Aku Menikahi Sahabatku Yang Seorang Gay

Aku Menikahi Sahabatku Yang Seorang Gay

Oleh:  AnggiaFM  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
86 Peringkat
43Bab
16.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Aya, bahwa dia akan menikah dengan sahabatnya sendiri karena lelaki itu gay. Namun, demi memenuhi keinginan ayah dari sahabatnya itu, ia terpaksa menikahi Kevan; laki-laki yang terlihat gagah jika di depan orang lain, namun berubah kemayu jika sedang bersama dirinya saja. Perjuangan yang harus dilalui Aya menjadi istri Kevan tidaklah mudah. Apakah pada akhirnya ia berhasil atau mungkin malah menyerah dan membiarkan Kevan tetap memilih jalannya sendiri?

Lihat lebih banyak
Aku Menikahi Sahabatku Yang Seorang Gay Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
yenyen
sooo sweeett ...️...️...️...️
2022-09-20 16:33:55
1
user avatar
Iim Aly
bagus ceritanya
2022-09-19 17:48:02
0
user avatar
Nunyelis
kok blm lanjut thor
2022-09-01 08:02:10
0
user avatar
Ayu Sari Sumaa
aku sangat menyukai novel ini
2021-11-30 23:58:33
1
user avatar
Cheezyweeze
Merinding baca judulnya
2021-06-27 19:43:33
1
user avatar
Annisa Liraa Alsyifa
Suka kak, ditunggu pokoknya next
2021-06-27 19:24:57
1
user avatar
EnKa Jasmine
Ceritanya menarik, tor... Masukin tak dulu dong...
2021-06-27 18:55:12
1
user avatar
Gadiahli
Karakternya unik. Alurnya keren. Wajib masuk library!
2021-06-27 09:59:52
1
user avatar
Oryza_Sativa
Menarik ceritanya Kak, pasti kumasukin rak dong.
2021-06-26 20:39:49
1
user avatar
Dry
Alurnya cerita asik, santai. Bahasanya juga oke dan santai banget 🤗, semangat terusss 💪🔥
2021-06-26 15:51:01
1
default avatar
cyprus.kohler
Alur ceritanya asik. Character developmentnya mantap dan ga bikin bosen. Great job thooor...
2021-06-26 13:12:02
1
user avatar
Lovembers
Unik banget plot nya. Keren thor!
2021-06-26 12:39:36
1
user avatar
Scarlet Crown
Seru nih😆 keep it up author
2021-06-26 07:09:59
1
user avatar
amathiaston
semangat ksk banyak motivasi nya disini ❤️
2021-06-16 20:43:45
1
user avatar
Riska Oktaviani
menarik sekali ceritanya. :D :D :D lanjut kak author
2021-06-15 18:52:53
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 6
43 Bab
Chapter 1
"Gue pengen cerita tentang bagian dalam hidup gue ke kalian. Pergumulan gue selama ini. Jujur ini enggak gampang." Sahabatku ini menggantung ucapannya. Ada rasa tak nyaman dari balik suara yang meragu. Sesuatu yang tertahan, tapi berusaha ia ungkapkan. "Kalian bakalan shock nggak ya?" Ia menghentikan aktivitasnya sebentar, mengambil air mineral dari lemari es.Lelaki yang sedang berdiri tak jauh dari tempatku ini, lalu memandangi aku dan Lintang, sahabatku yang lain, secara bergantian. Ada kekhawatiran yang dapat aku tangkap dari sorot matanya. Khawatir jika ditinggalkan.Sebetulnya aku tahu arah pembicaraan Kevan, nama lelaki ini. Tapi kubiarkan ia menyelesaikan kalimatnya sendiri. Tak perlu dipaksakan dan biarkan mengalir dengan sendirinya.Ia melangkahkan kaki dan mengambil posisi duduk di antara aku dan Lintang. Aroma Bvlgari yang menempel pada tubuh lelaki ini menggelitik indra penciumanku. Manik matanya mengatakan ba
Baca selengkapnya
Chapter 2
Pukul satu dini hari, kantuk sepertinya masih enggan menghampiri. Aku menyesap secangkir susu coklat hangat dan berharap susu coklat itu mampu membuatku tertidur lelap.Namun hingga lima menit berlalu sejak isi dalam cangkirku tandas, rasa kantuk masih belum mau berteman denganku.Miris. Padahal lantunan instrumen pengantar tidur milik Depapepe yang berjudul Wedding Bell sudah ikut menemani sejak dua jam yang lalu.Entah ke mana semua kantukku ini pergi?Aku menengadah menatap langit-langit kamar. Teringat kembali pengakuan Kevan tadi. Pada akhirnya segala tanda tanya yang selama ini hanya aku dan Lintang pertanyakan terbuka dengan sendirinya.Pertanyaan-pertanyaan kenapa Kevan seringkali terlihat aneh. Bagaimana dulu aku menemukan foto dalam galeri handphone-nya, sahabatku itu berdandan layaknya wanita. Dia beralasan itu ulah teman-temannya."It
