Anastasya adalah wanita pincang berumur 20 tahunan yang kabur dari rumah dan mengubah namanya menjadi Alina Bellezza. Ia pun menjadi penulis yang cukup terkenal dengan didampingi oleh Ethan editor tampan sekaligus pengusaha kaya. Tapi Ethan tiba-tiba pergi dari Alina ketika Alina baru mulai menyukainya. Alina pun berpikir bahwa kekurangannya adalah hal yang tidak akan pernah diterima oleh pria manapun walaupun ia sukses. Ketika Alina mencoba untuk melupakan Ethan dan menjauh dari semua pria, ia justru bertemu dengan Fathan anak motor yang cool tapi perhatian. Tapi Alina tidak peduli dengan Fathan, karena Alina menganggap semua pria itu sama. Mereka semua hanya mencari yang sempurna. Akankah Alina bisa mengubah pikiran negatifnya?
View More"Anastasya!"
Clara mendekati Anastasya setelah ia memanggil namanya. Clara melihat Anastasya dari ujung kepala sampai kaki dengan teliti.
Anastasya mencoba untuk tetap tenang karena dia tidak ingin orang itu menyadari bahwa ia adalah benar Anastasya. Karena Anastasya telah mengubah penampilan setelah ia kabur dari rumah 2 tahun lalu.
Clara masih melihat Anastasya dengan penuh perhatian. Anastasya mencoba menunjukkan wajah risi agar Clara segera mengakhiri perhatian padanya. Lita teman Clara bisa melihat bahwa Anastasya merasa tidak senang.
Lita mencoba menarik Clara lalu berkata, "Clara, dia bukan Anastasya. Sudahlah, wajahnya saja berbeda."
Clara menepis tangan Lita kemudian kembali melihat wajah Anastasya. Anastasya menatap Clara dengan wajah sinis.
"Kamu Anastasya kan?"
Dengan tegas Anastasya menyangkal, "Aku bukan orang yang kamu sebutkan itu, namaku adalah Alina Bellezza."
Clara tercengang karena dugaannya salah. Dan Lita yang memang sejak tadi sudah merasa tidak enak langsung menarik tangan Clara dan menjauh seraya meminta maaf.
Setelah melihat mereka berdua menjauh Anastasya merasa sangat lega. Anastasya tidak menyangka akan bertemu dengan orang yang telah membuat dia sangat menderita. Lalu Anastasya menatap ke arah mereka dengan tatapan tajam dan juga marah.
"Aku dulu pernah jadi gila karena kamu Clara, dan aku tidak ingin hal itu terjadi lagi. Aku bukan lagi Anastasya, sekarang aku Alina Bellezza."
Anastasya adalah seorang wanita yang kini berusia 24 tahun. Sebelum dia kabur dari rumah, dia tinggal bersama Ayahnya yang seorang angkatan darat, Ibu tirinya dan juga ketiga adiknya dari Ibu tiri itu.
Ayah dan Ibu kandung Anastasya sudah bercerai ketika Anastasya masih berumur 8 tahun. Ibu kandung Anastasya mengabaikan Anastasya begitu saja dan mengirimkan Anastasya pada Neneknya dari pihak Ayah untuk tinggal di sana.
Kehidupan Anastasya ketika ia tinggal bersama Nenek penuh dengan kasih sayang, walaupun Anastasya adalah anak yang cukup nakal. Dan setelah Anastasya lulus Sekolah Dasar Anastasya ikut bersama Ayah dan Ibu tirinya.
Ternyata Ibu tiri Anastasya bukanlah Ibu tiri yang baik. Memang Ibu tirinya tidak pernah melakukan kekerasan fisik pada Anastasya, tapi Anastasya selalu mendapatkan kekerasan verbal yang berpengaruh pada mentalnya.
Setelah Anastasya lulus Sekolah Menengah Atas, dia segera bekerja di salah satu lembaga keuangan yang meminjamkan uang kepada pada ibu-ibu. Selama bekerja di sana Anastasya merasa sangat bahagia karena jauh dari Ibu tirinya yang merusak mentalnya.
Lalu beberapa saat kemudian Anastasya harus mutasi ke kantor cabang lain setelah ia naik jabatan. Dan di sana Anastasya bertemu dengan Clara. Anastasya berteman baik dengan Clara walaupun Anastasya adalah atasan Clara.
