Share

Awal Mula Perselingkuhan

Author: Mayzaya Senja
last update Last Updated: 2025-09-27 15:00:02

"Tu.. an.. hen..ti..kan.." Aruna berkata dengan terbata bata. Nafasnya tersengal. Hatinuya menolak semua ini. Namun reaksi tubuhnya sendiri sungguh menyebalkan. Tubuhnya malah menggelinjang dan mulutnya mendesah.

"Aku ingin kau. Ingat! malam itu aku menolongmu. Dan kau sudah berjanji padaku!." Ucap Dirga mengintimidasi Aruna.

"Tapi tuan... tolong jangan lakukan ini. Akh! " Aruna masih berusaha mengumpulkan akal sehatnya. Ini pengalaman pertama untuknya, selama ini ia menjaga batas dalam berpacaran. Namun dengan Dirga ia seolah tak bisa menolak. Bahkan saat ini tubuhnya menginginkan lebih. Saat menolakpun ia malah mendesah.

Dirga tak memperdulikan protes Aruna. Apalagi setelah mendengar desahan gadis itu. Ia justru kembali membungkam Aruna dengan bibirnya. Tak berhenti sampai disitu, kini Lidah Dirga beralih ke dua puting Aruna yang berwarna merah muda. Ia mulai menjilat kemudian menyusu seperti bayi kepada Aruna.

Tubuh Aruna menggelinjang hebat, rasanya nikmat sekali. Bukannya menyingkirkan kepala Dirga, ia justru menekannya untuk lebih dalam menyusu. Lenguhan nikmat keluar dari bibirnya membuat Dirga semakin bersemangat.

Setelah membuat Aruna mabuk kepayang, Dirga membuka pakaiannya. Aruna memejamkan mata melihat tubuh atletis Dirga yang begitu menggoda. Dirga tersenyum lucu melihat tingkah Aruna. Apalagi saat ia menyuruh Aruna membuka mata. Aruna nampak menutup mulutnya saat melihat milik Dirga sudah tegang menantang.

"Hisap milikku Aruna. Kalau kau tidak mau maka aku akan meminta Maya untuk memecatmu." pinta Dirga penuh harap yang dibalut dengan ancaman. Ia harap harap cemas, takut Aruna menolak seperti yang dilakukan Maya selama ini.

Aruna yang takut akan di pecat segera menunduk dan melakukan yang Dirga minta. Dirga tahu ini hal pertama bagi Aruna karena gadis itu terlihat sangat kaku. Akh Palingan dia berpura pura polos. Bathin Dirga.

Dirga mengarahkan Aruna bagaimana caranya memperlakukan miliknya. Dan Dirga memejamkan mata merasakan kenikmatan yang selama ini begitu ia inginkan dari Maya.

Setelah merasa puas, Dirga membimbing Aruna ke sofa yang ada di kamar Malaya. Untung saja Malaya, tidur cukup nyenyak. Sehingga tidak terganggu dengan aktifitas yang Dirga dan Aruna lakukan.

Dirga membaringkan Aruna dengan hati hati. Aruna yang terlanjur masuk dalam perangkap Dirga hanya menuruti apa yang Dirga lakukan.

"Aku ingin merasakannya denganmu, Aruna." Kembali Dirga berbisik di telinga Aruna sembari tangannya meremas dua gundukan milik Aruna. Dirga tahu disanalah titik kelemahan Aruna.

"Tapi tuan, ini tidak benar. ssshh... bagaimana jika Nyonya Maya tahu... sshh.." Aruna bicara sembari menahan gairahnya yang kian meledak.

"Kau tenang saja Aruna. Aku yang akan mengurus semuanya. Aku pastikan kau akan mendapatkan imbalan yang layak dariku." bujuk Dirga. Ia tak bisa mundur lagi, gairahnya sudah sampai di ubun ubun. Apalagi ia senang dengan reaksi Aruna setiap ia menyentuh wanita tersebut. Berbeda sekali dengan Maya, yang nampak hanya menerima saja. Dan seperti ingin cepat menyudahi percintaan mereka.

Aruna sebenarnya tidak punya pilihan. Jika ia menolak ia akan dipecat. Jika di pecat impiannya untuk kuliah lagi akan hilang dan lenyap. Maka sudah kadung, mungkin ia memang wanita yang tidak bisa mempertahankan harga diri. Mau bagaimana lagi. Mungkin inilah takdirnya.

