LOGINDi tengah malam, aku berlutut lemas di ambang jendela, terengah-engah dengan napas berat, dan air liurku menetes tanpa bisa kucegah. Di belakangku, teman sekelas anakku dari sekolah olahraga itu merobek stoking hitamku dengan kasar, lalu meraba pantatku yang bulat dan montok. Dia mencengkeram rambutku erat dan berbisik dengan nada menggoda, "Tante, apa anakmu tahu, kalau kamu seliar ini?" Tepat saat itu, ayahnya juga masuk. "Nak, kamu masih kecil, banyak hal yang belum kamu pahami. Ayah akan mengajarimu..."
View MoreMasa evaluasi jabatan Rio akhirnya berhasil dilalui dengan lancar. Dalam waktu dekat, dewan direksi akan secara resmi mengangkatnya.Agenda tersebut dijadwalkan dibahas dalam rapat pemegang saham usai liburan.Rio meyakinkan suamiku bahwa saat liburan nanti, dia akan mengajakku ke hotel dan merekam semuanya.Suamiku memercayainya tanpa sedikit pun keraguan.Untuk menghindari kecurigaan dari suamiku, Rio menunda pengiriman video itu hingga rapat pemegang saham berlangsung setengah jalan.Saat video itu akhirnya diterima, suamiku menunjukkan ekspresi lega seolah beban berat terangkat.Ketika pengumuman pengangkatan Rio sebagai Direktur Regional Willsden diumumkan, suamiku melangkah ke atas panggung dengan wajah penuh kemenangan."Pak Rio dikenal sebagai pribadi yang jujur dan berdedikasi. Kini, dia berhasil diangkat sebagai direktur. Ini adalah pencapaian yang sepantasnya. Untuk merayakan promosi Pak Rio, saya telah menyiapkan hadiah istimewa. Silakan lihat ke layar besar."Raka menekan
Tidak lama setelah suamiku pergi, aku langsung pergi ke kantornya dan menunggunya sepanjang hari. Begitu dia keluar, aku mengirimnya pesan menanyakan apakah dia sudah pulang. Suamiku menjawab sedang lembur. Namun, nyatanya, dia berjalan sambil menggandeng tangan wanita yang kulihat pagi tadi, lalu masuk ke restoran di sebelah.Melihat mereka berpegangan tangan, hatiku terasa seperti disayat pisau.Suamiku benar-benar berselingkuh.Aku tidak ingat bagaimana aku bisa pulang ke rumah, yang kurasakan hanya air mata yang terus mengalir di sepanjang jalan.Aku berbaring di tempat tidur dan menatap langit-langit.Aku merasa tidak rela, juga merasa diriku begitu tidak berharga.Aku dan anakku bertahan hidup di kontrakan sempit, sementara dia bersenang-senang dengan wanita lain, menikmati kehidupan barunya.Saat aku begitu kesepian dan butuh pelampiasan, bahkan mainan pun pernah menjadi pelampiasanku, tapi aku tidak pernah punya niat untuk berselingkuh.Meskipun dipaksa seperti itu, aku tetap t
Pada saat itu, kepala sekolah menyadari raut wajahku yang tidak biasa dan bertanya, "Ibunya Bima, apa Anda nggak enak badan?"Aku seakan ingin bilang ada kebutuhan mendesak. rasanya aku ingin menerjang kepala sekolah atau pria mana pun yang ada di ruangan ini, tidak peduli itu siswa atau guru, asal bisa memenuhi keinginanku.Aku benar-benar hampir tidak bisa menahan diri, terlalu hampa...Namun, aku tidak boleh.Sorot mata peringatan Daren mengarah padaku. Aku tahu dia memaksaku untuk melanjutkan pidato tanpa berhenti.Aku hanya bisa menggeleng kepada kepala sekolah dan memberi isyarat bahwa aku baik-baik saja.Pidato berlanjut, Daren terus mengaktifkan getaran mainan kecil itu di momen-momen kritis.Hatiku merintih kesakitan, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.Yang lebih buruk, aku bisa merasakan cairan hangat mengalir turun dari pangkal pahaku seiring perubahan frekuensi mainan itu.Andai mikrofon tidak menangkap suaraku, mungkin semua orang bisa mendengar suara tetesan itu jatuh k
Hari Senin di sekolah anakku.Aku mengenakan pakaian sopan dan berdandan dengan rapi untuk membuat anakku bangga.Namun, saat menunggu giliran di bawah panggung, aku bertemu dengan Daren.Tanpa berkata apa pun, dia langsung menarikku ke toilet pria.Mengabaikan perlawananku, Daren membalikkan tubuhku dan menekanku ke wastafel, lalu tangannya meraih ke bawah rokku."Apa yang kamu lakukan? Lepaskan... Mm!"Daren menarik celana dalamku dengan kasar dan menjulurkan tangannya lebih dalam.Dari sini, suara guru di atas panggung yang sedang memuji prestasi anakku sudah terdengar.Aku menoleh memandang Daren, air mata sudah memenuhi mataku."Tante mohon, biarkan Tante naik ke panggung dulu untuk berpidato. Setelah selesai, baru kita bicarakan lagi... Tante mohon padamu..."Daren mengerutkan alisnya dengan wajah kesal, lalu perlahan menarik tangannya, membawa serta kelembapan yang tidak pantas di ujung jarinya.Baru saja aku lega, Daren tiba-tiba membuka lebar kakiku dan mengangkatnya tinggi.C






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.