May I Go ? (Indonesia)

May I Go ? (Indonesia)

Oleh:  Hansaehi  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
97 Peringkat
13Bab
2.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

1. Meski rindu ini terus datang menyapa, aku masih berharap untuk bisa melepaskan rindu ini. Denganmu aku tahu, bahwa bahagia ternyata sesederhana ini Ah.. menghirup harum petrikor di tengah Musim hujan yang sejuk ini mengembalikanku akan kenangan tiga tahun lalu. Sudah selama itu tapi rasanya masih melekat dalam benakku. Gadis manis dengan surai coklat dan mata hazelnya menghantui pikiranku. Entah magic apa yang ia lakukan padaku aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Tak tau berapa lama aku duduk di cafe Moidef, disebelah meja yang di atasnya terdapat 3 cangkir kosong yang tadinya berisi kopi pagi ini, kalau ada dia pasti dia akan memarahiku. Aku tersenyum mengingat itu. Tak ingin terlarut dalam angan, aku segera melihat jam di tangan ku yang telah menunjukkan angka tiga . Ah... jam tiga di musim hujan. Jam tiga. Aku dan dia. Di tengah sejuknya udara sehabis hujan turun. Tak ayal ingatanku kembali pada kilas masa lalu. Surabaya, 15 desember 2017 "Ayo tambahin kecepatannya dong...!" Teriak nya.

Lihat lebih banyak
May I Go ? (Indonesia) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Sari Yu
Narasinya so sweet lembut banget kata katanya Thor
2021-12-01 20:29:39
0
user avatar
Ervin Warda
Keren😍 ayo semangat, kak💪
2021-07-03 07:00:41
0
user avatar
Senja Kelabu
Semangat kak, kereen ceritanya
2021-07-03 05:46:07
0
user avatar
Secret.Vee
Sekali baca udah lgsg 5 bab aja 😅 buruan up Kak
2021-07-02 23:17:39
0
user avatar
Ayasa
Sudah masuk rak baca😀 semangat kak❤️
2021-07-02 21:37:10
0
user avatar
th
Waah gaya bahasanya bagus thor, lanjut terus yaa!
2021-07-02 18:30:07
0
user avatar
miss.possan
keren. lanjutkan thor
2021-07-02 16:22:13
0
user avatar
Cute Ghost
Kocak juga ceweknya, nge-blokir kontak 'my first love' yang dikira selingkuhan🤣🤣 ternyata mama-nya si cowok😂
2021-07-02 16:21:32
0
user avatar
Call Me Ans
Aaaa😍😍😍...bagus banget ceritanya. Ini wajib banget masuk rak baca. Semangat updatenya thor
2021-06-20 19:27:10
0
user avatar
Asihdias
Puitis bgt, diksinya pun 👍tp perhatikan lg kata ganti yg digunakan dan tanda bacanya biar lebih rapi.
2021-06-02 06:34:22
0
user avatar
Melda Fitri
Keren, lanjut Thor 💪🥰👍
2021-06-02 05:35:06
0
user avatar
mumps
lanjut lah thorr!! kumasukin rak yaaa!!
2021-06-01 22:54:17
0
user avatar
Riska
OTW baca💃💃
2021-05-28 16:48:27
0
user avatar
Riska
OTW baca💃💃
2021-05-28 16:48:27
1
user avatar
Riska
OTW baca💃💃
2021-05-28 16:48:26
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
13 Bab
Prolog 1
1.  Meski rindu ini terus datang menyapa, aku masih berharap untuk bisa melepaskan rindu ini.Denganmu aku tahu, bahwa bahagia ternyata sesederhana iniAh.. menghirup harum petrikor di tengah Musim hujan yang sejuk ini mengembalikanku akan kenangan tiga  tahun lalu. Sudah selama itu tapi rasanya masih melekat dalam benakku. Gadis manis dengan surai coklat dan mata hazelnya menghantui pikiranku. Entah magic apa yang ia lakukan padaku aku tidak bisa berhenti memikirkannya.Tak tau berapa lama aku duduk di cafe Moidef, disebelah meja yang di atasnya terdapat 3 cangkir kosong yang tadinya berisi kopi pagi ini, kalau ada dia pasti dia akan memarahiku. Aku tersenyum mengingat itu. Tak ingin terlarut dalam angan, aku segera melihat jam di tangan ku yang telah menunjukkan angka tiga . Ah... jam tiga di musim hujan. Jam tiga. Aku dan dia. Di tengah sejuknya udara sehabis hujan turun. Tak ayal ingatanku kembali pada kilas masa lalu.
