ํ™ˆ / Young Adult / Akhir Yang Bahagia / Pentas Seni Sekolah

๊ณต์œ 

Pentas Seni Sekolah

์ž‘๊ฐ€: Anavya
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2023-01-21 23:11:40

Naren sudah sampai di kediaman Rara. Lelaki tampan itu segera melangkah masuk, sesekali ada pelayan yang menyapanya.

โ€œBi Ica, Nona Rara dimana?โ€ tanya Naren.

โ€œNona sedang ada di halaman belakang,โ€ jawab Bibi Ica.

โ€œTida ada yang -โ€

โ€œNaren tenang dulu. Ini masih di rumahnya, lagipula Nona Rara meminta kami untuk membereskan hal lain,โ€ potong Bibi Ica.

Naren mengangguk kecil. Ia segera melangkah ke halaman belakang dengan langkah lebar. Lelaki itu menatap punggung gadis itu. Ia menghela napas pelan kemudian mendekat pada Rara.

โ€œNona, saya sudah datang,โ€ kata Naren seraya membungkuk sopan.

Rara yang sedang memberikan makan ikan menoleh sebentar pada Naren. Kemudian gadis itu kembali fokus melihat ikan.

โ€œDarimana aja lo?โ€ tanya Rara.

โ€œSaya ke kantor dulu, ada keperluan,โ€ jawab Naren.

โ€œTumben banget lo gak kasih kabar ke gue atau ke orang sini,โ€ komentar Rara tanpa menatap Naren.

โ€œSaya lupa memberitahu Nona dan pelayan disini. Saya minta maaf,โ€ balas Naren.

Rara hanya mengangguk kecil. Gad
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Akhir Yang Bahagiaย ย ย Akhir

    Satu tahun kemudian.โ€œNona, sudah siap?โ€ tanya Naren.Rara mengangguk. Ia meletakkan sendok dan garpunya di atas piring dan membalikkannya, tanda sudah selesai.โ€œBi, aku sudah selesai. Tolong bawa ini,โ€ ucap Rara.Bibi Ica mengangguk. Wanita itu mengambil piring kotor Rara lalu meninggalkan ruang makan.โ€œLo duduk dulu. Kita ngobrol,โ€ ujar Rara menatap Naren yang berdiri tak jauh.Naren mendekat pada Rara dan duduk di depan gadis itu.โ€œBesok jam delapan ya?โ€ tanya Rara.โ€œIya. Jangan sampai terlambat,โ€ jawab Naren.โ€œLo yang ngantar gue kan?โ€ tanya Rara.โ€œNona, sudah lebih dari tiga kali anda bertanya,โ€ tanggap Naren terkekeh kecil.Rara mengulas senyum. Ia menghela napas panjang.โ€œGue cuman gak nyangka aja akan begini jadinya,โ€ balas Rara.โ€œNona sendiri yang ingin pergi,โ€ kata Naren lembut.โ€œYah..gue cumanโ€ฆโ€ Rara menjeda ucapannya. Ia memilih tidak melanjutkan ucapannya.Keheningan melanda keduanya. Rara dan Naren sama โ€“ sama bungkam. Naren melirik Rara yang sibuk memainkan jemari tanga

  • Akhir Yang Bahagiaย ย ย Bahagia

    Hari yang dilalui Rara tampak biasa saja. Hubungannya dengan kedua orang tuanya berjalan normal. Rara pun sudah berusaha menerima keadaan, walaupun saat ia berdiam diri di kamar, ia memikirkan orang tuanya yang tidak bersama lagi.โ€œNona, ada panggilan masuk,โ€ kata Bibi Ica seraya mengetuk pintu kamarnya.Rara bangkit dari duduknya. Ia membuka pintu untuk Bibi Ica.โ€œKenapa Bi?โ€ tanya Rara.โ€œTuan besar menelopon lewat telepon rumah. Beliau kebingungan karena nona tidak menjawab panggilannya,โ€ tutur Bibi Ica.โ€œBaterai HP aku habis,โ€ ucap Rara. โ€œBilang aja ke ayah, aku akan membalasnya setelah HP aku penuh.โ€Bibi Ica mengangguk kecil. Wanita itu tampaknya ingin mengatakan sesuatu.โ€œKenapa Bi?โ€ tanya Rara.โ€œNona, dibawah ada pengawal nona. Dia tetap datang hari ini,โ€ ucap Bibi Ica.โ€œNgapain Naren kesini? Bukannya aku udah bilang kalau hari ini libur untuknya?โ€ tanya Rara bingung.โ€œSaya tidak tahu. Dia katanya hanya ingin melanjutkan kegiatan menjaga keselamatan nona saja,โ€ sahut Bibi Ica.

