Share

Bab 31

Penulis: Shana
Ruangan itu sunyi seketika, Sifa menunjuk ke arah sabuk itu, lalu bertanya dengan suara pelan.

"Ratu, bagaimana kita harus menangani ini?"

Entah milik pria mana ikat pinggang ini.

Ratu sebenarnya pergi ke mana.

Sifa sangat terkejut, tapi dia tidak berani bertanya.

Nabila juga merasa kesulitan.

Dia meletakkan ikat pinggang di atas meja, memperhatikannya sebentar.

Menyimpannya jelas tidak mungkin.

Tapi, jika dibuang begitu saja, sepertinya juga tidak bisa.

Bagaimanapun juga, dia masih harus terus membantu mengeluarkan racun dari tubuh Kaisar.

Tidak boleh karena ego pribadinya, hal besar menjadi berantakan.

Inilah yang disebut dengan berpikiran luas.

Lagi pula, sebagai seorang Kaisar, pikirannya pasti tidak akan sesempit itu.

"Simpan dulu." Dia memberi perintah.

Saat pengobatan berikutnya, sabuk itu bisa dikembalikan kepadanya.

Sifa mengambil sabuk itu dan tanpa sadar bertanya.

"Ratu, sabuk ini milik siapa?"

"Milik Kaisar."

Apa!

Sifa tiba-tiba merasa sabuk itu seperti barang panas, hampir
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Ade Affandi
Baca lagi yuuk
goodnovel comment avatar
Geunaseh Hat
menarik sekali
goodnovel comment avatar
Sulisti Nur Yuliani
mayjen ......mmm dilawan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1517

    Yohan langsung terbangun dan duduk.Dia baru menyadari ternyata dirinya tidur di lantai!Begitu melihat ke arah tempat tidur, untunglah kedua bocah itu tidak terjatuh, masih tidur manis di samping ibunda mereka.Ternyata hanya dia sendiri yang tersingkir ke bawah.Saat itu Nabila sudah turun dari tempat tidur dan mengenakan pakaian luar."Waktu masih pagi, kamu kembali saja tidur di atas ranjang. Aku akan lihat isi surat dari Kerajaan Puanin."Dia tahu kapan harus bertindak. Jika surat dari pihak lain, tentu tidak pantas baginya mendahului Yohan selaku Kaisar. Namun, karena surat ini dari Kerajaan Puanin, Nabila bisa menangani terlebih dahulu.Yohan tidak menolak.Saat ini memang dia masih perlu tidur sebentar lagi.Dua bocah di ranjang itu sangat peka, baru saja dia naik ke tempat tidur, mereka langsung terbangun, lalu saling menatap dengan mata membulat.Butuh beberapa saat sampai mereka mengenali bahwa itu ayah mereka, lalu keduanya langsung meringkuk ke dalam pelukannya.Anak bungs

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1516

    Di dalam kamar.Begitu Yohan melihat putranya, seluruh rasa lelah pun lenyap.Dia memeluk erat putra bungsunya, meski tubuhnya penuh cipratan nasi dan lauk dari bocah nakal itu, dia sama sekali tidak memedulikannya."Ayah! Ayah! Main keluar!""Baik, baik!" Yohan langsung mengiakan.Nabila memeluk putra sulung, yang sedikit lebih tenang."Makan sayur! Makan!" Putra sulungnya dengan susah payah menjepit sehelai sayur dan menyodorkannya ke mulut Nabila.Nabila tersenyum, matanya tergenang air mata.Saat itu, Yohan mendekat dan langsung mengangkat si sulung juga.Dengan kekuatannya, memeluk dua anak sekaligus bukanlah masalah."Ayo! Ayah bawa kalian main keluar!"Nabila segera berdiri dan mengejar keluar, "Hari sudah gelap, mau ke mana!"Nyonya Windi berdiri di bawah serambi, berpapasan langsung dengan Nabila.Dia menahan langkah Nabila dan tersenyum."Biarkan saja Yang Mulia Kaisar, baru bertemu anak-anak, pasti hatinya sedang membara."Nabila mengangguk setuju.Namun, Yohan langsung memb

