Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku

Menjadi Ibu Susu Anak Mantanku

last updateLast Updated : 2025-04-24
By:  Senja BerpenaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
52 ratings. 52 reviews
142Chapters
25.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Hidup Nadya hancur berkeping-keping setelah kehilangan bayi yang baru saja ia lahirkan. Luka di hatinya masih menganga, hingga takdir mempertemukannya dengan Kalen, pria dari masa lalunya yang kelam. Kalen muncul membawa bayi mungil berusia dua minggu—yang baru saja ditinggal pergi ibunya. Bayi itu alergi susu formula, dan Kalen menawarkan uang berapa pun yang Nadya inginkan, dengan satu syarat: Nadya harus menyusui anak itu. Dari permintaan yang tak terbayangkan ini, lahir hubungan yang rumit. Rasa benci, penyesalan, dan cinta bercampur menjadi satu, menggiring mereka pada perjalanan penuh konflik yang tak pernah diduga. Apakah Nadya mampu menghadapi luka masa lalunya?

View More

Chapter 1

Bukan Permintaan yang Diinginkan

“Kami turut berduka cita atas kepergian putra Anda.”

Ucapan itu melayang di udara seperti belati tak kasat mata, menembus langsung ke hati Nadya.

Dunia mendadak sunyi—seluruh hidupnya seperti terhenti dalam jeda waktu yang kejam.

Setelah empat jam bergulat dengan rasa sakit, bertarung melawan tubuhnya sendiri demi membawa kehidupan baru ke dunia ini, dunia malah merebutnya kembali.

Bayi itu—sosok kecil yang sudah ia cintai bahkan sebelum matanya terbuka untuk melihat dunia—menyerah.

Hanya lima menit, cukup bagi kehidupan untuk membisikkan harapan, sebelum akhirnya memutuskan bahwa dunia ini terlalu berat untuk ditanggung oleh makhluk sekecil itu.

“Anakku…” Nadya merintih, suara parau itu lebih seperti bisikan kepada dirinya sendiri daripada keluhan kepada dunia.

Air mata mengalir tanpa ampun, membasahi wajah yang sudah kehilangan warna. Bayinya—yang bahkan belum sempat ia dekap dalam pelukannya, belum sempat mengecap manisnya susu yang telah ia persiapkan dengan penuh cinta—pergi begitu saja.

Satu-satunya alasan ia bertahan di bawah tekanan keluarga suaminya kini sirna seperti bayangan di tengah kabut pagi.

Kepedihan Nadya bahkan belum sempat mereda ketika Jonathan datang, seperti badai yang menyapu reruntuhan. “Kau gagal memberiku anak, Nadya!” ucapnya tajam, suaranya menusuk lebih dalam daripada rasa kehilangan yang sudah melumpuhkannya.

Nadya mengangkat kepalanya perlahan, matanya yang sembab berusaha menangkap wajah pria yang seharusnya menjadi tempatnya berlindung.

“Maafkan aku…” Suaranya nyaris tidak terdengar, tercekik oleh gelombang air mata yang terus mengalir.

Namun, bukannya meredakan luka, Jonathan malah menaburkan garam di atasnya. “Hanya itu yang bisa kau lakukan, huh? Menangis, menangis, dan menangis! Aku menyesal telah menikah denganmu!” katanya dengan suara bergetar penuh amarah.

Sebuah kertas putih melayang di udara sebelum jatuh ke pangkuannya. Tangan Nadya gemetar ketika meraihnya, mata lemah itu menelusuri kata-kata yang tertulis dengan tinta hitam, seolah-olah setiap huruf mencakar-cakar relung hatinya.

“Kau… menceraikanku?” Nadya berbisik, lebih kepada dirinya sendiri. Kata-kata itu tidak mungkin benar, meskipun kenyataan di hadapannya tidak bisa disangkal.

“Ya! Mulai detik ini kau bukan lagi istriku. Aku tidak sudi bertemu denganmu lagi. Kau gagal menjadi ibu, Nadya. Aku akan menikah dengan wanita yang lebih baik darimu!”

Tanpa memberi waktu bagi Nadya untuk menyerap kejamnya kata-kata itu, Jonathan pergi, langkah-langkahnya meninggalkan bayangan yang terasa lebih berat dari kepergiannya sendiri.