  • Akhir Yang Bahagiaย ย ย Tidak Bisa Kembali

    โ€œApa mamah dan ayah masih bersama?โ€ tanya Rara.Sempat terjadi keheningan saat Rara bertanya. Rara memperhatikan ekspresi kedua orang tuanya satu persatu. Gadis itu menundukan kepala.โ€œMaaf, aku terkesan lancang ya,โ€ ucap Rara.โ€œTidak Nak,โ€ balas Ayah Zarhan.โ€œRara sayang, bukannya kamu sudah tahu tanpa harus bertanya?โ€ tanya Mamah Windia lembut.Rara mengangkat kepalanya. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, tidak tahu harus menanggapi seperti apa.โ€œAyah dan mamah sudah bercerai setelah mamahmu keluar dari RSJ. Mamahmu kecewa karena kamu dipindahkan ke panti asuhan dan ayah juga merasa hubungan kami memang tidak satu tujuan lagi. Hubungan komunikasi kami memburuk dan saling menjaga jarak masing โ€“ masing,โ€ kata Ayah Zarhan menjelaskan.โ€œSekarang kami akan berusaha untuk tetap berkomunikasi agar kamu juga nyaman, walaupun kami masih agak canggung,โ€ tambah Mamah Windia.โ€œAh begituโ€ฆโ€ Rara menyinggungkan senyum. โ€œJadi ayah dan mamah sudah cerai ya?โ€โ€œIya Nak,โ€ jawab Ayah Zarhan.โ€œRara, ini

  • Akhir Yang Bahagiaย ย ย Masa Lalu Mereka

    Keheningan melanda ruang tamu di kediaman Rara. Rara melirik Bibi Ica yang berdiri di sebelah kanan. Wanita paruh baya itu hanya diam mengawasi sosok yang duduk di depan majikannya.โ€œBi, aku kenal dia,โ€ ucap Rara.โ€œIya Nona. Nona mau mengobrol berdua dengannya?โ€ tanya Bibi Ica.โ€œIya Bi, tolong ya,โ€ balas Rara.Bibi Ica mengangguk. Wanita itu segera meninggalkan ruang tamu.โ€œLo sendiri gak akan pergi?โ€ tanya Rara menatap Naren.Naren terdiam sejenak. Lelaki itu masih was โ€“ was kalau harus membiarkan Rara berdua dengan orang yang tidak bisa ia cari tahu.โ€œGue gak akan melakukan hal jahat ke Rara,โ€ kata sosok itu sadar Naren menatapnya datar.โ€œSaya gak bisa percaya, mengingat Nona Rara meminta saya untuk tidak mencaritahu tentang anda lebih jauh,โ€ balas Naren.โ€œRen, lo kan udah tahu kalau Leo itu yang kasih tahu gue,โ€ timpal Rara.โ€œSaya tahu itu Nona, tapi saya ingin mendengar ucapannya langsung,โ€ balas Naren.โ€œGue yang kasih nomor sopir truk ke Bu Unike. Itu salah gue,โ€ terang Leo.โ€œSa

  • Akhir Yang Bahagiaย ย ย Tidak Sabar

    Sandra seketika merasa bersalah. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.โ€œMaaf gue gak bermaksud untuk bertingkah kaya gitu,โ€ ujar Sandra.โ€œKenapa lo ngikutin gue dan Rara waktu itu?โ€ tanya Naren.โ€œGue penasaran. Gue nyangkanya lo adalah pembantu Rara, gue gak mau kalau lo merasa rendah diri,โ€ terang Sandra.โ€œSan, gue gak merasa rendah diri,โ€ tanggap Naren.โ€œTerus apa yang lo rasain?โ€Pertanyaan Sandra membuat Naren terdiam. Naren menarik napasnya perlahan lalu menghembuskannya perlahan.โ€œGue cuman merasa perlu ada batas antara gue dan Rara. Dia adalah atasan gue dan gue bawahan dia,โ€ sahut Naren tersenyum.โ€œLo merasa kaya gitu gak sama Jevan?โ€ tanya Sandra.Naren menggeleng kecil, โ€œGue anggap dia teman yang baik. Walaupun Jevan juga tahu tentang gue.โ€โ€œJevan juga tahu?โ€ tanya Sandra terkejut.โ€œIya dia tahu. Makanya gue kadang juga kaku sama dia,โ€ jawab Naren.โ€œKalau gue gimana? Lo ngerasa kaku?โ€ tanya Sandra seraya menunjuk dirinya sendiri.โ€œKalau sama lo, gue biasa aja. Lo itu orang

  • Akhir Yang Bahagiaย ย ย Terus Terang

    Hari minggu.Rara menatap nasi goreng di depannya. Gadis cantik itu tidak berniat menyentuh makanan favoritnya. Ia masih tenggelam dalam lamunannya tentangโ€œNona Rara,โ€ panggil Bibi Ica seraya menepuk bahu Rara.Rara tersadar dari lamunannya. Ia menatap Bibi Ica dengan tanya.โ€œIya Bi?โ€โ€œNasi goreng Nona nanti dingin,โ€ kata Bibi Ica lembut.Rara terdiam beberapa detik. โ€œBi, kalau Naren kesini -โ€Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, suara langkah kaki mengalihkan fokus. Rara menatap Naren yang baru saja datang.โ€œNona ingin berbicara berdua dengan Naren?โ€ tanya Bibi Nia.Rara mengangguk. Ia melihat Bibi Nia dan Bibi Ica yang menjauh dari ruang makan.โ€œRen, duduk dulu,โ€ ucap Rara.Naren mengangguk.โ€œGue belum bisa ambil keputusan tentang rekaman suara itu,โ€ terang Rara menghela napas. โ€œGue gak setega itu ngebuat Bu Unike sampai dipenjara.โ€โ€œNona, saya akan mengikuti keputusan Nona. Untuk saat ini, jangan bertemu dulu dengan Bu Unike ya,โ€ pinta Naren.โ€œKenapa?โ€โ€œMenurut laporan, Bu Uni

