Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
Karma 3 Kubalaslah Sakit yang Kau Berikan.

Karma 3 Kubalaslah Sakit yang Kau Berikan.

IMELDA SURYADI, itu nama yang dengan bangga diberikan Mama padaku, Sakinah yang ikonik dengan perlawanan dan sepak terjangnya mengguncang institusi tempat papaku bekerja. Aku tumbuh dalam Lika liku drama keluarga karena poligami papa. kehidupan kami mulai bahagia setelah Papa menemukan kesadarannya dan kembali pada keluarga. saat pria yang pernah berhasil menyelamatkan papa menyatakan cinta, aku terbuai oleh kata-kata penuh makna dan janji bahwa dia akan menjaga dan memberiku kehidupan bahagia. Dia ya kayak yang mapan tapi aku yang masih muda tak menyadari hari aku sedang terlibat dalam apa, kupikir aku hanya sedang jatuh cinta dan ingin jadi istri yang berbakti, ternyata, aku masuk dalam lingkaran kehidupan mafia dan kriminal. tadinya aku tak ingin terlibat dengan semua kegiatan illegal suamiku, tapi beberapa hal membuatku mulai berontak, terutama saat ibu mertua hendak menjodohkan suamiku dengan wanita lain, demi kesepakatan bisnis dan keuntungan besar. Ibu mertua bilang aku tidak perlu mengkhawatirkan Bendi, karena ini hanya tentang persatuan dua keluarga yang ingin mendapatkan pengaruh lebih besar, Cinta suami hanya untukku. Tentu saja aku tak percaya, aku berontak dan kabur, sementara suami temperamenku mencari diri ini seakan sedang memburu binatang liar. Untunglah, dalam keadaan putus asa dan takukt, seseorang datang dan memberiku perlindungan. Dia adalah Roni sahabat suamiku. mereka adalah sahabat dekat sejak kecil. Demi menyelamatkanku Roni rela disakiti dan diancam oleh Mas Bendi, dia juga banyak mengalami pengancaman dan luka demi aku.
Rumah Tangga
3.7K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Dua Istri CEO

Dua Istri CEO

bundaRey
"Mas ... menikahlah lagi." Bagai di sambar petir, apa yang dikatakan Azzura malam itu terdengar seperti sebuah lelucon untuknya. Setelah percintaan panas keduanya, bahkan rasa lelah dan peluh yang bercampur belum hilang sepenuhnya. Azzura mengucapkan kalimat yang tak pernah Brian duga sebelumnya. Atau mungkin Brian sama sekali tidak pernah memikirkannya. "Apa maksud kamu, Zura?" Brian lelaki normal yang mungkin akan menjadi serakah akan cinta, tetapi tidak sekali pun dia memiliki pikiran seperti itu. Sebanyak apa pun hartanya, setampan apa pun dirinya, dia tak berniat melihat ke arah wanita lain. Untuk apa mendua, jika apa yang dia mau telah dia dapatkan dari Azzura. "Aku ingin Mas menikah lagi." Melihat wajah Azzura kali ini, dia sedang tidak bercanda. Brian sangat tahu jika saat ini istrinya itu tengah serius. Bahkan mungkin tak pernah seserius ini. "Iya. Tapi, untuk alasan apa, Zura?" Brian merasa geram. Bahkan lelaki itu sampai mengepalkan tangannya. Apalagi melihat Zura yang nampak begitu santai saat mengucapkannya. "Tidak ada alasan apa pun. Aku hanya ingin Mas menikah lagi." "Apa kamu sudah bosan padaku dan tak mencintaiku lagi, Zura?" Baru kali ini dia merasa tidak percaya diri di hadapan istrinya. Brian meringsut sedikit menjauhkan tubuhnya dari Azzura. Merasa suaminya sedikit menghindar, Zura mengeratkan pelukannya. Dia membenamkan wajahnya di dada Brian. "Mana mungkin aku bisa bosan padamu, Mas. Dan jangan kamu ragukan rasa cintaku padamu. Aku begitu mencintaimu, hingga rasanya aku tak mampu jauh darimu."
Romansa
1011.2K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Anak Rahasia Sang Kepala Mafia