Baca selengkapnya
Chapter 3
Hari ini hari yang indah sebetulnya. Tapi berubah menyebalkan tatkala sahabatku itu tiba-tiba datang. Meminta bantuan di kala sebagian orang masih terlelap dengan tidurnya. Aku saja baru selesai mengenakan pakaian kerja, belum juga sarapan."Cyiiin, temenin gue Cyiin, please gue mohon banget. Ini antara hidup dan mati gue. Luthfi besok nikah. Dan gue nggak ada kesempatan lagi selain hari ini." Haduh, permintaan macam apa sih ini? Masa mau bertemu mantan pacar saja dia minta ditemani, memangnya mau mengambil raport sekolah?Aku tahu, Luthfi, mantan pacar Kevan ini memang akan melepas status menjadi suami, bagi wanita pilihan kedua orang tuanya. Tapi aku tak pernah berpikir bahwa Kevan akan nekat menemui lelaki bertubuh tinggi itu untuk yang terakhir kali."Aduh, lo ngapain sih, masih aja belom bisa move on dari
Baca selengkapnya
Chapter 4
"Kev, lo balik pake aplikasi online aja ya? Udah telat, nih. Gue izin cuma setengah hari sama orang kantor, tapi ini udah lewat setengah hari." Sahabatku langsung menatapku dengan puppy eyes-nya setelah ucapan itu terlontar dari mulutku. Sudut bibirnya tertarik ke bawah hingga membentuk ekspresi sedih."Ay, please ..., temenin gue," pintanya, seperti biasa. Dia akan selalu seperti ini padaku, manja.Aku melirik arloji yang melingkar pada pergelangan tangan sebelah kiri. Pukul satu siang. "Nggak bisa, Kev. Gue harus masuk kantor. Ini aja gue harus lembur karena udah telat."Kevan menangkupkan tangan sebagai bentuk permohonan. "Please, Cyiiin, hati gue sakit banget sekarang. Lo nggak mau kan ada berita laki-laki ganteng nenggak baygon?" Aku mengembuskan nafas kasar. Ancaman macam
Baca selengkapnya
Chapter 5
Aku meremas surat yang baru saja kubaca. Baru sebagian, namun cukup memahami makna dibaliknya. Oke, ini bukan surat cinta biasa, bukan. Sama sekali jauh dari itu semua. Karena tidak ada pujian ataupun sanjungan di sana. Karena ini adalah surat ... PHK. Tadi ketika membaca surat tersebut, mataku berhenti pada satu kalimat, 'Pemutusan Hubungan Kerja'. Kalimat yang sempat membuatku terpekur sesaat, memikirkan nominal di rekening apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama masa-masa tak berpenghasilan. Ini salahku. Aku izin tidak masuk kerja di waktu yang tak tepat. Ketika kantor sedang dalam keadaan darurat karena salah seorang klien besar mendadak mendaftarkan asuransi anaknya yang baru lahir. Bayi tersebut mengalami masalah sehingga harus menjalani operasi. Aku yang bertanggung jawab atas proses pendafta
Baca selengkapnya
Chapter 6
Pernahkah kamu terbangun dari tidur dan tidak memiliki tujuan untuk mengawali hari? Aku pernah. Hari ini tepatnya. Sejak dinyatakan dipecat, otomatis semua kesibukan yang kumiliki menguap bersamaan dengan realita yang ada. Aku seakan hilang arah, tak memiliki tujuan yang pasti lagi sekarang. Walaupun hidupku hanya diisi dengan kantor-rumah-kantor-rumah saja selama ini, tapi ada tujuan di sana. Ada senyum yang merekah, ada harapan yang membuncah. Ya, senyum dari teman-teman sekantorku dan juga harapan untuk jenjang karier yang selalu lebih baik lagi setiap tahunnya. Tapi kini, semua itu hilang. Terbang bersamaan dengan surat yang membawaku ada di posisi saat ini. Pengangguran. Pagi ini, kupaksakan diriku untuk tetap bersemangat apapun yang terjadi. Tetap mandi pagi dan juga sarapan seperti biasanya. 
