Cool Husband

Cool Husband

Oleh:  Dewi Atika  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.7
17 Peringkat
9Bab
1.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Marven Anggasta Hadinata adalah anggota keluarga Hadinata, salah satu keluarga yang paling berpengaruh dalam kemajuan perekonomian negara. Hal itu membuat keluarga mereka seakan terlihat begitu sulit untuk dijangkau. Namun Kiara Atmaja berhasil meruntuhkan dinding tebal milik keluarga Hadinata. Berkat kedekatan hubungan kakek Kiara dengan salah satu keluarga Hadinata maka dengan anggunnya, Kiara berhasil masuk ke dalam lingkungan keluarga itu sekaligus untuk menyelidiki dugaan kasus pencucian uang yang dilakukan oleh keluarga itu. Celakanya semakin Kiara masuk kedalam kediaman megah itu maka semua keluarga disana semakin menyukainya. Lantas kini Kiara harus berhadapan dengan perjodohan yang kemungkinan akan dilakukan oleh Keluarga Hadinata.

Lihat lebih banyak
Cool Husband Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
mumps
love it 😍
2021-06-12 19:31:43
0
user avatar
Valentine_Veska
Wah ceritanya bagus Thor, ditunggu chapter selanjutnya ya. Semangat muach!!!✨
2021-06-12 18:45:47
0
user avatar
MissDey
Kembali lagi nih, ceritanya seru soalnya. Semngat kak, up lgi yok 🌻
2021-06-12 13:10:02
0
user avatar
Andrea_Wu
Wah suka banget sama karakter Kiara. Semangat kak
2021-06-12 08:00:28
0
user avatar
Psychopath Tender
Paling suka kalau tokoh ceweknya berani gini, dia menyelidiki dugaan pencucian uang, keren
2021-06-12 07:39:56
0
user avatar
Melda Fitri
Sinopsis yang bikin greget, kadang cinta tidak memandang kemana ia akan berlabuh, welcome Kiara ❤️👍🥰
2021-06-12 01:51:23
0
user avatar
_MamsFa
Awas Kiara nanti kamu terlena dan lupa untuk mengungkap fakta. Semangaaaaaat up thor ❤
2021-06-11 21:45:54
0
user avatar
Mei Bertha
Aduh, aduh, Kiara terjebak rencana sendiri 🤣 Semangat nulisnya, Kakak 👌
2021-06-11 21:31:53
0
user avatar
MissDey
Recommended nih ceritanyaa.. gak cukup baca hnaya satu bab. Smngat nulisnya author 🌻
2021-06-11 21:19:26
0
user avatar
Hansaehi
Kerennnn🖒🖒🖒
2021-06-11 20:43:47
0
user avatar
ICETEA
Kiaraaaa, kamu masuk ke lubang buaya. Tapi justru disukai. Wah, gimana tuhh. Apa kamu nanti bakal suka disana dan lupa sama tujuan kamu? Tapi yg penting kiara baek2 aja udahhh. Jgn sampe ketahuan kiii 😃
2021-06-11 20:04:26
1
user avatar
Velia marhamah
Keren kak! Semangat!
2021-06-11 19:54:56
0
user avatar
Nadya Kirana
Lanjutkann👍👍
2021-06-09 18:31:37
0
user avatar
Nadya Kirana
Lanjutkann👍👍
2021-06-09 18:31:17
0
user avatar
Fredelina Putri
Lanjuuuttt lagi kakak 👍👍👍👍
2021-06-12 09:44:47
1
  • 1
  • 2
9 Bab
Sejuta Tanya
Wanita itu berjalan dengan langkah yang frustasi, coba ditelusurinya jalan yang penuh keramaian itu. Malam hari membuat jalan itu semakin menarik namun tak cukup membuat langkah pelannya kembali bersemangat.‘Kalian tahu keluarga Hadinata? Bertahun-tahun semua jurnalis disini mengejar bukti mengenai dugaan kasus pencucian uang yang mereka lakukan tapi nihil’Wanita itu kembali bergelut dengan kata-kata yang memenuhi sekat pikirnya. Bagaimana bisa dugaan kasus pencucian uang yang melibatkan keluarga Hadinata ini sama sekali tidak tersentuh?Konon katanya meski beberapa aliran dana mengarah pada masing-masing bidang bisnis milik keluarga Hadinata, tidak pernah ada yang memanggil salah satu dari mereka bahkan supirnya sekalipun untuk diperiksa.“Kiara!” sayup teriakan itu cukup membuat wanita bernama Kiara itu menoleh.Kiara menghentikan langkahnya untuk melihat dengan jelas siapa yang memanggilnya. Seorang laki-laki bertubuh t