Akan tetapi ternyata Clara membawa dampak buruk baginya. Clara memiliki kelainan seksual, yaitu suka dengan sesama jenis. Clara juga memiliki teman gaib yang kadang membuat Clara kerasukan.
Dan entah bagaimana Anastasya yang normal tiba-tiba terbujuk rayu oleh Clara. Akhirnya mereka berdua menjalin hubungan yang seharusnya tidak pernah terjadi pada Anastasya.
Selama hubungan itu terjalin, Anastasya menjadi sangat terobsesi pada Clara. Anastasya banyak menghabiskan uang untuknya. Dan Anastasya juga semakin jauh pada Tuhannya.
Dan akhirnya suatu ketika Anastasya mendapatkan musibah kecelakaan yang mengakibatkan kakinya patah. Dan kini dia tidak bisa lagi berjalan dengan normal, kakinya pun tidak bisa ditekuk seperti bagaimana mestinya. Dan Clara tidak pernah membantu Anastasya sama sekali. Clara justru telah menjalin hubungan dengan wanita lain.
Kehidupan Anastasya semakin hancur setelah itu karena kembali tinggal bersama Ibu tirinya. Selama 3 tahun Anastasya hidup berdiam diri di rumah dengan semua rasa takut karena Ibu tirinya. Sampai suatu ketika Anastasya yang memang hobi menghayal dan menonton drama berpikir ingin menjadi penulis.
Anastasya dengan gigih menulis dan menawarkannya ke berbagai platform. Anastasya sering mengalami kegagalan dan penolakan, tapi Anastasya tidak pernah menyerah dan akhirnya setelah beberapa bulan Anastasya berhasil. Novel yang ia buat banyak diminati oleh orang-orang.
Secara diam-diam Anastasya banyak mendapatkan penghasilan. Tapi walaupun begitu, di dalam rumah Anastasya masih mendapatkan kekerasan verbal dari Ibu tirinya yang membuat Anastasya lepas kendali dan memutuskan untuk kabur. Dan setelah ia kabur, Anastasya segera mengganti namanya menjadi Alina Bellezza.
"Alina!"
Ethan Raffanza menepuk pelan pundak Anastasya setelah ia memanggil namanya. Alina menoleh ke arah Ethan Raffanza yang telah menjadi editornya itu.
"Apa yang kamu lakukan di sini? Dan kamu melihat ke arah mana dengan tatapan marah itu?"
Anastasya tersenyum pada Ethan, "Tidak, tidak ada apa-apa, ayo kita makan siang sekarang!"
Walaupun sedikit heran, Ethan mengabaikannya dan akhirnya mereka makan siang.
Ethan memang seorang editor untuk Anastasya. Tapi sebenarnya Ethan adalah Owner dari perusahaan perhiasan yang terkenal di seluruh Indonesia. Ethan menjadi editor hanya iseng karena ia hobi membaca sejak dulu.
Ethan juga menjadi orang yang berpengaruh besar bagi Anastasya setelah ia kabur dari rumah. Hanya Ethan lah teman yang selalu berada di samping Anastasya. Ethan yang baik hati, lembut dan sangat peduli pada Anastasya. Jika saja bukan Ethan yang menjadi editornya, entah bagaimana Anastasya bisa menjalani kehidupan barunya sendirian.
*****
Clara masih saja memikirkan Anastasya yang ia temui tadi. Clara masih memikirkan bahwa itu adalah Anastasya tidak mungkin orang lain. Lita masih saja terus menyakinkan Clara bahwa itu bukan Anastasya.
"Clara, apa kamu lupa, Anastasya memiliki tahi lalat di wajahnya, sedangkan wanita tadi wajahnya mulus dan bersih, wanita itu juga terlihat cetus sedangkan Anastasya adalah wanita yang ceria."
"Tapi Lita aku sangat yakin dia Anastasya."
Lita menjauh dari Clara, "Lalu jika dia adalah Anastasya kamu mau apa? Kamu sudah melakukan banyak kesalahan padanya, apa kamu pikir dia akan memaafkan kamu?"
Clara melihat ke arah Lita yang kesal, dengan sedikit membentak Clara berkata, "Setidaknya aku harus mencobanya Lita, aku akan meminta maaf padanya dan membuat hubungan pertemanan yang baik lagi dengannya sebelum semua hal yang tidak-tidak terjadi pada kami."
