Sienna, seorang pengacara muda yang ambisius, ditugaskan untuk menangani kasus seorang miliarder terkenal, Adrian Voss. Di balik pesonanya, Adrian menyimpan rahasia gelap yang membawanya pada hubungan terlarang dengan Sienna. Ketika batas antara profesionalisme dan keinginan mulai kabur, keduanya terjebak dalam asmara yang penuh bahaya. Namun, hubungan mereka terancam oleh musuh masa lalu Adrian dan ancaman dari dunia luar yang berusaha membongkar rahasia mereka. Dalam pergulatan antara moralitas dan hasrat, mereka harus menghadapi konsekuensi dari cinta yang tersembunyi.
View MoreSienna Laurent berdiri di depan pintu ruang sidang yang megah, merasakan detak jantungnya yang lebih cepat dari biasanya. Ruang pengadilan ini terasa lebih besar dari biasanya, dinding marmer yang berkilau dan langit-langit tinggi memberi kesan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalamnya akan memiliki dampak besar. Sebagai seorang pengacara muda yang ambisius, dia sudah terbiasa dengan tekanan yang datang dengan tugas besar. Namun, kali ini berbeda. Kali ini, dia harus menghadapi klien yang jauh lebih rumit dari yang pernah dia tangani sebelumnya.
Adrian Voss. Nama itu sudah dikenal di seluruh penjuru kota, terutama dalam dunia bisnis. Seorang miliarder yang sangat sukses, tapi juga sangat kontroversial. Berita-berita mengenai dirinya selalu dibumbui dengan spekulasi—terutama tentang masa lalunya yang gelap dan tak terungkapkan. Semua orang berbicara tentangnya, namun tak ada yang benar-benar mengenalnya. Sienna menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia menatap cermin kecil yang ada di dalam tasnya, memastikan penampilannya tetap sempurna. Rambut panjangnya yang hitam tergerai rapi, dan make-up yang natural menambah kesan profesional. Wajahnya mencerminkan ketenangan, meskipun di dalam hatinya, ada perasaan lain yang sulit untuk dia kontrol. Dia melangkah maju, memasuki ruang sidang dengan keyakinan penuh. Setiap langkahnya mantap, penuh kesadaran akan tanggung jawab besar yang dipikulnya. Ketika pintu ruang sidang terbuka, suasana seakan membeku sejenak. Semua mata langsung tertuju padanya. Di ujung meja, duduk seorang pria dengan postur tegap dan karisma yang tak terbantahkan—Adrian Voss. Dengan rambut hitam yang sedikit bergelombang dan setelan jas gelap yang pas, dia tampak seperti sosok yang selalu berada di atas. Wajahnya tenang, dengan sedikit senyum yang seakan menyimpan banyak rahasia. Dan matanya—matanya yang tajam, penuh perhitungan—langsung mengarah pada Sienna, seolah memeriksa setiap inci dari dirinya. “Ms. Laurent,” ucapnya dengan suara dalam dan tenang, namun ada nada menggoda di sana. “Akhirnya kita bertemu.” Sienna merasa sedikit terkejut, meskipun dia sudah tahu betul tentang ketenaran Adrian. Ada sesuatu dalam caranya menyebut namanya yang membuatnya merasa tak nyaman. Bukan karena dia tidak menyukai namanya, tetapi lebih karena cara Adrian mengucapkannya—seperti dia tahu lebih banyak daripada yang dia biarkan terlihat. “Senang bertemu Anda, Tuan Voss,” jawab Sienna, berusaha menjaga profesionalisme dan kontrol dirinya. “Saya akan menangani kasus ini dengan sebaik-baiknya.” Adrian menyandarkan tubuhnya sedikit ke belakang, matanya tidak pernah lepas dari Sienna. Senyum di bibirnya semakin lebar, seakan mengetahui sesuatu yang belum terungkapkan. “Harapan saya ada pada Anda, Ms. Laurent,” katanya perlahan, kemudian berdiri dan melangkah mendekat. Langkahnya terhitung mantap, dan Sienna merasa ruang di sekitarnya seperti mengecil. Pria itu begitu dekat sekarang, hanya beberapa meter darinya. Aura kekuatan dan ketenangan yang dia pancarkan begitu jelas terasa. Sienna mencoba untuk tetap tenang, namun entah mengapa, setiap detik yang berlalu, dia merasa ada ketegangan yang semakin mendalam di antara mereka berdua. Setiap kata yang diucapkan Adrian terasa penuh makna tersembunyi, dan meskipun dia berusaha untuk tidak terpengaruh, dia tahu bahwa sesuatu dalam pertemuan ini akan mengubah banyak hal. Sidang dimulai, namun pikiran Sienna