Lagi Mong Tatandaan

"All the beautiful memories, just turned into a beautiful nightmares." Breaking up with the guy you love the most is the hardest part of being in love. Letting go as if it’s only the choice you need to choose. Letting go even though you want to hold that person as tightly as you can just to make that person stay besides you. I really want to hold back, I want to fight for us, but how can I do that? Kung ang taong inaasahan mong lalaban din para sa iyo ay sumuko na nang tuluyan? Paano mo pa siya hahawakan kung siya na mismo ang kusang bumibitaw? Sometimes, when you love someone, you want and wishes them the best and happiness, but then sometimes, what's best for them is not you — you're not part of it. We love each other, but we choose to let go each other, it's not because we're coward and afraid to face it, but because that's the only thing we can do to save 'us'. WHERE YOU CAN'T STAY FOREVER.

Ano ang mga bagay na kaya mong isakripisyo para sa iyong pamilya? Ano nga ba talaga ang mas matimbang, ang hustisya para sa taong biktima o ang kalayaan ng taong mahal mo sa buhay? Kilalanin si Calixta Villanueva, isang ordinaryong babae na nangangarap yumaman, kayang tahakin ang lahat umasenyo lamang sa buhay. Isang araw tila tinupad ng panginoon ang kaniyang dalangin dahil may isang flyer na lumapat sa kaniyang mukha na may nakasulat na WANTED PERSONAL MAID. Akala ni Calixta ay dito na magsisimula ang kaniyang magandang kapalaran ngunit hindi niya inaasahan na ang trabahong kaniyang pinasok ay isang susi para mabungkal ang itinatagong lihim ng kaniyang pamilya. Paano nga ba haharapin ni Calixta ang bawat hamon ng buhay kung ang mga taong kaniyang pinagkukunan ng lakas ay mismong kasangkot sa isang madilim na trahedya.

Imelda menemukan bukti pembayaran dokter kandungan dari rumah sakit. Tangannya gemetar. Tak berselang lama, ia pun bertanya kepada Rizal - suaminya, yang akhirnya membeberkan rahasia setelah beberapa bulan di pendam. Mimpinya hancur dalam sekejap, tangisnya ia rasakan sendiri. Secepat kilat ia bangkit, bukan untuk Rizal, tapi untuk kedua anak lelakinya. Imelda akan bertahan dengan pernikahan itu demi anak-anaknya, hingga, suatu hari ia menyerah, Imel ingin berpisah tapi Rizal berjuang mati-matian menahan kepergian Sang Istri yang ia cinta. Pertanyaannya, bisakah Imelda bertahan lagi, saat kedua putranya tau jika Rizal menikah lagi? "Ibu, ceraikan Ayah. Ibu berhak bahagia. Kami sudah besar, jangan berkorban lagi demi kami. Ayo Ibu, ceraikan Ayah." ucap si sulung yang di ikuti anggukan kepala putra bungsunya.

"Lina, apa sudah kamu pikirkan baik-baik, setengah bulan lagi kita berangkat ke ibu kota?" Lina Watson menjawab pelan, tetapi tegas, "Ya." "Baguslah! Guru dan istri guru sudah menunggumu di ibu kota." Di seberang telepon, guru tidak tahan untuk bertanya lagi, "Tapi kudengar kamu sudah berkeluarga di sana selama delapan tahun, apa kamu benaran rela meninggalkan ayah dan anak itu? Lalu bagaimana dengan Alan? Kudengar anak itu lebih dekat dengan ayahnya. Apa dia mau ikut denganmu?" Lina tersenyum getir. "Alan sudah nggak mengakui aku sebagai ibunya, mana mungkin dia mau ikut denganku. Aku akan membawa Alicia." Sang guru di seberang hanya bisa menghela napas. "Kalau begitu, karena kamu sudah memutuskan, kita bertemu setengah bulan lagi di stasiun kereta ibu kota."

