REVENGE (INDONESIA)

REVENGE (INDONESIA)

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-15
Oleh:  Koran MeikartaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
73 Peringkat. 73 Ulasan-ulasan
168Bab
44.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Mature content. Bijak dalam membaca. Kiana adalah wanita gila. Itulah kalimat yang melekat padanya saat orang yang dicintainya, memasukkan dia ke dalam rumah sakit jiwa, namun semua itu tidak akan terjadi jika bukan karena kesalahannya sendiri. Membunuh, dan merencanakan pembunuhan. Harusnya, tempatnya adalah penjara, tapi mereka malah memasukkannya ke dalam rumah sakit jiwa. Kiana memang depresi dan dia sedikit nekat, tapi rumah sakit jiwa bukanlah tempatnya. Akalnya masih sedikit waras, namun sebuah vonis menyatakan kalau dia gila. Ditambah, kehadiran seorang psikiater bernama Rafael, membuat Kiana seperti dipaksa menjadi orang gila sungguhan. Sampai semua hal itu membuatnya menyadari, kalau dia berada dalam permainan Rafael. Psikiater yang menahannya dalam penjara tak terlihat. Kiana berusah menjauh dari Rafael dan memulai hidup barunya bersama Andrew. Satu-satunya orang yang selalu mencintai dan menjenguknya di sana. Tetapi, Rafael sama sekali tidak berniat dan tidak mau melepaskannya. Ada suatu alasan kuat tentang mengapa Rafael melakukan semua ini. Bisakah Kiana pergi dan hidup bersama Andrew? Melakukan penebusan dosa atas apa yang pernah dilakukannya di masa lalu? Atau justru, dia harus membayar dosa lain yang tidak diketahuinya dengan berada di sisi Rafael?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Aku tidak Gila

    "AKU TIDAK GILA! AKU TIDAK GILA! LEPASKAN AKU! KAK ARKAN, TOLONG AKU. AKU TIDAK GILA!"

    Suara teriakan itu menggema di seluruh ruang sidang sesaat setelah hakim memutuskan hukuman untuk Kiana atas kejahatannya. Dia tidak dipenjara, melainkan dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa, untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan selama kurang lebih satu tahun.

    Semua itu tidak lain karena pihak pengadilan menemukan kejanggalan pada saat pernyataan Kiana di sidang pertama. Wanita itu sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah dan dengan lantang mengiyakan semua perbuatannya tanpa ragu. Bahkan mengaku puas setelah membunuh ibunya sendiri. Tertawa seperti orang gila. Hingga membuat mereka lantas memanggil seorang ahli kejiwaan untuk memeriksa kesehatan mental Kiana.

    Sampai tiba saatnya, ketika sebuah vonis yang menyatakan bahwa Kiana memiliki riwayat sakit mental, membuat hakim memberi sebuah keputusan pembebasan wanita itu. Namun tentu, Arkan menolaknya mentah-mentah dan menginginkan sidang kembali digelar untuk mengadili Kiana. Membebaskan Kiana sama saja dengan memberi wanita itu kesempatan untuk membalas atau paling menakutkan, membunuh istrinya.

    Kiana terlalu berbahaya, dan sampailah pada keputusan untuk memasukkan Kiana ke dalam rumah sakit jiwa, sekaligus melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kesehatan mentalnya. Kiana yang sama sekali tidak memiliki satu orang pun yang mau berpihak padanya, mau tak mau menuruti semua keputusan. Sekeras apa pun dia menolak dan menentangnya.

    "BERENGSEK! LEPASKAN AKU! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN KALIAN SEMUA!"

    Kiana terus berontak saat dia dibawa paksa menuju jemputan mobil para perawat dari rumah sakit jiwa. Bahkan dengan sangat agresif, dia menggigit lengan salah seorang wanita yang memegangnya kuat. Menatap seorang laki-laki yang terlihat seperti dokter, tengah menatapnya sambil tersenyum.

    Ya, itu adalah orang yang mengatakan bahwa dia gila.

    Kemarahan Kiana semakin menjadi melihat senyum laki-laki itu. Bisa-bisanya orang itu tersenyum saat dia berada dalam masalah. Pernyataannya di sidang tadi, membuat Kiana harus mengalami hal mengerikan seperti ini. Mereka semua hanya menatapnya tanpa mau membantu.