Baca selengkapnya
Awal Titik Temu
Kiara memastikan dress yang sedang dikenakannya sudah terpakai dengan rapi. Pilihannya jatuh pada warna merah dengan high heels maroon menambah kesan elegan. Rambutnya yang indah disanggul kebelakang lalu anak rambut yang masih terjuntai membuatnya terlihat klasik dan natural.Sejujurnya tanpa harus bertanya lebih lanjut mengenai siapa yang akan ditemuinya malam ini, sudah tergambar dengan jelas siapa saja yang akan hadir disana dari tempat yang dipilih kakeknya.Private Room Golden Hotel selalu jadi salah satu tempat favorit keluarga besar Kiara. Entah mengapa sepertinya relasi kakeknya dengan pemilik Golden Hotel berjalan cukup baik.Dulu pernah Kiara memiliki satu kesempatan untuk memesan ruangan disana, ternyata harus reservasi sebelumnya. Namun ketika Kiara menyebutkan nama kakeknya, secara ajaib satu tempat sepertinya sudah disediakan secara khusus."Acara dimulai pukul 07.00 malam dan baru saja datang?" suara berat seorang laki-laki dari arah belak
Baca selengkapnya
Rumah Megah Hadinata
Langkah Kiara terasa lebih cepat daripada biasanya, terpaan angin menyapa lembut surainya berikut dengan rambut panjangnya yang dibiarkan menjuntai. Hari ini ia harus lebih cepat sampai di kantor sebab hal penting mengenai penyelidikan kasus Jiwabraga mengalami perkembangan.Kini kasus itu telah dinaikkan dari penyelidikan menjadi penyidikan. Penyelidikan sebelumnya adalah proses menganalisa suatu perkara apakah termasuk perkara pidana, sedangkan penyidikan sudah dapat dipastikan perkara itu merupakan suatu tindak pidana lalu sedang dicari bukti yang lebih banyak untuk mencari tersangka sehingga mampu dinaikkan ke proses penuntutan di Kejaksaan.Semua hal itu tidak asing lagi bagi Kiara, ia mendapatkan gelar sarjana hukumnya dengan hasil yang sangat memuaskan. Lulusan terbaik yang saat itu dengan predikat cumlaude diraih Kiara tanpa menemui kesulitan yang berarti.Berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri terbaik di suatu negara, tidak pernah membuat Kiara
Baca selengkapnya
Seolah Hilang
"Polisi yang memberikan pernyataan kemarin sudah dipindahkan ke daerah lain." Salah satu anggota polisi itu langsung menjawab sambil mengetik laporan dimejanya.Kiara dan Diska saling bertatapan heran, "Lalu untuk penyidikan kasus Jiwabraga dilimpahkan kepada siapa pak?""Kepala penyidik lainnya, namun sekarang sedang tidak disini. Apabila ada yang perlu disampaikan, bisa saya sampaikan nanti." Anggota polisi itu sedang terburu-buru seperti akan segera melakukan sesuatu.Kiara langsung menyerahkan kartu namanya dan meminta disampaikan jika berkenan ingin mendapatkan keterangan dari kepala penyidik yang baru. Keputusan untuk mencari tahu narasumber polisi yang memberikan pernyataan mengenai pemeriksaan keluarga Hadinata adalah keputusan tepat. Kecurigaan yang baru timbul begitu saja, baru lusa malam tepatnya polisi tersebut memberikan pernyataan lalu dengan tiba-tiba sudah tidak bertugas ditempat itu lagi.Ada begitu banyak hal janggal menyang
Baca selengkapnya
Selamat Datang, Kiara!
Tubuh Marven seketika membeku ditempatnya saat melihat Kiara ada didepan rumahnya, kali ini bukan lagi didepan pagar seperti beberapa hari yang lalu ia lakukan. Dengan didampingi beberapa orang disampingnya dan mengenakan dress rapi selutut, wanita itu sekarang baru terlihat seperti salah satu keluarga dari Atmaja."Sedang apa kau disini?" tanya Marven sembari memeriksa orang-orang disekelilingnya.Kiara tersenyum tipis, "Menurut anda, Tuan Marven?""Kami tidak pernah mengizinkan siapapun wartawan kesini.""Sambutan yang sinis sekali. Kau pasti sudah mencari tahu banyak tentangku," nada menyinggung telah Kiara keluarkan."Saya kira anda punya kemampuan untuk mengatakan sesuatu dengan jelas, Nona Kiara."Kiara tersenyum lebar sekarang, "Mengapa begitu panik, tuan Marven? Saya disini hanya diminta mewakili kakek."Meski mampu menyembunyikan segala ekspresi dari wajahnya, jauh didalam dirinya Marven sangat lega. Ia begitu serius tidak ak
Baca selengkapnya
Pesona Kiara
Dengan dua buku ditangannya, Kiara mulai menimang mana yang akan dibeli dan diberikan kepada Elena. Sejujurnya buku utama yang ingin diberikan Kiara kepada gadis kecil itu sudah ada, hanya saja ketika melewati rak buku lain ia jadi ingin membelikan buku yang lainnya. Hari ini gadis itu memakai kemeja putih casual dipadankan dengan celana jeans panjang. Lengan panjang kemeja itu digulungnya sedikit diatas pergelangan tangan lalu diberikan sentuhan jam tangan silver yang sangat cocok dengan warna kulitnya yang putih bak porselen.Sudah banyak yang tahu bahwa cara Kiara berpakaian menjadi salah satu kelebihannya, ia selalu berhasil mengenakan apapun outfit sesuai dengan kegiatan yang akan ia datangi. Dan dengan kemampuannya memilih itu ditambah parasnya yang cantik nan tampak tangguh, terlihat menonjol diantara orang-orang sekitarnya sudah jadi makanan sehari-hari baginya."Sudah ini saja," Kiara menjawab sambil tersenyum ketika ditanya oleh kasir apakah ada
Baca selengkapnya
Kisah Tentang Elena
"Selamat datang, Kak. Bukunya mana?" Tanpa basa-basi kata itu terlontar dari seorang gadis kecil. Ia mendekat kepada Kiara menggunakan kursi roda yang ia jalankan sendiri. Dari ekspresi wajahnya, Kiara sudah paham gadis itu terlihat sangat penasaran dengan apa yang dibawanya hari ini kerumah.Senang sekali rasanya melihat Elena begitu semangat dengan buku yang dibawanya, "Ini, Kiara. Kakak bawakan juga buku bagus yang lainnya" ujar Kiara lembut sembari menyentuh gemas pipi merah gadis kecil itu. Giani berjalan ke arah ruang tamu dan menyambut Kiara. Elena yang sangat senang dengan buku barunya kini langsung meminta untuk diantar ke taman belakang rumahnya. Sementara Kiara dan Giani memilih untuk mengamati dan di gazebo yang tidak jauh dari posisi Elena. "Terimakasih bukunya, Kiara. Elena selalu suka jika dibelikan buku baru. Setiap hari libur, kakaknya selalu membelikan buku baru." Giani mengatakan itu sembari menyodorkan teh hangat dan beberapa bisk
Baca selengkapnya
Tragedi Mengerikan
Kiara menikmati pagi itu dengan tersenyum melihat hamparan tanah basah sejauh mata memandang. Berbeda dengan biasanya, pagi kali ini begitu sendu. Tetes air hujan yang turun tidak menyurutkan semangatnya bekerja pagi ini. Justru hujan memberikan Kiara semangat tersendiri, kekuatan untuk menjalani hari hingga petang nanti.Udara segar setelah hujan membuat Kiara kegirangan dalam hati. Sebelum menjalankan mobilnya, dering ponsel memuat bunyi yang khas Kiara sekali berbunyi. "Ra, kita ke tempat korban bunuh diri sekarang! Lokasi nanti aku share! Okay?" suara di seberang sana tampak terburu-buru.Meskipun orang disana sana tidak dapat melihat Kiara, namun Kiara reflek untuk mengangguk. Suasana pagi yang menyenangkan untuk Kiara mendadak berubah menjadi mengerikan. Dulu sekali, orang tua Kiara pernah dikira bunuh diri saat CCTV di tempat kejadian tidak dapat ditemukan. Jelas saja perkara bunuh diri bukanlah hal yang main-main. Tak butuh waktu lama
Baca selengkapnya
Segenap Ambisi
"Apa sih yang menyebabkan kasus pencucian uang ini lama diselidiki? Kurang bukti? Kenapa sampai ada pembatalan pemeriksaan keluarga Hadinata kak?" tanya Kiara tanpa berusaha menutupi apa yang ingin ia tahu. Baru saja sampai di kantor, ia tak bisa membendung dirinya lagi untuk langsung bertanya pada senior di kantornya. Penyidikan kasus Jiwabraga yang belum melaporkan perkembangan apapun membuat Kiara geram, belum lagi sebelumnya ia mengetahui fakta bahwa salah satu nasabah dari Jiwabraga memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri demi mendapatkan uang asuransi kematian. Setelah mendengarkan penuturan dari keluarga paling dekat anaknya, ternyata hal itu kemungkinan nekad dilakukan karena putrinya akan segera memasuki bangku kuliah dan membutuhkan biaya. Mendengar itu semua sungguh membuat hati dan perasaan Kiara gundah. Pasalnya ia tidak bisa melakukan apapun untuk bergerak mengungkap setiap orang yang terlibat kasus ini. Salah satunya adalah keluarga Hadinat
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status