Setelah menikah selama tujuh tahun, Edward tetap saja begitu dingin, Clara hanya bisa menghadapinya dengan tersenyum. Semua karena dia sangat mencintainya. Dia juga percaya suatu hari nanti, dia bisa melelehkan es di dalam hatinya. Akan tetapi pada akhirnya Edward malah jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap cewek lain. Clara tetap bersikeras menjaga rumah tangganya. Hingga di hari ulang tahunnya, putrinya yang baru saja pulang dari luar negeri, dibawa oleh Edward untuk menemani cewek itu, meninggalkannya sendirian di rumah kosong. Dia akhirnya putus asa. Melihat putri yang dibesarkannya sendiri akan menjadi anak dari cewek lain, Clara tidak merasa sedih lagi. Dia menyiapkan surat cerai, menyerahkan hak asuh anaknya, dan pergi dengan gagah, tidak pernah menanyakan kabar Edward dan anaknya lagi, hanya menunggu proses perceraian selesai. Dia menyerah atas rumah tangganya, kembali ke dunia bisnis, dan akhirnya dirinya yang sebelumnya diremehkan semua orang menjadi kaya raya. Akan tetapi setelah menunggu sekian lama, proses perceraian masih tidak selesai. Bahkan, pria yang biasanya tidak suka pulang ke rumah malah berubah menjadi sering pulang ke rumah, dan menjadi makin lengket dengannya. Setelah mengetahui bahwa Clara mau bercerai dengannya, pria yang biasanya dingin langsung menahannya ke dinding: "Cerai? Nggak mungkin."
Lihat lebih banyakDi kamar, Elsa membuka hadiah yang diberikan Edward sambil mengobrol dengan Clara.Clara mendengarkannya, tapi pada saat itu, ponselnya berdering.Edward mengiriminya pesan.[Aku harus langsung balik ke Latvin besok sore karena pekerjaanku belum selesai. Perceraian kita mungkin harus ditunda seminggu lagi.]Clara membacanya, mengerutkan kening, dan mulai mengetik balasan untuk Edward.[Apa kamu nggak bisa pergi ke Latvinnya Senin pagi saja?]Edward membalas pesan itu dengan sangat cepat.[Aku sudah usahakan, tapi beneran nggak bisa. Maaf ya.]Clara mengerutkan bibirnya dan tidak membalas pesan itu lagi.Mungkin karena tahu bahwa dia marah, Edward mengirim pesan lain untuk meyakinkannya, [Walaupun aku belum bisa kembali Jumat depan, tapi Senin minggu berikutnya aku pasti sudah kembali. Kamu tenang saja.]Karena Edward sudah memberikan batas waktu yang jelas, Clara juga jadi bisa memperhitungkan dalam benaknya.Dia pun tidak membalas dan langsung meletakkan ponselnya.Edward sepertinya t
Elsa akhirnya merasa senang ketika tahu bahwa Edward kembali dari luar negeri hanya untuk memberinya kejutan.Dia berlari menuruni tangga dengan gembira sambil memegang ponsel di tangannya.Clara memperhatikan, dan setelah berhenti selama dua detik, dia mengikuti Elsa menuruni tangga, lalu memberi tahu penjaga untuk membiarkan mobil Edward masuk.Ketika mobil Edward memasuki halaman Keluarga Hermosa, Elsa berlari keluar pintu dan dengan gembira melemparkan dirinya ke pelukan Edward yang keluar dari mobil.Hari ini adalah hari ulang tahunnya, tetapi Edward tidak meneleponnya satu kali pun, dan Clara sibuk di luar sepanjang hari. Jadi dia merasa mereka tidak peduli padanya, dia merasa diabaikan dan sedih.Begitu sedihnya hingga membuatnya tidak bahagia sepanjang hari ini.Sekarang melihat Edward sengaja kembali dari luar negeri untuk merayakan ulang tahunnya, Elsa bisa merasakan ayahnya peduli padanya dan membuat perasaan sedihnya kembali melonjak, dan matanya tiba-tiba menjadi merah. M
