แชร์

11 - Ujian Pertama

ผู้เขียน: Gauche Diablo
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-02-16 11:19:48

“Wah! Sudah dimulai!” Orang-orang yang berkerumun segera menoleh ke arah gerbang.

Dengan gema seruan dari orang sekte yang menyatakan pembukaan perekrutan, pertarungan apa pun di sana segera terhenti secara otomatis.

“Ayo, Kak!” Pemuda gemuk tadi mengajak kakaknya, si pemuda tinggi kurus. Lalu dia menoleh ke Yao Chen sambil tersenyum, “Saudara, mari kita masuk!”

Yao Chen mengangguk saja dan mulai berjalan seperti yang lainnya.

‘Sepertinya dua kakak beradik itu orang baik. Apakah mereka akan menjadi kawanku nantinya?’ tanya Yao Chen dalam hati. Ketika hidup di Bumi, dia termasuk orang yang supel dan tidak pilih-pilih teman.

Di depan Yao Chen, gerbang yang tingginya menjulang hingga puluhan meter itu terlihat kokoh dan membawa wibawa sekte. Begitu bergerak membuka ke dalam, aura digdaya segera menguar dari sana, mengakibatkannya menatap kagum.

‘Dulu aku hanya membayangkan saja seperti apa perguruan di era kultivasi. Sekarang aku berdiri tepat di depannya dan sedan memasukinya. Ini sungg
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Pendekar Tanpa Wajah   614 - Ujian Langit Kembali Menyapa

    “Kakak Chen … penuhi diri ini dengan kasih sayang Anda.”Suara mendesah mendayu Putri Suci menjadi bahan bakar birahi bagi Yao Chen.Ketika sentuhan mereka berpadu, hingga akhirnya saling menyatu, tidak ada lagi keraguan.Hanya ada dua jiwa yang saling mengikatkan diri, perlahan, mendalam, seperti aliran roh yang menyatu dalam harmoni semesta.Tangan Putri Suci meremas kuat rambut Yao Chen saat didekap sembari dirinya dipenuhi milik Yao Chen yang menghentak tegas. Remasan itu sebagai pelampiasan atas rasa menyengat di bawah sana.Namun, dia tak berani bersuara agar tidak mengganggu Yao Chen.“Arrghh … Rong’er … apakah aku menyakitimu?” Akhirnya Yao Chen mempertanyakan hal itu karena tak mendapati suara Putri Suci.Saat dia melonggarkan dekapannya sehingga memberikan jarak bagi tubuh berdua, dia mendapati mata basah Putri Suci.“Eh? Apakah aku menyakitimu? Aku bisa berhenti—“Yao Chen panik dan hendak menghentikan pergerakannya.Namun, Putri Suci menahan dengan belitan kedua lengan di

  • Pendekar Tanpa Wajah   613 - Harmoni Terhampar di Udara

    “Saya menyerahkan segalanya di tangan Anda, Putra Suci.”Putri Suci menyahut diiringi senyum manisnya yang terlihat malu-malu.Yao Chen tertegun untuk beberapa saat. Di matanya, Putri Suci tergambar sangat menawan. Bahkan dia heran, kenapa baru menyadarinya sekarang.Maka, Yao Chen mengambil tangan halus Putri Suci dan berkata, “Kalau begitu ….”Di bawah langit biru cerah, di antara kelopak-kelopak bunga herbal yang merekah harum, Yao Chen melangkah perlahan bersama Putri Suci.Sinar matahari menari menyemburatkan warna pelangi di sela-sela rambut mereka, memantulkan kemilau yang membelai wajah lembut sang putri.“Betapa cantiknya dirimu, dan aku hanya bisa meminta maaf baru menyadarinya saat ini.” Yao Chen tidak bicara omong kosong.Putri Suci semakin tersipu pada pujian Yao Chen. Dia tidak tersinggung. Dia memahami bahwa di hati Yao Chen masih memiliki Sima Honglian yang megah bertahta. Bisa menjadi bagian kecil di hati Yao Chen saja sudah merupakan berkah langit untuknya.Langkah m

  • Pendekar Tanpa Wajah   612 - Tiga Bersama dalam Kebahagiaan (18+)

