ホーム / Romansa / Cincin Perenggut Perawan / 5. Puncak Perang Dingin

共有

5. Puncak Perang Dingin

作者: Nathanegara
last update 最終更新日: 2022-05-24 11:18:35

Tanpa disadari keduanya sudah bergumul di atas tempat tidur, keduanya memang saling membutuhkan kehangatan. Kesempatan itu dimanfaatkan Jody untuk melampiaskan hasratnya yang tak tersalurkan pada Sarlita

Keduanya dalam remang temaram cahaya di kamar terlihat tanpa dibaluti sehelai pakaian pun. Desah nafas berpacu mengiringi rintihan Windi yang tertahan dengan lirih. Keduanya hanyut dalam gairah dan hasrat yang membuncah. 

Rumah Jody yang jauh dari kesan hangat, rumah yang sepi bak tak berpenghuni. Rumah yang begitu luas sehingga tidak terawasi apa yang terjadi di kamar Jody. Dua insan yang berpagut nafsu terus berganti posisi. Windi yang tadinya berada di bawah, kini meliuk-liukkan tubuhnya di atas tubuh Jody. 

“Jod.. aku sangat menikmatinya.” Ucap Windi disela desah nafasnya. 

Jody menatap Windi yang berada di atasnya penuh kemenangan. Jody mengatur nafasnya untuk mempersiapkan serangan berikutnya. Kini Jody membalikkan posisinya dia berada di belakang Windi yang tiduran dengan posisi menyamping. Jody sangat faham kalau itu posisi terakhir yang selalu diinginkan Windi. 

Dengan bersimbah peluh di tubuh keduanya, Jody semakin mempercepat ritme pinggulnya. Disela desah nafas Jody yang semakin cepat, Windi pun merintih dengan lirih mencapai puncak pelepasan. Jody melabuhkan sebuah kecupan di leher Windi di dekat telinganya. 

Jody merengkuh tubuh Windi dari belakang, “Win.. hal seperti ini tidak aku dapatkan dari Sarlita.” Jody kembali melambungkan Windi dengan pujian semuanya. 

“Masak sih Jod? Emang dia gak bisa goyang ya?” tanya Windi penuh kebanggaan. 

“Dia hanya bisa menerima, tidak memberikan sesuatu seperti yang kamu berikan padaku.”  dengan jawabannya, Jody kembali memuji Windi. 

Jody tahu kalau Windi senang dibandingkan dengan wanita lain yang biasa dikencaninya. Dengan begitu dia akan merasa menjadi pujaan Jody satu-satunya. Windi tidak menyadari kalau dibalik semua itu Jody punya maksud dan rencana. 

Windi membalikkan tubuhnya menghadap kearah Jody, dicumbunya bibir Jody, “Jod.. kamu takkan tergantikan, apa yang kamu sajikan padaku adalah kenikmatan yang tak pernah aku temukan.” Windi membalas sanjungan Jody. 

Jody mulai mengeluarkan misinya dalam kencan tersebut, "Win.. apa yang aku perlihatkan pada kamu di mobil, jangan kamu sebarkan ya, karena reputasiku di kampus bisa hancur.” pinta Jody

“Ya gaklah Jod.. itu kalau kamu tidak kecewakan aku.” ucapan Windi itu terselip sebuah ancaman. 

“Gimana mungkin aku bisa kecewakan kamu Win? Saat ini kamu satu-satunya yang ada di hatiku.” rayu Jody sembari melabuhkan kecupan di bibir Windi. 

Windi memeluk Jody dengan hangat, seakan tidak ingin melepaskannya lagi. Windi katakan pada Jody bahwa dia sangat cemburu pada Sarlita. Di matanya Sarlita wanita yang anggun, cantik dan berkelas juga sangat menarik perhatian lelaki. 

Di luar dugaannya kalau Jody mampu menaklukkan dan merenggut keperawanan Sarlita. Itulah hal yang ditakutkan Windi, dia khawatir Jody malah akan terikat pada Sarlita. Dia kenal betul karakter Jody, setelah merenggut kesucian seorang gadis, dia akan bertahan pada gadis tersebut sampai dia bosan. 

“Emang Sarlita mau kamu tinggalkan begitu saja Jod? Kalau dia terus uber kamu gimana?”

“Makanya kita harus kerjasama Win.. dia pasti tidak mau aku tinggalkan begitu saja. Kamu gak usah cemburu, hati aku ada sama kamu.”

Windi terus mencecar Jody, dia ingin tahu hubungan seperti apa yang diinginkan Jody pada dirinya. Dia tidak ingin hanya dijadikan bamper hubungannya dengan Sarlita. 