Mendengar Clara berkata seperti itu, Lita bergumam sebelum ia pergi, "Walaupun Anastasya memaafkan kamu, aku yakin dia tidak akan berhubungan baik denganmu lagi."
Clara hanya diam saja mendengar Lita bergumam dan melihat Lita keluar dari rumah. Setelah Lita keluar, Clara segera membuka smartphone-nya dan mencari nomor Nur temannya yang juga teman Anastasya dulu dan segera menghubunginya.
Nur (V.O)
"Ada apa Clara?"
Clara
"Mbak, Mbak ingat Anastasya?"
Nur
"Iya lah, Mbak ingat, dia kan teman Mbak juga, kenapa memangnya Ra?"
Clara
"Mbak tahu enggak dia dimana sekarang?"
Nur diam sejenak sebelum menjawab.
"Kamu enggak tahu Ra, Anastasya kabur dari rumah, aku tahu itu dari atasan ku dulu yang rumahnya tidak jauh dari rumah Anastasya. Dan sampai sekarang Anastasya belum pernah pulang ke rumah."
Clara
"Ooh, jadi begitu ya Mbak."
Nur
"Kenapa memangnya Ra? Atau jangan-jangan kamu ketemu sama dia?"
Clara
"Enggak Mbak, cuma tiba-tiba teringat … kalau begitu udah dulu ya Mbak, Clara mau lanjut beres-beres."
Panggilan telepon terputus.
Clara menatap smartphone-nya seraya memutar-mutarnya, "Aku sekarang menjadi yakin bahwa dia adalah Anastasya," batinnya.
Bersambung…
Pada hari dimana Alina pulang, Rio tetap mengikuti Alina dan tentu saja itu atas perintah dari Ethan. Rio menjadi pengawal pribadi penulis itu untuk sementara walaupun tidak diketahui olehnya.Begitu Rio sedang bersantai sejenak tidak jauh dari rumah Alina. Tiba-tiba saja beberapa orang keluar dari rumah itu dengan membawa Alina yang pingsan dalam gendongan seorang pria. Rio pun segera menghubungi Ethan karena ia merasa ada yang tidak beres dari itu.“Iya Pak, aku nggak tau siapa mereka. Tapi dari gaya pakainya, kayaknya mereka geng motor lain.”“Ya udah, ikutin terus mereka dan bagi lokasi kamu padaku. Aku akan menyusul dengan beberapa orang sebentar lagi.”“Baik Pak.”Rio pun mengikuti perintah Ethan dan terus mengikuti penculikan Alina dari belakang. Ia melakukannya secara hati-hati agar tidak ketahuan. Karena jika ketahuan bisa saja nanti orang itu akan menyakiti Alina di depan Rio sebagai ancaman.“Kenapa mereka pergi jauh banget,” gumam Rio melihat Alina dibawa ke sebuah desa ya
Alina telah tiba di rumahnya dengan rasa lelah di sekujur tubuhnya. Ia memang kurang beristirahat semenjak kehadiran Fathan ke resort.Alina memarkirkan mobilnya kemudian menurunkan semua bahan makanan yang telah ia beli tadi. Setelah itu ia menuju bunga kaktus untuk mengambil kunci rumah.Dengan tertatih-tatih ia membawa masuk satu persatu semua makanan ke dalam rumah dan hanya menyisakan pakaian di dalam mobil. Ia meletakkan semuanya di dapur dan nanti baru ia akan rapikan setelah ia beristirahat sejenak di kamarnya.Penulis cantik itu berbaring di atas kasurnya dengan nyaman. Perlahan-lahan rasa kantuk mulai menerpanya. Baru saja ia menutup matanya untuk tidur, tiba-tiba saja seseorang yang belum sempat ia lihat wajahnya menutup wajahnya dengan sapu tangan. Dan sapu tangan itu sudah diberi obat bius sebelumnya. Sehingga hanya dalam beberapa saat saja wanita itu tidak berdaya tanpa sempat melawan.Tawa kebahagiaan terdengar dengan jelas dari Siska. Ia sangat senang melihat apa ya y
