Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
Kisah Heroik Sang Menantu

Kisah Heroik Sang Menantu

Sehari setelah aku menikah, aku melihat ayah mertua memukul ibu mertua karena masalah makanan. Aku ingin menghalanginya, tetapi ayah mertua memarahiku karena menganggapku tidak sopan. Dia mengatakan bahwa ini adalah cara Keluarga Kuncoro dalam menundukkan orang. Kegembiraan memenuhi hatiku ketika suamiku juga mencoba main tangan terhadapku. Akhirnya, aku bisa menunjukkan kekuatan superku!
Baca
Tambahkan
Bisa Tidak Mencintaimu Saja

Bisa Tidak Mencintaimu Saja

Cinta sejati Samuel Dirja diam-diam mengenakan gaun pengantinku. Saat kami berkelahi, dia yang sedang hamil tidak sengaja terjatuh. Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa dia tidak akan bisa hamil lagi. Samuel yang murka pun mengirimkanku ke sebuah biara di luar negeri untuk menjadi biarawati. Setahun kemudian, Samuel datang menjemputku dari biara. Namun, saat dia mengetahui bahwa aku sudah kabur sejak lama dan sekarang menggendong seorang anak, dia memarahiku dengan mata memerah. "Kamu ingin menikah karena memiliki anak, atau kamu ingin menggunakan anak ini untuk menghina Shinta yang nggak bisa hamil?" Samuel tentu tidak tahu bahwa anak ini bukan anaknya. Selain itu, aku pun juga akan segera menikah.
Baca
Tambahkan
Cinta Terkubur dalam Arus Sungai

Cinta Terkubur dalam Arus Sungai

Di antara putri orang kaya yang asli dan palsu, aku adalah putri orang kaya asli yang dibenci. Aku dan adikku diculik secara bersamaan. Penculik kami pun memotong salah satu jariku dan mengirimkannya kepada orang tuaku. Namun, orang tuaku malah bersyukur karena itu bukan jari adikku. Adikku diam-diam memberi isyarat pada orang tuaku untuk melapor polisi, tetapi malah ketahuan penculik kami. Demi melindungi adikku, orang tuaku mengatakan bahwa aku yang membocorkan alamatnya. Oleh karena itu, penculik itu pun menyiksaku sampai mati, sedangkan adikku berhasil diselamatkan. Namun, begitu melihat tubuhku yang dimutilasi, orang tuaku akhirnya menjadi gila dan mengatakan ingin adik dan penculik itu membayarnya dengan nyawa mereka.
Baca
Tambahkan
Tunanganku Menikah dengan Adikku

Tunanganku Menikah dengan Adikku

Tiga bulan sebelum menikah, pacarku memposting di instagram sebuah foto dirinya bersama adik angkatku. Foto itu menunjukkan surat pernikahan mereka dan potret kehamilan adik angkatku. Caption yang dituliskan, [Resmi menyambut kehidupan kecil kami.] Adik angkatku meninggalkan komentar dengan emoji malu-malu. Ibuku memberi tanda suka pada unggahan itu dan menambahkan komentar, [Aku akan menjaga anak itu setelah lahir. Kalian berdua tenang saja menikmati hidup berdua.] Aku tidak bisa menahan diri dan hanya meninggalkan tanda tanya sebagai komentar. Detik berikutnya, pacarku langsung memarahiku habis-habisan. [Dia hanya meminjam status pernikahan denganku selama satu tahun. Setelah anak lahir, aku akan kembali padamu.] [Jangan pelit begitu. Ibu juga sudah bilang, kamu baru boleh menikahiku setelah melahirkan anak laki-laki. Jadi, kita adakan pernikahan dulu, baru urus akta nikah nanti..] Aku hanya menjawab dengan datar, "Oh." Setelah itu, aku menghapus semua unggahan di media sosial yang berkaitan dengannya. Sebagai gantinya, aku memposting hal baru, [Butuh calon pengantin pria. Siapa yang mau menikah denganku?]
Baca
Tambahkan
Melepas Cintaku Demi Cintamu