Anak Rahasia Sang Kepala Mafia

Dario berbisik menyebut namanya 999 kali dalam tidurnya. Namun, tak pernah menyebut namaku. Lima tahun aku memberikan segalanya untuk Dario Mahardika, pewaris salah satu dinasti mafia terkuat di Aropa. Aku mengubah rumahnya menjadi rumah yang hangat, mengingat setiap detail cerobohnya yang terlewat, bahkan meninggalkan mimpiku menjadi seniman, dengan harapan bahwa suatu hari, dia akan memilihku. Namun, setiap kali Arisa muncul, kesetiaan Dario bergeser padanya. Malam itu, ketika kuah sop yang panas melukai lenganku, dia segera melindungi Arisa dari goresan yang nyaris tak meninggalkan bekas. Di depan umum, pandangannya tak pernah tertuju padaku, selalu mengarah kepada Arisa. Aku hanya istri di atas kertas, tetapi bukan dalam kenyataan. Jadi aku pergi. Hanya dengan sebuah koper, surat cerai yang dia tanda tangani tanpa sadar, dan sebuah rahasia yang tak pernah kuberi tahu padanya, yaitu aku sedang hamil tiga bulan. Saat dia sadar, semuanya sudah terlambat. Perceraian itu nyata. Berkas klinik itu nyata, dan ketika dia menyadarinya, aku sudah lenyap. Sekarang, pria yang dulu menguasai kota dengan dingin itu menghancurkan dunia untuk menemukanku. Dia punya tentara, uang, dan seribu permintaan maaf yang tak pernah dia ucapkan saat aku masih menjadi istrinya. Namun, aku bukan lagi wanita yang memohon kasih sayang. Aku seorang ibu. Seorang seniman. Seorang pejuang. Pertanyaannya bukan apakah Dario bisa menemukanku. Akan tetapi, apakah ketika dia berhasil, aku akan membiarkannya kembali ke kehidupan yang pernah dia hancurkan.
Cerita Pendek · Mafia
5.1K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Cinta yang Jatuh Tanpa Gema

Cinta yang Jatuh Tanpa Gema

Saat pemeriksaan kehamilan di rumah sakit, aku bertemu dengan mantan ipar yang sudah lama tidak ketemu. Dia melirik perutku, lalu memarahiku sambil cemberut seperti yang biasa dia lakukan. “Umur sudah segini, masih saja belajar kabur sambil bawa janin? Bagaimana kalau kamu menyakiti cucu kesayangan Keluarga Raiz? Bisakah kamu lebih bijaksana? Jangan buat kakakku terus mengkhawatirkanmu.” Tetapi mungkin dia lupa. Setahun yang lalu, ibuku sakit parah. Satu-satunya keinginannya adalah melihatku menikah dan punya anak. Aku mempertaruhkan segalanya dan melamar Aryan. Di hari pernikahan, aku menunggu sepanjang hari, tapi hanya menerima pesan suara tiga puluh detik. “Aku tidak akan pergi ke pernikahan dan aku tidak akan menikahimu. Ini hukuman untukmu karena telah menindas Farah.” Ibuku yang marah karena sikap Aryan yang sembarangan, terkena serangan jantung dan meninggal dunia. Setelah mengurus pemakaman ibuku dan membuang semua yang tidak perlu, aku meninggalkan Kota Daro dengan membawa barang-barangku yang sedikit. Aryan masih di luar negeri bersama Farah, bermain ski bersantai. Tetapi sekarang mantan ipar berkata padaku, “Kakakku habiskan sebagian besar waktunya pergi ke luar kota setiap bulan untuk mencarimu. Berat badannya hanya 75 kg dan turun 10 kg dalam waktu kurang dari setahun. Dia selalu menunggumu. Kak Rumi, sekarang karena kamu sudah kembali, jalanilah hidup dengan baik bersama kakakku.” Aku tersenyum lembut, mengangkat tanganku yang bercincin. “Maaf, karena aku orang yang sederhana, aku tidak mengadakan pernikahan besar, jadi aku tidak memberitahu kalian.”
Baca
Tambahkan
Kebohongan Suamiku Menjadi Kenyataan