  • Akhir Yang Bahagiaย ย ย Pengakuan Bu Unike

    Rara meletakan sendok di sebelah piringnya. Gadis itu sudah selesai makan. Ia menatap Bu Unike yang bersiap untuk kue kering yang biasa wanita itu buat.โ€œBu, ada yang mau aku bahas sekarang,โ€ kata Rara.โ€œAda apa Nak?โ€ tanya Bu Unike kembali duduk di kursinya.โ€œBu, apa ibu menyembunyikan sesuatu dari aku?โ€ tanya Rara hati โ€“ hati.โ€œApa maksudmu Nak?โ€ tanya Bu Unike bingung.โ€œBu, aku tahu tentang dalang kecelakaan aku,โ€ terang Rara.Wajah Bu Unike berubah panik dan tak nyaman. Wanita paruh baya itu menggigit bibir bawahnya, menahan diri untuk bertanya lebih jauh.โ€œIbu gak mau tahu?โ€ tanya Rara seraya menatap Bu Unike yang hanya diam.โ€œRara, sebaiknya kamu pulang sekarang saja ya,โ€ ucap Bu Unike menatap Rara dengan tatapan merasa bersalah.โ€œBu, jangan menghindar. Jelasin ke aku penjelasan yang dikatakan Leo,โ€ pinta Rara memelas.โ€œBukan Ibu yang melakukannya, Nak,โ€ sanggah Bu Unike cepat.โ€œBu, hari ini aku baru aja ketemu Leo. Dia jelasin dari sisi dia, kalau ibu yang menyewa sopir truk it

  • Akhir Yang Bahagiaย ย ย Memancing Kebenaran

    Rara menatap bangunan yang menjadi saksi tumbuh besar dirinya. Gadis itu menarik napas kemudian menghembuskan perlahan. Rara menenangkan dirinya terlebih dahulu, ia tidak mau pertemuannya dengan Bu Unike menjadi kacau akibat omongan Leo.Setelah cukup tenang, Rara mengetuk pintu panti asuhan.โ€œAku pulang!โ€ seru Rara cukup keras.Rara mencoba memegang kenop pintu panti asuhan. Gadis itu mengerutkan kening karena pintu panti tidak dikunci. Ia melangkah masuk ke dalam panti asuhan.โ€œHalo? Rara pulang,โ€ ucap Rara.Rara melangkah ke halaman belakang panti asuhan, โ€œBu Unike, aku pulang.โ€Rara menghentikan langkahnya saat melihat punggung yang ia rindukan. Wanita itu terdiam, tampak tenggelam dalam lamunannya. Di depan Bu Unike ada secangkir teh dan beberapa kue kering.โ€œBu Unike?โ€ tanya Rara ragu.Wanita cantik itu mengangkat kepalanya. Matanya melotot melihat sosok di depannya.โ€œRara? Ini kamu Nak?โ€ tanya Bu Unike langsung berdiri.Rara tersenyum hangat, gadis itu mengangguk kecil.โ€œKamu p

  • Akhir Yang Bahagiaย ย ย Tidak Masuk Akal

    Rara masuk ke dalam kelasnya. Ia duduk di bangkunya.โ€œLo kemana tadi?โ€Rara menatap Jevan dengan rasa bersalah. โ€œMaaf, gue tadi ke toilet. Terus gue jalan โ€“ jalan,โ€ balas Rara berbohong.โ€œGue khawatir banget sama lo sampai nelepon lo berkali โ€“ kali,โ€ kata Jevan.โ€œGue juga gak bawa HP,โ€ balas Rara.โ€œYang penting lo udah balik, gue gak masalah,โ€ ucap Jevan.Jevan hendak duduk di sebelah Rara untuk kembali mengobrol, tetapi guru selanjutnya sudah datang ke kelas. Jevan bergegas kembali ke bangku.โ€œOke anak โ€“ anak, siapkan kertas selembar,โ€ kata Pak Dono.Seketika kelas langsung ribut. Mereka langsung memprotes dan panik karena belum belajar sama sekali.โ€œTidak ada yang protes. Saya sudah menyiapkan soalnya, segera tulis,โ€ ucap Pak Dono tegas.Rara mulai fokus mendengar perkataan dari Pak Dono. Ia yakin dirinya akan mendapatkan nilai bagus karena gadis itu selalu membaca ulang materi minggu kemarin sebelum kelas dimulai.โ€œTidak boleh ada yang menyontek atau bertanya. Kalau ada yang begitu

์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status