Tempo Lagu Pak Pilot

Aku tidak menyangka, pernikahan yang sangat ingin aku jalani seumur hidup sekali itu sering kali diterpa badai-badai masalah dan pertengkaran. Entah itu dengan ibu mertuaku, atau dengan suamiku sendiri. Suami yang seharusnya melindungi dan membelaku, lebih memihak kepada ibu mertua yang acapkali ikut campur urusan rumah tangga kami. Berulang kali aku mengajak suamiku untuk keluar dari rumah mertua, tetapi suamiku selalu menolak. *** Aku sangat ingin menyudahi rumah tanggaku yang jauh dari kata sehat ini, dan kembali menjalani hidup bersama keluarga asalku. Namun, betapa terkejutnya aku saat mendapati alat tes kehamilan menunjukan dua garis merah yang berjejer rukun! Haruskah ku urungkan niat bercerai dari suamiku? ***

“Ayoo bangun, Sayangku,” Angga mencoba lagi, kali ini mencubit hidungku gemas. Aku membuka mata sedikit, memohon. “Mas, aku masih capek dan lemas banget. Kamu duluan aja.” Angga tertawa pelan, tawa yang membuatku ingin meninjunya sekaligus menciumnya. “Loh, kan seharusnya yang kecapekan itu aku, sayang?” godanya, matanya penuh ejekan jenaka. Mataku langsung terbuka lebar. Aku mendorong pelan wajahnya. “Enak saja kamu, ya, kalau ngomong!” Angga tertawa puas. Ia mencium bibirku singkat, sebuah sentuhan pagi yang membuat jantungku berdesir. “Yasudah, kamu tidur lagi sebentar. Aku mandi duluan, Muachhh…” Setelah mandi, kami berdua berdiri berdampingan. Keintiman semalam mengubah segalanya. Gerakan sholat Subuh kami terasa lebih sakral, diimami oleh pria yang telah memeluk jiwaku dan ragaku. Selesai berdoa, aku langsung ingin merebahkan diri lagi. Rasa lelah itu sungguh nyata. Namun, Angga menahan lenganku. “Kamu mau ke mana, Sayang?” tanyanya lembut, tangannya masih memegang tasbih. “Aku mau tidur lagi, Mas. Masih capek dan ngantuk banget,” jawabku dengan mata sayu, tanpa malu mengakui kelemahanku. Angga tersenyum teduh. “Sini, kamu tidur di sini saja. Temani aku berdzikir.” Ia menepuk pahanya yang kini tertutup sarung, mengisyaratkan tempat peristirahatan. Aku menurut. Aku merebahkan diri di pangkuannya, wangi sabun dan parfumnya menyelimutiku. Aku menutup mata, dan suaraku Angga yang merdu melantunkan dzikir menjadi ninabobo paling menenangkan. Angga menatapku yang terlelap, mukena masih menutupi kepalaku, dan damai di wajahku. Hatinya melunak, dipenuhi gelombang emosi yang tak pernah ia rasakan bersama Angel. Angel selalu sulit diajak sholat, selalu menuntut, selalu membuat drama. Putri berbeda. Dia penurut, sederhana, dan kecantikannya bukan hanya di luar, tetapi di dalam hatinya. Angga menarik napas dalam. Ya Allah, terima kasih Engkau telah menjadikan dia sebagai Istriku. Aku sungguh benar-benar mencintainya, batin Angga, sebuah pengakuan yang melegakan sekaligus menakutkan. Semoga dia adalah istri yang bisa membantuku untuk ke surga/Mu nanti, Ya Allah. Aamiin. Angga menunduk, mencium keningku

Rindu harus menelan pil pahit. Selama hidupnya tidak dianggap oleh sang ayah karena istri yang teramat dicintainya meninggal setelah melahirkan Rindu. Malangnya lagi, gadis itu difitnah oleh ibu sambungnya hingga sang ayah mengusir dari rumah. Namun, sebelum pergi, Rindu dipaksa menikah dengan seorang pembantu yang telah berani membelanya. Ternyata, lelaki itu punya sebuah rahasia besar.