    "AKKHHH, SIALAN! AKU AKAN MEMBALAS PERBUATAN KALIAN! LIHAT NANTI, AKU AKAN MEMBALASNYA!" teriak Kiana semakin tak terkendali. Air matanya bercucuran. Hatinya sesak melihat laki-laki yang dia cintai selama belasan tahun, hanya diam tanpa mau membantunya.

    Apa salahnya? Kiana hanya mencintai Arkan, tapi dia kini harus mendapatkan apa yang tidak dia mau.

    Ini semua gara-gara Sashi. Wanita itu merebut Arkan darinya! Harusnya, dia bisa menyingkirkan Sashi dan menjadi istri Arkan, tapi laki-laki itu tidak pernah mencintainya, karena Arkan sangat mencintai istrinya.

    Air mata Kiana kembali merebak, dia terus memberontak dan berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tangan para perawat. Sampai dengan spontan, kakinya menendang tulang kering kedua perawat itu dan berlari menghampiri Arkan yang berjarak beberapa meter darinya. Dia ingin memeluk laki-laki itu, namun sayang, sebelum sempat terjadi tubuhnya sudah didekap seseorang.

    Laki-laki yang tadi tersenyum culas ke arahnya. Membisikkan sesuatu ke telinganya, hingga kemudian sebuah benda dingin dan tajam menembus kulitnya.

    "Aakkhh ...."

    Kiana meringis kesakitan saat benda itu menancap di kulitnya. Seiring dengan kepalanya yang perlahan mulai berputar hebat. Seketika, Kiana langsung mengerti kalau dia baru saja disuntik bius. Sayangnya, semua terlalu terlambat untuknya memberontak, kesadarannya sudah direnggut paksa. Hanya kegelapan yang bisa dia rasakan saat itu.

    ***

    Cahaya matahari yang masuk melalui sela-sela jendela. Menyeruak membangunkan tubuh yang kini tengah tertidur lelap di atas ranjang kecil dengan kedua tangan dan kaki terikat oleh borgol. Layaknya sebuah hewan buas yang akan menyerang pemiliknya jika lepas.

    "Ughh ...."

    Suaranya terdengar. Dia tampaknya sudah mulai terusik. Terlihat dari kelopak matanya yang berkedip beberapa kali. Menyesuaikan cahaya yang tepat menyinari wajahnya. Sampai akhirnya, mata itu benar-benar terbuka namun tentu kesadaran belum sepenuhnya pulih.

    Dia masih linglung. Kepalanya pun terasa berdenyut, seperti sebuah batu menghantamnya keras. Butuh beberapa menit untuk Kiana bangun sepenuhnya dan menyadari di mana dia berada saat ini.

    Sebuah kamar berukuran kurang lebih dari 4 x 4 meter, terlihat olehnya. Menyadari, begitu asing ruangan itu baginya. Hingga ketika rasa penasaran membuatnya ingin melihat dan duduk, suara rantai yang bergemerincing spontan mengalihkan perhatian Kiana.

    "Apa ini?" tanyanya sambil terus menatap kedua tangannya yang terborgol. Lalu beralih melihat dua kakinya, yang juga mengalami hal yang sama.

    Wajahnya sontak menjadi pucat pasi. Tubuhnya bergetar hebat. Serangan panik seketika kembali menghantui Kiana. Dia menjerit dan berusaha melepaskan diri. Menatap sekitar dengan waswas. Kiana benar-benar tidak tahu apa yang terjadi padanya saat ini.

    Ruangan itu hanya ruangan putih seperti sebuah kamar rawat. Namun hanya ada satu ranjang, yaitu ranjang yang saat ini tengah Kiana tempati. Ventilasi yang hanya berasal dari jendela yang ada di sebelah kirinya. Begitu pun dengan sinar matahari yang memancar dari sana.

    Di mana?

    Ingatan Kiana kembali berputar. Memikirkan apa yang terjadi padanya hingga dia berada di tempat asing. Sampai, sebuah ingatan tentang kejadian tadi siang di dalam sidang, kembali muncul dan mengacaukan pikirannya. Membuat Kiana kembali menjerit. Dia mengingat saat dirinya disuntik bius hingga jauh pingsan. Ketika orang-orang itu memutuskan memasukkannya ke dalam rumah sakit jiwa.

    "TIDAK! INI TIDAK MUNGKIN!" teriaknya.

    Mata Kiana tertuju ke arah pintu kamar. Dia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan borgol di tangannya. Tidak mungkin, 'kan ini rumah sakit jiwa itu? Kiana tidak gila, dan dia tidak bisa berada di sana. Dia harus keluar untuk menjalani hidupnya seperti dulu. Kiana tidak mau terkurung seperti ini.

    Sayangnya, borgol itu benar-benar sulit dilepaskan. Dia sama sekali tidak bisa beranjak dari ranjang. Sendiri, di sana. Namun ketika melihat kalau hari sudah pagi, harusnya sudah ada perawat yang datang ke sini.

    Alhasil, dalam keadaan yang masih panik, Kiana menunggu kedatangan seseorang sambil sesekali, telinganya mendengar suara pasien-pasien lain di luar. Hingga di tengah telinganya yang mendengarkan kegiatan itu, suara langkah kaki seseorang terdengar. Mendekat ke arah tempatnya diborgol.

    Kiana bersiap untuk menyemburkan sumpah serapahnya pada orang yang masuk itu. Dia hendak memaki, sampai pintu akhirnya terbuka. Memunculkan seorang laki-laki bertubuh besar yang berjalan pelan ke arahnya. Di ambang pintu, laki-laki itu menyeringai hingga Kiana tersentak kaget melihatnya.

    Laki-laki itu, laki-laki yang sama dengan sosok yang membiusnya kemarin. Dia juga yang mengatakan kalau Kiana gila!

    "KAU!"

    "Apa kau tidak bisa tenang?"

    Kiana menatap benci ke arah laki-laki yang diduga merupakan seorang psikiater di rumah sakit jiwa ini. Sampai dia kemudian kembali memberontak, namun tentunya, semua itu hanya sia-sia. "BEBASKAN AKU! AKU INGIN PULANG!"

    Laki-laki itu dengan pelan berjalan ke arahnya. Menatap Kiana dari jarak yang cukup dekat, membuat Kiana langsung bisa menatap wajah tampan dan rahang tegasnya. Dia bisa melihat tatapan tajam dan sorot penuh kebencian di ssana. Kiana yakin, dia tidak salah lihat.

    "Tempatmu sekarang adalah di sini. Kau akan tinggal di sini, selamanya."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(73)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
73 Peringkat · 73 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Ida cholidah
suruh baca perfect husband dimana... judul dari pengarang cuma ada 3 ga ada yg judul itu... gimana sih Thor...
2023-07-07 21:39:44
2
user avatar
Yunique Djafar
perfect husband dimana yaaaaa???
2023-04-02 15:19:56
1
user avatar
iva dinata
Halo kak, q mampir ya...... Bagus ceritanya. semangat thor, ......
2023-01-04 11:19:55
1
user avatar
Lusi Ana
yg perfect husbant ny mana kak?
2022-11-11 19:30:47
4
user avatar
Ade Siregar
bagus banget
2021-08-13 10:44:07
1
user avatar
Muhammad Yaznil
mau dunk extra part-nya..yg bnyak ya Ampe anaknya besar ..
2021-07-15 02:42:18
1
user avatar
meiri
lanjut lg kak 🤭
2021-06-12 23:42:40
1
user avatar
Aglaiaodelina Mulhardi
novelnya bagus aku suka..update nya sekarang kok berkurang yaa..biasa sehari 2×..
2021-06-07 12:01:31
1
user avatar
Muhammad Yaznil
ceritanya bagus banget aku suka
2021-06-01 21:42:26
1
user avatar
Rima Syarofi
bagus ceritanya
2021-05-31 17:18:11
1
user avatar
Koran Meikarta
part double, mohon jangan baca yang terakhir
2021-05-30 18:11:46
1
user avatar
Faiqa Eiliyah
Selalu jadi sumber inspirasi tulisan dari author yang satu ini. Seperti kisah Arsen dan Raline yang masih menyimpan racun dalam ingatan sampai kini.🥰😍
2021-05-25 16:50:35
1
user avatar
Faiqa Eiliyah
Selalu jadi sumber inspirasi tulisan dari author yang satu ini. Seperti kisah Arsen dan Raline yang masih menyimpan racun dalam ingatan sampai kini.🥰😍
2021-05-25 16:50:34
2
user avatar
Faiqa Eiliyah
Selalu jadi sumber inspirasi tulisan dari author yang satu ini. Seperti kisah Arsen dan Raline yang masih menyimpan racun dalam ingatan sampai kini.🥰😍
2021-05-25 16:50:26
0
user avatar
Faiqa Eiliyah
Selalu jadi sumber inspirasi tulisan dari author yang satu ini. Seperti kisah Arsen dan Raline yang masih menyimpan racun dalam ingatan sampai kini.🥰😍
2021-05-25 16:50:26
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
168 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status