tidak sepenuhnya fokus pada argumen hukum yang sedang dibahas. Semua yang dikatakannya terasa kabur, teredam oleh kehadiran Adrian yang terus mengganggu ketenangannya. Ketika Adrian berbicara, matanya akan selalu tertuju pada Sienna. Meskipun berbicara tentang perkara hukum, ada ketegangan yang tak terungkap di antara mereka—sebuah ketegangan yang datang dari tempat yang jauh lebih dalam daripada sekadar pekerjaan. --- Setelah sidang selesai, Sienna segera merapikan dokumen-dokumen di mejanya. Namun saat dia berbalik untuk meninggalkan ruang sidang, dia melihat sosok Adrian berdiri di pintu keluar, menunggunya. “Ms. Laurent,” panggilnya dengan suara yang begitu tenang, namun tetap penuh intensitas. “Maukah Anda menemani saya makan malam? Saya rasa kita perlu membahas lebih banyak tentang kasus ini.” Sienna berhenti sejenak. Dalam dunia hukum, mengundang klien untuk makan malam bisa berisiko. Terlebih lagi, mengingat reputasi Adrian, ini bisa berujung pada kesalahpahaman. Namun, dia tahu bahwa ada sesuatu yang tak bisa dia abaikan tentang pria ini—sebuah daya tarik yang tak bisa dijelaskan. Sesuatu yang membuatnya ragu untuk menolak. “Apa yang Anda inginkan, Tuan Voss?” tanya Sienna, berusaha menjaga ketenangan dalam suaranya. Adrian tersenyum, kali ini senyum yang lebih lebar, lebih penuh arti. "Hanya ingin berbicara lebih banyak, Ms. Laurent. Kita memiliki banyak yang harus dibicarakan, dan saya yakin Anda tahu betapa pentingnya hal itu." Sienna mengalihkan pandangannya sejenak, mempertimbangkan ajakan itu. Pada akhirnya, dia mengangguk perlahan. “Baiklah, Tuan Voss. Saya akan menemani Anda, tapi hanya untuk urusan pekerjaan.” “Tentu saja,” jawab Adrian, suara penuh keyakinan. “Hanya untuk urusan pekerjaan.” Sienna tahu, meskipun dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu hanya tentang pekerjaan, ada sesuatu yang lebih dalam yang mengikat mereka berdua dalam momen ini. Dia sudah terperangkap dalam permainan yang tak sepenuhnya dia pahami, dan mungkin, hanya waktu yang akan memberinya jawaban.Matahari baru saja naik saat Sienna terbangun dengan perasaan gelisah. Semalam, setelah pembicaraan mereka dengan Clara, pikirannya tak bisa berhenti berputar. Jika Marcus benar-benar merencanakan sesuatu yang lebih besar, maka Adrian dalam bahaya—dan itu berarti dia juga dalam bahaya.Adrian masih tertidur di sampingnya, dadanya naik turun dengan tenang. Sienna menatapnya sejenak, mengingat semua yang telah mereka lalui. Dia telah berusaha keras untuk menjauh dari kehidupan Adrian yang penuh intrik, tetapi kenyataannya, semakin dia mencoba keluar, semakin dalam dia terperangkap.Dengan hati-hati, dia bangkit dari tempat tidur dan menuju ke dapur untuk membuat kopi. Namun, sebelum dia sempat menyeduhnya, ponselnya bergetar di atas meja.Nomor tak dikenal.Sienna mengernyit, tetapi tetap mengangkatnya."Halo?"Suara berat di ujung sana terdengar dingin. "Kau harus menjauh darinya, Sienna."Jantungnya mencelos. "Siapa ini?""Kau tahu siapa. Jangan membuat segalanya lebih sulit dari yang
Pagi itu, sinar matahari yang lembut menyelinap melalui tirai kamar Adrian dan Sienna. Setelah sekian lama menghadapi berbagai badai dalam kehidupan mereka, hari-hari terasa lebih damai. Adrian telah meninggalkan dunia bisnis gelapnya dan menyerahkan perusahaannya kepada orang kepercayaannya. Kini, dia bisa menikmati kehidupan yang lebih tenang bersama Sienna.Sienna menggeliat di tempat tidur, merasakan kehangatan Adrian di sisinya. "Kau sudah bangun?" gumamnya dengan suara serak.Adrian tersenyum, mengusap rambutnya yang berantakan. "Aku sudah bangun sejak tadi. Aku hanya ingin menikmati momen ini lebih lama."Sienna tertawa kecil, lalu menatapnya dalam. "Siapa sangka kita akan sampai di titik ini?"Adrian menariknya ke dalam pelukan. "Aku selalu tahu bahwa aku ingin menghabiskan hidupku denganmu, Sienna."Namun, kedamaian mereka tak bertahan lama. Ponsel Sienna berbunyi, memecah kehangatan di antara mereka. Dia mengambilnya dan melihat nama di layar. Marcus.Sienna menegang. Dia me
