Share

KETAHUAN

"Tofik?"

"Mbak Sarah?"

Kami sama-sama terdiam. Pandanganku tertuju pada wanita di samping adik iparku itu. Sementara Tofik salah tingkah karena aku memergokinya tengah bersama wanita hamil.

"Kalian saling kenal?" tanya wanita itu.

"Iya, saya-"

"Mbak, boleh kita bicara dulu? Sayang, sebentar, ya. Nanti aku jelaskan," ucap Tofik.

Kini aku mengerti, kenapa lelaki itu tampak salah tingkah. Karena wanita di sampingnya itu, ternyata adalah istri mudanya.

"Mbak, tolong jangan kasih tahu Ranti, ya? Aku mohon, Mbak," ucap Tofik.

"Sejak kapan kamu melakukannya, Fik?" tanyaku.

"Du-dua tahun, Mbak. Aku mohon ya, Mbak? Bisakan, jangan laporkan hal ini sama Ranti? Bisa-bisa aku digeprek sama dia."

"Sudah tahu istrimu itu galak, bawel, kenapa kamu nekad?"

"Ya gimana, Mbak? Aku nggak nyaman di sana. Mama kan selalu ikut campur setiap masalahku."

"Jadi, kamu selama ini sebenarnya gak kerja di luar kota?"

Tofik menggulung. Tatapannya terlihat sangat memohon. Aku sendiri sampai bingung harus bersikap ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status