“Aku hanya menjaga hubungan dengan dia, Win, agar dia tidak menuntut macam-macam. Tidak lebih dari itu.”

Windi termakan rayuan Jody yang ingin sekali merengkuh dua wanita menjadi gacoannya. Disaat dia bosan dengan Sarlita, dia akan ada dalam pelukan Windi. Begitu juga sebaliknya, disaat bosan dengan Windi , dia bisa kencan dengan Sarlita. 

Windi sangat hapal perilaku Jody yang satu itu, disaat Windi PMS, maka dia akan menjauh dari Windi. Dan itu bukan hanya dialami oleh Windi, gadis lain yang pernah menjadi mangsanya mengalami hal yang sama. 

Itulah hal yang belum dialami Sarlita, karena Sarlita masih baru diperawani Jody. Saat bermasalah dengan Sarlita, Jody pun akan merapat ke Windi. Tabiat lelaki pada umumnya memang begitu, hanya ingin dekat disaat eneknya saja. 

Manisnya sebuah hubungan hanya direguk saat bisa bercinta. Ketika hasrat terhalang PMS, maka hasrat bercinta pun dilampiaskan dilapak lainnya. 

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Cincin Perenggut Perawan   64. Perselingkuhan Tantrianus

    Kedua mahluk yang beda usia dan berlainan jenis itu berasyik-masyuk tanpa dibaluti sehelai benangpun, Windi memegang kendali. “Win.. ritmenya lebih lembut ya,” pinta Tantrianus yang di awal sudah menurun staminanya. Windi hanya menjawab dengan anggukan kepala sembari terus memacu laju gairahnya. Diantara dendam dan nafsu, Windi ingin melihat kebengalan ayah mantan kekasihnya. Belum sampai satu putaran Tantrianus sudah mencapai puncak pelepasan, Windi sangat kecewa. “Yah om.. kok nanggung gitu? Aku gimana dong?” gerutu Windi saat terpaksa menyelesaikan keintimanya. “Sorry Win, om memang sedang dalam stamina yang tidak bagus.” dalih Tantrianus ***“Maafkan Sarlita, Ma, situasinya memaksa Sarlita harus memilih cara itu.” Sarlita sadar apa yang dilakukannya adalah kesalahan. Mama Sarlita meminta agar Sarlita tetap memberitahukan Jody, walaupun hanya via telepon. “Izin suami itu penting Sar, tidak ada yang bisa kamu lakukan kalau suami kamu tidak izinkan!!” tegas Mama Sarlita“Aku

  • Cincin Perenggut Perawan   63. Sarlita Disalahkan

    Kedatangan Sarlita yang tiba-tiba di Bali menjadi pertanyaan Mamanya. Sehingga Sarlita dicecar berbagai pertanyaan, “Kok kamu gak kasih tahu Mama mau pulang? Tadi malam kan Mama telepon kamu? Kamu ada masalah apa Sarlita?” cecar Mama Sarlita “Ntar Sarlita jelaskan, Ma, jangan sekarang ya.. Sarlita baru sampai Nih.. “Sarlita terlihat sangat lelah, dia berusaha menahan perasan kecewa, juga kesedihannya. Setelah cipika-cipiki dengan Mamanya, Sarlita duduk di ruang tamu. Mama Sarlita duduk menjajari disamping Sarlita, “Mama curiga, Sar, kamu lagi ada masalah dengan Jody, ya? Jangan ada yang kamu sembunyikan, Sar.” ucap Mama Sarlita dengan lembutSarlita ceritakan pada Mamanya, bahwa setelah menerima telepon dengan Mamanya tadi malam dia bertengkar dengan Jody. Sarlita jelaskan juga, Jody semenjak sudah bekerja sikapnya banyak berubah. “Sekarang kamu percaya gak dengan apa yang Mama katakan? Kan Mama sudah ingatkan kamu, Sar?”“Mama benar, Sarlita tidak mendengarkan nasehat Mama. Tap

  • Cincin Perenggut Perawan   62. Sarlita ke Bali

    Hubungan Sarlita dan Jody kembali menegang. Keesokan harinya selepas Jody berangkat kerja, Sarlita telepon seseorang. Sarlita pesan tiket ke Bali dan minta diantar ke airport. “Mas.. tolong aku dulu ya, carikan tiket ke Bali hari ini. Kalau udah dapat, tolong antar aku ke airport.”Setelah terlibat pembicaraan yang cukup panjang, Sarlita mengakhiri sambungan pembicaraannya. Sarlita segera mengemas barang-barangnya, pikirannya begitu kalut. Situasi di rumah Jody saat itu sangat sepi, kesempatan itu digunakan Sarlita untuk meninggalkan rumah Jody. Agaknya, Sarlita tidak lagi memikirkan apakah perbuatannya tersebut salah atau benar. ***Menjelang siang di sebuah Mall, Windi terlihat asyik jalan sendirian sembari window shopping. Di sebuah gerai tanpa sengaja dia melihat Tantrianus yang sedang memilih kemeja dan dasi. Windi menyapa Tantrianus dengan sok akrab,“Hai om.. Jody gimana kabarnya?” tanya WindiTantrianus memandang Windi dari ujung kaki sampai ke ujung rambutnya, “Baik sih..