Melepas Cintaku Demi Cintamu

"Rena, aku akan selalu mencintaimu!" desah Jeremy tak tertahankan. Tepat saat dia hampir mencapai klimaks, ponselnya tiba-tiba bergetar. Dalam kondisi seperti itu, tentu saja dia mengabaikannya. Namun tak lama kemudian, layar ponselnya menyala. Begitu Jeremy melihat nama yang tertera, tubuhnya langsung menegang. Rena mendengarnya mengangkat telepon dan berkata, "Halo?" Di tengah sunyinya malam, suara dari ponsel terdengar sangat jelas, "Jeremy, kamu tahu nggak ... Nadia ...." Jeremy buru-buru memotongnya dengan suara rendah dalam bahasa asing, "Kecilkan suaramu, ini bukan waktu yang tepat." Lawan bicaranya langsung berganti bahasa, tetapi suaranya tetap terdengar keras, "Hasil pemeriksaan rumah sakit sudah keluar. Nadia kena kanker stadium akhir. Hidupnya tinggal sebulan! Dia ingin jadi istrimu. Kamu bisa nggak kabulkan keinginan terakhirnya sebelum dia pergi?" Ekspresi Jeremy langsung berubah drastis. "Apa?! Tunggu aku!" Setelah menutup telepon, dia menoleh ke Rena dan berkata dengan lembut, "Rena, aku ada urusan penting, harus keluar sebentar. Kamu istirahat saja dulu, nanti aku segera balik." Tanpa menunggu jawaban darinya, Jeremy buru-buru pergi untuk bersih-bersih dan mengganti pakaian. Dia meninggalkan rumah tanpa menoleh sedikit pun. Sesaat kemudian, layar ponsel Rena menyala. Ternyata pesan dari Nadia. [ Rena, kamu kalah. Dari dulu aku sudah bilang, Jeremy itu milikku. ] Tepat di bawahnya, ada pesan lain yang dikirim tiga hari lalu. [ Kalau aku kena kanker, menurutmu Jeremy bakal ninggalin kamu buat datang ke aku nggak? Aku yakin dia pasti datang. ] Tatapan Rena perlahan terangkat dari layar ponsel ke arah pintu kamar yang masih terbuka. Jeremy tidak tahu, dia sudah lama belajar bahasa asing itu. Seluruh percakapan tadi, didengar dan dipahaminya dengan jelas. Sejenak kemudian, wajah Rena menyunggingkan senyuman yang begitu pahit dan menyedihkan. "Iya ... aku memang kalah ...."
Baca
Tambahkan
Aku Dianggap Pembunuh Cinta Sejati Suamiku

Aku Dianggap Pembunuh Cinta Sejati Suamiku

Aku tiba-tiba terkena pankreatitis akut. Saat tiba di rumah sakit, dokter menolak untuk merawatku. Alasannya? Suamiku adalah dokter di bagian UGD dan dia telah memberi instruksi agar tidak ada yang menangani kasusku. Di kehidupan sebelumnya, dia langsung datang padaku hanya dengan sekali telepon. Namun karena kejadian itu, "cinta sejatinya", Charlene, mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat. Dia menyalahkanku atas semua itu. Pada hari ulang tahun ibuku, dia meracuni makanan kami sekeluarga. Lalu, dengan pisau bedah di tangannya, dia menusukku berulang kali. "Sakit nggak? Tapi Charlene waktu itu lebih sakit lagi. Kalau bukan karena kamu, mana mungkin dia menggantikanku untuk pergi keluar?" "Kamu yang menyebabkan kematiannya. Aku akan memastikan seluruh keluargamu mati untuk menemaninya!" Ketika membuka mata lagi, aku kembali ke hari saat aku minum alkohol demi dia dan akhirnya menderita pankreatitis. Kali ini, dia memilih berlari kepada Charlene tanpa ragu-ragu. Dia mengira dia telah membuat pilihan yang benar. Namun pada akhirnya, dia berlutut dan memohon agar aku kembali.
Baca
Tambahkan
Selingkuhannya, Pembunuh Orang Tuanya!

Selingkuhannya, Pembunuh Orang Tuanya!

Kedua mertuaku disengat lebah beracun tak dikenal dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk diselamatkan. Aku buru-buru pergi ke Institut Penelitian Serangga mencari bantuan dari suamiku yang juga kepala institut, agar dia bisa membantu dokter melakukan diagnosis. Namun, suamiku malah memanggil satpam untuk menghalangiku masuk. "Aku nggak menangani pekerjaan setelah jam kerja. Ibunya Riana sakit, aku masih harus buru-buru ke sana untuk merawatnya." Aku mencoba menunjukkan surat pemberitahuan kondisi kritis, tapi dia malah merobeknya. "Setiap hari selalu ada orang yang mati, memangnya kenapa kalau orang tuamu mati?" Setelah ayah dan ibu meninggal, aku mengajukan gugatan ke pengadilan dan menuntut Riana yang sengaja menjatuhkan sarang lebah. Suamiku yang menghilang beberapa hari, tiba-tiba muncul di kursi ahli dan memalsukan opini profesional palsu untuk membebaskan Riana dari hukuman. Saat aku memutuskan untuk pergi ke luar negeri, suamiku marah besar. "Orang tuamu sendiri yang umurnya pendek, apa hubungannya kematian mereka denganku? Aku bekerja seharian, apa salahnya kalau aku ingin istirahat?" "Kamu bahkan ingin menyeret Riana ke dalam masalah. Hanya karena keluargamu sendiri berantakan, kamu ingin menghancurkan orang lain. Jahat benar kamu ini! Orang seperti kamu, pantas saja orang tuanya mati!" Melihat wajahnya yang tega membalikkan fakta, aku tiba-tiba menyadari. Ternyata dia sendiri masih belum tahu kalau dia sebenarnya sudah menjadi seorang yatim piatu.
Baca
Tambahkan
Putri Kandung yang Diperlakukan Asing

