Dipaksa Menikah dengan CEO

Dipaksa Menikah dengan CEO

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-13
Oleh:  Dewly LilyOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
30Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

"Pokoknya saya tidak mau menikah dengan Tuan!" tolak Moza mentah-mentah. "Apakah saya tidak pantas untuk Nona? Saya cukup tampan, kaya, berbakat serta perusahaan yang saya pimpin termasuk sepuluh besar perusahaan terbesar di negara ini." Malvin mempromosikan dirinya tidak ingin ditolak. 'Aduh! Mana bener lagi.' Moza frustasi. Andai jika Moza yang dijodohkan mungkin ia tidak akan menolak, tetapi dia bukanlah Thara, sahabatnya yang dijodohkan dengan Malvin yang justru adalah pimpinan perusahaan tempatnya bekerja. Moza hanyalah seorang joki di kencan buta sahabatnya yang tidak mau menikah karena perjodohan. Apa yang harus ia katakan untuk menolak ajakan menggiurkan ini? Dan bagaimana caranya agar ia bisa membuat Malvin tak mengejarnya lagi?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1 Scandal Rumor Palsu

Jarum panjang jam terus berdetak memutar melewati setiap garis kecil penanda detik waktu terus berlalu. Suara detak jam tak bisa terdengar, terkalahkan oleh suara kencang musik DJ yang mengalun membuat suasana dalam ruangan di lantai 25 itu bergema begitu memekakan telinga.

Malvin untuk kesekian kalinya kembali memperhatikan jam dinding, yang tergantung di dinding atas meja bartender yang tengah sibuk menyiapkan minuman yang sudah masuk list pesanan. Pria dengan tampilan maskulin itu mencoba menyeruput kopi dingin dalam genggaman, guna mengusir sedikit rasa kesal yang tengah ia rasakan.

Seorang wanita dengan pakaian seksi memperlihatkan lekuk tubuh, tiba-tiba datang menghampirinya menawarkan segelas sampanye mencoba menarik atensi. Ramput pirang yang sengaja digerai dikibaskan ke belakang, demi mengekspos bagian pundak sampai belahan baju. Namun, melirik pun tidak, Malvin justru mengabaikan wanita tersebut. Karena semakin lama merasa terganggu, pria itu akhirnya melirik dengan mata tajamnya.

"Pergilah!" usir Malvin dengan dingin. Membuat wanita dengan pakaian kurang bahan itu mendengkus kesal dan langsung berdiri melenggang pergi.

Jika bukan karena pertemuan yang diajukan Andreas—anak salah satu pemilik perusahaan yang sudah berinvestasi dengan jumlah besar ke Batara Group perusahaan cabang New York—ia tidak akan mau menerima janji temu di salah satu hotel, yang ternyata tepat di lantai dua puluh limanya adalah sebuah bangunan yang ditujukan untuk kelab malam. Pria itu mengalihkan atensinya, sekali lagi menatap jam di pergelangan tangan.

"Aku sudah tidak bisa menunggu lagi," cetus Malvin meletakkan gelas berisi kopi dingin yang baru diminum separuh. Saat ia akan segera beranjak, tiba-tiba ada yang memanggil namanya.

"Malvin, tunggu!"

Pria itu menoleh ke sumber suara, hingga dilihatnya seorang pria yang ia tunggu sejak tadi.

"Mister Andreas benar?" tanya Malvin mengurungkan niatnya untuk segera pergi. Dengan sopan ia ulurkan tangan.

"Yeah," jawab Andreas seraya membalas uluran tangan Malvin dengan gemulai serta tatapan yang tampak aneh, hal itu berhasil membuat Malvin sedikit mengerutkan alis. Namun, dengan cepat ia kembali fokus dengan apa yang akan ia lakukan, untuk kejanggalan dari sikap Andreas ia akan memikirkannya sambil lalu.

"Jadi Mister, hal mendesak apa yang ingin Anda bicarakan? Saya mendengar dari sekretaris saya bahwa jika saya tidak datang ke sini, perusahaan Anda akan membatalkan investasi," tanya Malvin langsung ke intinya. Karena ia sudah mulai merasa muak berada dalam kebisingan serta waktunya telah banyak terbuang sia-sia karena pertemuan ini.

Andreas tampak langsung salah tingkah ditanya hal demikian. Beberapa kali, ia tampak membenarkan letak rambut ke belakang telinga. Membuat Malvin semakin merasakan keanehan dengan kepribadian Andreas, yang terpancar dari sikap serta tindakannya sekarang.

"Ah, iya aku sudah lama memperhatikanmu Malvin...," ucap Andreas tampak terjeda.

"Em ... aku pikir aku menyukaimu," aku Andreas langsung bersemu merah.

Sontak Malvin terbelalak, dengan jelas kedua telinganya mendengar pengakuan dari seorang Andreas yang ia tahu jika jenis kelaminnya itu sama dengannya. Dari wajah serta badannya pun sangat bisa menjelaskan bahwa Andreas juga seorang pria.

"Saya harap Anda menerima perasaan saya dan saya mengundang Anda untuk menghabiskan malam bersama," imbuh Andreas dengan berani memberikan tatapan menggoda, tanpa malu ia mencoba meraih tangan Malvin di sampingnya.

"Menjijikan!" umpat Malvin membuat Andreas bertanya-tanya dengan apa yang Malvin ucapkan karena ia tidak paham dengan reaksi pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama, karena melihat postur tubuh Malvin yang membuatnya begitu terobsesi untuk bisa menikmati tubuh indah itu.

