Godaan Memikat Abang Ipar

Godaan Memikat Abang Ipar

By:  Hayatie Shabilla  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
67Chapters
5.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Pacaran dengan adiknya, bercinta dengan abangnya. Terdengar nyeleneh, bukan? Itulah yang dialami sama Kinara Putri. Mati-matian dia mempertahankan pendapatnya kalau pria yang dia cintai itu ialah Rega, pria baik, mencintainya dengan tulus dan tak pernah menyentuhnya walau di bibir. Akan tetapi, mati-matian pula Kaisar menggodanya, mulai dengan cara yang halus sampai cara kasar sekali pun. Sialnya, Kinara malah terpancing oleh bujuk rayu setan yang menyerupai pria tampan jantan mapan bernama Kaisar Lerian Widjaya itu. Fakta kalau Kaisar adalah abangnya Rega, sudah membuat Kinara kelimpungan. Kinara tak ingin menyakiti pacarnya, tapi kejadiannya ia malah menyakiti Rega. Fakta baru lagi seolah menyadarkan Kinara kalau dia tak boleh tergoda oleh Kaisar, karena pria itu adalah abang iparnya. Istri Kaisar yang bernama Luna adalah kakak Kinara yang sudah lama terpisah. Ke manakah sesungguhnya hati Kinara akan berlabuh? Akankah hatinya berlabuh pada pria yang tulus mencintainya atau malah terseret godaan berselingkuh dengan sang abang ipar? ***

View More
Godaan Memikat Abang Ipar Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Hayatie Shabilla
Halo ini author, makasih ya bagi yang udah baca, please tinggalkan komen, karena author juga pengen tahu kalian suka atau nggak sama karya ini. Terima kasih.
2022-08-17 10:29:12
0
67 Chapters
Menggantikan Elsa
"Nara, lo mau ya bantuin gue? Please?! Kali ini aja."   Kinara Putri, gadis muda berambut panjang terurai itu membuang nafas kasar ke samping kiri wajahnya. Ia sedang kesal, pada Elsa yang berlutut memohon bantuannya. Seakan jika tidak ditolong, Elsa akan mati hari ini juga.    "Sa, gue nggak ngerti kerja begituan."   "Nggak susah kok, Nara. Lo cuma harus menawari minuman aja pada tamu, mereka minta apa, tinggal lo kasih deh. Semalam ini doang, tolong ya!"    Lagi, Kinara membuang nafas kasar, disertai decakan. Bukan dia tidak tau, seperti apa pekerjaan Elsa di Scorpio Zone, salah satu klub malam ternama di kota itu. Namanya saja waiters, pelayan yang menawari minuman atau makanan pada pengunjung klub, tapi pasti ada layanan plus-plusnya juga. Itu yang Kinara tidak setuju. 
Read more
Pria Bajingan
 "Telepon sialan!" Kaisar Lerian Widjaya, pria tampan jantan dan mapan berusia 32 tahun yang menjadi pengunjung tetap ruang VVIP klub malam Scorpio Zone, mengutuk geram ponsel di saku celananya yang terus menjerit.  Ia yang sedang bermesraan dengan beberapa wanita sangat tidak senang, jeritan ponsel itu sangat mengganggu aktivitasnya. Tangannya yang lincah bergerilya di gundukan kembar si wanita jadi terhenti, padahal di bawah sana, adik kecilnya juga mulai menegang. Nanggung banget, kan?  "Apa perlu aku yang angkat dan mengaku sebagai pacar kamu, Kai?" tawar salah seorang wanita, seraya mengedip manja Kai yang berada di bawahnya. Sepertinya wanita itu sadar kalau Kai sangat terganggu dengan panggilan tersebut. Tidak. Tidak boleh. Kai yakin yang menelponnya pasti Luna.  Meski kepalanya berat oleh pengaruh alkohol, Kai masih bisa berpikir jernih soal Lu
Read more
Pacar Kinara; Rega