Baca selengkapnya
Chapter 7
Aku memandang lurus ke depan. Menghirup udara dengan bebas. Semilir angin menerpa wajah, dan membuat helaian rambutku berlarian kesana kemari. Kuedarkan pandangan mata sekali lagi.Sungguh luar biasa ciptaanMu Tuhan. Tahukah kalian apa yang kulihat saat ini? Dihadapanku kini terbentang pemandangan laut berwarna hijau bercampur biru muda dan tua, ombak yang menggulung-gulung, hamparan pasir putih, tebing-tebing menjulang tinggi, batu karang yang besar, dan air laut sebening kristal.Kudongakkan kepala. Dengan bebas dapat kulihat langit biru yang begitu indah, dengan awan putih berarakan, saling berkejaran.Aku tersenyum.Katakan aku kampungan, katakan aku berlebihan. Tapi keindahan ini sungguh nyata. Bukan hanya pemandangan alamnya yang mampu membuatku menggelengkan kepala. Namun juga villa yang akan aku tinggali selama beberapa hari ke
Baca selengkapnya
Chapter 8
Aku menengadah. Menatap proses alam yang begitu indah ketika matahari kembali ke peraduan, senja mencoba menaburkan rona jingga.Aku benci kehilangan. Muak dengan segala macam perpisahan. Tapi tidak kepada perpisahan yang terjadi antara surya dan cakrawala sore ini. Kalau boleh aku berharap agar waktu bisa terhenti sebentar, untuk dapat menikmati proses ini lebih lama lagi. Kuambil ponsel dan mencoba mengabadikan moment ini hingga berkali-kali. "Cyiinn, sedih amat sih fotonya sendirian. Itu banyak bule nganggur. Samperin gih, ajak foto bareng. Kali aja jodoh. Kasian ih gue sama status jomblo tiga tahun lu itu, nggak pengen diperbaharui apa?" ujar Kevan tiba-tiba datang, ikut duduk di sebelahku pada kursi berpayung di pinggir pantai. Duh, Kevan
Baca selengkapnya
Chapter 9
"Loh, Mbak Aya udah pulang? Katanya satu minggu di Bali," tanya bik Onah ketika melihatku masuk ke dalam rumah dengan menarik koper."Iya, Bik. Tiba-tiba saya ada urusan," jawabku berbohong dan merebahkan diri di sofa ruang keluarga. Lelah. Aku tidak tidur sejak semalam.Tadi pagi aku memutuskan untuk pulang dengan penerbangan paling pagi. Aku tak sudi melihat wajah Mario lagi setelah apa yang dia lakukan. Si Brengsek itu juga sudah membuat hubunganku dengan Kevan menjadi memburuk sejak semalam.Bahkan tadi pun aku tidak berpamitan pada Kevan ketika keluar dari villa untuk pulang ke Jakarta. Kevan sendiri juga tidak berusaha menghubungiku.Ketika cinta mengalahkan segalanya maka persahabatan yang sudah dibangun sejak Arya Saloka belum merajelala pun seakan sia-sia.Aku menghirup nafas pelan dan menghembuskannya perlahan. Sebuta itukah sahabatku sekarang?Aku jadi ingat kej
Baca selengkapnya
Chapter 10
"Terima kasih teman-teman atas kedatangannya di pembukaan Vitamin Sea Resto, usaha baru gue bareng Aya, sahabat gue. Mohon doanya ya semua," ucap Kevan mengakhiri sambutannya.Para tamu bergantian menyalami Kevan dan memberikan ucapan selamat untuknya. Seulas senyum bahagia tercetak pada bibirnya yang tipis, setiap kali mendengar doa dan dukungan yang telah diberikan.Dua bulan yang lalu, setelah gagal membuka bisnis bersama Mario; karena tragedi pelecehan yang kualami, serta ketidaksengajaan Kevan menemukan fotoku pada ponsel mantan mesumnya itu. Kevan memutuskan untuk mengakhiri hubungan diantara keduanya.Selain mengubah status secara sepihak, sahabatku itu juga pada akhirnya turut membatalkan bisnis butiknya dengan pria yang berprofesi sebagai desainer itu dan lebih memilih aku untuk dijadikan rekan bisnis barunya.Bisnis yang aku dan Kevan pilih bergerak di bidang kuliner, khusus seafood. Ala
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status