Cintamu Bohong, Ya?
Setelah mengalami keguguran lima kali berturut-turut, akhirnya aku konsultasi ke dokter untuk menanyakan alasan mengapa tubuhku tidak mampu mempertahankan janin.
Namun, sebelum masuk ke ruangan pemeriksaan, aku mendengar percakapan suamiku dengan dokter di depan pintu.
"Obat aborsi yang kamu berikan cukup manjur. Dia sudah keguguran lima kali. Kapan bisa dilakukan operasi pengangkatan rahim? Aku nggak bisa membiarkan Kirana mengandung anakku," ucap Raka.
Dia melanjutkan, "Oh ya, tolong resepkan juga obat penguat kandungan untukku. Maya sedang mengandung anakku, aku harus memastikan bayi itu lahir dengan sehat."
Dokter berkata, "Tapi kondisi tubuh Kirana sudah sangat lemah selama beberapa tahun terakhir. Kemungkinan besar dia nggak akan pernah bisa hamil lagi."
Raka malah menanggapinya dengan santai, "Memangnya kenapa? Justru aku memang mau dia nggak pernah bisa punya anak, makanya aku selalu membuatnya keguguran."
"Sudahlah, nggak usah bahas ini lagi. Aku masih harus menemani Maya membeli perlengkapan ibu dan bayi," lanjut Raka.
Aku mendengar semua percakapan itu di balik pintu, tubuhku terasa dingin.
Aku baru sadar ternyata cinta yang selama ini kupertahankan hanyalah sebuah lelucon.