"Baik tuan, silahkan tuan nikmati tubuh saya. Saya akan memenuhi janji saya. Tapi jangan lupakan janji tuan." ucap Aruna lirih.

Mata Dirga nampak berbinar. Ia mulai memasukkan miliknya ke milik Aruna. Terasa sulit sekali. Seperti saat ia pertama kali melakukan hubungan suami istri dengan Maya.

"Kau masih perawan?." tanya Dirga.

Aruna mengangguk. Mata Aruna nampak berkaca kaca.

"Maafkan aku Aruna. Aku berjanji akan benar benar memberikan bayaran setimpal untukmu." ucap Dirga yang menyadari kabut di wajah Aruna.

"Ya tuan. Lakukan saja. Tapi aku minta tolong. Lakukan dengan perlahan." ucap Aruna yang nampak takut.

Dirga mendekatkan wajahnya ke wajah Aruna. Di kecupnya kening Aruna. Kemudian ia kembali mencoba memasukkan miliknya. Aruna nampak menahan sakit. Hingga akhinya milik Dirga menembus keperawaan Aruna.

Dirga langsung membungkam bibir Aruna. Dia diam dulu tidak bergerak. Setelah di rasa cukup Dirga mulai menggerakan tubuhnya. Perlahan, agar Aruna tidak kesakitan.

Rasa sakit yang Aruna rasakan di awal berubah menjadi kenikmatan. Ia menikmati setiap gerakan yang Dirga lakukan. Mulai dari yang lembut hingga yang menyentak.

Sampai akhirnya Dirga akan mencapai puncak kenikmatannya, ia lekas menarik senjatanya dan memuntahkan cairan putih itu di dada Aruna. Untung saja ia ingat jika ia dan Aruna tidak memakai alat kontrasepsi apapun.

Nafas keduanya nampak masih memburu. Dirga merebahkan dirinya di sebelah Aruna memejamkan matanya. Sementara Aruna menatap langit dengan tatapan kosong. Ia seolah masih menelaah tentang apa yang baru saja terjadi.

***********************

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Menangislah Aruna

    Saat tangan Dirga mulai menyentuh intinya. Aruna menahan tangan tersebut. "Kata dokter saya masih belum boleh melakukan hubungan selama 48 jam tuan." ujar Aruna takut takut. Apa yang Aruna takutkan terjadi, wajah Dirga berubah menjadi muram. "Oiya, saya lupa. Maya juga seperti itu saat pertama kali memakai alat kontrasepsi." Aruna segera ingin bangkit dari pangkuan Dirga. Mereka tak bisa melakukan apa apa disini. Sudah pasti kan ia akan segera di pulangkan. Namun Dirga menahannya. "Mau kemana kau?." "Saya akan bersiap siap pulang." jawab Aruna polos. "Kata siapa kau akan pulang?." Dirga menatap Aruna yang nampak salah tingkah. Sungguh menggemaskan di mata Dirga. Aruna memang berbeda dari Maya. Sedari dulu Maya adalah wanita mandiri dan tegas. Ia tak pernah menunjukkan sisi manjanya pada Dirga. Maya malah terkadang lebih mendominasi dalam hubungan mereka. Contohnya saja, Dirga sebenarnya ingin Maya fokus di rumah mengurus dirinya dan Malaya. Namun Maya tak mau, dan Masih

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Hukuman Untuk Aruna

    Paginya. Aruna baru selesai memandikan Malaya, sedangkan ia sendiri sudah selesai mandi dan berdandan tipis saja. Ia mengenakan seragam babysitter. Ia menyiapkan pakaian ganti di tasnya. Karena Ia akan mendatangi dokter kandungan dan memasang alat kontrasepsi. Jujur saja Aruna tak bisa tidur membayangkan prosesnya. Ia telah menonton video ilustrasi pemasangan KB spiral. Baru melihat saja ia sudah merasa ngilu. Tapi mau bagaimana lagi, ia harus memberanikan diri. Setelah selesai, Aruna mengajak Malaya untuk turun. Ketika berpapasan dengan mbok Nah, Aruna merasa tatapan wanita itu sangat tajam padanya. Apakah mbok Nah mengetahui semuanya. Bathin Aruna takut. Namun Aruna mencoba mengabaikannya. Meksipun tahu, Ia yakin mbok Nah tidak akan berani membocorkan semuanya. Dirga sudah duduk di meja makan. Senyumnya terulas melihat Malaya yang sudah nampak cantik. Malaya meskipun baru berusia 2 tahun, ia sudah bersekolah di sekolah khusus anak anak sebayanya. Dan biasanya Aruna menunggui Mal