Keputusan sang ibu untuk menikah lagi sudah cukup memberatkan hidup Tara di usianya yang masih belia, belum lagi ia harus dihadapi dengan kenyataan bahwa Raka—cinta pertama sekaligus mantan pertamanya—kini berstatus sebagai pacar saudara tirinya, Kaila, yang juga teman kelasnya. Apa yang harus Tara lakukan di saat sikap Raka menunjukkan bahwa lelaki itu masih mencintainya? Melanjutkan kisahnya yang belum usai, atau malah mengubur perasaannya dalam-dalam?

Alma tidak menyangka kalau kehidupannya akan menjadi sangat menyedihkan. Kebahagiaannya seketika sirna setelah ibunya meninggal. Tidak lama setelahnya, dia harus menerima kenyataan ayahnya menikah lagi dengan Rossa, wanita kejam yang hanya tertarik dengan harta orangtuanya. Parahnya lagi, setelah sang ayah meninggal, dia justru dijual kepada seorang pria yang sudah beristri sekaligus musuh bebuyutannya di masa lalu. Namun, ia tak pernah menyangka ternyata pria itu menyimpan sebuah rahasia...

"Aku ... aku tak tahan lagi, aku mau ke kamar mandi sebentar." Pramugari yang sedang wawancara itu duduk di kursi, dirinya tampak gelisah. Aku diam-diam menaruh sebuah alat di bawah kursi, yang bisa bergerak dengan dahsyat saat aku menekan tombol. Terlihat wajah mereka memerah dan tampak tegang. Aku merasa cukup puas. Yang lebih menggoda lagi, salah satu pramugari malah mengangkat roknya di tempat, berbisik padaku, meminta aku membantunya.

Aku disiram segelas air oleh klien, tubuhku gemetar saat menghadapi makiannya, sementara Raisa Gunawan memeluk asistennya sambil menatapku dengan dingin. "Yoga, hal kecil seperti ini saja nggak bisa kamu selesaikan. Perusahaan nggak butuh pemalas!" Aku menyeka air di wajahku, mengambil gelas dan menenggaknya sekaligus. Lalu, tanpa ragu, aku menuang segelas lagi dan menyiramkannya balik! Siapa yang mau bekerja di sini, silakan ambil alih. Aku nggak peduli lagi!

Hindi ko alam pero parang napag iiwanan na yata ako ng panahon, sabi ng iba kaylangan ko na daw mag pakasal at mag karoon ng sarili kong pamilya, kasi daw hindi nako pabata pa. Bakit ika babata ko ba pag nag karon ako ng asawa't anak? "Khrizxxianna you need to have your own Family, darling," "Mom, I'm not on to that hindi ko kaya saka hindi madali ang gusto mo," "Mag blind date ka, may kilala akong anak ng mare ko na pwede mong maging asawa.' "No way Mom!, ayoko ng mga idea mo!" pasigaw kong sabi kay mommy. "Khrizxxianna you're turning forty this year and you should get married," sabi pa nito sa akin sabay inum ng hawak nyang baso na may laman na wine. "No, Mom I hate marriage, I just want to have a child that's it," and I just look at the pouring rain outside of the window. _SUNGYONGSOO15_

“Nasaan ang singsing?” “Ano?” Mabilis na binawi ng babae ang kanyang kamay. “Tinatanong ko kung nasaan ang singsing,” mariing ulit ni Stefan habang nakatitig nang masama sa kanyang kasintahan. “Ah... naiwan ko yata sa opisina. Kasi madalas akong naghuhugas ng baso ng kape, kaya tinanggal ko muna at itinabi. Baka magasgas kasi,” paliwanag ng dalagang si Natalie na bahagyang nakapagpakalma kay Stefan. “Kapag tinanggal mo ‘yan, ituturing kong gusto mong makipagbitiw sa kasunduan ng kasal.” “H-hindi naman po. Itinabi ko lang, hindi ko naman tinatanggal ng tuluyan.” “Kung gano’n, isuot mo ngayon din,” singhal ng lalaki na may halong pagbabanta. “Oo na, isusuot ko,” sagot ng babae na may bahid ng tampo. Kinuha niya ang bag sa tabi, binuksan iyon, at inilabas ang singsing ng kanilang kasunduan. Isinuot niya iyon sa kanyang daliri at ipinakita sa kanya ang likod ng kamay.