Share

Bab 37: Sebuah penjelasan

Lagi-lagi aku dibuat terdiam olehnya, entah apa maksud Biru berkata demikian. Yang jelas itu bukan untukku, mana mungkin dia mencintaiku 'kan? Demi apapun sekarang aku langsung merasa kesal. Mimpi apa yang sedang ia alami sampai mengigau seperti ini.

"Biru, bangunlah!" Aku menaikan nada bicara.

Benar saja, lelaki itu perlahan membuka matanya diiringi erangan kecil khas orang bangun tidur. Dia terlihat masih belum sadar sepenuhnya, sedangkan aku mulai memasukan barang-barang dan bersiap untuk berdiri. Hatiku sangat dongkol, aku ingin cepat menyelesaikan kegiatan ini.

"Apa aku tertidur di pundakmu? Ah maaf."

"Tidak masalah. Ayo turun." Ajakku sambil berdiri dari kursi bus.

Namun, bukannya memberi jalan untuk aku berlalu Biru malah tetap duduk dengan posisi terus menatapku.

Kedua alisku saling bertaut, "Kenapa? Kau tidak mau turun?" tanyaku heran.

"Kau yang kenapa? Sepertinya sedang marah."

Aku mengalihkan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status