Kebohongan Suamiku Menjadi Kenyataan

Demi menebus penyesalannya dengan cinta pertamanya, suamiku berbohong dengan mengatakan bahwa dirinya mampu melihat rentang hidup setiap orang. Dia mengatakan bahwa aku masih memiliki masa hidup selama 60 tahun, sedangkan cinta pertamanya hanya punya tujuh hari lagi. Jadi, selama tujuh hari itu, dia ingin memenuhi janji yang pernah dibuatnya dengan cinta pertamanya ketika mereka masih muda. Dia membawa cinta pertamanya pulang dan merawatnya secara pribadi. Ketika mereka kembali ke kampus untuk bernostalgia dan saling jatuh cinta lagi, aku tidak membuat keributan. Ketika dia menyatakan cinta kepada cinta pertamanya, lalu mengadakan resepsi pernikahan termegah seabad dengan aku sebagai pengiring pengantinnya, aku juga tidak protes. Hingga akhirnya, dia hendak menembus batas terakhir di antara pria dan wanita dengan cinta pertamanya di kamar pengantin kami. Dengan rasa bersalah di mata, pria itu memohon padaku untuk pindah dari kamar kami. Para pembantu di rumah menertawakanku, tetapi aku hanya tersenyum dan mengangguk setuju. Kemudian, aku mengemasi barang-barangku dan pindah ke kamar tamu di sebelah bersama anak kami. Melihatku berperilaku sepatuh biasanya, suamiku berlinang air mata dan berujar, "Aku janji, ini terakhir kalinya aku membuatmu menderita. Begitu Rina meninggal, aku akan tebus semua ini padamu." Namun, dia tidak tahu bahwa aku sudah menyadari kebohongannya sejak awal. Dia juga tidak tahu bahwa orang yang sebenarnya menderita kanker dan hanya punya tujuh hari untuk hidup adalah aku. Tiga hari lagi, aku akan mati.
Baca
Tambahkan
Terpaksa Dinikahi Duda Anak Dua

Terpaksa Dinikahi Duda Anak Dua

"Nak, demi keluarga kita... kamu harus menikahi Tuan Arsen." "APA?! Menikah dengan Bos Papa?! Tidak mau! Papa, ini lelucon, kan?! Aku masih kuliah! Aku bahkan sudah punya pacar! Papa tidak bisa melakukan ini padaku!" Virly menolak mentah-mentah. Reaksi Virly sama sekali tidak menggoyahkan Arsen. Ia bangkit dari sofa, menjulang tinggi di atas keluarga yang sedang hancur itu. "Aku tidak peduli kau punya pacar atau masih kuliah. Kau punya satu hari untuk memutuskan. Menikah denganku, atau ayahmu masuk penjara dan semua asetmu akan kuserahkan ke bank. Aku hanya butuh ibu untuk kedua anakku." Ucap Arsen dingin dan tegas "Kau tak boleh seenaknya!" Virly berteriak kesal. "Pikirkan baik-baik. Waktu terus berjalan, Nona." Arsen melangkah Pergi. Virly yang berusia 22 Tahun, gadus yang ceria yang masih mendambakan kebebasan, mendadak harus berhadapan dengan takdir pahit yang mengancam keluarganya. Sang ayah, yang terlilit utang besar pada bosnya, Arsen yang berusia 30-an, seorang duda dingin beranak dua, menjadikan Virly sebagai jaminan. Di bawah ancaman penjara dan penyitaan seluruh aset keluarga, Virly terpaksa menerima pinangan sang duda. Ia harus segera menikah dan menjadi ibu bagi dua anak kecil, sekaligus menghadapi Arsen yang selalu bersikap dingin dan tidak peduli pada perasaannya. Mampukah Virly bertahan dalam pernikahan tanpa cinta ini? Dan bisakah ia, yang masih labil, menjadi ibu yang sempurna bagi dua anak yang asing baginya?
Romansa
125 DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Ksatria Yatim Dan Gadis Tanpa Aura