Dalam tiga hari berikutnya, Clara tetap sibuk seperti biasa.Selama hari-hari itu, dia keluar pagi-pagi dan pulang larut malam setiap hari. Meskipun Elsa tinggal di rumah Keluarga Hermosa, tetapi mereka jarang menghabiskan banyak waktu bersama.Meskipun Edward juga sibuk dengan pekerjaan, tetapi kabarnya dia selalu menelepon Elsa hampir setiap hari.Namun, dia tidak ada di sana ketika mereka berbicara di telepon, dan dia tidak tahu apa yang mereka bicarakan di telepon.Ulang tahun Elsa jatuh pada hari Jumat.Mungkin karena Edward selalu memberinya cukup cinta dan perhatian, ketika ulang tahun Elsa semakin dekat, dan dia mengetahui bahwa Edward sudah dipastikan tidak dapat kembali untuk merayakan ulang tahunnya, Elsa tidak terlalu kecewa. Dia memeluk lengan Clara dan berkata, "Nggak apa-apa, aku kan bisa merayakan ulang tahun sama Mama." Ketika Elsa tahu dia sibuk dengan pekerjaan dan tidak punya banyak waktu untuk menemaninya di hari ulang tahunnya, dan mungkin hanya sempat memasakkan
Pada hari Senin pagi, Clara baru saja tiba di lobi kantor dan bertemu dengan Gery yang juga baru datang.Gery tersenyum dan menyapanya, "Selamat pagi."Clara menyapa, "Selamat pagi."Begitu selesai menyapa, Clara tiba-tiba melihat Richard.Melihat pria itu di sana, Clara sangat terkejut.Gery juga melihat Richard dan mengerutkan kening dengan perasaan tidak senang.Richard tidak terlalu memperhatikan Gery dan berjalan lurus ke arah Clara, dia berkata, "Aku baru pulang dini hari. Kita sudah lama nggak ketemu. Jadi, aku langsung datang karena ingin menemuimu."Richard benar-benar hanya ingin datang dan menemuinya, tidak ada maksud lain.Sikap Clara sudah jelas. Richard juga tidak ingin membuatnya merasa kesulitan atau terganggu. Dia pun berkata lagi, "Kamu pasti sibuk, jadi jangan khawatir, aku akan pergi sebentar lagi."Clara benar-benar sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Richard.Jadi saat dia tiba-tiba muncul seperti ini, Clara benar-benar tidak tahu harus berkata ap
Proses menghitung hari, orang-orang yang menunggu perceraian Clara bukan hanya Dylan dan Richard, tetapi juga Dani.Jadi, selain Dylan, Dani juga tahu bahwa hari Kamis adalah hari di mana Clara dan Edward akan mendapatkan surat cerai mereka.Dani sering melakukan dinas akhir-akhir ini.Namun, dia sengaja kembali pada Kamis pagi.Setelah pulang dan beristirahat selama beberapa jam, sekitar jam sepuluh pagi, setelah mengurus beberapa hal, dia tidak dapat menahan diri untuk menelepon Gading."Aku selalu sibuk belakangan ini, dan sudah lama kita nggak makan bareng. Ayo kita ajak Edward untuk makan bareng nanti siang?"Gading berkata, "Aku sih nggak masalah, tapi Edward nggak bisa. Dia sudah beberapa hari sedang dinas ke luar negeri dan belum pulang sampai sekarang."Hati Dani menegang dan berkata, "Edward sedang pergi dinas?" Dengan kata lain, mereka tidak pergi untuk mengurus surat cerai hari ini?Selama ini, dia jarang berhubungan dengan Edward dan Vanessa. Dia menelepon Gading sebenarn
Pada hari Senin, Clara pergi bekerja seperti biasa.Dia sibuk dengan pekerjaan dan harus bolak-balik antara Jetwave dan Morti Group.Pada Selasa malam, saat dia pulang kerja, di dalam lift, Clara melihat tanggal di ponselnya dan menundukkan pandangannya.Setelah sibuk seharian, Dylan merasa kelelahan.Tiba-tiba dia seperti teringat sesuatu dan bertanya, "Besok bukannya hari terakhir masa jedamu?"Clara memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas dan berkata, "Iya."Dia dan Edward telah menghabiskan waktu bersama selama bertahun-tahun, dan sekarang semuanya resmi berakhir. Dylan tidak tahu apakah harus senang atau sedih untuknya.Meskipun, dia sebenarnya tidak suka pada Edward.Tetapi teringat bahwa Clara sangat mencintainya selama bertahun-tahun ini, dan sekarang malah harus berakhir seperti itu, dia tidak bisa menahan perasaan sedih untuk Clara.Namun, tidak peduli seberapa sulitnya keadaan, akan selalu ada hari ketika semuanya berakhir.Setelah perceraian itu diresmikan, Clara pun dapa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen