LOGINHari sudah larut malam dan aku sedang berbaring di atas sebuah ranjang besar nan empuk. Tanganku diikat di kepala tempat tidur. Di depanku tampak sesosok pria yang tidak terlihat begitu jelas. Tidak jauh dari situ, kamera sudah dipasang. Lampunya yang berwarna merah tampak berkedip. Pria itu memegang seekor tikus kecil yang mencicit sambil tertawa dengan jahat. "Bagaimana biasanya kamu menunjukkannya di depan kamera? Sini kubantu."
View MorePria misterius itu pun mengarahkan kamera kepadaku dan menekan tombol daya. Aku menggelengkan kepala sambil merengek, tetapi itu justru membuatnya makin bersemangat."Sudah kubilang, kalau kamu nggak menuruti perintahku, akan kubuat kamu menjadi pusat perhatian di internet."Aku yang merasa putus asa dan ketakutan pun mencoba memohon ampun kepada pria misterius itu dengan mengerjap-ngerjapkan mataku.Akan tetapi, pria misterius itu sama sekali tidak berbelas kasihan. Dia mengambil semua mainan yang kusembunyikan di dalam lemari."Bukannya kamu selalu ingin membuat para penontonmu penasaran? Hari ini, akan kuberikan mereka tontonan yang bagus untuk dinikmati."Pria misterius itu mencari-cari di dalam kotak dan akhirnya memilih seekor tikus kecil."Ini saja. Wanita sepertimu pasti akan sangat suka dengan ini, 'kan?"Aku sontak menggelengkan kepala dengan panik, tetapi pria misterius itu makin berjalan mendekat.Prang!Tiba-tiba, kaca jendela kamarku dipecahkan."Jangan bergerak!"Jake be
Awalnya aku berpikir untuk terus berakting, tetapi rasa hangat saat ini dan rasa takut yang sudah melandaku selama beberapa hari terakhir membuat perasaanku terhadap Jake mulai berbeda.Saat aku mulai asyik bermesraan dengan Jake, tiba-tiba ponselku berdering.Nada dering yang dulu kusukai kini terasa berisik dan mengganggu."Nggak usah pedulikan."Jake menahan tanganku yang hendak meraih ponselku, lalu membalikkan tubuhku.Rasa takut justru menambah gairahku, aku bahkan mulai merasakan nikmatnya membalas dendam.Tiba-tiba, pintu rumahku diketuk.Tok, tok, tok!Setiap ketukannya terdengar begitu kencang seolah-olah siapa pun itu yang datang tidak akan berhenti sampai tujuannya tercapai.Aku sontak tersadar dan menyadari bahwa tujuan skenario hari ini sebenarnya adalah untuk memancing pria misterius itu keluar.Napas Jake terdengar terengah-engah seolah-olah dia akhirnya bisa kembali menenangkan diri setelah membuat keputusan besar. Dia pun mengisyaratkanku untuk mengenakan mantelku lag
[Halo, Pemandu! Tumben hari ini mulainya lebih awal?]Satu per satu penonton siaran langsung menyapaku, tetapi aku balik menyapa secara asal. Aku hanya berharap bisa melewati hari ini dengan aman.Sayangnya, seiring berjalannya siaran langsung, makin banyak orang menyadari ada yang salah.[Hei, si pemandu kenapa? Kelihatannya dari tadi gelisah sekali.][Dia terlihat seperti mau menangis. Dia kenapa, ya?][Apa hari ini nggak ada produk baru?]Namun, beberapa penonton yang memang berpengalaman dalam masalah ranjang sontak menyadari sesuatu. [Kenapa menurutku seperti ....]Sensasi aneh itu kembali membanjiriku dan aku pun kehilangan kendali.Tepat sebelum situasi menjadi kacau balau, ruang siaran langsungku kembali diblokir.Aku refleks berteriak sambil mencengkeram sandaran kursi komputer dengan erat.Rasanya aku seperti mau pingsan.Penampilanku membuat si pria misterius merasa senang, dia pun menghadiahiku dengan sebuah pesan baru.[Hari ini cukup sampai di sini. Jalan kita masih panja
Aku sontak memahami solusi yang Jake maksud, mulutku pun menganga lebar.Jangan bilang aku harus tinggal serumah dengan Jake ...."Atha, aku bukannya mau memanfaatkanmu, tapi menurutku hanya ada cara ini. Kalau kamu memang nggak setuju ... kita lapor polisi saja. Asalkan kita hati-hati, mungkin orang itu nggak akan tahu."Jantungku langsung berdebar dengan kencang. Menurutku melapor polisi adalah tindakan yang berisiko. Ini masalah yang melibatkan privasi dan aku tidak berani mengambil risiko.Setelah membulatkan tekad, aku menggigit bibirku dan mengangguk."Oke, aku setuju.""Ka ... kamu benar-benar setuju?"Ekspresi Jake terlihat tidak percaya.Aku hanya bisa menghela napas sambil tersenyum dengan getir. Apa boleh buat, hanya ini jalan keluarnya.Kami berdua pun membuat kesepakatan. Jake akan langsung menjemputku besok di rumah setelah bersiap-siap.Setelah berpamitan dengan Jake, aku kembali ke rumahku. Akan tetapi, langkahku sontak berhenti.Karena ada sebuah kotak baru di depan pi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.