Complicated

Complicated

By:  Broken Flower  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
21Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Agatha Daisy, Kejadian tiga tahun lalu membuat duniaku berubah. Aku kehilangan rasa percayaku pada orang lain, aku tak dapat beradaptasi lagi dengan orang lain. Aku trauma dengan kejadian itu. Sejak saat itu, aku tak lagi mengenal dunia luar. Nyaris tak pernah keluar rumah lagi. Keluargaku mengambil jalan Home Schooling agar aku tetap belajar. Tak lagi punya teman, tak bergaul membuatku menjadi anak yang polos dan lugu. Keluargaku memaklumi itu,bagaimana aku tak polos jika aku tak bergaul? Temanku ada dua, Kakakku dan Bunga Daisy.

View More
Complicated Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
21 Chapters
Agatha Daisy
Hari senin, siswa dan siswi SMA BINTANG baru saja menyelesaikan mata pelajaran pertama mereka.Kegiatan yang biasa dihindari bagi siswa nakal seperti genk top disekolah ini yaitu THE TIGER yang diketuai oleh siswa tampan bernama Yoga Firliansyah."Kenapa kalian selalu saja tidak mengikuti mata pelajaran pertama??" tanya guru BK setengah membentak, jengah dengan kelaluan 3 murid pria dihadapannya. "Malas!!" jawab Yoga simple."Kamu tak sopan Yoga!!" marah guru BK."Huffttt. Sudah Pak katakan saja apa hukuman buat kita sekarang???" tanya Yoga cuek."Kalian setiap harinya harus membersihkan wc selama 3 hari!!" jelas guru BK memberikan hukuman."Heh ... gak sulit," enteng Yoga tersenyum miring. "Ayo guys! Kita pergi," ajak Yoga pada kedua temannya yang bernama Revan Rivaldi dan Tara Andreas.
Read more
Histeris Lagi
Kejadian beberapa jam yang lalu membuat Yoga sedikit terganggu. Seperti saat ini, minuman yang ia pesan di kantin hanya menjadi objek pandangannya saja tanpa niatan meminumnya."Ga! Lo ngelamun terus," ucap Tara membuat Yoga meliriknya sekilas, ya sekilas saja."Tahu lo Ga," timpal Revan."Iya kamu tumben Ga," timpal  Iren, kekasih Revan."Gue bingung sama cewek tadi," jelas Yoga."Yang mana??" tanya Iren karena memang ia berbeda kelas."Jadi tadi ada anak baru, namanya Agatha tapi dia histeris gitu. Terus dibawa pulang deh sama cowok." "Kok histeris??" tanya Iren lagi. "Tahu, abis diajak ngomong sama Yoga langsung gitu." Revan mengangkat bahunya dan melanjutkan makan mie ayamnya yang sempat ia tunda. "Jangan-jangan lo ngomong macem-macem sama tuh cewek??" tanya Tara penuh curiga."Apaan sihh lo!" Yoga mendengus kesal dan meninggalkan semuanya.Yoga kembali ke kelasnya, dan du
Read more
Lari sore
 Sore yang membosankan bagi Yoga, karena ia hanya berdiam diri di kamarnya yang hanya ditemani smartphone miliknya."Huh! Suntuk gue di rumah. Mending gue lari sore dehh!" Yoga melempar smartphone ke sampingnya. Dihampirinya lemari berwarna coklat tua yang menjadi tempatnya menyimpan pakaiannya. Yoga berganti baju dengan hanya menggunakan kaos oblong putih dan celana joger selutut berwarna hitam."Waww.! Baru sadar gue ganteng," ucap Yoga begitu percaya diri ketika memandang dirinya di cermin.Tak lupa Yoga mengenakan sepatu berwarna hitam yang membuat penampilannya kian sempurna untuk olahraga.*****"Capekk gue," Yoga mendudukan dirinya di kursi taman setelah satu jam ke belakang dia berlari kecil.Matanya mengitari seisi taman. Melihat banyaknya anak kecil yang bermain riang dengan teman seusianya.Matanya berhenti pada satu objek yang menurutnya menarik. Agatha!!! Dia duduk di bawah pohon, kakinya selonjo
Read more
Dia kenapa?