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1515

    Setengah bulan kemudian, Kota Jarin.Nyonya Windi sudah lebih dulu menerima surat dari Nabila, dan mengetahui bahwa dia dan Kaisar akan tiba hari ini. Sejak pagi-pagi sekali, dia sudah membangunkan kedua pangeran kecil.Mereka telah berpisah dari ayah dan ibu mereka selama satu tahun. Dari awal yang sulit beradaptasi, sering menangis di malam hari, hingga kini mereka telah terbiasa dengan keberadaan Nyonya Windi.Di usia dua tahun lebih, mereka sudah melewati masa bayi yang polos dan mulai mengerti beberapa hal.Meski ada pelayan perempuan di kediaman, Nyonya Windi tetap memilih untuk memakaikan pakaian kepada mereka sendiri.Yang kecil sambil mengucek matanya yang masih mengantuk, sambil berkicau."Keluar, keluar main, main bola-bola."Nyonya Windi tak bisa menahan tawa, beberapa helai uban di rambutnya adalah bukti betapa dia telah mengerahkan hati dan tenaga demi kedua pangeran kecil itu."Hari ini tidak main dulu, ayah dan ibu kalian akan pulang."Beberapa waktu ini, Nyonya Windi j

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1514

    Istana Kekaisaran Verto.Setelah mendengar apa yang disampaikan Zerito, Kaisar hampir saja sakit karena marah."Apa katamu? Kamu tidak ingin menjadi Jenderal Besar lagi?"Apakah Zerito tahu, berapa banyak orang yang berebut posisi ini!Tatapan Zerito teguh, tidak menunjukkan sedikit pun keraguan."Benar, Yang Mulia!""Hamba merasa, jika Kerajaan Verto ingin menjadi kuat, tak bisa hanya mengandalkan kekuatan militer semata-mata! Hamba tidak mampu mengemban posisi ini, mohon Kaisar menunjuk orang bijak lainnya."Mata Kaisar membelalak penuh amarah."Zerito! Tahukah kamu, apa yang sedang kamu katakan?""Benar, akhir-akhir ini memang banyak kejadian. Kamu masih muda, banyak hal yang belum kamu pahami, itu bisa dimaklumi. Namun, Kerajaan Verto harus memiliki kekuatan militer yang kuat! Itu juga yang dulu kamu katakan padaku, kamu bilang sepuluh tahun lagi ...."Zerito langsung membantah."Yang Mulia, itu karena hamba masih muda dan bodoh, sehingga berbicara sembarangan. Sekarang pemikiran h

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1513

    Setelah kekalahan di Kota Wardas, Johny hendak kembali ke ibu kota kekaisaran.Namun, dia tidak tahu bahwa Jonas telah lebih dulu tiba, dan sudah mendapat izin Kaisar Kerajaan Verto untuk membawa pasukan mengepung serta membasmi kelompok Johny.Salino melarikan diri untuk memberi kabar pada Johny, tetapi di tengah jalan ditangkap oleh Jonas.Meski begitu, pihak Johny tetap mengetahui bahwa Kaisar hendak membunuhnya.Dia pun terpaksa membatalkan niat kembali ke ibu kota demi melindungi nyawanya terlebih dahulu.Hanya dalam beberapa hari, seluruh Kerajaan Verto dipenuhi pengumuman pencarian terhadap Johny.Pemerintah mengumumkan sayembara besar, memeriksa ketat semua gerbang kota dan pos perbatasan.Johny terus bersembunyi, tetapi sekelompok bawahannya tetap setia mengikutinya.Sementara wanita simpanannya yang tinggal di luar istana, karena takut terseret masalah, buru-buru mengemasi barang, berencana membawa anak mereka meninggalkan ibu kota.Namun, dia sudah lama diawasi oleh orang-or

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 1512

    Keesokan paginya, Yohan memanggil Pangeran Rio menghadap.Pangeran Rio mengira akan membahas urusan penting perbatasan. Akan tetapi, Kaisar berkata ...."Setelah kekacauan di kota perbatasan usai, kamu akan pergi menjaga wilayah selatan."Air muka Pangeran Rio sedikit berubah.Lebih dari itu, dia merasa bingung.Bagaimanapun, biasanya yang dikirim ke wilayah selatan adalah pejabat-pejabat yang tidak punya prestasi baik.Namun, kemudian dia teringat akan Fiona.Perbatasan selatan sangat dekat dengan Klan Namrian ....Pangeran Rio menatap Kaisar dengan tatapan rumit.Di wajah Yohan tampak kelegaan."Selama lebih dari sepuluh tahun kamu berada di sisiku, sekarang sudah waktunya kamu mengejar apa yang benar-benar kamu inginkan.""Rio, setelah tiba di wilayah selatan, kamu tetap rakyat Naki, tak boleh meninggalkan tugas semaumu. Tapi, kalau setiap bulan kamu libur dan keluar, berkunjung negeri tetangga, itu tidak jadi soal."Mata Pangeran Rio langsung memerah. Pada dirinya, ada dorongan unt

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status