Nadya terisak, tubuhnya berguncang dalam kesunyian yang semakin pekat.

Tangannya mencengkeram kertas itu erat, seolah-olah dengan menghancurkannya, ia bisa menghancurkan kenyataan pahit yang kini membebaninya. Dadanya terasa sesak, seperti terhimpit oleh ribuan beban tak kasat mata.

“Kenapa dunia begitu kejam padaku…” ucapnya lirih, suaranya menghilang di antara tangisan yang seolah tak kunjung reda.

Di sudut pikirannya, ingatan tentang mertua yang selalu mencemooh, suami yang tidak peduli, dan bayi yang kini telah tiada bergulung menjadi satu, seperti pusaran gelap yang tidak memiliki akhir.

Nadya hanya bisa menangis, tetapi bahkan air matanya terasa tidak cukup untuk melukiskan kedalaman luka yang baru saja menghancurkan hidupnya.

Hujan turun deras di luar, mengguyur jalanan yang sepi. Nadya duduk di tepi ranjangnya, menggenggam surat cerai yang baru saja diterimanya pagi itu.

Surat itu basah oleh air mata yang tak henti-hentinya mengalir dari matanya. Kepedihan menggerogoti hatinya seperti racun yang merambat perlahan. Dadanya terasa sesak, seolah dunia menolak memberinya ruang untuk bernapas.

Ia menyentuh dadanya, merasakan ASI yang terus keluar, seolah tubuhnya menolak menerima kenyataan bahwa bayinya telah tiada. Rasanya seperti ejekan kejam dari tubuhnya sendiri.

Saat mendengar pintu ruangannya diketuk, Nadya menghapus air matanya dengan cepat, berusaha menenangkan diri sebelum orang itu masuk ke ruangannya.

Di depannya berdiri seorang pria tampan berusia tiga puluh lima tahun, pria yang pernah menjadi bagian dari hidupnya bertahun-tahun lalu.

Wajah pria itu tetap sama seperti yang diingat Nadya: tegas, dingin, namun matanya memancarkan kehangatan yang tak pernah bisa ia abaikan.

"Kalen?" Nadya terkejut. Kehadirannya di tengah badai emosinya adalah sesuatu yang tak pernah ia duga.

"Nadya, ada yang ingin aku bicarakan denganmu," jawab Kalen tanpa basa-basi, nada suaranya tegas namun penuh ketegangan. Matanya menatap Nadya dengan intensitas yang membuatnya merasa terpojok.

"Apa?" tanya Nadya bingung, masih mencoba mencerna kehadiran pria itu di hadapannya. “Dari mana kau tahu aku ada di sini?”

Kalen menarik napas panjang sebelum menjelaskan, “Jadilah ibu susu untuk anakku.”

“Apa?” Mata Nadya membulat mendengar permintaan mendadak dari mantan kekasihnya itu.

“Anakku baru berusia dua minggu, dan dia alergi susu formula. Ibunya baru saja meninggal. Dan aku butuh kau menjadi ibu susu untuk anakku."

Kata-kata itu menghantam Nadya seperti gelombang besar. Ia terdiam sejenak, mencoba memahami maksud dari permintaan Kalen.

"Apa? Kalen, aku baru saja kehilangan anakku sendiri. Aku tidak bisa melakukan itu. Lagi pula, aku bukan ibu kandungnya," ujarnya, suaranya bergetar.

“Dari mana kau tahu aku memiliki ASI yang tidak bisa aku salurkan?” tanya Nadya dengan tatapannya masih menatap heran Kalen yang tiba-tiba saja memintanya menjadi ibu susu untuk anaknya.

“Dokter yang menanganimu adalah sepupuku. Dia memberitahuku satu jam yang lalu, setelah bayimu meninggal,” ucapnya dengan nada datarnya.

Kalen menatapnya dengan penuh harap. "Anakku butuh ASI, dan aku butuh bantuanmu. Aku akan memberikan uang sebanyak yang kau minta. Bahkan bisa memberimu fasilitas apa pun yang kau inginkan.”

Nadya menggeleng. "Ini bukan soal uang, Kalen. Aku... aku tidak yakin bisa melakukannya."

Mata Kalen yang tajam itu menatap lekat wajah Nadya yang terus menerus menolaknya. Ia sangat tidak suka penolakan, dan Nadya telah membuatnya emosi.

