Share

3. Tinggal Bersama

Bagaimana dengan apartemenku? Aku melakukan pernikahan kontrak ini demi mendapatkan apartemen itu. Bagaimana bisa tidak aku ditempati? Apalagi sekarang aku masih sayang-sayangnya.

"Kita kan bisa tinggal terpisah, Pak. Yang paling penting tidak ketahuan, iya 'kan?" 

"Apa kamu bisa menjamin tidak ketahuan? Apa kamu ingat kalau ketahuan berarti kamu harus mengembalikan uang yang sudah diterima?" 

Tidak mau! Uang itu sudah menjadi apartemen, tidak mungkin aku menjual apartemenku kembali. Setiap hari aku memimpikan memiliki apartemen itu. 

Saat pertemuan pertama dengan apartemen, jantungku berdebar kencang seperti jatuh cinta. Aku tidak rela berpisah dengannya.

"Baiklah, Pak." 

Aku ingin menangis, meninggalkan apartemen hampir seperti meninggalkan belahan jiwa. Sabarlah apartemenku sayang, hanya 6 bulan. Setelah itu aku akan pulang dan bersamamu selamanya. Hiks. 

"Apa kita akan tinggal di rumah keluarga Nathanael?" 

"Tidak, kita akan tinggal di penthouse." 

"Penthouse yang belum lama anda beli dari kakak anda?" 

"Iya," jawabnya. 

Beberapa waktu lalu Jexeon menjual penthouse, hunian mewah yang berada paling atas sebuah gedung apartemen. Kemarin aku yang mengurus proses pembeliannya. 

Sebenarnya Jexeon tidak mau dibayar, katanya kalau Roan suka Penthouse itu maka untuk hadiah pernikahan Roan saja. Tapi Roan menolak, dia membeli itu karena Jexeon ada masalah keuangan.

Katanya Jexeon menolak warisan dari ayah mereka dan hidup sederhana, tapi istrinya, Yua adalah putri konglomerat. Mungkin ada kesenjangan di antara mereka, aku tidak paham urusan orang kaya. 

"Saya akan melihat lokasi dan mempersiapkan perabotannya terlebih dulu," kataku. 

"Pilih kualitas terbaik, buang saja perabot lama di penthouse itu." 

"Baik, Pak. Dalam waktu tiga hari semua akan siap." 

"Sehari harus jadi." 

"Eh, sulit untuk mendapatkan semua perabot dan memasangnya hanya dalam waktu sehari, saya juga harus melihat lokasi untuk memesan ukuran perabot." 

Padahal untuk apartemenku sendiri saja belum diapa-apakan, sekarang aku harus sibuk mengurus apartemen orang. 

"Terus, selama kamu mempersiapkan penthouse. Kita tinggal di mana?" tanya Roan. Meninggikan alis. 

Kenapa dia menanyakan hal yang sudah pasti? Tentu saja di rumah masing-masing. 

"Saya tinggal di apartemen saya, lalu anda tinggal di rumah anda dengan nyaman. Setelah semua siap, kita bisa pindah."

"Kau sudah tidak waras! Pengantin baru tinggal terpisah bisa membuat orang curiga." 

"Kalau tetap di hotel saja gimana?" 

"Lebih baik kita tinggal sementara di rumah keluarga Nathanael," katanya. 

Sepertinya dia yang sudah gila, aku tidak bisa tinggal di rumahnya. Apa dia lupa hari ketika kami meminta restu ke Mamanya? Aku disiram segelas air sembari diumpat dengan kalimat kasar. 

Bahkan teriakan Nyonya Rosa masih terngiang sampai sekarang.

"Berani-beraninya kamu menggoda anak saya!" Teriak Nyonya Rosa kala itu. 

"Ma! Rin nggak pernah menggodaku!" 

Aku mengelap wajahku yang basah dengan tangan, sudah pasti eyeliner dan make up murahku luntur. 

"Pasti kamu diguna-guna wanita miskin ini, 'kan? Sadar Roan! Dia cuma ngincer uang kamu." 

Benar, aku hanya mengincar uang Roan supaya bisa membeli apartemen impian. Aku mau menikah karena uang. Nyonya Rosa seperti peramal. 

"Rin mencintaiku dengan tulus, kami saling mencintai. Kalau Mama nggak mau merestui pernikahan kami, lebih baik aku melajang seumur hidup!" 

Drama konglomerat, aku hanya diam di antara mereka yang berdebat. Nyonya Rosa memegang keningnya, dia tampak kacau dengan wajah memerah karena marah. 

Ini saatnya aku melakukan pekerjaanku supaya bisa beli apartemen. Aku berdiri dan berlutut di depannya. Membuat dua orang yang sedang bertengkar itu berhenti.

"Saya tulus mencintai Pak Roan! Kalau kami nggak menikah bagaimana nasib...." Aku mengelus perutku yang rata sembari menunduk. Pura-pura terisak. Mataku memelas seperti kucing malang.

Nyonya Rosa mengalihkan pandangannya ke Roan dengan tatapan shock, dia memegang kepalanya hingga tubuhnya oleng hampir jatuh

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status