Share

Calon Istri Untuk Klien WO
Calon Istri Untuk Klien WO
Author: Dhia Dharma

Bab 01

Author: Dhia Dharma
last update Last Updated: 2025-05-23 11:49:46

“Maaf sudah membuat bapak menunggu” ucap Aya tak enak setelah mendaratkan bokongnya pada sebuah kursi, berseberangan dengan seorang pria yang diketahuinya adalah anak dari tante Dania

Pria dengan setelan jas lengkap itu melirik jam ditangannya “Kamu membuat saya menunggu sekitar sepuluh menit” ucapnya “Tapi setidaknya kamu beruntung, karena jadwal saya hari ini lumayan lenggang”

Aya menanggapi ucapan pria itu dengan senyum ramah tak lupa mengucapkan terima kasih atas kesediannya untuk menunggu. Tak berapa lama, pelayan datang menghampiri meja mereka dan keduanya lantas memesan minuman. Setelahnya, Aya pun segera menyalakan laptop yang ia bawa, bersiap memulai bahasan mereka namun pria itu lebih dulu membuka suara

“Nama saya Ahmad Al-Fakhri, tapi kamu bisa panggil saya Fakhri” perkenalnya

“Saya Ayyana pak”

“Boleh saya panggil Aya saja?” tanyanya “Saya dengar Mami memanggil kamu dengan panggilan seperti itu” lanjutnya memberikan penjelasan atas tatapan bertanya di wajah Aya

“Itu nama panggilan dari keluarga dan teman-teman saya pak” jawab Aya mengisyaratkan penolakan secara halus atas permintaan yang Fakhri ajukan

Namun Fakhri tetap pada keinginannya “Tapi saya lebih suka panggilan Aya, jadi saya juga akan panggil kamu dengan nama itu”

Aya yang tak ingin terlibat basa basi lebih panjang memilih mengalah dan segera mengalihkan topik pembicaraan “Maaf kalau boleh tau, calon istri bapak kenapa nggak ikut?”

“Saya belum punya calon istri” jawab Fakhri tanpa beban membuat Aya mengernyit heran sekaligus bingung, lalu untuk apa tante Dania sibuk menyewa jasa Wedding Organizer untuk anaknya ini?

Belum selesai dengan pikirannya, pertanyaan diluar nalar kembali Fakhri layangkan “Memangnya WO kamu tidak menyiapkan stok calon istri untuk costumernya?”

“Pak, mana ada WO yang nyiapin calon untuk costumer. Dimana-mana orang itu punya calon dulu baru nyewa WO” jelas Aya yang emosinya perlahan mulai mencuat

“Nggak ada ya” Fakhri lalu menatap Aya dengan tatapan serius “Kalau gitu, gimana kalau kamu ajah yang jadi calon istri saya?”

Bola mata Aya membulat sempurna, seketika ia merasa tersedak oleh ludahnya sendiri, buru-buru ia meraih jus jeruk yang beberapa waktu lalu diantarkan oleh pelayan. Sepertinya pria dihadapannya ini sedikit kurang waras

oOoOo

Sehari sebelumnya…

Ayyana dengan senyum ceria tampak bersemangat menghampiri sang ibu di meja makan. Gadis itu mengecup singkat pipi Ayu – ibunya, sebelum beralih duduk dan bersiap untuk sarapan

“Ayah udah berangkat bu?” tanyanya

“Udah sayang. Katanya ada miting jadi buru-buru” jawab Ayu “Oh ya, Ibu dengar Dania katanya mau keluar kota siang ini”

Aya menelan makanannya lalu menjawab “Iya bu, tante Dania tadi sempat hubungin aku katanya dia ada urusan”

“Jadi mitingnya di cancel?”

“Sebenarnya sih aku udah minta di cancel ajah kalau tante Dania memang sibuk, cuman beliau bilang anaknya yang nemuin aku”

“Ya udah, enggak apa-apa kalau gitu dari pada harus atur jadwal ulang kan?”

Aya menggangguk setuju “Lagian memang jauh lebih bagus kalau ketemu calon pengantinnya secara langsung kan bu”

Ayu tersenyum penuh arti “Nanti kalau ketemu kamu harus ramah ya, jangan jutek-jutek”

“Aku kan memang selalu ramah kalau ketemu klien bu”

“Tapi yang kali ini harus jauh lebih ramah”

“Karena dia anak sahabat ibu?” Tebak Aya

Ibunya mengangguk pasti “Dan juga teman kakak mu”

“Ibu tenang ajah, karena seperti biasa aku akan temuin anak tante Dania besok sama Dita dan ibu tau sendiri kalau Dita orang yang super ramah”

Selama menjalankan usaha WO tersebut, Aya memang tidak pernah menemui klien seorang diri. Alasannya karena ia bukan orang yang pandai berbaur dengan orang baru dan terkesan kurang nyaman jika harus bertemu orang asing tanpa ditemani orang lain yang akrab dengannya

