Home / Romansa / Aku Hamil Anak Kamu, Mas! / Bab 120. Pandangan Pertama.

Share

Bab 120. Pandangan Pertama.

Author: Ucing Ucay
last update Last Updated: 2025-12-10 20:13:59

Zola mempersilahkan Mark ke ruang tamu, semua orang kembali masuk dan Ummu Khadijah buru-buru menutup pintu rapat-rapat. Itu membuat Mark mengerutkan kening karenanya, apalagi terlihat kecemasan di wajah wanita setengah baya itu.

"Apa ada sesuatu?" tanyanya tanpa menahan diri.

Zola menoleh pada Ummu Khadijah dan Arumi sebentar, dia lalu menghela nafas berat dan mengangguk. Arumi saat itu mengajak Nathan untuk pergi menikmati makanan ringan di ruangan belakang.

"Kakak ada cemilan di belakang, kita makan di sana aja, yuk?" ajaknya. Zola melempar senyuman sebagai bentuk terimakasih karena sudah mengerti.

Nathan sebenarnya paham dengan apa yang akan dibicarakan oleh orang-orang dewasa itu, tapi dia juga mengerti mungkin dirinya masih belum cukup usia untuk mendengarkan, maka dari itu dia mengangguk saja menuruti ajakan Arumi. Gadis itu mendampinginya berjalan, dan itu tak lepas dari perhatian Mark.

Sosok Arumi bak disinari cahaya lembut yang menghangatkan hatinya, entah kenapa. Namun sec
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 141. Quality Time.

    Evan terduduk lemas di anak tangga, dia baru saja mendengar percakapan Zola dan Surendra. Seharusnya itu menjadi kabar baik dan membahagiakan tentang akan hadirnya anggota baru keluarga mereka, darah dagingnya, buah cintanya dengan Zola. Tapi Evan juga menyadari sesuatu terjadi pada mental Zola, sepertinya kejadian beberapa tahun lalu yang melibatkan Danar meninggalkan trauma di alam bawah sadarnya. Dan itu semua kembali terusik dengan kehamilannya kini."Astaghfirullah!" desah Evan, dia merasa sedih dengan kondisi istrinya itu, dan dia yakin jika Surendra pun menyadarinya."Zola sayangku, kamu tidak perlu takut!" bisiknya sembari mengintip dari balik dinding. Dia menahan diri untuk tidak berlari ke sana dan memeluk istrinya itu, dia ingin memberi Zola waktu untuk menerima keadaannya sendiri, dan mendukungnya secara diam-diam.Dengan berat hati dan mengekang perasaannya, Evan melanjutkan langkahnya menaiki tangga dan menuju ke kamarnya."Aku harus memberinya ruang dan waktu, dan tida

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 140. Kabar tersembunyi.

    Evan meremas setir selagi dia mengemudi dalam perjalanan menuju rumah. Kata-kata Tama terngiang di kepalanya sejak tadi, dan itu tak urung membuatnya merasa masygul sendiri dengan perasaannya yang sudah meragukan Zola.Sejenak dia menoleh ke arah jok belakang, dimana ada sebuah buket bunga dan parsel manis dari toko kue favorit Zola, juga berbagai makanan kesukaaan istrinya itu yang sengaja dia borong sewaktu pulang tadi."Semoga ini cukup!" gumamnya dengan bibir tertarik berlawanan, pipinya memanas dan membuatnya terkekeh geli sendiri. Rasanya seperti mau menemui kekasih pujaan hati untuk pertama kali dan melamarnya."Ah, Zola ... kamu memang tak akan terganti selamanya sebagai istriku dan juga kekasihku!" desahnya membayangkan saat-saat pertama kali mereka bertemu di pesantren.Dari jauh terlihat gerbang pagar rumahnya yang megah, Evan pun melambatkan laju mobil dan membelokkan kemudi dengan lembut ke sana. Satpam penjaga yang tak mengira jika majikannya itu akan pulang lebih awal,

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 139. Keluh Kesah Evan. 