After the plane crash, I rejected the captain—my brother-in-law’s—final life jacket that he had as he handed it to me. Instead, I allowed myself to plunge a hundred meters from the sky. In my previous life, I had survived after accepting his life jacket. But he died a tragic death in the crash. After his death, I was consumed with guilt. My husband proposed to take care of two households at the same time so that he could look after his sister-in-law. Out of guilt, I reluctantly agreed to his proposal. I even had to give up my only chance of getting promoted to department head of the hospital to my sister-in-law, upon my husband’s insistence. When I was seventy years old, I suddenly saw my brother-in-law, who was supposed to be dead, show up in front of me. He said to my husband, “Bro, thank goodness you came up with that fake-death plan back then. I was drunk and caused the deaths of all the passengers after the plane crash. If not for that plan of yours, as the captain, I certainly could not have escaped scot-free and would have been sentenced to prison for life! “It was too bad we had to keep her in the dark for her entire life.” After a lifetime of sacrifices, I was so furious that I nearly passed out upon hearing my brother-in-law’s words. When I opened my eyes again, I was back on the day of the plane crash.

'Rain Rain go away come again another day' Embun selalu menyanyikan lagu itu untuk meledek Rain saat remaja dulu. Namun, siapa sangka lagu itu bagaikan mantra dan Rain benar-benar pergi jauh dari hidupnya. Hingga suatu hari, Embun sadar hatinya masih menyimpan nama Rain dan merindukan sosok pria itu. Bagaimana bisa? seorang Embun Sky Jordan menjadi sekretaris Aksara Rain Prawira yang dinginnya melebihi freezer kulkas dua pintu? Bagi Rain patah hati karena cinta pertama merubah hidupnya. Kini gadis pembuat luka itu datang kembali dengan segala tingkah yang membuatnya gila, mungkinkah Rain akan luluh? Atau sebuah pembalasan yang sama menyakitkannya sudah dia siapkan untuk Embun? "Cita-citaku menjadi DPR." "Lalu kenapa kamu malah berakhir melamar pekerjaan menjadi sekretarisku?" "Kan sudah aku bilang, aku ingin menjadi DPR, Diperistri Pak Rain." ~ Embun

No! no!...its impossible….no way…ayoko…. Confused. Curious. Self-denial. Fear. Mixed emotions. Yan ang nararamdaman ni Belle a nursing student na nagpupursige na makapagtapos sa kolehiyo para maiahon ang buhay nilang mag-ina sa kahirapan. It’s a weird thing para sa isang babae na magkaroon nang kakaibang feelings sa kapwa ya babae. She’s never been into girls before. Straight na straight siya pagdating sa gender preference nya pero ito ay nag iba nang makilala nya si Dina Joy Benitez, a criminology student, a feminine lesbian, a shy type person. Walang nakakaalam ng tunay niyang pagkatao maging ang kanyang pamilya na siya ay isang tibo maliban sa mga piling kaibigan. Saan kaya hahantong ang nararamdaman ni belle?

„Wenn wir beide in Gefahr wären, wen würde Jared deiner Meinung nach zuerst retten?“, fragte sie plötzlich. „Was?“ Ich hatte keine Zeit zu verstehen, was sie sagte, denn im nächsten Moment, spürte ich einen Stoß auf meinem Rücken und verlor das Gleichgewicht, rutschte von der Treppe hinunter und landete am Fuß der Treppe. ***************** Arielle hatte alles – eine blühende Karriere als talentierte Köchin und eine erfolgreiche Ehe mit einem Milliardär. Obwohl ihr Mann von Natur aus kalt war, glaubte sie, dass er sich sehr um sie kümmerte. Sie war mit ihrer Beziehung zufrieden und schätzte alles, was sie teilten. Einen Tag vor ihrem dritten Hochzeitstag stellte sie fest, dass sie schwanger war und war voller Aufregung und Hoffnung. Sie freute sich darauf, ihrem Mann diese Neuigkeit mitzuteilen, und war überzeugt, dass dies positive Veränderungen in ihrer Familie bewirkten und vielleicht sogar seine konservative Persönlichkeit mildern würde. Das Schicksal hatte jedoch andere Pläne. Bevor sie ihre Schwangerschaft offenbaren konnte, tauchte eine unerwartete Person aus der Vergangenheit ihres Mannes auf – seine „alte Freundin“. Als dieser neue Person in ihr Leben trat, wusste Arielle nicht, dass diese unerwartete Ankunft alles in Frage stellen würde, was sie über ihre Ehe und ihren Mann, und selbst.