Namun hari ini, rencana untuk bertemu anak tante Dania bersama Dita pupus sudah setelah sahabatnya itu justru menghubunginya dan merengek meminta izin untuk tidak masuk kerja dengan alasan yang sulit dicerna oleh Aya

“Alvin ngajakin gue ke puncak” ucap Dita memelas “Boleh ya Ayy, abisnya tuh si Alvin maksa sampai ngancem mau mutusin kalau gue nggak ikut”

Sebenarnya Dita tidak enak karena lagi-lagi harus izin tidak masuk kerja karena Alvin, sang pacar yang notabenenya tidak disetujui oleh Ayyana

Bukan karena Aya tidak suka dengan sosok Alvin, melainkan ia memang tidak setuju jika sahabatnya atau siapapun itu melabeli diri mereka dengan status ‘PACARAN’

Why? Karena nggak ada kebaikan dalam hubungan itu, semua tindakan, semua perasaan dalam hubungan dengan yang bukan mahram tanpa diawali dengan akad yang sah maka hasilnya hanya dosa, hanya menggiring kearah perzinahan

Tapi mau bagaimana lagi, meski Aya sudah mengingatkan berkali-kali tetap saja Dita tak menghiraukan ucapannya

“Boleh ya… Gue janji ini yang terakhir” Bujuk Dita

“Ya udah” bagaimana pun ia hanya seorang sahabat. Tugasnya sebatas mengingatkan tak ada hak untuk mengatur kehidupan pribadinya

“Pasti izin nggak masuk lagi” Tebak Ririn yang sejak tadi diam mendengarkan obrolan mereka sembari mengecek kembali list nama tamu undangannya

“Katanya mau ke puncak sama Alvin”

“Jadi loe ketemu klien sendirian dong?”

Aya tersenyum manis “Kan ada loe”

“Gue juga ada janji sama Bayu, Ayy” Tolak Ririn membuat Aya mendengus. Jadilah ia meyakinkan diri untuk datang sendirian kesana

Namun siapa sangka pria yang berstatus sebagai anak dari sahabat ibunya itu, justru memiliki kepribadian yang amat menyebalkan. Jika waktu bisa diulang kembali, ia akan dengan tegas menolak usulan Dania untuk bertemu anaknya dan lebih memilih mengatur jadwal ulang setelah nanti Dania kembali dari luar kota

“Kalau gitu, gimana kalau kamu ajah yang jadi calon istri saya?” Tanya Fakhri dengan senyum menyebalkan

Dengan kadar kesabaran yang sudah hampir terkuras, Aya berusaha tetap tenang walau jelas raut wajah kesalnya tak bisa disembunyikan “Maaf sebelumnya pak, tapi WO kami hanya melayani customer yang sudah punya calon. Bapak kalau mau, sana ke biro jodoh jangan ke WO”

“Sepertinya tidak perlu, karena saya rasa saya sudah ada calon”

Gadis itu menghela nafas, tersenyum tipis lalu kembali menatap wajah pria menjengkelkan itu dengan kesabaran penuh

“Terus dimana calon istri bapak?”

“Ini dihadapan saya”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Calon Istri Untuk Klien WO   Bab 05

    “Ngapain loe ngasih gue ginian?”“Gue cuma pengen jadi cowok pertama yang ngasih loe cincin” jawab Ilham tulusSetulus tatapannya pada Aya saat ini. Dan inilah alasan kenapa Ayyana selalu kalah dengan perasaannya sendiri, sebesar apapun keinginannya untuk menjauh tapi Ilham selalu memperlakukannya seolah spesialAyyana akui, selama ini ia tak pernah melihat Ilham seperti ia melihat Adrie. Walau sekeras apapun ia mendoktrin bahwa Ilham adalah kakaknya sama seperti Adrie, tapi hatinya tak pernah membenarkan hal itu. Baginya Ilham memiliki tempat lain dalam hatinya, tempat yang tak pernah dihuni nama lain sebelum diaNamun perasaan itu dipatahkan dengan kehadiran Anggi, walau Ilham tak pernah menjelaskan hubungan keduanya tapi semua perlakuan pria itu selalu menunjukkan jika mereka punya hubungan lebihHubungan yang justru menyakitkan bagi Ayyana Terlebih saat semua hal yang kadang Aya anggap hanya berlaku padanya, namun juga berlaku pada Anggi. Semua perhatian yang kadang Aya anggap ha