    Evan dibuat terkejut dengan sikap Zola yang ketus dan terkesan sangat kesal terhadapnya malam itu, sampai dia hanya bisa diam dan menggantung rahang dengan kepala penuh berbagai pertanyaan.Apa kesalahannya sampai membuat istrinya semarah itu?"Ya Allah, apa yang sudah aku lakukan sebelumnya? Zola bahkan menepis tanganku dengan kasar!" gumamnya tak habis-habis sejak semalam, bahkan tidurnya tidak lelap dan hatinya gelisah tak menentu.Pagi itu pun Zola bangun lebih dulu seperti biasa. Evan yang memang sudah terjaga sebelum adzan shubuh berkumandang, hanya saja dia berpura-pura masih tidur dan ingin melihat sikap istrinya itu kali ini."Mas, bangun sudah shubuh!" Evan sejenak merasa tubuhnya tegang manakala merasakan belaian lembut di kepalanya, perlahan dia membuka mata dengan perasaan takut. Dan pemandangan di hadapannya kali ini menyejukkan mata dan membuatnya terjaga.Zola tersenyum lembut dan duduk di sampingnya, dia sepertinya baru bangun karena rambutnya masih tergerai. Hidungn

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 138. Kekesalan Zola.

    "Mas, ada sesuatu yang harus kita bicarakan tentang Nathan," ucap Zola suatu sore ketika mereka sudah kembali ke rumah.Evan yang baru saja selesai menuntaskan rapat online bersama kliennya pun menoleh pada istrinya itu, dengan dahi berkerut."Nathan? Ada apa? Apa dia sakit?" tanyanya, memang sudah lama Nathan ada di rumah Abraham, atau bersama Kevin.Zola menghela nafas panjang, wajahnya tampak gundah."Bukan itu, dia baik-baik saja dan sudah mulai sekolah lagi sejak kakinya sembuh," jawab Zola dengan wajah murung.Evan tanggap dengan suasana hati Zola yang rupanya sedang sedih itu, maka dia pun mengesampingkan pekerjaannya untuk beberapa saat dan memusatkan perhatiannya pada istrinya."Kenapa?" tanyanya lembut seraya meraih tangan Zola dan menggenggamnya dengan hangat.Zola tersenyum tipis, untuk sejenak dia berterimakasih dalam hati karena Evan mau mendengarkan keluh kesahnya di tengah kesibukannya."Nggak, aku hanya merindukan dia, Mas, apa dia mau kembali lagi ke rumah kita?" ung

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 137. Intermezzo.

    Suasana pesantren perlahan kembali tenang, meski belum sepenuhnya pulih karena lingkungan tempat pendidikan itu masih bercampur dengan adanya alat berat dan para tukang yang bekerja membangun kembali asrama putri yang hancur. Para santri putra saling membahu membantu para pekerja bangunan, juga warga sekitar pesantren juga turut membantu sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat."Bagaimana? Apa bisa selesai minggu ini?" tanya Kareem pada mandor yang dia tugaskan untuk mengawasi semuanya.Robi, mandor muda yang juga bawahan Tama itu mengangguk. "Ya, Tuan, jika terus seperti ini kemungkinan dalam 7 hari semuanya akan selesai dan bisa segera ditempati oleh para santri," jawabnya selagi mereka berdua berdiri melihat-lihat para pekerja yang sibuk dengan tugas masing-masing.Evan mengangguk-angguk, dia juga optimis bangunan seluas 300 meter persegi itu akan cepat selesai dengan banyaknya bantuan dari berbagai pihak."Mas, semuanya kita makan siang dulu!" teriak Zola yang muncul dari arah ger

  • Aku Hamil Anak Kamu, Mas!    Bab 136. Segitiga Hati.

    Zola menyusul ke pesantren untuk mengetahui kabar selanjutnya, dia tak bisa berdiam diri saja di kota sementara dia tahu situasi di pesantren sudah teramat genting. "Assalaamu'alaikum, Pak Kyai!" ucapnya seraya melangkah masuk. Tampak Kyai Ahmad dan Ummu Khadijah sedang duduk di ruang terang dan hanya diam membisu satu sama lain. Keduanya menoleh begitu mendengar Zola."Waalaikum salaam, kamu ke sini juga, Zola?" sambut Ummu Khadijah.Zola mengangguk dan menyalami keduanya sebelum akhirnya duduk di sofa lainnya."Di mana mereka sekarang? Apa mereka baik-baik saja? Tadi aku juga melihat mobil ambulan beriringan dari arah sini," tanya Zola langsung mengajukan pertanyaan dengan wajah cemas.Kyai Ahmad dan Ummu Khadijah saling pandang dengan raut muka kaget, mereka sendiri di situ belum mendapatkan kabar karena belum ada satu pun dari mereka yang kembali pulang. "Mereka belum kembali, kami juga menunggu sejak tadi," kata Kyai Ahmad dengan kening berkerut, tak urung apa yang dikatakan o

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status