Share

4. Kau Satu-satunya

Zeesya berpegang dengan cepat kesudut meja. Dunia terasa seakan berkeliling memutarinya.

Dihembuskan napasnya dengan tenang secara perlahan. Perlahan tapi pasti, rasa sakit itu mulai lenyap.

Ia memandang kearah laci yang dibuka sebelumnya.

“Apa foto atau gelang itu adalah bagian dari masa laluku?” Bisiknya.

Ia menenangkan dirinya.

“Paman tolong perintahkan koki untuk membuatkan Aku semangkuk bubur.” Ujarnya menelepon kepala pelayan.

Setelah itu, Zeesya mengarahkan pandangannya ke komputer di atas meja kerja. Dan kemudian berjalan ke meja itu.

Ia menghidupkan serangkaian perangkat, tampilan jernih muncul di layar komputer.

Sejak insiden kejatuhan keluarga aslinya, Zeesya yang saat itu berusia sekitar enam tahun mengalami amnesia.

Pasangan John Lawrence dan Kelly Lawrence mau berbaik hati mengadopsinya. Meski bukan jajaran kalangan atas Ibu kota, mereka hidup dengan aman dan cukup.

Ayah angkatnya adalah seorang CEO di perusahaan real estat, yang telah didirikan ayahnya sejak menikah dengan Ibu angkatnya.

Perusahaan real estat dengan nama Shine Corporation milik ayahnya termasuk salah satu perusahaan real estat terbaik di ibu kota. Meski belum mampu bersaing dengan kalangan atas.

Orang tua angkatnya sangat menyanginya.

Sayangnya takdir berkata lain, pertemuan mereka singkat.

Ketika keuangan keluarga telah stabil, Ibunya menyewa seorang pengasuh untuknya. Setelah hampir tiga tahun bekerja, tidak ada yang salah pada Emma. Emma sangat berhati-hati dalam menjaganya.

Segala hal ditangani dengan baik. Tapi tak lama setelah itu ia bercerai dengan suaminya dan memohon kepada Ibu Zeesya untuk membawa putrinya Anna Scott yang seusia dengan Zeesya.

Setelah lama mengenang masa lalu, Zeesya menghidupkan komputernya. Berniat untuk memeriksa beberapa file data Shine Coorportion yang telah dikelolanya semenjak kepergian orang tua angkatnya.

Tanpa sengaja, sebuah berita muncul di layar beranda.

Walaupun Zeesya sudah tidak terlalu memusingkan hal ini. Tapi rasa kecewa dan sakit hati masih tidak bisa dihilangkannya.

Layar komputer Zeesya saat ini sedang menayangkan live acara pertunangan mantan kekasihnya Roy.

“Sekarang mari kita dengarkan pengakuan cinta dari Roy Abraham kepada kekasihnya Natallie Roselia Romanov.” seorang pembawa acara dengan semangat menyampaikan berita fenomenal abad ini.

Terlihat seorang pemuda yang tampan di layar. Bola matanya sangat indah, tulang hidungnya tinggi, dan rambut hitam dipotong rapi. Penampilannya menunjukkan aura kebangsawanan.

Melihatnya tangan Zeesya mengepal erat. Sedikit demi sedikit, sisa cinta terakhir untuk pemuda itu mulai lenyap dari hatinya.

Setelah sadar dari koma, Zeesya selalu berpikir dalam hatinya. Meskipun Roy telah membuatnya seperti ini. Tapi cintanya tulus pada Roy. Jika Roy mau meminta maaf dan mengakui kesalahan, Zeesya pikir dia tidak bisa menolak.

Tapi ternyata salah. Roy bukan lagi pemuda baik hati yang dengan lembut selalu mengisi kekosongan hatinya. Ia sekarang adalah generasi kedua yang tak lepas dari warisan orang tua, penuh ambisi untuk harta. Bahkan merelakan cinta dan impian.

“Natallie,,, sebelumnya aku buta. Sekarang aku tau kau yang terbaik untukku!” Dengan wajah sedikit merah pemuda itu menyampaikan isi hatinya.

“Natallie sekarang aku sadar bahwa aku sangat nencintaimu, maafkan aku selama ini mengabaikanmu.” Ucap pria itu.

“Kuharap kau mau memaafkanku, sayang.” Setelah mengakhiri ungkapan cintanya, ia tak lupa mencium tangan wanita itu.

Drama itu berlanjut, sang wanita tersipu sambil menangis. Lalu melemparkan dirinya memeluk kekasihnya.

Semua orang disekitarnya bersorak bahagia.

“Sekarang mari kita dengarkan, pengakuan cinta dari Natallie,” seru pembawa acara kembali.