Yoga sudah duduk manis di kursinya, dilihatnya ke samping Tara dan Revan masih belum menampakkan batang hidung belang mereka. Saat matanya melihat ke ambang pintu dirinya melihat Agatha yang baru saja datang sedang mengobrol dengan Erick yang mengantarnya.Agatha mulai memasuki kelas yang mana hanya ada beberapa orang saja. Semua menatap tajam padanya. Mungkin karena kejadian hari pertamanya.Agatha hanya menunduk, Yoga memperhatikan Agatha. Tubuhnya yang proporsional dibalut sweater pendek warna peach yang mana sangat cocok dengan rok abu selutut yang dikenakannya. Rambutnya yang hitam sedikit bergelombang dibiarkannya terurai. Wajah bersih tanpa make up tapi tetap sangat cantik."Yoga," sapa Agatha setelah tubuhnya duduk di bangku samping Yoga."Hemmm." Yoga tersenyum.Agatha mengambil sesuatu dari sling bag bergambar bunga daisy
Read more
Gara-gara Dio
Agatha terlihat tak bersemangat hari ini. Dia melipat tangannya di meja dan meletakkan kepalanya. Wajah pucat pasi, tubuhnya memakai jaket. Nampaknya ia tengah sakit.Yoga, Revan dan Tara baru saja memasuki kelas. Mereka melihat Agatha yang tengah memejamkan matanya."Ga, yu cewek sakit deh," bisik Tara saat mereka berjalan mendekati Agatha. Yoga menganggukkan kepalanya."Agatha?" ucap Yoga lembut seraya mengelus rambut Agatha yang membuatnya terbangun menegakan duduknya.Matanya melihat ke arah Yoga, Tara dan Revan secara bergantian. Masih ada sorot ketakutan di sana, namun kali ini lebih tenang."Eeu ... kita cabut deh takutnya dia histeris lagi," bisik Revan pada Yoga dan Tara namun masih dapat didengar oleh Agatha."Gak usah," ucap Agatha menatap Revan dan Tara."Lo udah gak takut sama kita??" tanya Tara yang dibalas gelengan kepala oleh Agatha.Mereka semua tersenyum."Lo sakit bukan??" tanya Yoga memegang dahi Agat
Read more
Bioskop
Agatha membuka matanya dengan berat karena rasa mengantuk yang masih menderanya. Diliriknya jam kecil di atas nakas yang menunjukan pukul 06.30 pagi. Seperti kebiasaannya yaitu melihat sang Kakak yang biasa sudah bangun terlebih dahulu. Namun kali ini ada pemandangan yang berbeda di mana Erick Alexander sang kakak masih tertidur. Dan di sampingnya ada seorang pria yang seharian kemarin menemaninya. Agatha menurunkan kakinya pada lantai berwarna hitam yang membuat telapak kakinya merasakan dingin. Dan menghampiri sang Kakak. "Kakakk, bangun," suara manja Agatha juga guncangan dari tangannya membuat Erick segera bangun. Bukan hanya Erick, Yoga pun ikut terbangun. "Eughh ..." lenguhan kecil yang keluar dari mulut Erick dan Yoga berbarengan. "Jam berapa ini?" tanya Erick dengan matanya yang masih terpejam. "Jam setengah tujuh pagi Kak," jawab Agatha. "Udah siang ternyata. Kakak mandi dulu yah." Erick langsung bangkit dan masuk ke k
Read more
Penjelasan
Yoga's PovAku mengantarkannya lagi kerumahnya. Setelah kejadian di mall aku jadi heran pada Agatha. Sebenarnya dia kenapa? Tingkahnya yang seperti anak kecil, polos, sering histeris dan banyak tingkahnya yang aneh. Seperti tadi dia mengajak ke taman hanya untuk melihat bunga sebentar. Sangat sebentar.Apa dia setengah gila?? Ohh tidak Yoga buang pikiran itu jauh-jauh. Kalau dia seperti itu mungkin sekarang dia berada di rumah sakit jiwa. Tentu kakaknya si formal itu mampu membayarnya. Tapi kalau bukan gila dia kenapa??Kulihat dia hanya melamun sepanjang perjalanan. Jujur saja aku iba melihatnya. Biar dia terhibur aku memutar lagu Sleeping With Sirens kesukaanku. Namun musiknya yang beraliran rock nampaknya mengganggu. Dia menutup telinganya.Kuganti menjadi lagu Lullaby yang dinyanyikan oleh Sia Furler. Nampaknya dia merasa tenang mendengar alunan musik dan suaranya yang halus. Bagaimana tidak, ini kan lagu Nina Bobo. Mana mungkin seperti musik DJ.
