Bukber di Rumah Mertua

Bukber di Rumah Mertua

Oleh:  Evie Yuzuma  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
31Bab
8.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Apakah kebencian Marni pada Tari sang menantu akan luluh oleh keteguhan cinta Andra? Mampukah Andra membuktikan jika kekuatan cinta mereka akan mampu mengalahkan aral rintang yang membentang? Kebencian Ibu kandung Andra pada Tari---sang istri ternyata bukan tanpa alasan. Ada cerita masa lalu yang Andra tidak ketahui telah terjadi antara sang istri dan kakaknya di sebuah club malam. Mampukah Andra dan Tari memecahkan semua fitnah, kebencian, dan tekanan yang menimpa rumah tangga mereka?

Lihat lebih banyak
Bukber di Rumah Mertua Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Amih Lilis
selalu suka sama tulisan Mak Evie...️
2023-10-27 08:55:26
0
user avatar
Bai_Nara
Novel yang bagus
2023-10-27 08:46:02
0
31 Bab
Bab 1
“Andra, itu istri kamu suruh ke rumah buat bantu-bantu Mama! Kakak-kakak kamu mau pada datang buat acara buka bersama!” celoteh Marni---sang ibu. “Tari lagi gak enak badan, Ma! Dia dari pagi tiduran aja!” bella Andra.  “Alah, kamu itu makin ke sini makin kayak kerbau dicucuk hidungnya saja! Memangnya apa bagusnya Tari, Ndra … sore nanti mama ngundang Ivana juga buat datang!” ucap Marni.  “Ma, sudahlah … lupakan obsesi mama! Andra udah nikah, Ma! Ivana juga pasti udah bisa terima semua ini!” tukas lelaki bertubuh jangkung itu sambil mengikuti langkah mamanya yang berjalan menuju kamar tidurnya.  “Kamu tuh pasti kena pelet, apa-apa Tari, apa-apa Tari … Ivana tuh wanita karir, Ndra … selain bisa jadi istri, dia juga bisa bantu menuhin kebutuhannya sendiri! Daripada istri kamu itu yang bisanya cuma ngabisin u
Baca selengkapnya
Bab 2
DIPANDANG SEBELAH MATA (2)    “Maafkan Andra, Ma! Selamat tinggal semuanya! Andra akan tetap melanjutkan pernikahan ini! Karena sejak ijab qabul waktu itu, Andra bukan hanya berjanji pada ayahnya Tari akan menjaganya. Namun dalam hati sudah berjanji pada Allah untuk melaksanakan ibadah terpanjang ini bersamanya!”   Wajah Marni yang tadi tersenyum mendadak pudar. Raut wajahnya berubah penuh kekesalan. Dia menatap tajam pada anak lelaki paling bontotnya itu.     “Mama tidak main-main Andra! Apakah kamu yakin bisa bertahan tanpa dukungan keuangan dari kami, hah?” Marni naik pitam.    “Andra juga tidak main-main, Ma! Apakah Mama pikir pernikahan Andra ini hanya permainan? Apakah janji-janji yang Andra ucapkan di depan semua orang dan Allah juga
Baca selengkapnya
Bab 3
DIPANDANG SEBELAH MATA (3) Andra menatap pada lelaki berparas rupawan tersebut dengan memicingkan mata. Wajah Tari tampak terkejut, dia melirik sekilas ke arah Andra. Namun lelaki itu masih menatap tajam pada lelaki yang sedang melenggang ke arah mereka dengan hati bertanya-tanya.  “Siapa dia, Sayang?” Andra bertanya pada sang istri tanpa mengalihkan pandangannya.  Tari tampak kesulitan menelan makanannya karena gugup. Dia menarik napas dalam. Memang ada satu hal yang belum sempat dia ceritakan pada sang suami tentang Michael---lelaki blasteran Amerika itu.  “Riri, apa kabar? Saya cari You di sana tapi tak ada! Madame cakap sudah stop working, ya?” ucap lelaki itu dengan nada bicara yang tidak fasih mengucapkan bahasa Indonesianya.  Hastari menoleh pada Andra. Ada tanda tanya besar dari sorot netra yang kini tengah menatapnya. 
Baca selengkapnya
Bab 4
Hans melemparkan satu lembar kertas pemecatan di depan Andra --- sang adik. Kedua tangan Andra mengepal erat.  “Bang, bukannya waktu di rumah, kalian setuju aku mengundurkan diri?” Andra menahan emosi. Hans menyeringai merendahkan.  “Itu, kemarin! Ini hari ini! Kamu dipecat tanpa pesangon!” ujarnya tersenyum puas.  “Aku tidak melakukan kesalahan apapun dan Abang tidak bisa mengkategorikanku ke dalam pelanggaran kesalahan berat!” Gigi Andra gemelutuk menahan kesal.  “Oh, jadi tanpa surat keterangan kerja dari sini kamu takut tidak bisa mencari pekerjaan lain di luar sana?” Hans seolah sengaja hendak membuat Andra kesal.  “Aku hanya meminta hakku, Bang! Perusahaan ini didirikan ayah bukan untuk berbuat semena-mena!” pekik Andra dengan mata menatap tajam pada sang Kakak yang saat ini menjabat sebaga
Baca selengkapnya
Bab 5