    Mata sayu Sheng Meiyu menatap Yao Chen, kepalanya mengangguk. “Aku … aku percaya padamu.”“Baiklah. Aku akan mulai.” Yao Chen mempersempit jarak mereka.Jantung Sheng Meiyu berdebar kencang menanti apa yang akan terjadi.“Ermhhh!” Tangan Sheng Meiyu sembari meremas kain penutup tempat tidur, seiring masuknya bagian istimewa Yao Chen ke dalam dirinya.Akhirnya Sheng Meiyu merasakan apa yang dirasakan para pengantin wanita. Kini dia sudah sah sebagai istri Yao Chen sepenuhnya.Matanya mencoba dibuka untuk menatap pelaku yang membawa rasa sakit tapi membahagiakan di atas dirinya.“Meiyu … kamu baik-baik saja?” Yao Chen menatap Sheng Meiyu di bawahnya.Mata wanita itu berkaca-kaca. Pandangannya sayu, menyulut birahi Yao Chen.“Baiklah, aku akan melanjutkannya.” Yao Chen perlahan mulai bergerak ritmis di atas tubuh istri ketiganya.Sedangkan Sima Honglian tetap di samping mereka dan sesekali akan bercumbu dengan Yao Chen sembari suaminya memberikan kebahagiaan kepada madunya.Setelah membu

  • Pendekar Tanpa Wajah   611 - Tibalah Saatnya Berlaku Sebagai Lelaki

    “Tentunya kamu bukan suami yang abai pada istrimu, kan? Apalagi tiga istrimu ini sudah ikut berjuang bersamamu dalam suka dan duka.” Sima Honglian menambahkan.Senyumannya semakin membawa kode keras untuk Yao Chen.Glek!Yao Chen menelan saliva tanpa sadar ketika mendengar ucapan istri pertamanya. Sepertinya dia sudah tidak bisa menghindar lagi. Dia harus bersikap seperti lelaki bertanggung jawab.“Saya bisa menunggu di giliran berikutnya.” Tiba-tiba Putri Suci berbicara. “Silakan Kakak Sima dan Adik Sheng terlebih dahulu.”Setelah itu, Putri Suci masuk ke ruangan lain dan bermeditasi.Sima Honglian menarik lembut tangan Sheng Meiyu. “Ayo, Adik Kedua.”Pipi Sheng Meiyu bersemu, malu karena akhirnya dia akan menjadi istri Yao Chen seutuhnya.Di kamar yang telah dibersihkan, Yao Chen berjalan menghampiri kedua istrinya. Dia hanya mengenakan celana kain tipis. Otot dadanya terlihat maskulin dan membuatnya semakin menawan.Ditunjang wajah tampannya, dia semakin menimbulkan gairah bagi law

  • Pendekar Tanpa Wajah   610 - Pusaka Luar Biasa

    “Kalau itu investasi milik Tuan Besar Gongsun, pasti tidak ada yang mengecewakan.” Putri Suci menyahut dari samping.Ketika tutup peti batu itu perlahan dibuka oleh tangan Yao Chen, cahaya lembut menyembur keluar seolah menyapa dunia setelah ratusan tahun terkubur.Di dalamnya, tampak sehelai jubah kuno berwarna putih emas, terlipat rapi di atas sebuah gulungan teknik kultivasi, dan di sampingnya, tergeletak manik-manik kristal kecil yang berjumlah sembilan—masing-masing memancarkan aura ilahi yang begitu murni hingga membuat ketiga istrinya terpaku di tempat.Yao Chen mengangkat jubah itu terlebih dahulu. Kainnya ringan seperti kabut, namun terasa kuat seperti baja langit.“Ini … aku yakin bukan jubah biasa,” gumamnya.Sima Honglian menatapnya tajam. “Aku bisa merasakan jejak waktu di sana. Jubah itu sepertinya pernah dikenakan oleh seorang Dewa. Mungkin milik leluhurmu.”Gulungan di bawahnya tampak kuno, dengan segel emas yang telah retak. Ketika dibuka, tulisan-tulisan kuno memanca

  • Pendekar Tanpa Wajah   609 - Ruang Rahasia Ditemukan!

    “Aku … aku tak menyangka akan menemukan buah pusaka semacam ini di sini!” Mata Yao Chen berbinar.Ketika dia sedang mendambakan kecepatan tingkatan kultivasinya untuk melawan Kaisar Iblis Langit, tak disangka semesta menjawab harapannya.Di salah satu sudut, terdapat kebun kecil yang tumbuh tanpa tanah, ditopang formasi spiritual rumit. Di situ ada rumput mistik berurat perak, teratai ungu api, dan bunga bulan berkelopak sembilan.Semuanya melayang di atas tanah dan bagian bawahnya diselubugi kabut energi yang pekat seakan itu adalah media tanamnya.“Ini benar-benar buah peningkat kultivasi! Tidak hanya mempercepat kultivasi, ini juga bisa mendongkrak kekuatan Qi dengan gila-gilaa!”Napasnya memburu saat menyadari khasiat temuan spektakuler yang dia dapatkan.“Tapi ini tentunya tak bisa kumakan langsung atau aku akan terbakar gosong karena terlalu keras untuk seseorang. Harus dimurnikan dulu menjadi pil a

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status