1 minggu kemudian.  Kinara berjalan beriringan dengan Cantika, cewek berhijab yang merupakan teman dekatnya. Sesekali mereka terlihat cekikikan bersama, entah hal seru apa yang sedang dibicarakan.  "Ngomong-ngomong, kamu nggak pulang bareng Rega? Kayaknya semingguan ini kamu lebih sering pulang sama aku deh." Meskipun Cantika berhijab, tapi dia tak munafik dan tak pernah melarang Nara untuk tak berpacaran. Dia malah mendukung Nara dekat dengan Rega, karena satu kampus juga tahu, cowok itu orangnya seperti apa.  "Belum tau, nih. Rega belum menghubungi gue." "Kalian berantem?" Menggeleng kepalanya. "Nggak. Siapa bilang?" Cantika menatap Nara dengan tatapan penuh minat. "Lah itu? Kamu bilang, Rega belum menghubungi? Memangnya harus Rega dulu yang nelpon baru kamu ngomong sama dia? Ini malam Minggu loh, Ra. Nggak ada rencana ng
Read more
Kaisar; Gila Bayang
Dua hari sebelum malam minggu.   Rapat sedang berlangsung dengan Kaisar sebagai pemimpinnya, tapi alih-alih berbicara menyampaikan masalah dalam rapat, Kai malah menunjuk sekretaris-nya yang berbicara menggantikannya.   Sedangkan Kai, hanya melamun. Lebih tepatnya, ia sedang terbayang dengan gadis yang Minggu kemarin ditemuinya di klub. Dilihat dari cara berpakaian, gadis itu adalah pekerja di klub tersebut, tapi begitu dia datang untuk mencari, Kai tak menemukan gadis itu di sana.   Ke mana lagi gue harus nyari dia, ya? Akhhh, gue udah benar-benar gila. Masa dengan membayangkan bibirnya aja, adik kecil gue udah langsung on.   "Baiklah, kalau tidak ada pertanyaan lagi, mungkin rapat kita sudahi saja." Pria muda yang merupakan sekretaris seorang Kaisar tampak memberi kode pada sang Bos, tapi Kai tidak menggubris, lebih tepatnya ta
Read more
Makan Malam
Tok tok tok.   "Itu pasti Rega! Cepat buka pintunya!" perintah nenek pada Nara yang duduk memeluk lutut sambil mengunyah permen karet. Tidak ada manis-manisnya jadi perempuan.   "Iya, ini juga mau bukain kok!" Nara beranjak dari kursi, tapi sebelumnya dia melepeh permen karet, mengatur tatanan rambutnya biar terlihat rapi dan cantik.   Masa cantik begini dibilang urakan sama nenek. Ck!  "Hai, kau sudah datang?" Entah pertanyaan macam apa yang Nara lontarkan. Jelas-jelas Rega berdiri di depannya, artinya sudah datang alias sudah tiba. Lalu, alih-alih mempersilakan masuk, Nara terdiam seraya memperhatikan Rega dari atas sampai bawah.   Cowok itu selalu dengan penampilan sederhananya, celana jins dan jaket yang membaluti badan tingginya. Nara tau, di dalam jaket itu, Rega pasti hanya mengenakan kaos
Read more
Mencari Di Klub
"Mau ke klub malam lagi? Berapa kali sih aku bilang, jangan ke sana. Sampai Kakek dan Mama tahu, mereka bisa marah besar, Kai." Protes Luna, wanita cantik yang merupakan istri tak dianggap oleh Kaisar.   Luna sudah turun dari mobil, sementara Kai masih dibalik kemudi, bersiap menuju ke tempat selanjutnya. Namun, Luna berusaha menahan.   "Itu tugas lo, ngerahasiain ini dari mereka." Kaisar menyahut acuh, padahal dalam hati kecilnya juga was-was kalau sampai Luna mengadu informasi sekecil apapun tentangnya pada kakek atau mama.   Bisa mati Kai.   "Kamu nggak dengar tadi mama bilang apa? Dia mau anak, Kai. Dia mau kita memberikan cucu."  "Masalahnya gue nggak mau making love sama lo, Luna." Tekan Kaisar pada kata making love tanpa memandang ke wajah sang istri. "Adik kecil gue nggak respon walau mel
Read more
Akhirnya Bertemu
