Bintang

Bintang

Oleh:  Mita  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
8Bab
1.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bintang dan Bulan terjebak FriendZone hingga membuat mereka lebih dekat. Keduanya mempunyai geng bernama Bulzigh dan Bilgosh yang sama-sama kejam dan ditakuti. Hingga suatu kejadian saat Bulan mengetahui siapa yang telah membunuh sampai meninggalkan dirinya selamanya, membuat ia marah dan membalaskan dendam.

Lihat lebih banyak
Bintang Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
8 Bab
01. Awal
01. AwalGadis kecil menatap luar jendela dari mobil hitamnya, dikendarai oleh sang Pahlawan baginya. dialah sosok Ayah yang sangat di sayangi bernama ORLANO SUGENG. cinta pertama bagi gadis kecil itu. mereka menuju rumah barunya untuk meninggalkan rumah lama nya yang penuh dengan kebahagiaan bersama sang Bunda yang sudah meninggal dunia. Hingga membuatnya tidak akan lagi mendapatkan kasih sayang dari sang Bunda, malaikat tak bersayap.Setelah lamanya perjalanan yang hanya dipenuhi dengan keheningan membuat sang Ayah menghela nafas kasar. Ia juga sangat terpukul saat kejadian yang menerpa kepada sang istri tercinta, hingga merengutkan nyawa.Mobil berhenti di depan rumah yang sangat besar bewarna maroon gold, si gadis kecil langsung menoleh kearah sang Ayah yang membuka pintu mobil berjalan kearah kedua paruh baya dan satu bocah laki-laki yang seumuran dengannya.“Assalamualaikum, bagaimana kabar keluarga Lo? Lo pasti kangen Gua ka
Baca selengkapnya
02. Hukuman
02. HukumanSeorang gadis yang memakai ikat rambut menjadi dua yang terkesan imut dengan tubuh mungil, ia berlari tanpa mempedulikan sahabat nya yang berada di belakang nya dengan ikut berlari juga. tapi, hanya menampilkan raut wajah datar nya. Mereka kejar-kejaran tanpa mempedulikan waktu.Gadis berlari dengan sesekali melihat kearah jam tangan bewarna putih gold yang berada di tangan kirinya. sang sahabat yang dibelakang nya hanya bisa menatap dan ikut berlari dengan santai.Bruk...Suara yang kencang hingga membuat semua berlalu lalang menatap kearah suara itu. Gadis tadi menabrak tiang setelah melewati gerbang rumah dan tersungkur jatuh ke bawah dengan gaya tak bagusnya.Sangat sakit! Dan malu tentunya.“HAHAHA.” Tawa kencang nada mengejek hingga membuat semua menatap nya dengan terpana, membuat si gadis mendongakkan kepala nya dan mendapati cowok nyebelin di depan muka nya dengan memegang perut karena kram.“Die
Baca selengkapnya
03. BILGOSH vs BULZIGH
03. BILGOSH vs BULZIGH“EKHEM.” Deheman keras seseorang membuat mereka berdua terlonjak kaget dan mencari suara itu. dan saat melihat kearah belakangm mendapati sahabat-sahabat laknatnya dengan tersenyum jahil.Bulan memutar bola matanya malas melihat sahabat-sahabat nya yang seperti kambing yang lagi mengamuk. ia malas meladeni godaan dari mereka yang tidak bermutu.“Kalian berdua bolos ye?” Tanya Danil dengan menunjuk kearah keduanya dengan bergantian.“Gak!” Jawab keduanya kompak dengan wajah datar menahan ke-kesalan.“Kalian di hukum pak Anu, ye?” Tanya Lica memincingkan dengan senyum menggoda.“Ye.” Lagi-lagi keduanya menjawab bersamaan.“Kalian, yang bikin pak Anu marah-marah ye?” Tanya Andra.“Ye.” Jawab nya dengan kompak lagi.“BANGSAT, BERARTI KALIAN YANG BIKIN PAK ANU NGAMOK KAYA MONYET BETINA.” Teriak Naya keras den
Baca selengkapnya
04. Bertemu Rival
04. Bertemu Rival“Pal, Nopal.”“Suttt, Pal.”“Nopal jelek.”“Nopal burik.”“Dasar bocah.”Panggilan-panggilan terus dilayangkan oleh Bulan kepada Naufal yang main game online di benda pipihnya tanpa merasa di ganggu. Naufal hanya berpura-pura tidak mendengarkan, karena Bulan memanggil namanya tidak benar. Bulan meninggalkan Naufal, berlalu pergi ke kamar sahabatnya.Ia Gabut.Bulan langsung membuka pintu kamar Bintang tanpa mengetuk terlebih dahulu, ia sudah terbiasa. Bulan memunculkan kepalanya terlebih dulu dan ternyata tidak ada penghuninya. Bulan langsung masuk lalu merebahkan tubuhnya ke kasur empuk dengan terlentang menatap langit atap.Ceklek...Pintu kamar mandi menampilkan Bintang yang hanya berbalutan handuk dan menampilkan dada bidangnya dengan rambut basah acak-acakan membuat Bulan menatap cengo. Bintang tersadar saat ada bantal yang terkena