“Kau baru saja bercerai dengan suamimu, kan? Kau butuh tempat tinggal setelah diusir oleh suamimu. Lalu, apa alasanmu menolak permintaanku?”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(52)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
52 ratings · 52 reviews
Write a review
user avatar
Nining Mulyaningsi
cerita yang sangatt bagus dan merekomendasi banget
2025-05-01 20:07:34
0
user avatar
Kania Putri
jahat banget bilang penghianat tapi hati masih cinta sama Nadya astaga kalen hidupmu juga miris ini. koq aq justru curiga jangan2 yg minta Melvin di jadikan ibu susu justru oleh rania sendiru sebelum meninggal udah menitipkan amanat ini pada kalen
2025-04-26 14:56:14
0
user avatar
Kania Putri
kicep kan kamu dengar alasan dari eliza ini jangan terlalu membenci Nadya sedemikian rupa gitu karena hidup Melvin bergantung pada nadya
2025-04-26 14:54:43
0
user avatar
Kania Putri
lega ya Nadya kamu udah ceritakan semuanya pada eliza luka batinku sedikit terobati ini. tiga kata panggil aku mama makjleb banget sih ini kehilangan buah hati di gantikan dengan sosok kehadiran orangtua
2025-04-26 14:43:22
0
user avatar
Kania Putri
udah ngamuk aja kirain kalen gak taunya eliza mamanya rania tapi dia beda sama nada baik banget malah ramah gitu. nah ada baiknya kamu jujur aja ini cerita aja kali kamu dulunya mantan kalen
2025-04-26 14:38:04
1
user avatar
Kania Putri
sedih banget pasti ya kehilangan anak suami, wah kebetulan macam apa ini makam anak Nadya dan rania satu tempat gini astaga koq curiga ini ada apa sebenarnya
2025-04-26 14:37:14
1
user avatar
Kania Putri
di skak mat langsung kicep cinta bilang aja sih denger tuh apa kata julian kalo terjadi sesuatu sama Nadya Melvin juga kena imbasnya, woi slow orang cuma ziarah aja kenapa kamu panik gitu sih. liat Nadya handukan malah tuh mata anu kedip woi
2025-04-26 14:27:38
1
user avatar
Kania Putri
bagus kamu panas2in aja tuh kalen biar makin hot masih cinta tapi gengsi giliran Julian mau perjuangkan Nadya kamu misuh2 heran amat pria plin plan wkwkw
2025-04-26 14:22:28
0
user avatar
Kania Putri
demi apa kalen ini mulutnya sadis banget sih liat aja ntar ketulah cinta sama Nadya buat yang kedua kalinya tau rasa kamu
2025-04-26 14:21:40
0
user avatar
Kania Putri
kepo sama kehidupan Nadya mau tau ini itu tapi ujung2nya menyakiti Nadya situ waras kalen astaga mana minta di layani pula sama Nadya gak mau kalah sama anaknya
2025-04-26 14:11:53
0
user avatar
Kania Putri
sabar nadya kebenaran pasti akan terungkap ini kamu hanya perlu sedikit waktu lalu bom Viola dalang semuanya akan terungkap
2025-04-26 14:07:08
0
user avatar
Kania Putri
cuma diajaka berjemur aja panik astaga jangan2 dulu rania gak becus ngurus Melvin ini gak usah takut gitu kali Nadya gak culik anakmu. nah sesuai dengan keinginan kamu kan ini mau asi dan tegangan Nadya jadi harus bayar anggap aja Nadya pengaruh anakmu
2025-04-26 14:03:11
1
user avatar
Kania Putri
koq curiga jangan2 malah rania yg menjebak Nadya kala itu bisa aja dia iri dengan hubungannya sama nadya lalu masuk ke kehidupan kalen ini
2025-04-26 14:01:52
1
user avatar
Kania Putri
astaga sumpah ya nada jangan menyalahkan Nadya atas kematian rania kali dih mulu jahat amat. harusnya kamu berterima kasih karena Nadya mau mendonorkan asinya
2025-04-26 13:52:52
1
user avatar
Kania Putri
jadi kalen dan Nadya dulu sempat pacaran ya tapi penyebab putusnya apa ini. lalu rania kecelakaan karena sabotase mobil siapa yg melakukannya
2025-04-26 13:51:56
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
142 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status