadis itu keluar pondok, Briet membawa Fjola ke kamarnya untuk memilih baju. Ishak dan Raja Erik masih di dalam pondok. Ada sesuatu yang harus mereka bicarakan.  Setelah sampai ke kamarnya, Briet memberikan semua baju miliknya untuk Fjola. Ia tak memiliki waktu untuk meminta penjahit menjahitkan baju untuk Fjola. Untungnya, ukuran tubuh mereka tak berbeda jauh. Namun, tetap saja banyak gaun yang tampak tak cocok. Dengan gaun-gaun itu, Briet berharap bahwa Fjola mampu menarik perhatian sang raja negara adidaya. Berbeda dari Briet yang anggun, tubuh Fjola lebih kecil. Kulitnya tak sepucat sang putri. Lagi pula, Fjola tak pernah memakai gaun, apalagi yang berbahan sehalus itu. Ketika mencoba sal
Read more
Putri Raja
Fjola dapat merasakan lembutnya tempat tidur hanya sebentar. Sebelum fajar menyingsing dan ayam berkokok, Ishak datang ke kamarnya di istana. Suaranya yang melengking membangunkan gadis itu. “Ayo, cepat, cepat! Kau harus bangun. Tidak ada waktu lagi. Kita harus menyiapkanmu.”“Sebentar lagi,” kata Fjola dengan malas. “Aku baru tidur sebentar sekali.”“Seorang putri harus sudah bangun sebelum matahari keluar,” hardik Ishak menarik selimut.“Tapi aku bukan seorang putri.” Fjola menarik lagi selimutnya.“Mulai hari ini, kau adalah putri Raja Erik Hart. Ingat, Hart! Nama belakangkangmu adalah Hart! Kau mengerti?”“Hmm ....” Mata gadis itu terasa berat.“Demi Tuhan, Fjola, bangunlah!” Ishak menggulingkan tubuh Fjola hingga jatuh dari ranjang. Gadis itu mengaduh.“Bagus! Sekarang, bangun dan mandilah. Akan kubu
Read more
Perjalanan
Fjola memandang hamparan perbukitan dekat rumahnya dengan hati pilu. Pasalnya, ia merasa tak akan pernah melihatnya lagi. Biasanya, ia, Jon, dan Fannar sering ke sana untuk sekadar menikmati mentari pagi pada musim panas. Mereka akan berbaring di sana, melepas kekhawatiran, meski perut memprotes lapar.Gadis itu teringat bagaimana Negeri Haust melepasnya pergi tadi. Setelah keluar dari kamar, Fjola dibawa ke aula raja. Di sana, seluruh dewan menyambutnya. Mereka memberikan ucapan selamat dengan gembira. Namun, dalam hati, Fjola tahu mereka mengucap syukur yang tak terkira bahwa putri-putri mereka selamat dari ancaman kematian.  Kata Ishak, sudah berbulan-bulan rencana tentang pergantian ini dibahas Raja Erik pada dewan. Demi kesetian, sang raja meminta putri-putri para dewan itu untuk menggantikan Briet memenuhi panggilan ke negeri seberang. Meski tidak setuju dengan rencana itu, mereka tak ada yang berani melawan Raja Erik. Pasalanya, raja itu amat t
Read more
Cahaya Asing
Fajar sudah menyingsing ketika mereka membongkar tenda. Kuda-kuda tampak segar. Prajurit yang bersama mereka pun kembali awas. Stamina semua orang telah pulih kecuali Fjola. Ia lesu karena tak dapat tidur. Bukan karena dingin maupun dengkuran, melainkan karena pikirannya kalut. Ia ingin sekali lari dari sana. Bahkan, ia dapat melaksanakan niatnya dengan gampang.Tadi malam, setelah menghangatkan badan, Fjola undur diri kepada Killi. Ia berkata akan kembali ke tendanya. Namun kemudian, godaan itu muncul. Diam-diam, kakinya melangkah ke hutan. Ia coba-coba masuk ke sana, bersembunyi di antara pepohonan. Mantelnya dirapatkan. Ia menunggu sejenak. Adakah yang sadar bahwa dirinya menghilang? Namun ternyata tidak ada.Fjola berjalan semakin dalam ke hutan. Hutan di sana tak jauh berbeda dengan hutan terlarang di Negeri Haust. Meski begitu, pohon-pohonnya sedikit berbeda, lebih tinggi dan rindang. Setelah berjalan beberapa lama, Fjola merasa ada sesuatu yang mengi
Read more
Gadis Kurang Ajar
Aula tempat makan malam itu begitu indah. Fjola tak pernah melihat makanan selengkap itu dihidangkan, bahkan saat berada di istana Raja Erik di Negeri Haust. Ada ayam panggang yang menggoda selera, terletak tepat di tengah meja panjang yang dikelilingi sepuluh kursi. Kursi paling ujung merupakan kursi milik si penanggung jawab istana calon selir. Dia belum hadir di sana ketika Fjola masuk. Makanan lain yang tak kalah menggugah selera mengelilingi hidangan utama. Ada piala berisi anggur di samping piring kosong, di depan masing-masing kursi. Lampu gantung besar mengantung di langit-langit tengah ruangan. Tempat lilin yang berukir indah berdiri di tembok-tembok, membuat suasana semakin terang. Sebuah perapian berada di ujung ruangan. Nyala apinya yang besar membuat hangat ruangan. Perapian itu terletak di belakang kursi si penanggung jawab.Ketika Fjola akan duduk di salah satu kursi, Ishak mencekal lengannya. “Tunggu dipersilakan dulu,” bisiknya.
Read more
Tembok Besar
Udara dingin mengusik tidur Fjola. Meski sudah ada perapian yang menyala, tetap saja gadis itu menggigil. Pada tengah malam, ia terbangun. Ia mengenakan mantel kemudian kembali tidur. Akan tetapi, bayang-bayang kematian selalu menghantuinya. Fjola gelisah. Kemudian, gadis itu memutuskan untuk bangkit dari ranjangnya yang hangat. Ia berdiri di balik jendela. Tak ada apa-apa di luar sana. Hanya ada kegelapan saja. Namun, jauh di belakang sana, di seberang bukit, tembok besar berdiri megah. Meski sudah malam, dindingnya yang pucat tampak kontras. Saat melihatnya, Fjola merasa takut. Ia tak bisa membayangkan jika tembok itu runtuh. Seandainya cerita Ishak benar adanya, maka hanya kehancuran yang akan menaungi negeri-negeri di dalam tembok jika sampai tembok itu runtuh.Memikirkan hal itu membuat Fjola tambah bergidik. Rupanya, buka dingin yang membuatnya menggigil, melainkan membayangkan apa yang terjadi padanya kelaklah yang membuat hatinya menciut. G
Read more
DMCA.com Protection Status