Please Me, Dear Boss
Tujuh tahun menjalin hubungan, Kanaya percaya hidupnya sudah berada di jalur yang benar—sampai malam itu ia menemukan tunangannya bercumbu dengan bosnya sendiri.
Hancur, mabuk, dan kehilangan arah, Kanaya pulang terhuyung ke apartemennya. Ia hanya ingin menangis dan tidur. Tapi takdir malah mengirim Sagara, sahabat tunangannya sekaligus atasannya di kantor. Pria yang selama ini ia anggap dingin dan terlalu formal.
Sagara datang dengan niat memastikan Kanaya tidak melakukan hal bodoh. Namun yang terjadi justru di luar dugaan.
Dalam kondisi limbung, Kanaya menangis di dada pria itu—lalu tanpa malu berbisik jujur bahwa selama tujuh tahun ini ia tidak pernah disentuh oleh tunangannya.
Bahunya bergetar. Napasnya panas. Dan kata-katanya semakin asal.
Kanaya mulai melucuti pakaiannya.
“Kalau gini— masih bagusan dia, ya?”