Ksatria Yatim Dan Gadis Tanpa Aura

Peringatan! Novel ini berisi adegan dewasa seperti adegan sexual, percintaan, kekerasan, darah, pastikan usia anda sesuai rating buku ini. Wanita tersebut memperkenalkan diri, matanya menyala bagaikan serigala menjaga wilayah kekuasaanya. Dengan presisi dia menendang Arthur, membuatnya terpental beberapa meter. "Pukulan Mawar Membelah Bumi!" Elixia segera melompat, menari dengan indah di udara, melesatkan pukulan sambil menukik tajam. Cepat, membuat Arthur tidak sempat menghindar, memaksanya menyilangkan kedua tangan untuk menahan serangan tersebut. "Bayang Menyelinap!" Leona menarik tangan Arthur, namun efek pukulan Elixia yang menciptakan tiupan angin kencang membuat mereka terguling cukup jauh. "Kau... Sejak kapan ada di situ?" pekik Elixia, tidak menyadari kehadiran Leona sebelumnya. Dia berjalan mendekat, hendak menghabisi kedua orang di hadapannya. Arthur segera bangkit, "kau... Lampiaskan saja semuanya padaku!" serunya, berdiri menutupi Leona dan bersiap melindunginya. "Baik... Kau yang memintanya!" Elixia tersenyum meremehkan, mendekat dengan cepat ke arah Arthur. "Tarian Mawar Berduri!" Elixia melesatkan sejumlah pukulan kombinasi, pukulan tersebut tampak tidak mengenai tubuh Arthur. Namun, tiba-tiba dirinya tersungkur, memuntahkan darah segar yang membasahi lantai atap sekolah. "Kuakui nyalimu, anak baru!" seru Elixia, senyumnya menusuk bagaikan duri mawar. Dia kemudian menurunkan sedikit kepalanya, sejajar dengan wajah Arthur yang kini terduduk dengan lutut bertumpu di lantai. Elixia mendekatkan bibirnya ke dekat bibir Arthur, "Ciuman Pencabut Sukma!" ia berbisik. Arthur terkesiap, jantungnya berdegup liar, ciuman yang dijanjikan sang nenek datang dengan cepat dari seorang wanita cantik sekaligus mematikan. Namun, bukannya kenikmatan, Arthur merasa kesulitan bernafas seperti paru-parunya tertusuk duri mawar.
Fantasi
10739 DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Putri yang Tak Diharapkan

Putri yang Tak Diharapkan

Sebelum aku berumur delapan belas, aku adalah putri kesayangan Keluarga Mahendra. Semua berubah pada hari ulang tahunku yang kedelapan belas, ketika ayah pulang membawa seorang gadis yatim piatu bernama Karina. "Dia butuh rumah," kata ayah. "Kamu yang akan mengurusnya, seperti adikmu sendiri." Sejak saat itu, semuanya berubah. Kakakku yang dulu begitu memanjakanku, menjadi dingin dan menjauh. Dan tunanganku... seakan cintanya padaku tiba-tiba berkurang setengah. Keluarga memuji Karina karena lembut dan patuh, menyebutnya anak yang jauh lebih baik daripada aku, darah daging mereka sendiri. Setelah berkali-kali tersisih karena Karina, aku akhirnya putus asa dan meraih lengan ayah. "Apakah hubungan darah nggak ada harganya di mata kalian?" Amarah ayah menyala. Ia melindungi Karina yang berlinang air mata di belakangnya, dan di depan setiap anggota keluarga, ia menamparku. "Kamu anak egois. Seandainya aku tak pernah melahirkanmu." "Kamu mempermalukan keluarga ini." Suara saudaraku Martin Mahendra sedingin es. "Pergi!" Dan tunanganku, Vincent Santoso, menatapku penuh kecewa. "Seandainya sejak awal yang bertunangan denganku adalah Karina." Mereka mengira aku akan merangkak di hadapan mereka, seperti biasanya. Tapi aku diam saja, berjalan ke brankas keluarga, mengeluarkan kartu keluarga, dan mencoret namaku dengan satu garis. Aku melepas cincin pertunangan dari jariku dan meletakkannya di atas meja. Aku memberikan Karina segala yang menurut mereka tidak layak kuterima. Bagaimanapun, aku hanya punya beberapa hari lagi untuk hidup. Yang tak mereka sadari adalah kelak, di atas kehancuran Keluarga Mahendra, mereka akan berlutut di bawah hujan, memohon aku kembali.
Cerita Pendek · Mafia
3.6K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Luka Ini Warisan Cinta