Der abscheuliche Verlobte hat mich mit meiner süß-verschlagenen Schwester betrogen, Susanne hat sich umgedreht und einen männlichen Bar-Publizisten zum Heiraten gefunden. Der Gesichtswert des Blitz-Ehemannes ist erstklassig, und sogar mit ihrem Erzfeind Schmidt haben Herr Schmidt einen Nachnamen ...... Susanne sagte, das müsse ein Zufall sein! Aber jedes Mal, wenn Herr Schmidt auftauchte, tauchte die Figur des Blitz-Ehemannes auf, woraufhin der Blitz-Ehemann erklärte: „Das muss ein Zufall sein!“ Susanne glaubte es, bis sie eines Tages das gleiche hübsche Gesicht von Herr Schmidt und dem Blitz-Ehemann sah. Susanne ballte die Fäuste, biss die Zähne zusammen: „Das ist ein Zufall?!!!“ Im Internet kursierte das Gerücht, dass das Schmidt-Kraftpaket, Herr Schmidt, sich in eine verheiratete Frau verliebt hatte. Der Schmidt-Klan widerlegte das Gerücht sofort: „Gerücht! Es ist definitiv ein Gerücht, die Familie Schmidt würde niemals eine Ehe zerstören!“ Doch dann traten Herr Schmidt mit einer Frau in Erscheinung: „Es ist kein Gerücht, meine Frau ist tatsächlich verheiratet!“

Sebuah lagu menjadi ikatan penghubung antara Kiran dan Eesha. Lagu yang sama juga menjadi alasan KIran menghilang. Selama dua puluh tahun menunggu, Eesha mulai merasa putus. Hilangnya Kiran di masa lalu, memaksa Eesha menggunakan cara terakhir untuk menemukan Kiran. Bersama dengan sahabatnya, Trika, Eesha menuliskan skenario film Two yang menceritakan kisah kelam di masa lalunya bersama dengan Kiran dan Amartya. Pada hari perealesean film dan lagu yang dulu selalu Kiran nyanyikan, tragedi yang sama dengan dua puluh tahun mulai terjadi lagi. Kini. . . Eesha harus memilih antara menemukan Kiran atau menghentikan tragedi yang sama seperti dua puluh tahun yang lalu. . .

Aku pergi menonton konser penyanyi favoritku sendirian. Saat sesi permintaan lagu, aku sangat gembira, berdoa semoga aku menjadi penonton yang beruntung. Namun detik berikutnya, suamiku yang sedang dalam perjalanan bisnis muncul di layar lebar dan di sebelahnya adalah cinta pertamanya, Desi Maulanda. “Aku ingin meminta lagu ‘Kembali ke Masa Lalu’, kembali ke tiga tahun lalu, Martin Sutanto tidak akan pernah putus dengan Desi.” Seluruh penonton bersorak, merayakan cinta mereka. Hanya aku yang menangis. Saat sesi permintaan lagu berikutnya, aku melihat wajahku yang berlinang air mata muncul di layar lebar. “Aku juga akan meminta lagi ‘Kembali ke Masa Lalu’, kembali ke masa lalu aku tidak akan pernah menerima lamaran Martin.”