Baca selengkapnya
2. First Date
Semua tentangmu, akan selalu jadi yang terkenang. Bahkan hatiku, akan tetap menjadi milikmu.~May i go ? - HansaehiTiring tiring tring..!Bunyi lonceng di pintu masuk membuyarkan lamunanku tentangnya, mengganggu saja, mungkin aku harus kembali ke apartemenku agar lebih nyaman untuk  kembali mengingatnya. Aku kembali termenung, rasanya terlalu sulit untuk menghilangkannya dari ingatanku apalagi dari salah satu organku yang dikenal dengan nama hati. Terlalu banyak kenangan akan nya. Tentang senyumnya, tawanya, bahkan tangisnya. Bahkan kenangan itu sendiri sudah terukir di hatiku dan selamanya akan selalu membekas di dalam hatiku. Kruyuukkk bunyi perutku.Ahh... ternyata mengingat kenangan itu di perlukan tenaga yang banyak. Untuk mengisi kembali tenagaku aku memesan Spaghetti Carbonara dan untuk minuman kali ini adalah Green tea frappe. Sembari menunggu pesananku datang aku menyapu pandanganku ke sekitar. Cafe ini ternyata cukup bany
Baca selengkapnya
3. PMS + Awas
Dengan kamu yang sudah mengisi hatiku, itu sudah cukup.Terimakasih untukmu, karena telah mengisi hatiku. Walau kamu disampingku hanya sebentar tapi kau akan selalu membekas. Dan itu sudah cukup bagiku. Sekali lagi terimakasih cinta.~May I Go -Hansaehi"Sorry sir..... kami akan menutup cafe kami 10 menit lagi ini bill nya." Ucap pelayan kafe menegurku sekaligus memecahkan balon lamunanku"Oh, sure. Ini.. " ucapku memberi uang sesuai dengan yang tertera di bill"Thank you, sir. Happy holiday" ucapnya sambil tersenyumAku balas tersenyum padanya sebentar dan mulai beranjak pergi.Apartemenku hanya berjarak 500 meter dari tempat ini, jadi aku memilih jalan kaki untuk kembali. Saat kakiku melangkah aku kembali berpikir.Dirinya sudah mengisi hatiku bahkan hingga titik terdalamnya, hingga aku sendiri tidak mampu untuk menjangkaunya lagi untuk mengeluarkannya. Tapi aku sendiri juga tidak ingin melepaskannya atau membuangnya dari tit
Baca selengkapnya
4. Khawatir
Mengingatmu membuatku menguarkan luka yang tak terlihat.Pedih, tapi aku suka sensasinya.~May i go?Ku buka mataku tapi refleks menutup kembali saat melihat cahaya lampu yang terlalu terang. Kembali ku buka mataku, kali ini dengan perlahan. Mengerjab-ngerjabkannya sebentar untuk menyesuaikan cahaya.Ku lihat sekeliling untuk memastikan berada dimana diriku. Dinding putih dengan bau obat-obatan yang menyengat hidungku, juga jarum infus yang tertancap di tangan kananku, sudah cukup menjelaskan dimana aku berada.Rumah sakit.Tempat yang paling ku benci di dunia ini.'Ahh aku mau pulang.'Tepat saat kalimat terakhir dalam benakku kuucapkan, pintu terbuka, menampakkan seorang wanita dengan daster motif bunga-bunga dan kerutan di wajah cantiknya.Aku membenci kerutan di wajahnya. Karena itu semua disebabkan olehku.Cepat-cepat wanita yang biasa kupanggil mama menghampiriku dengan ekspresi khawatir yang sudah melekat
Baca selengkapnya
5. Tok tok tok
Kamu selalu bertingkah konyol, anehnya, aku selalui menyukai itu.5Aku memilih meninggalkan rumah sakit keesokan paginya. Aku tak menyangka bahwa Tuhan masih memberi aku ,anak yang sangat durhaka pada ibunya, kesempatan untuk hidup. Kemarin saat aku melamunkan dirinya, aku yang terhanyut akan kenangan kita tak menyadari ada mobil yang oleng ke arah jalan dan hampir menabrakku, beruntung pemilik mobil segera memutar setir dan hanya menyenggolku, namun aku yang terjatuh dan kepalaku yang terhantam aspal aspal jalan membuat aku kehilangan kesadaran dan segera dilarikan ke rumah sakit. Administrasi rumah sakit juga di tanggung oleh pemilik mobil.Kemarin saat aku sedang sibuk dengan pikiranku, ponselku berbunyi dan membawa kabar yang dapat menenangkan hatiku yang bergemuruh. Mamaku mengirimkan pesan padaku agar bahwa mama baik-baik saja dan hanya shock karena kecelakaan yang aku alami, dan dia berpesan agar aku harus mengina
Baca selengkapnya
6. Sembunyi
Dduukkk "Ahh!" Aku mengerang kesakitan. Kepalaku berdenyut. Sebuah bola basket menghantam kepalaku. Seorang pria dewasa dan anak kecil mendekat ke arah ku, anak kecil berjenis kelamin laki-laki dan berumur sekitar tujuh tahun itu mengambil bola basket yang menggelinding di sebelah kursi taman, membawanya dalam pelukannya di depan perutnya, kemudian kembali ke sisi pria itu. Pria itu kemudian tersenyum tidak enak sambil menatapku. "Maaf, Pak. Saya sedang mengajari anak saya bermain basket. Ayo, 'Nak  minta maaf," ujarnya meminta anaknya untuk meminta maaf padaku. Awalnya anak itu menatap polos ayahnya, kemudian dengan wajah tanpa dosanya itu dia menatap wajahku. "Maaf ya, Om," ucapnya. Hah sudahlah ini juga salahku, batinku mencemooh diriku yang kembali teringat tentang gadis berambut coklat yang terus menghantui pikiranku, bahkan hanya dengan melihat fotonya yang ada di laya