  • Calon Istri Untuk Klien WO   Bab 04

    “Jadi gimana mbak? tante?” tanya Aya setelah memperlihatkan konsep pernikahan yang sudah dirancangnya Maya – calon istri Raka, tersenyum tipis lalu menatap Aya tak enak “Konsepnya bagus, bagus banget malahan. Cuman mbak sama mas Raka tuh pengennya yang sederhana ajah”“Iya sayang” ucap Dania “Mereka juga maunya, pernikahannya itu dilaksanakan di rumah. Jadi mungkin konsep yang kamu buat agak kurang cocok”“Tapi saya buat ini sesuai sama permintaan Pak Fakhri, tante” jelas AyaIa masih mengingat dengan jelas ucapan Fakhri hari itu ‘Terserah konsepnya seperti apa yang penting pernikahannya harus mewah, harus glamor’ dan satu lagi ‘pernikahannya akan dilaksanakan di hotel keluarga kami’Tapi sekarang? Kenapa kedua wanita cantik di hadapannya ini malah mengatakan sebaliknya. Apa Fakhri semenyebalkan itu sampai ia juga harus mengerjainya dalam hal pekerjaan? Yang benar saja“Fakhri?” tanya Dania “Aduh soal itu tante minta maaf ya Aya, sebenarnya tante nyuruh Fakhri temuin kamu har

  • Calon Istri Untuk Klien WO   Bab 03

    “Kemarin gimana sama anaknya Dania?” Tanya Ayu setelah Ayyana ikut bergabung di meja makan, seperti biasa jika ada miting pagi pasti ayahnya akan berangkat lebih awal“Jangan bahas itu deh bu, aku males” keluh Aya“Kok gitu?”“Ibu tau nggak, anak tante Dania yang aku temuin itu bukan yang mau nikah, mana orangnya nyebelin banget, nggak bisa diajakin ngomong serius”“Tapi Fakhri ganteng kan?” goda ibunyaAya memicingkan mata, menatap curiga pada perempuan itu “Ibu tau yang aku temuin itu bukan calon pengantinnya?”Menyadari raut wajah ibunya, Aya mendelik “Terus kenapa nggak bilang sama aku?”“Kalau ibu bilang, yang ada kamu nggak akan mau ketemu Fakhri”“Ibu nggak tau ajah gimana nyebelinnya itu orang, ya Allah nggak lagi-lagi deh bu aku ketemu sama dia”“Heh, nggak boleh ngomong gitu” tegur Ayu “Jodoh nggak ada yang tau loh, nanti ternyata Fakhri jodoh kamu gimana”“Ibu mah jangan aneh-aneh” Aya mengerucutkan bibir tak suka dengan ucapan sang ibuAyu menanggapi ekspresi Ayyana denga

  • Calon Istri Untuk Klien WO   Bab 02

    Ayyana jengah dengan jawaban Fakhri yang santai dan terlihat jelas menahan tawanya, ia meraih laptop dan tasnya lantas berdiri tanpa berniat menanggapi ucapan Fakhri. “Loh kamu mau kemana?” cegah Fakhri ikut berdiri “Saya nggak ada waktu ngeladenin orang kayak bapak” sentak Aya kesal Kali ini tawa renyah sukses keluar dari mulut Fakhri “Saya nggak suka cewek ambekan” Aya meliriknya jengah “Saya juga nggak berharap disukain sama bapak” “Sayangnya saya sudah terlanjur suka sama kamu” Dengan kekesalah yang sudah mencapai ubun-ubun Aya beranjak “Saya permisi. Assalamu’alaikum” Pamitnya tak tahan menanggapi pria itu “Yang mau nikah kakak saya” jujue Fakhri sebelum Aya melangkah lebih jauh “Kamu kan nggak nanya siapa yang mau nikah, kamu nanyainnya calon istri saya” lanjutnya kembali duduk dengan santai Terlanjur kesal, Ayyana yang kini menghentikan langkahnya tetap tak bergeming dan masih melempar tatapan tajam kearah Fakhri. Pria itu terlanjur membuat moodnya tak baik “Saya seriu

  • Calon Istri Untuk Klien WO   Bab 01

    “Maaf sudah membuat bapak menunggu” ucap Aya tak enak setelah mendaratkan bokongnya pada sebuah kursi, berseberangan dengan seorang pria yang diketahuinya adalah anak dari tante Dania Pria dengan setelan jas lengkap itu melirik jam ditangannya “Kamu membuat saya menunggu sekitar sepuluh menit” ucapnya “Tapi setidaknya kamu beruntung, karena jadwal saya hari ini lumayan lenggang” Aya menanggapi ucapan pria itu dengan senyum ramah tak lupa mengucapkan terima kasih atas kesediannya untuk menunggu. Tak berapa lama, pelayan datang menghampiri meja mereka dan keduanya lantas memesan minuman. Setelahnya, Aya pun segera menyalakan laptop yang ia bawa, bersiap memulai bahasan mereka namun pria itu lebih dulu membuka suara “Nama saya Ahmad Al-Fakhri, tapi kamu bisa panggil saya Fakhri” perkenalnya “Saya Ayyana pak” “Boleh saya panggil Aya saja?” tanyanya “Saya dengar Mami memanggil kamu dengan panggilan seperti itu” lanjutnya memberikan penjelasan atas tatapan bertanya di wajah Aya “Itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status