Luka Ini Warisan Cinta

Untuk menghentikan pembantaian bangsa duyung, aku memutuskan naik ke darat dan menggoda Satrio, teman masa kecil yang kini sudah menjadi Raja Alfa. Ternyata dia masih sangat mencintaiku, kami tidur bersama dengan penuh gairah selama tiga hari tiga malam di atas ranjang. Ketika aku terbangun dari kenikmatan itu, belum sempat merasa bahagia, aku malah disiram cairan korosif ke wajah. Aku pun menjerit kesakitan, sementara Satrio hanya tertawa dingin di sampingku. "Ternyata putri duyung yang abadi pun bisa merasakan sakit, ya?" "Ini baru permulaan. Selama kamu belum memberitahuku di mana keberadaan orang tuaku, jangan harap kamu bisa hidup tenang!" Dia yakin bahwa bangsa duyung adalah dalang di balik hilangnya orang tuanya. Sejak itu, aku dipaksa menyaksikan dia dengan Amilia yang merupakan selingkuhannya bermesraan. Dipaksa mengeluarkan permata duyung dari hatiku untuk menyembuhkan tubuh Amilia, bahkan harus menari tanpa alas kaki menahan sakit demi membuat Amilia tertidur ... Dia sangat membenciku, tapi setiap kali aku hampir mati, dialah yang memelukku dan memberiku obat. Kadang dia kejam dan berkata, "Apa kamu pikir aku mencintaimu jadi tak bisa berbuat apa-apa? Bawalah dia, teruskan penyiksaan!" Kadang dia lembut dan berkata, "Sayang, katakan padaku, di mana sebenarnya orang tuaku?" Aku diam-diam merasakan cintanya yang penuh kontradiksi itu. Tampaknya sebentar lagi aku tak akan bisa menyimpan rahasia tentang orang tuanya. Karena jika putri duyung sudah tiga tahun di darat dan tak kembali ke laut, dia pasti akan berubah menjadi buih. Sekarang aku hanya tersisa tiga hari sebelum ajalku tiba.
Baca
Tambahkan
Jika Hidupmu Tinggal 72 Jam

Jika Hidupmu Tinggal 72 Jam

Hari ketika aku memutuskan untuk mendonorkan tubuhku untuk kajian ilmiah, keluargaku justru berkumpul mengelilingi adik angkatku, Halida, merayakan diterimanya dia dalam sebuah program perawatan eksperimental paling canggih. Seharusnya akulah yang menderita kanker otak. Tapi Halida menggunakan posisi suamiku, Zafran, di rumah sakit untuk menukar catatan medisnya yang sehat dengan diagnosis terminalku, merebut satu-satunya kesempatan yang kupunya untuk bertahan hidup. Dan bagian terburuknya, semua orang bersorak mendukungnya. Rasanya sakit sekali. Aku berusaha tetap kuat, sampai tanpa sengaja mendengar para perawat berbisik, "Bagus sekali Dokter Zafran bisa mengamankan tempat itu untuk Halida. Mereka bilang dia hanya punya tiga hari lagi." Jadi, dalam 72 jam terakhir hidupku, aku perlahan melepaskan segalanya. Ketika aku memberikan naskah asli novel-novelku yang sudah kutuang seluruh hati dan jiwaku kepada Halida, ayah dan saudaraku menatapku dengan senyum puas. Ketika Zafran memutuskan untuk memenuhi permintaan terakhir Halida dengan menikahinya, dia menyerahkan surat cerai padaku. Aku menandatanganinya tanpa ragu sedikit pun. Dia menghela napas dan memuji aku karena akhirnya bisa berpikir begitu rasional. Dan ketika akulah yang membujuk putri kami, Olivia untuk memanggil Halida Ibu, Olivia justru berseri-seri mengatakan bahwa ibu barunya adalah yang terbaik. "Jangan khawatir." Zafran menenangkanku. "Kami hanya menjaganya untuk sementara. Setelah dia tiada, semuanya akan kembali padamu." Aku memberikan pada Halida segalanya yang kupunya, persis seperti yang mereka mau. Lalu kenapa, ketika mereka akhirnya tahu semua ini hanyalah kebohongan kejam Halida, mereka datang padaku sambil menangis, berkata akulah yang mereka inginkan sejak awal?
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
1
...
161718192021
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status