  • Cincin Perenggut Perawan   61. Jody Dihakimi

    “Emang kamu harus pulang malam setiap hari Jod? Kalau ada apa-apa dengan isteri kamu gimana?” Tantrianus tanyakan itu dengan baik-baik. “Ya.. habis gimana dong, Pa, kerja Jody memang seperti itu. Atau Jody fokus kuliah aja, gimana Pa?” Jody balik bertanya Tantrianus naik pitam mendengar jawaban Jody, “Terserah kamu Jod!! Silahkan kamu tentukan sendiri! Papa sudah capek nasehati kamu!!”Tantrianus tinggalkan Jody begitu saja, dia tidak peduli ada isterinya dan Sarlita di situ. Mama Jody membujuk Jody, “Jod.. kamu yang dewasa dong jawabannya, kok kamu selalu menjawab seperti itu dengan Papa kamu?”Sarlita tatap Jody yang sikapnya sangat cuek, Jody seperti tidak ingin disalahkan. Dia merasa bekerja itu bukanlah atas keinginannya. Sehingga merasa tidak punya beban. “Jody bingung, Ma, Papa selalu salahkan Jody. Sementara, Sarlita juga ingin Jody kerja.”“Kamu ini aneh ya.. Seakan-akan kamu gak punya beban hidup sama sekali! Kamu tahu gak kalau sekarang calon seorang ayah?”Jody hanya t

  • Cincin Perenggut Perawan   60. Tantrianus Kecewa

    “Kalau aku diposisi Kiano, aku sudah buang kamu, Jod! Kecuali kalau kamu sebagai lelaki simpanan aku.”Jody katakan kalau Cathrine beda dengan Kiano, menurutnya Kiano mau melakukan itu karena punya kedekatan dengan Sarlita. “Gini Cathrine, Kiano mau lakukan itu semua, karena dia dekat dengan isteri aku. Dengan begitu dia bisa aman dekat dengan isteriku.”Diam-diam ternyata Jody sudah tahu apa tujuan Kiano mau menerimanya sebagai karyawan. Jody tahu kalau Kiano punya hati terhadap Sarlita. Cathrine malah aneh dengan sikap Jody, “Kok kamu bisa tidak mempermasalahkan kedekatan isteri kamu dengan Kiano? Kamu sengaja jual isteri kamu pada Kiano, Jod?”Apa yang dikatakan Cathrine itu seperti menampar wajah Jody, “Aku tahu kalau hubungan mereka biasa aja, Cathrine, gak mungkin Kiano berani lebih dari itu.”“Wah! Sok tahu kamu, Jod! Aku ini wanita, aku tahu seperti apa perasaan seorang wanita. Kamu aja gak peduli sama isteri sendiri!!”***Kiano ingin tahu apa rencana Sarlita ke depan, mes

  • Cincin Perenggut Perawan   59. Jody Berubah

    Satu bulan kemudian Apa yang dikhawatirkan Tantrianus terhadap Jody benar-benar jadi kenyataan. Disamping bekerja dengan Kiano, Jody tetap menjalin hubungan dengan Cathrine. Jody rupanya sudah berubah selera, yang tadinya sangat terobsesi pada gadis perawan, sekarang malah takluk pada janda muda kinyis-kinyis. Sarlita kerap mengadu pada Kiano tentang rumah tangganya, “Dugaan aku gak salah Kiano, Jody semakin berubah sekarang. Padahal, kehamilanku sudah masuk pada bulan ke 6.”Cerita Sarlita pada Kiano ssat mereka bertemu di sebuah tempat, dipinggiran dermaga pada sebuah danau nan indah. “Sar.. biarin aja dia seperti itu, justeru itu yang akan menjadi alasan aku minta kamu dari dia nantinya.”Sarlita keberatan dengan cara Kiano itu, dia ingin situasi seperti itu tidak dijadikan alasan Kiano merebut Sarlita dari Jody. “Aku rasa jangan karena alasan itu, Kiano, aku tidak ingin Jody berpikir kita sengaja merencanakannya.”Kiano tetap berusaha menjaga sikapnya terhadap Sarlita, dia ti

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status