Sienna terbangun lebih awal dari biasanya. Matahari baru saja muncul di ufuk timur, memancarkan cahaya keemasan yang menyinari kota. Dia menoleh ke samping dan melihat Adrian masih terlelap. Wajahnya tampak lelah, namun tetap menunjukkan ketegasan yang sama seperti biasa.Persidangan hari ini akan menjadi titik balik bagi mereka berdua. Jika Adrian terbukti bersalah, dia bisa kehilangan segalanya—bisnisnya, kebebasannya, bahkan mungkin hubungannya dengan Sienna. Tetapi jika dia menang, ini akan menjadi awal baru yang telah lama mereka impikan.Sienna menghela napas panjang sebelum bangkit dari tempat tidur dan menuju dapur. Saat dia sedang menyiapkan kopi, Adrian muncul dari belakang dan melingkarkan lengannya di pinggangnya."Kau sudah bangun?" suaranya serak, masih terbawa sisa kantuk.Sienna mengangguk. "Aku tidak bisa tidur nyenyak. Aku terlalu banyak berpikir."Adrian mengecup puncak kepalanya. "Apa kau siap?"Sienna menatapnya, mencoba mencari keteguhan dalam sorot matanya. "Aku
Sienna terbangun dengan perasaan gelisah. Matanya menatap layar ponselnya yang masih menunjukkan pesan terakhir yang ia terima tadi malam:“Adrian baru saja bertemu dengan Kiera di The Royale Club.”Dia menggigit bibirnya, mencoba menenangkan pikirannya. Ini bukan pertama kalinya dia menghadapi situasi di mana Adrian berhubungan dengan wanita dari masa lalunya, tapi kali ini berbeda. Kiera bukan hanya ancaman bagi hubungan mereka, tetapi juga musuh yang mencoba menjatuhkan Adrian dengan cara apa pun.Sienna menghela napas, mengumpulkan keberanian sebelum akhirnya bangkit dan bersiap untuk menghadapi hari.Saat dia keluar dari kamar, suara langkah kaki Adrian terdengar dari dapur. Pria itu tampak tenang seperti biasanya, seolah tidak ada yang terjadi.“Kau tidur nyenyak?” tanya Adrian sambil menyeduh kopi.Sienna menatapnya, mencari tanda-tanda kebohongan di wajahnya. “Aku mendengar kau bertemu dengan Kiera tadi malam.”Adrian mengangkat alisnya, kemudian meletakkan cangkirnya di meja.
Sienna membuka matanya perlahan, merasakan kehangatan tubuh Adrian yang masih tertidur di sampingnya. Semalaman mereka berbicara panjang tentang ancaman Marcus dan pengkhianatan dalam sistem hukum yang berusaha menjatuhkan Adrian. Namun, meskipun masalah itu terus menghantui mereka, malam sebelumnya menjadi tempat pelarian di mana mereka hanya memiliki satu sama lain.Sienna menggerakkan jemarinya di atas dada Adrian, merasakan detak jantungnya yang stabil. Namun, saat ia hendak beranjak dari tempat tidur, lengan Adrian melingkar di pinggangnya, menahannya."Jangan pergi dulu," suara berat Adrian terdengar serak karena baru bangun.Sienna tersenyum kecil. "Aku harus ke kantor. Kita masih harus mencari tahu siapa pengkhianat di dalam sistem hukum."Adrian membuka matanya dan menatapnya dengan penuh ketenangan. "Aku tahu. Tapi sebelum itu, aku ingin menikmati pagiku denganmu sebentar lagi."Sienna tertawa kecil sebelum akhirnya menyerah dan membiarkan dirinya tenggelam dalam pelukan Adr
Pagi itu, Sienna bangun dengan perasaan berat di dadanya. Pikirannya masih dipenuhi oleh dokumen yang Ethan berikan kemarin. Kasus Adrian semakin rumit, dan meskipun dia mempercayai Adrian, Sienna tidak bisa mengabaikan fakta bahwa seseorang dengan kekuatan besar berusaha menghancurkannya.Di sebelahnya, Adrian masih tertidur, napasnya teratur. Wajahnya yang biasanya penuh percaya diri terlihat lebih tenang saat tidur. Sienna ingin membangunkannya, ingin membahas rencana mereka selanjutnya, tapi dia tahu Adrian butuh istirahat.Sienna bangkit perlahan, berjalan menuju dapur untuk membuat kopi. Namun, saat dia membuka ponselnya, sebuah pesan masuk membuat jantungnya berdebar kencang.“Kau pikir kau bisa menyelamatkannya? Dia akan jatuh, dan kau juga.”Sienna langsung menunjukkan pesan itu kepada Adrian setelah dia bangun.“Ini semakin gila,” kata Sienna dengan nada frustrasi.Adrian mengambil ponselnya, membaca pesan itu, lalu mengerutkan dahi. “Ini bukan hanya ancaman biasa.”“Menurut
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments