Share

Bab 14 Dimulai

"Yang, kamu belum tidur?" Hans menghampiriku di kamar depan.

Ya, semenjak kejadian hari itu, aku tidak pernah lagi memasuki kamarku sendiri. Mengingat kalau ranjangku sudah pernah dipakai duo laknat berzina. Aku juga sudah menutup permanen pintu ke ruang rahasia itu. Rumah ini pun sudah kuniatkan akan dijual segera.

"Apa kamu tidak pernah mencintaiku?" pertanyaan bodoh itu meluncur begitu saja dari bibirku.

"Tentu saja cinta. Ya, aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Seluas samudera, sedalam lautan. Sungguh-sungguh cinta. Kamu wanita paling berarti, paling berharga bagiku," cerocos Hans membual.

Kalau dulu, mungkin hidungku kembung kempis saat mendengarnya. Tetapi sekarang, aku mendengarnya seperti sebuah olok-olokan. Muak!

"Aishh!" Aku mendesis sebal. Namun, Hans sama sekali tidak peka.

"Ekhm, Yank, sudah lama kita enggak bercinta. Aku tidak bisa menahannya lagi," tuturnya sambil menelan saliva. "Aku kangen. Kamu juga sama 'kan? Ayo, seperti biasa aku akan memuaskanmu," sambung Hans.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status