“Roy, aku juga mencintaimu. Kuharap tidak ada lagi yang akan mengganggu hubungan kita.!” harap Natallie.

“Hah, mengganggu hubungan? Apa aku?” ejek Zeesya tersenyum miris.

Senyuman cerah terpampang di wajah Natallie. Meskipun tidak terlalu cantik, riasan profesional di wajahnya dapat menipu semua orang.

Ini adalah Natallie Roselia, ratu lingkaran hiburan saat ini. Berlatar belakang keluarga Romanov, salah satu keluarga besar dari lima keluarga teratas di ibu kota.

Bisa dibilang tidak ada yang tidak mengenalnya. Sejak resmi menjalin hubungan dengan Roy, Zeesya sudah lelah meladeninya.

Tak terhitung jumlahnya Natallie melakukan trik kotor padanya. Sangat berbeda dari citra positif di layar kaca saat ini.

Walaupun Roy tau akan hal itu, ia selalu menutup sebelah mata. Hanya selalu menghiburnya dengan kata-kata.

Sudah cukup semuanya sampai disini, setelah selamat dari kematian. Zeesya hanya ingin memulai hidup bahagia dengan awal yang baru.

‘Aku memang membenci kalian, tetapi hidupku lebih berarti’ renungnya dalam hati.

Zeesya lebih mengutamakan untuk membuka lembaran baru yang bersih. Tidak ingin bercampur dengan lingkaran kotor itu lagi.

Hidup bukan saja tentang balas dendam, ada kebahagiaan lain yang harus dikejar. Kalau Zeesya bisa melupakan untuk apa membuang waktu dengan hal yang tidak relevan lagi dalam hidupnya.

“Jangan salahkan Aku, jika kalian yang memulai!” seloroh Zeesya.

Sejak kenal dengan Roy, Zeesya tau kalau natallie terobsesi dengan Roy. Memanfaatkan kekuasaan keluarganya, Natallie selalu mengganggu keluarga Zeesya.

Malam itu, semuanya terungkap, fakta bahwa Zeesya hanya diizinkan untuk menjadi simpanan Roy.

Zeesya akan melahirkan seorang anak untuk mereka berdua dengan imbalan bisa bersama Roy.

Tapi apakah Zeesya bisa menerima semua itu.

Harga dirinya menolak.

Ketukan pintu terdengar. Zeesya berdiri dan membuka pintu kamarnya.

“Selamat menikmati Nona, jika ada yang tidak memuaskan saya akan membuatkan yang baru untuk Anda.” Sapa pelayan itu dengan hormat.

“Terimakasih, oh ya sejak kapan kau bekerja disini?” Tanya Zeesya dengan lembut.

“Sudah hampir 5 bulan Nona.” Jawabnya.

Zeesya mengangguk, dan pelayan itu pamit pergi.

Sejak kapan pelayan dirumah ini menjadi sebanyak ini?

Zeesya tidak pernah merekrut begitu banyak pelayan untuk dirinya sendiri.

...

Malam semakin kelam, tapi club Dream Night baru saja memulai kehidupan. Ada sebuah ruangan pribadi di lantai atas, diam sunyi, terisolasi dari hiruk pikuk keramaian di lantai bawah.

Empat orang lelaki sedang duduk berhadapan, diantaranya Roy Abraham ada disana. Raut wajahnya sangat muram jelas kesedihan yang dalam tertera di wajahnya.

Gelas demi gelas minuman mendarat di perutnya. Semakin lama semakin tak terkendali, mulai mengoceh ria. Jika seseorang mendengarkan dengan jelas ada satu nama yang selalu disebutnya.

“Zeesya”

“Zeesya, kau tak akan menyalahkanku kan.”

“Semua ini aku,,, aku,,, aku tidak mengkhianatimu oke.”

“Walaupun aku mungkin akan menikah dengan Natallie, dihatiku aku selalu mencintaimu.” Celotehnya tak karuan.

Melihat kegilaan Roy, Kenzi seorang pemuda berkaca mata dengan rambut coklat sedikit ikal mulai turun tangan.

“Cukup Roy, hentikan untuk apa kau masih mengenang mayat hidup itu.”

Roy mendengar perkataan Kenzi naik pitam. Tangannya mengangkat tinggi botol wine lalu menghancurkannya ke atas meja.

“Mayat hidup, siapa yang kau bilang mayat hidup?” geram Roy.

Roy mengangkat kerah Kenzi, dan tak lupa melayangkan tinju keras kewajahnya. Sebelum pukulan kedua melayang, lelaki yang sedari tadi duduk diam mengucapkan sebuah kalimat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status