Baca selengkapnya
05. Pemilu
05. PemiluSrek...Gorden bewarna putih terbuka dengan kencang membuat si gadis yang lagi tidur terganggu, cahaya menembus di dinding transparan mengenai wajahnya membuat ia terpaksa membuka mata yang masih mengantuk.“Lo selalu gitu Bin, gak ada lembut-lembutnya bangunin putri cantik.” kesal Bulan sambil sesekali menguap lebar.Bintang tak menjawab, dirinya malah mengangkat tubuh Bulan agar berdiri di atas kasur yang tingginya hanya se-telinga Bintang. Bintang merapihkan rambut Bulan yang acak-acakan dan meraup wajah dengan tangan kekarnya.Bintang raih kedua tangan Bulan mengaitkan ke belakang lehernya dan mengangkat menuju kamar mandi, kepala Bulan senderkan ke bahu Bintang dengan menutup mata.Bulan di dudukan ke walk close dan Bintang mengambil air di tangan kanan nya, lalu mengusap ke wajah Bulan yang membuat si empu kaget dan menatap tajam tapi tak di hiraukan. Bintang mengambil pasta gigi sengan ukuran sangat pas untuk Bu
Baca selengkapnya
06. Bintang dan Bulan
06. Bintang dan BulanSetelah acara pemilu, semua murid di pulangkan lebih awal membuat semua merasa senang. Bulan masih bersama inti Bulzigh, dia tidak tau dimana Bntang bersama anggota Bilgosh. mereka bercanda ria. tiba-tiba Leon bersama teman-teman nya datang mengampiri mereka, lenih tepat nya ke Bulan.“Bul.” panggil Leon dengan nada pelan.Bulan dan anggota Bulzigh menatap mereka dengan berbagai tatapan, membuat Jio dan Luntung meneguk ludah nya kasar ngeri melihat cewek-cewek yang kekuatan seperti samson.“Tinggal Lo Bul saudara Gua. maaf.” lirih Leon menunduk membuat teman-teman nya menganga kaget dengan ucapan terakhir.Ketiga sahabat Bulan tersenyum mengejek kearah lima cowok yang di depan nya, membuat ketiga cowok kesal kecuali Leon dan Deni tentu nya.“Ada apa ya kak Leon? bicarain tentang Osis? tapi, sekarang sudah pulang, kakak kelas terhormat.” ujar Bulan dengan senyum terpaksa.Leon t
Baca selengkapnya
07. Bulan Hilang
07. Bulan Hilang“Hai, kita bertemu lagi Bulan.” Ucapan seseorang dari arah samping kanan membuat Bulan menoleh dan Bintang juga. kedua nya memutar bola mata nya malas melihat seseorang itu yang tersenyum smirk tapi bagi Bulan itu sangat menjengkelkan. Bulan ingin mencabik-cabikkan wajah songong nya.Dia, Ciko ketua geng Cancer.Bulan melipatkan kedua tangan nya di depan dada, “Lo ngapain kesini? ah, Gua tau. pasti Lo mau beli kue Hello kitty yang warna Merah muda, Lo kan kaya cewek, Banci.” ujar nya dengan senyum mengejek.Ciko sangat geram dengan mengepalkan kedua tangan nya menjadi pelampiasan amarah nya, Bulan yang mengetahui itu makin melebarkan senyum nya sambil menatap Ciko dengan kedua alis naik turun.“Em, Bin. kaya nya Lisa bakal punya sepupu cewek deh.” nyindir Bulan kepada Bintang sambil melirik kearah Ciko.Bintang yang mendapatkan ucapan dari Bulan yang bagi dirinya itu sangat ko
Baca selengkapnya
08. Bintang Kesetanan
Bugh..."Sudah gua duga kalau lo yang culik Bulan gua, mati aja lo!"Pukulan demi pukulan terus dilayangkan dengan keras dan kencang mendarat ke wajah tampan Ciko. Bintang tidak membiarkan, ada celah sedikitpun untuk Ciko membalasnya. Bulan hanya melihat tanpa mencegah, hanya ada senyuman sendu menatap Bintang yang membabi buta Ciko dengan sadis. Tidak sia-sia dirinya percaya bila Bintang akan datang menyelamatkan dari iblis seperti Ciko. Suara derap kaki berlari menghampiri mereka membuat Bulan menoleh menatap, disana ada keluarganya dan semua anggota BULZIGH ataupun BILGOSH. Mama Ina menangis di pelukan sang bocil Naufal melihat banyak sekali lebam-lebam bewarna ungu di sekujur Bulan, ia seperti tidak becus menjaga sang putri dari sahabatnya. Lano dan Amar yang melihat sang putri yang mereka sayang dan jaga dari apapun, kedua tangannya mengepalkan erat dan raut wajah memerah. Menahan emosi. 
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status