BUKBER DI RUMAH MERTUA (5) Hastari tersandar lemas pada sofa. Sepeninggal wanita itu, pikirannya seakan carut marut. Terlebih wanita itu menunjukkan beberapa foto kebersamaannya dengan sang suami. Memang sangat jelas juga itu adalah foto Andra sewaktu kuliah dulu. Namun apakah benar Andra bisa berbuat serendah itu? Menghamili seorang wanita kemudian meninggalkannya?  Hastari teringat betul sosok Andra yang kalem, santun dan tampan itu dengan gaya khasnya waktu kuliah dulu. Mereka kuliah dalam satu kampus yang sama tapi beda tingkatan. Pada waktu Hastari naik ke semester tiga, Andra sudah berada pada semester akhir kuliahnya.  “Tari, ayo ikut!” Rara menarik tangannya yang sedang menawarkan jualan online pada teman sekelasnya.  “Kemana, Ra?” Hastari bertanya sambil membereskan aksesoris gawai yang tadi dia hamparkan di meja.  “Udah
Baca selengkapnya
Bab 6
Nyonya Zumarnis alias Marni tengah duduk pada sofa di ruang tengah rumahnya. Di tangannya menggenggam gawai. Dia tampak sedang berbicara dengan seseorang.    “Hans, apa semua berjalan lancar?”    Salah satu kakinya menumpang. Tubuhnya bersandar santai.    “Sudah, Ma! Andra sudah dipecat tanpa pesangon!”    Terdengar suara dari seberang telepon menjawabnya.    “Apa kamu tidak coba membujuknya Kembali?”    “Sudah, Ma! Mama tahu sendiri ‘kan Andra gimana? Didikan Papa yang melekat dalam otaknya susah hilang! Dia tetap lebih memilih wanita itu!"    “Lagi satu,
Baca selengkapnya
Bab 7
Alhamdulillah akhirnya bisa update lagi. Yuk ajak temannya buat tapi love pada cerita ini. Love kenceng, daily update, ya! ???  DIPANDANG SEBELAH MATA (7) Belum apa-apa hati Tari sudah terasa nyeri. Berarti wanita itu tidak mengada-ada. Bahkan suaminya sendiri pun mengakui pernah ada hubungan dengan wanita itu.  “Kenapa diam?”  Andra memperhatikan raut wajah istrinya yang tiba-tiba berubah. Wanita itu menggeleng. Ada tetesan bening yang berjatuhan di pipinya.  “Aku mau ke kamar dulu … capek, Mas!” Wanita itu beringsut berdiri meninggalkan suaminya.  “Sayang!”  Andra memanggilnya, tetapi Tari tidak lagi menoleh dan langsung menghilang dibalik pintu kamar. Andra tepekur sendirian.  “Ada apa dengan Tari? Kenapa dia seperti itu?&rd
Baca selengkapnya
Bab 8
Namun ketika pintu kaca diketuk, wajah Andra terasa memanas menatap seseorang yang sedang bersama Asril di sana.    Seringai merendahkan itu terlontar seketika, bahkan sebelum ada tegur sapa.    “Tuan Andra yang terhormat, apakah gerangan yang membawa Anda kemari? Apakah Anda sedang mencari pekerjaan?” Hans menyeringai sambil bersedekap penuh kesombongan.     Asril yang hendak menyapa mendadak salah tingkah. Dia hanya mematung menatap perubahan raut wajah Andra.    “Bapak Hans, saya bermaksud bertemu dengan rekan saya---Pak Asril, bukan dengan Anda!” Andra masih mencoba melindungi harga dirinya. Meskipun memang benar apa yang dituduhkan oleh Hans---kakaknya.     Hans tertawa. Ke
Baca selengkapnya
Bab 9
DIPANDANG SEBELAH MATA (9)"Astagfirullah ...." “Kemana istriku, Ya Allah?” Andra masih terduduk lemas di lantai dapur sambil bersandar pada dinding rumahnya ketika terdengar derit pintu depan. Dia bangkit dan berjalan gontai menuju ke ruang tengah. “Assalamu’alaikum!”  “Wa’alaikumsalam!”  Mata Andra membulat. Dia memburu wanita dengan gamis krem yang berdiri sambil menenteng plastik di tangan kanannya. Andra berhambur memeluknya.  “Sayang, kamu habis dari mana?” Andra mencakup kedua pipi istrinya setelah melepas pelukannya. “Maafin aku, Mas! Aku habis dari rumah ibu! Tadi aku coba hubungi kamu  tapi gak diangkat terus!” ucap Tari tampak merasa bersalah.  “Kamu habis dari rumah Ibu? Kenapa Ibu?” An
Baca selengkapnya
Bab 10
Hans berdecak kesal. Dia melempar gawai mahalnya sembarang. Emosinya bukan tanpa alasan melainkan setelah mendapat info dari Sesil sore tadi.     [Mas Hans, nomor istrinya Andra sejak siang gak bisa dihubungi! Sudah kukirim foto yang tadi itu tapi hanya centang satu sampai sekarang!] tulis Sesil.   [Coba lagi nanti! Terus ponsel Andra masih ada di kamu ‘kan? Kasih ke saya nanti!] balasnya.   [Aku cuma ambil nomor istrinya saja, setelah itu ponselnya kubuang di pinggir jalan depan kantor tadi! Aku takut terlacak dan disangka maling nanti!] tulis Sesil.    [Sesil, kenapa harus dibuang … kan bisa tinggal copot sim cardnya saja sama matikan gps!] geram Hans.     [Gak ada bayaran untuk mengambil
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status