Dengan kasar Malvin menarik tangannya, ingin sekali pria itu melayangkan pukulan ke wajah Andreas, tetapi urung karena memikirkan dampak yang timbul nantinya. Saat ini, Malvin mencoba berpikiran dingin walaupun otaknya mendidih dan tubuhnya merasa jijik.

"Jawaban saya tidak! Saya laki-laki normal Mister Andreas dan saya suka wanita. Maaf, saya harus pergi!" sangkal Malvin ingin segera pergi sebelum kemarahannya semakin meluap, meninggalkan Andreas yang tampak tidak senang melihat Malvin hendak beranjak dari duduknya. Dengan kasar pria itu kembali mendudukkan Malvin.

"Ayolah Malvin, aku tahu kamu juga menyukaiku kan? Mungkin kamu tidak sepertiku, tetapi mungkin saja jika kamu menyukai pria dan wanita pada saat yang bersamaan. Sejujurnya, aku tidak punya masalah dengan itu," cetus Andreas dengan percaya diri menatap wajah menawan Malvin dari dekat.

"Holy Shit!" Malvin sontak mengepalkan genggaman tangan, mata tajamnya menyoroti Andreas yang justru tampak menyeringai. Dengan kasar pula Malvin mendorong tubuh Andreas menjauh.

"Damn it! Cukup dengan penghinaan ini. Saya akan menuntut Anda atas pencemaran nama baik. Tidak peduli apakah Anda anak pimpinan perusahaan atau bukan!" Amarah Malvin meluap, kembali ia dihina tentang hasrat seksualnya.

Gelas kopi dalam genggaman tampak bergetar, ingin sekali ia menghantam wajah campuran eropa itu dengan tinju tangannya. Namun, otaknya berkali-kali memperingatkan untuk tidak bertindak ceroboh.

"Menyebalkan!" cebik Malvin dengan amarah yang terkumpul dalam genggaman tangan. Hingga sedetik kemudian, gelas yang tengah digenggam justru pecah. Sontak membuat Andreas serta beberapa bartender mengangga menyaksikannya.

Napas Malvin menderu, tatapannya tajam menatap Andreas yang langsung berubah ciut. Salah satu pelayan wanita yang terkejut melihat tangan Malvin berdarah berinisiatif mendekat dengan kotak P3K. Atensi Malvin teralihkan, ia diajak ke luar kelab malam untuk segera diobati.

"Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi. Reputasiku di mata Papah bisa rusak," keluh Andreas seraya menggigit kuku jari merasa frustasi dengan ancaman Malvin.

"Sebelum itu, aku harus menghancurkan reputasi Malvin dulu. Yeah!" Seringai Andreas begitu puas.

***

Pukul sepuluh pagi waktu Jakarta, kota metropolitan dengan segala aktifitasnya. Tepat di lantai paling atas perusahaan Batara Group, ruangan presdir pendiri perusahaan berada. Sama halnya dengan kondisi di luar gedung yang nampak terik nan panas. Suasana dalam ruangan pun sama walaupun pendingin ruangan terus bekerja, hal itu tidak berhasil membuat suasana menjadi dingin karena sebuah majalah bisnis penerbitan ternama telah mengangkat hot issue terbaru yang berhasil membuat Batara Group ikut terguncang.

Kakek Rama dan Pak Hakim tampak saling pandang, mencoba menutupi kebenaran dari Nenek Puspa yang tiba-tiba datang ke kantor.

"Honey, wajahmu kenapa? Kok kamu jadi pucat seperti ini?" Nenek Puspa mendekati suaminya.

"Ah, tidak apa-apa. Sepertinya aku kurang minum saja," jawab Kakek Rama memperbaiki ekspresi wajahnya.

"Atau jangan-jangan ada yang kau sembunyikan?" tanya Nenek Puspa menyadari gelagat sang suami.

"Tidak, istriku. Tidak ada yang aku sembunyikan." Kakek Rama menelan ludah dengan susah payah.

"Aku tahu kamu berbohong!" Dengkus Nenek Puspa paham betul jika suaminya kini tengah berbohong.

Nenek Puspa mencoba mencari di laci meja kerja, dugaannya sekarang jika suaminya pasti telah menyembunyikan makanan manis di mejanya diam-diam. Padahal Kakek Rama menderita diabetes. Ia harus segera menemukan makanan manis tersebut. Namun, bukannya makanan manis yang ditemukan, tetapi justru sebuah majalah yang entah kenapa menarik perhatian Nenek Puspa. Atensinya kini pun teralihkan dengan majalah bisnis yang kini sudah berada di tangannya.

Terlampir di sampul depan majalah.

BENARKAH MALVIN ALEXANDER BATARA, SEORANG CEO PERUSAHAAN BESAR BATARA GRUP CONTRUCTION & PROPERTY DIKABARKAN SEORANG GAY KARENA BERMALAM DENGAN SEORANG MODEL PRIA TERKENAL DI HOTEL?

"Malvin ga–" ucap Nenek Puspa tersendat mengalihkan pandangan sejenak menatap Kakek Rama serta Pak Hakim bergantian tak percaya. Hingga akhirnya ia kehilangan kesadaran karena begitu terkejut dengan berita yang baru ia baca.

Dengan gesit Pak Hakim langsung menangkap tubuh Nenek Puspa yang hampir terjatuh. Kakek Rama panik ia langsung menghampiri istrinya yang tiba-tiba pingsan. Hingga akhirnya dalam kemarahan yang meluap-luap Kakek Rama naik pitam. Wajahnya sudah tampak seperti kepiting rebus.

Hingga dalam satu tarikan napas Kakek Rama berteriak penuh amarah.

"Malvin!"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
30 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status