Short
Aku Di Sebelahmu, Tapi Jiwamu Tak Bersamaku

Aku Di Sebelahmu, Tapi Jiwamu Tak Bersamaku

Por:  ArjanaCompleto
Idioma: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Capítulos
5visualizações
Ler
Adicionar à biblioteca

Compartilhar:  

Denunciar
Visão geral
Catálogo
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP

Suamiku memiliki gangguan obsesif-kompulsif. Segala sesuatu di rumah harus mengikuti jadwal yang sudah dia susun. Namun pada hari ulang tahun putri kami, dia malah datang terlambat bersama asistennya. Putri kami yang juga memiliki kecenderungan obsesif-kompulsif, bukan hanya tidak marah, dia malah tersenyum dan meminta mereka berdua menemaninya memotong kue ulang tahun. Melihat mereka bertiga tertawa ceria sambil berfoto bersama dengan wajah yang dipenuhi krim kue, hatiku benar-benar hancur. Keesokan harinya, aku melemparkan surat cerai ke hadapan suamiku. Dia mengernyit, tidak memahami apa yang terjadi. "Cuma karena putri kita nggak memotong kue bersamamu?" "Ya."

Ver mais

Capítulo 1

Bab 1

Suamiku, Tristan, memiliki gangguan obsesif-kompulsif. Segala sesuatu di rumah harus benar-benar mengikuti jadwal yang dia buat. Namun pada hari ulang tahun putri kami, dia malah datang terlambat sambil membawa asistennya, Rayna.

Putri kami bahkan tersenyum sambil menarik mereka berdua untuk memotong kue. Melihat foto mereka berdua bersama Rayna yang tertawa ceria dengan wajah penuh krim kue, hatiku langsung membeku.

Keesokan harinya, aku melemparkan surat cerai ke hadapan Tristan. Dia tampak bingung.

"Cuma karena putri kita nggak memotong kue bersamamu?"

"Benar."

....

Tristan mengejek sinis dan melirik sekilas surat cerai itu, wajahnya menunjukkan ketidaksabarannya. "Wilda, menurut jadwal, seharusnya kamu sedang berada di luar negeri melakukan negosiasi kerja sama, bukan di sini membuat keributan."

"Aku akan rapat dalam tiga menit. Kamu boleh pergi."

Melihat sikapnya yang sama sekali tidak menganggap serius, tiba-tiba aku merasa semuanya sangat menggelikan. Baru saja aku hendak berbicara, pintu tiba-tiba didorong dari luar.

"Pak Tristan, aku sudah siap! Kita bisa ke .... Ah? Bu Wilda juga di sini, kalau begitu aku permisi dulu."

Melihat Rayna tampak kecewa dan hendak berbalik keluar, Tristan langsung menahannya. "Nggak perlu. Dia akan pergi sebentar lagi."

Tristan mengernyit dan memandangku dengan jelas ingin mengusirku. Aku membuka surat cerai itu dengan tenang dan menunjuk bagian yang harus ditandatangani. "Kamu tanda tangan, aku akan pergi sekarang juga."

Tristan berdiri dengan alis mengernyit. Matanya menatapku tajam, penuh dengan amarah yang hampir meluap. Suasana seketika membeku.

Di ambang pintu, Rayna tampak menyadari ada yang tidak beres. Dia lalu buru-buru menunduk dan meminta maaf padaku. "Maaf, Bu Wilda. Saya tidak tahu kalian sedang membahas kontrak. Saya yang mengganggu. Saya pergi sekarang!"

Setelah berkata demikian, dia menatap Tristan dengan ekspresi sedih, lalu berlari keluar.

Ekspresi Tristan langsung berubah drastis penuh kepanikan. Dia mengambil pena dan menorehkan tanda tangannya dengan cepat.

"Kamu melanggar aturan. Terima hukumannya sendiri!"

Setelah meninggalkan sepatah kalimat yang ketus untukku, dia tidak peduli lagi dengan citranya dan langsung mengejar keluar. Aku melihat kantor yang kini kosong dan tertawa pelan.

Tristan memiliki gangguan obsesif-kompulsif yang sangat parah, dan dia sangat menjunjung tinggi aturan. Sejak kami menikah, semua hal di rumah harus mengikuti jadwal yang ditetapkannya. Jika ada yang meleset sedikit saja dan tidak menyelesaikan sesuatu tepat waktu, hukumannya adalah berlutut.

Awalnya, hukuman itu ditujukan untuk aku dan putri kami. Belakangan, setelah putriku menjadi sama seperti dia, hukuman itu hanya tertuju padaku.

Selama tujuh tahun menikah, aku tidak pernah melihat Tristan menunjukkan sedikit pun kehilangan kendali. Namun di pesta kemarin, ketika dia merangkul Rayna dengan wajah mabuk sambil memasuki ruangan dan putri kami malah menarik kedua orang itu untuk memotong kue dengan gembira ... otakku langsung terasa kosong.

Setelah itu, semua terasa kabur. Melihat bekas merah di leher Tristan dan melihat putri kami mencium pipi Rayna dengan bahagia, hanya satu hal yang tersisa di pikiranku.

Cerai.

Kata-kata Tristan sebelum dia pergi tadi, hanya terasa menyindir bagiku. Aturan? Dia sendiri yang jelas sudah lupa semuanya!

Dia bilang padaku bahwa dia akan rapat, tapi ternyata pergi bermain bersama Rayna. Aku harus memberi kabar sebelumnya jika ingin bertemu dengannya, tapi Rayna bisa menerobos langsung ke kantornya.

Dengan membawa surat cerai yang sudah ditandatangani di tanganku, aku berbalik dan pergi.

Setelah duduk di dalam mobil, aku melonggarkan dasiku dan membiarkan pikiranku kosong. Sampai nada dering ponsel tiba-tiba berbunyi keras dan menyentakku kembali.

Melihat panggilan dari wali kelas putriku, aku mengangkatnya.

"Apakah ini orang tua Reisha? Reisha terburu-buru saat pulang sekolah, tasnya tertinggal. Mohon orang tua datang mengambilnya."

....

Mendengar kabar itu, hatiku dipenuhi tanda tanya. Menurut jadwal, saat ini putriku seharusnya masih berada di sekolah untuk persiapan lomba matematika. Bagaimana mungkin dia pulang lebih awal?

Expandir
Próximo capítulo
Baixar

Último capítulo

Mais capítulos

Para os leitores

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Sem comentários
8 Capítulos
Explore e leia bons romances gratuitamente
Acesso gratuito a um vasto número de bons romances no app GoodNovel. Baixe os livros que você gosta e leia em qualquer lugar e a qualquer hora.
Leia livros gratuitamente no app
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP
DMCA.com Protection Status