Read more
Penjelasan
"Akan saya jelaskan keadaan Agatha," ucap Erick.Yoga begitu antusias mendengar penuturan Erick. Terlihat dari wajahnya yang begitu bersemangat untuk mendengarkan hal yang akan disampaikan oleh Erick. "Tiga tahun lalu Agatha mengalami musibah karena kelalaian saya. Dia hampir saja diperkosa oleh seorang pria, entahlah dia itu preman atau bukan yang pasti dia berniat buruk sama Agatha.  Beruntung kejadian itu diketahui warga,  namun Agatha luka-luka. Sampai harus dirawat di rumah sakit." Yoga tercengang mendengar penjelasan Erick."Sejak saat itu Agatha mengalami trauma berat. Dia menutup diri, sekolah pun home schooling. Gak pernah keluar rumah, baru sekarang dia mulai berani sekolah." Erick menarik napas gusar. "Brengsek banget cowok yang udah buat Agatha kayak gini!!" Yoga terlihat berapi-api sambil mengepalkan tangannya."Begitulah," balas Erick singkat karena mengingat kejadian yang menimpa adi
Read more
Keyna
Seiring berjalannya waktu, trauma yang melekat pada diri Agatha perlahan menipis. Kepercayaan dirinya kini mulai ada, dapat bergaul setidaknya dengan teman-teman kuliahnya. Bersamaan dengan itu, kedekatannya dengan Yoga pun kini semakin terlihat.Mereka yang selalu berangkat dan pulang bersama mengundang praduga banyak orang jika ada hubungan special di antara mereka. Namun, praduga hanyalah praduga. Pada faktanya mereka belum mempunyai hubungan yang lebih dari kata, teman.Mobil berwarna putih berbalut hitam milik Yoga baru saja sampai di halaman rumah yang ditempati Agatha. Tak lama, Agatha muncul dengan setelan seragam putih abu, namun tetap tanpa make up. Rambut yang hitam dan bergelombang diikat asal membuat aura kecantikan alaminya semakin memancar."Yoga," panggil Agatha riang setelah dirinya masuk tanpa dipersilahkan oleh Yoga."Happy banget kamu," balas Yoga tersenyum sedikit sambil mulai menjalankan mobilnya."Hehehe!" Agatha hanya terkek
Read more
Keyna2
Yoga's Pov Akhirnya jam kuliah berakhir, kini seperti biasa aku akan mengantarkan Agatha untuk pulang. Namun, saat kami di parkiran ada Keyna, ya anak baru itu menghampiri kami."Emm.. Boleh nebeng gak?? Soalnya aku gak bawa mobil," pinta dia sedikit kikuk, mungkin takut keinginannya ditolak."Tentu," jawabku dengan senang hati, entah mengapa aku merasa senang mulai dari aku berkenalan dengannya. Is this love??Kulihat Agatha yang nampak tak suka dengan kehadiran Keyna. Apalagi saat Keyna meminta untuk duduk di samping kemudi, bersamaku. Dengan wajah jutek-nya dia menuruti dan duduk di kursi belakang. Dan akupun mulai menjalankan mesinnya."Gak apa kan aku duduk di depan??" tanya Keyna melirik pada Agatha sekilas."Hemm? Iya," balas Agatha malas-malasan. Dasar gadis itu!!"Ga, anter Agatha dulu yaa baru aku," pinta Keyna lagi. Aku berpikir sejenak dan menganggukkan kepalaku. Mungkin Keyna mau berduaan denganku?Ku
Read more
DMCA.com Protection Status