Putri Kandung yang Diperlakukan Asing

Setelah resepsi pernikahan ke-88 kali dibatalkan, aku menelepon partnerku, "Aku mau daftar untuk mengembangkan pasar di Negara Heksa." Suara partnerku yang terkejut terdengar. "Apa kamu sudah pikirkan baik-baik? Kamu nggak boleh pulang selama 10 tahun setelah pergi ke Negara Heksa. Kamu baru nikah hari ini, tapi langsung pisah rumah. Apa suamimu setuju?" Partnerku menambahkan, "Bagaimana dengan orang tuamu? Bukannya keinginan terbesarmu itu menemani mereka?" Aku memandangi gereja yang kosong, lalu tersenyum getir dan menimpali, "Resepsi pernikahan dibatalkan, mana mungkin aku punya suami? Mengenai orang tuaku, mereka sudah cukup bahagia ditemani Yasmin." Partnerku terdiam sedetik sebelum menyahut, "Oke. Kalau begitu, kamu siap-siap. Besok kamu berangkat." Sesudah mengakhiri panggilan telepon, aku menyentuh gaun pengantinku. Air mataku yang terakhir menetes. Hari ini, depresi yang diidap adik angkatku kambuh lagi dan dia ingin bunuh diri. Lagi-lagi, Aditya membatalkan resepsi pernikahan kami. Aku yang tidak berdaya dan putus asa berucap sambil memandangi Aditya, "Ini sudah yang ke-88 kali." Aditya merasa bersalah. Dia menunduk sembari membujukku, "Beri aku waktu lagi ya? Willa, kamu tahu sejak kejadian itu, kondisi mental Yasmin nggak stabil. Aku benar-benar takut dia melakukan hal bodoh." Aditya berjanji, "Kamu tenang saja. Kali ini, aku pasti akan jelaskan padanya. Setelah itu, kita segera menikah." Orang tuaku mendesak Aditya untuk segera menyelamatkan Yasmin. Ayahku menegur, "Willa, cepat lepaskan Aditya. Kalau bukan karena dulu Yasmin menyelamatkanmu, mana mungkin dia diculik? Dia nggak akan mengidap depresi dan mentalnya nggak akan hancur." Ayahku meneruskan, "Sekarang kamu menghalangi Aditya untuk menyelamatkan Yasmin, apa kamu mau mencelakai adikmu? Kenapa kamu begitu egois? Apa resepsi pernikahanmu lebih penting daripada nyawa Yasmin?" Aku sudah sering mendengar teguran seperti ini. Dulu aku pasti membantah, tetapi kali ini aku terdiam. Tunanganku dan orang tuaku tidak menyukaiku, bahkan mereka tidak memercayaiku. Kalau begitu, aku pergi saja.
Baca
Tambahkan
Mulai Sekarang, Aku Tak Menanti Lagi

Mulai Sekarang, Aku Tak Menanti Lagi

Hal pertama yang dilakukan Lily Ginanjar setelah menghadiri pemakaman kakak laki-laki Yoga Ferdian adalah mengajukan gugatan cerai pada suaminya yang sudah menikahinya selama tiga tahun. Alasannya adalah karena semua orang di Keluarga Ferdian menuntut Yoga meneruskan garis keturunan dua keluarga sekaligus, yaitu memberikan keturunan bagi kakaknya yang baru saja meninggal. "Lily, orang tuaku mengancam akan gantung diri dan mogok makan untuk memaksaku melakukan ini. Aku nggak punya pilihan. Lagi pula, aku dan kakak iparku cuma akan menjalani program bayi tabung. Nggak akan terjadi apa-apa. Kenapa kamu begitu ngotot mengajukan gugatan cerai?" Mendengar kata-kata Yoga, Lily pun memejamkan matanya. Hatinya terasa seperti ditusuk. Air mata yang sudah lama ditahannya, akhirnya jatuh juga. "Yoga, kita ini suami istri. Apa kamu nggak merasa kalau semua ini benar-benar konyol?" Pria yang dicintainya akan memiliki anak dengan wanita lain. Betapa konyolnya itu!
Baca
Tambahkan
Jebakan Kemenangan

Jebakan Kemenangan

Hatiku benar-benar hancur, saat mengetahui putriku terlibat dalam prostitusi. Aku tidak bisa membayangkan putri kecil yang selama ini kuanggap seperti permata berharga, ditindih di bawah pria paruh baya yang menjijikkan. Bahkan membayangkannya saja sudah sangat menyakitkan.
Cerita Pendek · Gairah
2.3K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
50
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status