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Terikat Namun Tak Terlihat

    "Besok kau ke dokter kandungan." ucap Dirga tanpa membuka matanya. Aruna terkejut menoleh ke samping. Menatap pria yang sangat tampan di sampingnya. Pria yang telah merenggut kesuciannya. "Untuk apa?." tanya Aruna polos. Dirga membuka mata dan menatap Aruna. Baru ia sadari Aruna secantik ini. Apalagi jika ingat desahan manja Aruna saat berada di bawah kungkungannya. "Kau pasang alat kontrasepsi. Saya ingin mengeluarkan di dalam agar lebih nikmat." ucap Dirga. Aruna mengangguk patuh. Menolak juga tak ada bedanya. Dirga yang memegang kendali penuh. "Bagus Aruna. Saya suka dengan kau yang patuh seperti ini." Dirga membelai rambut Aruna. "Tentang imbalan yang tuan janjikan, bisakah aku meminta?." tanya Aruna. "Ya silahkan saja. Katakan, kau mau minta uang berapa banyak." tawar Dirga. "Aku ingin tuan mendaftarkanku kuliah online. Karena aku ingin mendapatkan gelar sarjana. Jadi sewaktu waktu tuan bosan padaku, aku memiliki bekal untuk kehidupanku sendiri." Dirga lan

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Awal Mula Perselingkuhan

    "Tu.. an.. hen..ti..kan.." Aruna berkata dengan terbata bata. Nafasnya tersengal. Hatinuya menolak semua ini. Namun reaksi tubuhnya sendiri sungguh menyebalkan. Tubuhnya malah menggelinjang dan mulutnya mendesah. "Aku ingin kau. Ingat! malam itu aku menolongmu. Dan kau sudah berjanji padaku!." Ucap Dirga mengintimidasi Aruna. "Tapi tuan... tolong jangan lakukan ini. Akh! " Aruna masih berusaha mengumpulkan akal sehatnya. Ini pengalaman pertama untuknya, selama ini ia menjaga batas dalam berpacaran. Namun dengan Dirga ia seolah tak bisa menolak. Bahkan saat ini tubuhnya menginginkan lebih. Saat menolakpun ia malah mendesah. Dirga tak memperdulikan protes Aruna. Apalagi setelah mendengar desahan gadis itu. Ia justru kembali membungkam Aruna dengan bibirnya. Tak berhenti sampai disitu, kini Lidah Dirga beralih ke dua puting Aruna yang berwarna merah muda. Ia mulai menjilat kemudian menyusu seperti bayi kepada Aruna. Tubuh Aruna menggelinjang hebat, rasanya nikmat sekali. Bukanny

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Babysitter Yang Menggoda

    Aruna melangkahkan kakinya menuju ke sebuah warteg. Perutnya sangat lapar ditambah tubuhnya terasa lemas. Hari ini ia pindah ke kosan baru. Ada Niken sahabatnha yang membantu, namun tidak lama karena mama Niken terus menelepon. Akhirnya setelah berjalan sekitar 10 menit dari kosan ia menemukan warteg terdekat. Ia segera memesan sepiring nasi beserta lauk dan sayur kemudian menyantapnya dengan cepat. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00, sudah cukup malam. Lingkungan di sekitar kosan Aruna termasuk sepi, membuat Aruna ingin segera pulang. Setelah membayar makanannya, Aruna melangkahkan kakinya dengan cepat. Perasaanya tidak baik baik saja. Apalagi jalan yang ia lewati termasuk sepi karena jalan alternatif jika macet di jalan utama. Perasaan was was Aruna menjadi kenyataan, di depannya nampak dua orang pemuda yang nampak dalam kondisi mabuk berjalan ke arahnya. Aruna merasakan tubuhnya merinding dan ketakutan. Apalagi saat kedua orang pemuda itu semakin dekat dengannya. "Hai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status