Baca selengkapnya
7. Who Are You?
Tapi tiba-tiba dia mendorongku sampai jatuh dari sofa."Aww." Bokongku mendarat dengan sempurna, beruntung karpet bulu di sekitar sofa memiliki ketebalan yang lumayan sehingga membuat bokongku tidak terlalu sakit."Aha! Mari kita lihat ini!" serunya setelah mendapatkan hapeku. "Ah! Sh**!" Aku mengumpat karena terkecoh godaannya."Kamu mengumpatiku sayang?" tanya nya dengan nada menggoda. Aku segera bangkit dari posisi jatuh  terdudukku. Lalu segera duduk dibelakangnya dan memeluknya dari belakang. Menciumi lehernya yang menguarkan aroma manis."Kamu nakal!" ucapku pura-pura memarahinya. Dan masih mendekap tubuhnya dari belakang, sedang hidungku masih bertengger di leher putihnya yang harum."Kalo sekarang? Lebih nakal mana? Aku atau kamu?" Dia mengejekku rupanya.Aku menggelitik perutnya, membuatnya menggelinjang kegelian."Ah sudah, sudah cukup," ucapnya dengan wajah memerah.
Baca selengkapnya
8. Ilusi - Tinung tinung tinung
"Sudah cukup, kapan kamu akan mulai bekerja untuk memenangkan lomba itu jika terus-terusan manja pada ku?" Dia berusaha melepaskan diri, dari jeratan pelukan ku. "Ah aku tidak mau. biarkan kita seperti ini dahulu." Aku menggoyang-goyangkan badannya ke kanan dan ke kiri. Dia tiba-tiba mendorongku sampai aku jatuh terduduk di sofa, dan dia yang menumpukan kedua tangannya di sisi kanan dan kiri kepalaku, dengan satu kaki yang menekuk diatas sofa, hampir saja mengenai masa depanku. Awalnya aku menatap matanya kemudian memeriksa masa depanku, aku membuat ekspresi lega, hufft untung masih aman pikirku. Dia ikut menunduk dan tertawa. "Hahahaa ... Hampir saja ya babe, apa nanti bakal sakit?" tanyanya dengan nada polos. Aku menariknya agar duduk di paha kiriku. "Diam disini, temani aku melakukan tugasku." Aku kemudian mengambil drawing pad ku yang untung saja tidak jatuh saat ku lempar ta
Baca selengkapnya
9. Bibi Em
"Nak tunggu!" Suara seorang wanita yang dulu lumayan sering ku dengar karena perempuan yang aku suka selalu mengajakku kesini tiap dua bulan sekali, membuatku menghentikan langkahku. "Mas Williem kok disini? Nggak mau masuk ke dalam dulu?" Bibi em  melangkahkan kakinya mendekatiku. Di tangannya dia memegang sebuah keranjang sampah, ah pasti bibi baru saja kembali dari belakang rumah setelah membuang beberapa kantong sampah. "Kemana anak-anak bi em? Kenapa bibi em membuang sampah sendirian?" tanyaku heran, karena biasanya anak-anak pasti selalu mengitu kemanapun Bibi Em pergi. "Anak-anak sedang tidur, mereka baru saja bekerja bakti hari ini, dan setelah melakukan pesta makan besar, mereka kelelahan dan akhirnya tertidur." Bibi Em menjelaskan. "Wah pasti seru sekali." Aku yakin anak-anak pasti bersenang-senang tadi. aku berusaha mengambil alih keranjang sampah di tangan Bibi E
Baca selengkapnya
10. Nananaananaanaa
Aku kembali duduk saat bibi Em menghidangkan sajiannya. Oh iya kenapa aku dan gadisku memanggil Bibi Em, itu karena semua anak di panti ini memanggil bibi Em, ibu, jadi aku dan gadisku untuk memanggil bibi Em, bibi, dan tentu ini sudah di setujui bibi Em. "Silahkan di minum, Nak," ucap Bibi Em mempersilahkanku untuk minum.                             "Terimakasih Bi Em." Aku meneguk segelas teh yang disuguhkan pada ku. Aroma melati sempat sekilas tecium indra penciumanku sebelumaku meneguk tehnya. "Sudah lama sejak kalian berdua tidak kemari, awalnya anak-anak panti sangat sedih karena kehilangan sosok kakak-kakak yang mengajak mereka bermain dan belajar. Tapi untung saja, beberapa minggu kalian tidak kemari, ada orang baru yang menghibur hati anak-anak di sini dengan mengajak mereka
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status