Air Mata di Antara Bunga
Dunia yang kukenal runtuh satu per satu.
Bisnis keluargaku bangkrut...
Tunanganku, Bastian Wicaksono, tanpa ragu membatalkan pertunangan kami dan memilih Sarah Laksmana sebagai penggantiku.
Saat aku jatuh ke jurang kehancuran, Rangga Mahardika datang seperti malaikat penolong.
Dia melunasi semua utang keluargaku, mengurus pemakaman ayahku, menarikku keluar dari abu kehidupan yang nyaris membakarku habis.
Tiga tahun penuh, dia selalu mendampingiku. Selalu ada.
Aku sempat percaya… mungkin inilah bentuk penyelamatan yang selama ini kutunggu.
Namun, tepat di malam sebelum pernikahan, tanpa sengaja aku mendengar percakapan Rangga dengan sahabatnya...
“Kamu serius mau nikah sama Vanya? Nggak takut, suatu hari dia tahu… kalau kematian ayahnya dan bangkrutnya bisnis Keluarga Devara itu ulahmu?”
“Sarah sudah nikah sama Bastian, aku sudah nikah sama Vanya. Nggak masalah kalau dia tahu, toh semua utangnya sudah kubayar. Pemakaman ayahnya juga sudah aku urus. Intinya… aku sudah menebus semuanya.”
Saat itu juga aku sadar…
Ternyata, Rangga pun menipuku.
Dari awal hingga akhir, semua hanyalah permainan.
Dan satu-satunya orang yang benar-benar hanyut di dalamnya… hanyalah aku sendiri.