Jonathan dan yang lainnya sudah mulai melaksanakan rencana mereka untuk menculik Alina kembali. Beberapa orang dari geng motor Jonathan mengawasi gerak-gerik yang terjadi di sekitar rumah Fathan. Dan sebagai besar lainnya mengikuti kegiatan yang diadakan oleh street motorcycle. Sedangkan Jonathan, Siska dan beberapa sisa anggota geng bruiser mencoba menerobos masuk ke rumah Alina. Awalnya mereka mematikan listrik rumah Alina dengan cara mengendap-endap supaya tidak terlihat di kamera CCTV.Setelah listriknya mati, otomatis kamera CCTV itu juga mati. Mereka yang sejak tadi menunggu di luar pun segera memanjat pagar termasuk juga Siska.Jonathan menoleh ke belakang dan melihat adegan di mana Siska mendarat dengan selamat. Musuh geng street motorcycle itu pun bertepuk tangan untuk nya.“Wah Siska, hanya dalam beberapa waktu aja, kamu udah banyak kepandaian sekarang,” puji Jonathan.“Cih, kamu nggak tau ya kalau aku ini memang banyak kepandaian,” jawab Siska.“Bos ngapain? Cepetan ke sin
Alina menyiapkan makanan untuk Fathan. Banyak lauk yang dibuat oleh penulis cantik itu. Ia juga menata makanan itu dengan rapi di atas meja.“Wah, kenapa makan-makanan ini terlihat kayak seni. Kalau di makan kayaknya sayang, tapi makanan ini juga keliatan enak banget,” puji Fathan.Penulis cantik itu tersenyum bangga atas itu. “Oke silakan makan!” Alina pun mempersilakan Fathan untuk menikmati hidangan yang sudah ia masak. Pria tampan itu juga langsung memakannya tanpa henti karena ia sudah merasa sangat lapar.Melihat Fathan makan dengan lahap, itu membuat Alina sangat senang. Ia sangat bahagia apabila ada yang menikmati makanan yang ia buat, ia sangat menghargai itu. Lalu penulis cantik itu menuju meja yang di sana laptopnya sudah menyala, ia siap untuk menulis.Fathan yang sedang asyik makan pun hampir tidak menyadari bahwa Alina tidak bergabung dengannya untuk makan. Begitu ketua geng motor itu merasa haus dan mencari segelas air segar, ia melihat Alina yang sedang serius di depa
“Kenapa Fathan nggak balik-balik ya? Udah 2 jam ini, ngapain aja dia. Di telepon juga hpnya enggak di bawa.”Perut Alina mulai keroncongan. Badannya juga agak lemas karena belum sarapan.“Ya udahlah aku ke restoran sendiri aja. Fathan mah lama.”Akhirnya Alina pun menuju restoran untuk sarapan. Awalnya dia memang hendak sarapan bersama dengan Fathan, tapi setelah ia sudah rapi dan memakai make up ketua geng motor itu tidak kunjung datang.Alina pun berjalan seraya terus mengeluh karena lamanya Fathan. “Cuma disuruh beli itu aja lama. Ngapain coba dia di minimarket? Bersemedi apa ya?”Ethan yang sejak tadi menunggu Alina pun tampak senang melihat kedatangan penulis itu. “Kenapa dia berjalan seperti itu? Apa dia sedang kesal?”Alina duduk di salah satu meja yang kosong dan segera memesan makanan. Sembari menunggu ia menonton video singkat di ponselnya.Ethan sedang menyiapkan mentalnya untuk mendekati Alina. Dia mulai mengatur napasnya agar dirinya bisa tetap tenang.“Oke aku sekarang s
Alina dan Fathan sudah kembali ke resort setelah hari hampir senja. Canda tawa mengiringi perjalanan mereka menuju ke resort. Dan dari kejauhan Ethan melihat mereka berdua berjalan sangat natural seperti sepasang kekasih yang telah lama menjalin kasih. Hati CEO tampan itu terasa seperti sedang disayat-sayat. Wajahnya merah padam dan tangannya mengepal dengan erat. Rio dan pengawal lainnya melihat reaksi Ethan. Dan mereka pun hanya bisa diam tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka juga takut pada Ethan jika CEO itu mulai marah.“Rio, besok pagi kamu harus jauhkan Alina dari pria gila itu darinya. Aku akan menemui Alina ketika pria itu tidak ada, agar tidak ada pengganggu nantinya!” perintah Ethan.“Baik Pak,” jawab Rio patuh. ‘Aduh malam ini aku harus cari ide yang bagus untuk itu, kalau gagal bisa bahaya aku. Karena ini adalah masalah percintaan,’ batin Rio.***“Kamu mau aku masakin mie instan nggak?” tawar Alina.Fathan yang sedang membalas pesan grup geng motornya pun menoleh ke ara
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments