Short
Aku Bukanlah Prioritasmu

Aku Bukanlah Prioritasmu

By:  TujuhCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9Chapters
9views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Dulu, sahabat kecilku pernah berjanji akan menikahiku setelah kami lulus kuliah. Namun di hari pernikahan, dia malah datang terlambat. Saat kami akhirnya menemukannya, dia justru sedang bersama Meisy, adik tiriku di atas ranjang hotel. Di depan banyak orang, Evan, pewaris keluarga terkaya tiba-tiba berdiri dan dengan lantang mengumumkan bahwa akulah perempuan yang diam-diam dia cintai selama bertahun-tahun. Selama menikah lima tahun, setiap kata yang pernah kuucapkan selalu diingat oleh Evan, Aku sempat mengira diriku adalah orang yang paling dia sayangi. Hingga suatu hari, saat sedang beres-beres, aku tak sengaja menemukan sebuah dokumen rahasia di laci meja kerja Evan. Halaman pertama adalah CV milik Meisy. Ada tulisan tangannya sendiri di atasnya, [Perhatian utama di atas segalanya.] Lalu ada juga berkas perjadwalan rumah sakit yang belum pernah kulihat sebelumnya. Tanggalnya tepat pada malam ketika aku mengalami kecelakaan. Saat itu, aku dibawa ke rumah sakit milik Keluarga Evan, tapi operasinya terus tertunda. Saat aku tersadar kembali, bayi dalam kandunganku sudah tiada, karena pendarahan hebat. Aku pernah menangis dalam pelukannya hingga kehabisan suara, tapi tak pernah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Aku tak ingin menambah kekhawatirannya. Namun, kini aku baru tahu, Meisy juga terluka malam itu dan perintah yang Evan berikan pada rumah sakit adalah, “Kerahkan semua tenaga ahli, dahulukan keselamatan Meisy.” Air mataku membasahi halaman kertas, melunturkan tulisannya. “Kalau aku bukan prioritas terpentingmu, lebih baik aku menghilang dari hidupmu.”

View More

Chapter 1

Bab 1

Setelah mengurus semua hal untuk pergi, aku menutup telepon dan meletakkan kembali dokumen rahasia itu ke tempat semula.

Dari luar, aroma tembakau yang begitu familiar perlahan masuk.

Aku mendongak, ternyata dia.

Evan mendorong pintu dan masuk, setelan jasnya masih melekat hawa dingin malam

Dia memelukku dari belakang, napas hangatnya menyapu lembut sisi leherku. Suaranya tetap rendah dan lembut seperti biasa.

“Kok belum tidur?”

“Nggak apa-apa, aku hanya sedang memikirkan lelang perhiasan baruku.”

Aku tersenyum, berusaha membuat nadaku terdengar normal seperti biasanya.

Dia menyandarkan dagunya di bahuku, jari-jarinya menyusuri rambutku pelan-pelan, “Sayang, kamu terlalu sering begadang belakangan ini demi acara itu. Aku sudah menyewa konsultan gizi terbaik di dunia untukmu. Dia bakal datang besok.”

Lima tahun menikah, Evan benar-benar sangat memanjakanku.

Aku takut dingin, jadi dia selalu membawa tempelan penghangat di sakunya.

Aku takut gelap, dia baru akan mematikan lampu setelah memastikan aku tertidur.

Semua orang iri padaku. Mereka bilang pewaris Grup Somanta yang terkenal dingin itu rela menurunkan seluruh gengsinya hanya demi diriku.

Sangking sering mereka mengatakannya, aku bahkan sampai memercayainya.

Hingga malam ini, barulah aku sadar, semua perhatian itu hanya untuk menutupi siapa sebenarnya yang ingin dia lindungi.

“Oh iya.”

Ujar Evan dengan santai setelah menjatuhkan beberapa kecupan lembut di belakang leherku.

“Ayah dan ibumu mengundangku ke jamuan makan, untuk merayakan kehamilan Meisy, adik tirimu.”

Dia terdiam sejenak, lalu menambahkan lagi dengan tenang,

“Sekalian, acara lelang perhiasanmu itu sudah kuserahkan padanya. Kamu nggak perlu datang. Aku yang akan mengirimkan hadiah ucapan selamat, lalu segera pulang untuk menemanimu.”

Seketika, aku membeku di tempat.

Lelang perhiasan amal itu adalah hasil kerja kerasku sebagai desainer selama tiga tahun penuh.

Setiap desain, setiap rencana, setiap undangan tamu, semuanya kuurus sendiri.

Tampaknya, itu adalah lelang amal yang bergengsi.

Sebenarnya, itu adalah jaringan relasi penting yang kupersiapkan untuk masa depan bisnis Grup Somanta.

Aku mengerahkan semua kemampuanku demi acara itu.

Dan sekarang… dia memberikannya begitu saja pada orang lain?

Aku menahan suara agar tidak terdengar bergetar, “Kenapa? Itu acara lelang produk baruku, semua tahapnya sudah siap. Dewan direksi pun sudah menyetujui aku yang mengurusnya….”

Dia memotongku dengan suara lembut,

“Aku sudah bicara dengan dewan direksi, biarkan Meisy yang lanjutkan saja. Akhir-akhir ini dia sering mual karena hamil, suasana hatinya nggak bagus. Membiarkannya mengurus lelang itu bisa jadi hiburan. Kamu juga bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat di rumah, menjaga kesehatan.”

Aku menunduk, menyembunyikan perasaanku yang hancur.

Dia menjadikan hasil kerjaku sebagai hiburan untuk Meisy.

Dan lebih parahnya, dia bahkan tidak menyadari betapa tersakitinya diriku dan terus membicarakannya.

“Lusa itu hari ulang tahunmu, aku sudah siapkan kejutan untukmu. Oh iya, kamu kelihatan selalu murung sendirian di rumah akhir-akhir ini, aku membawakan teman baru untukmu, dia ada di ruang tamu bawah,” ujarnya dengan sedikit gembira, seolah mengharapkan pujian, “Seekor kucing yang sangat penurut. Aku tahu kamu paling suka binatang kecil.”

Kucing.

Iya, benar. Aku memang suka binatang kecil… kecuali kucing.

Aku alergi parah terharap bulu kucing dan Evan tak mungkin tak tahu.

Dalam sebuah pertemuan bisnis setelah menikah, klien membawa kucing peliharaannya.

Hanya karena tanganku tersentuh oleh kucing itu, kulitku langsung muncul ruam dan dadaku terasa sesak.

Evan yang biasanya sangat tenang, benar-benar panik saat itu.

Dia memanggil namaku dengan suara bergetar. Sangking paniknya, dia langsung menggendongku, bahkan melupakan kliennya.

Di ruang tunggu rumah sakit, dia terus mendesak dokter, “Dia dalam bahaya, nggak? Bisa segera diobati? Kalau kekurangan darah, ambil darahku saja!”

Dokter bahkan berulang kali meyakinkan bahwa aku akan baik-baik saja.

Setelah gejala alergi mereda, dia juga menjagaku sepanjang malam dan tidak berani memejamkan mata.

Namun sekarang, dia malah memberiku kucing?

Aku teringat dokumen rahasia yang kulihat sebelumnya.

Hal yang paling Meisy sukai adalah kucing.

Orang yang sebenarnya ingin di senangi dengan hadiah ini bukanlah diriku.

Aku berusaha keras memaksakan senyuman.

“Terima kasih, tapi nggak perlu. Aku takut nggak bisa merawatnya dengan baik. Kamu bisa kosongkan jadwalmu di hari ulang tahunku? Aku sudah mengatur kegiatan, semoga kamu bisa merayakannya bersamaku.”

Dia mengangguk, lalu berbisik lembut di telingaku, “Tentu saja, istriku yang menentukan.”

Malam itu, aku tak bisa tidur.

Evan memelukku erat-erat, aku perlahan melepaskan diri dan ingin mencari udara segar di balkon.

Tepat pada saat itu, ada sesuatu yang tergelincir keluar dari saku baju tidurnya.

Aku membungkuk untuk mengambilnya dan ternyata itu adalah botol parfum kecil.

Setelah tutupnya dibuka, aroma unik langsung masuk ke hidung.

Aku pernah mencium aroma ini di badan Meisy.

Banyak orang yang iri bertanya pada Meisy di mana dia membeli parfumnya dan dia selalu tersenyum misterius, mengatakan itu adalah ‘rahasia manis’.

Ternyata, ini adalah aroma unik yang dipesan khusus dari Evan untuknya.

Seketika, aku benar-benar menyerah.

Dua hari kemudian, aku juga akan memberikan hadiah yang diinginkan Evan….

Yaitu menghilang selamanya dari dunianya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status