Di kantor, Kaisar terus saja mematut layar ponsel pintarnya, padahal di meja kerja ada beberapa berkas yang harus dia periksa. Baginya sekarang, telpon atau SMS dari si Elsa lebih penting dibanding berkas-berkas pekerjaannya itu.   Kaisar juga tak mempedulikan, saat sekretarisnya datang meminta tanda tangannya. Dia malah menyuruh sang sekretaris keluar dari ruangannya dengan gerakan tangan mengusir. Sang sekretaris yang seorang pria sebaya dengannya itu pun keluar dengan wajah masam.   "Apa gue telpon Elsa itu aja ya?" Kaisar bertanya sendiri seolah menimbang-nimbang. Dia sudah tak sabar. Sedang Elsa belum memberinya kabar.   "Ah, nanti besar kepala pula tuh cewek," putusnya seraya mencebik bibir. Ponselnya ia taruh di meja kerja sementara Kaisar sendiri beranjak dari kursi kebangsaan, meregang otot-otot yang tersembunyi di balik kemejanya itu yang sudah lama tidak di
Read more
Dipanggil Sweety
Kinara sudah cukup kesal ketika Elsa mengirimi pesan mengajak bertemu, dan tanpa rasa bersalah, gadis genit itu malah mempertemukannya dengan pria yang waktu itu di klub malam yang telah mencuri ciuman pertamanya. Parahnya lagi, pria itu juga tampak memamerkan senyum puas ke arahnya. Menyebalkan sekali, bukan?  Lalu, panggilan macam apa itu tadi?  Sweety? Pacar? Fix, nggak salah lagi. Selain bajingan, pria itu benar-benar sudah gila. Apa jangan-jangan dia pasien rumah sakit jiwa yang lepas?  Tidak ingin bertemu dan punya masalah dengan pria gila itu, Kinara berlari menjauh dari area parkiran, mencari tempat persembunyian yang dikira aman, gudang yang terletak di belakang cafetaria kampus. Lagian ngapain sih dia sampai nyari gue ke mari?   Saat sedang bersembunyi, Kinara mendengar cacing dalam perutnya berdemo minta dikasih makan. Dia pun mering
Read more
Kepikiran Terus
Di rumahnya setelah makan malam sederhana bersama nenek, Kinara langsung meluru ke kamar. Dia sedang tidak ingin berbincang soal apapun, ingin tidur dan melupakan kejadian tak mengenakkan tadi siang. Kinara lelah merutuki dirinya sendiri yang bisa-bisanya menerima tumpangan Kaisar yang ingin mengantarnya pulang, walaupun pada akhirnya berhenti di tengah jalan.   Duh, kenapa jadi membahas Kaisar lagi sih?   Kinara menutup kepala dan telinganya dengan bantal berharap suara-suara aneh tidak merasukinya. Dia ingin tidur saja, semoga yang tadi itu semua mimpi.   Satu menit.  Lima menit.   Hingga sepuluh menit waktu berjalan yang di dominasi detak jam dinding dan kesunyian malam, Kinara rupanya tak kunjung tertidur. Memejam matanya sejenak, buka lagi, pejam lagi, buka lagi, begitu seterusnya hingga ia
Read more
Mimpi
Nara benar-benar bermimpi indah. Saking indahnya itu mimpi, terasa seperti nyata. Seorang gadis dengan baju kaos putih kebesaran dan celana pendek yang diduga adalah dirinya sendiri sedang bermain kejar-kejaran dengan seorang pemuda tampan yang mirip Rega. Mereka bermain kejar-kejaran di bibir pantai. Anehnya, disitu ada jemuran kain yang berkibar-kibar lalu mereka berlari melewatinya.   Seperti dalam drama Korea saja, kan? Ah, Kinara sampai senyam-senyum dalam tidurnya.  "Ayo, Ra! Kejar gue! Kalau berhasil, gue kasih hadiah." Begitu kata Rega dalam mimpinya sambil terus berlari, meminta Nara mengejarnya.   Nara pun tak mau kalah, dengan sekuat tenaga dia berlari, tapi anehnya, makin dikejar, makin Rega menjauh darinya. Apa-apaan sih ini?   Wajah Nara dalam tidurnya sempat merungut, karena Rega tak kunjung berhasil dia raih, padahal d
Read more
DMCA.com Protection Status