Goodbye Pacar

Goodbye Pacar

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-01
Oleh:  Dream.ownerOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Peringkat. 5 Ulasan-ulasan
10Bab
2.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Aku hanya ingin bilang, “Bertahan mencintai seseorang yang tak lagi mencintai kita itu sangat menyakitkan.” Dariku yang sedang patah hati, _Rindu. Cerita ini mengisahkan seorang gadis yang sangat-sangat mencintai kekasih hatinya bahkan rela mempertahankan hubungannya agar tidak berakhir dengan kata putus, meski sang pacar sudah tidak menganggapnya ada bahkan sudah menduakan cintanya. Seorang gadis bernama Rindu sampai rela berjuang sendirian untuk tetap bisa berada di sisi pria yang jadi cinta pertamanya yang berhasil membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya. Gadis ini rela bertahan meskipun sudah tidak dinginkan lagi, sudah terabaikan, sudah tidak dicintai lagi. Namun ia tetap berjuangan keras agar hubungan percintannya tidak berakhir dengan perpisahan. Namun sayangnya perjuangannya tak terbalaskan hingga kematianlah yang menjadi akhir dari kisah cintanya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

1~Kisah Rindu

Kalian tau rasanya jatuh cinta?

Tau rasanya dicintai?

Lalu, kalian tiba-tiba dicampakkan begitu saja.

Tau rasanya seperti apa?

Tidak diperhatikan lagi, tidak dianggap lagi, tidak dipedulikan lagi. Terabaikan.

Tau rasanya gimana?

Percaya pada seseorang yang berkomitmen untuk membahagiakan, namun malah memberikan kesedihan.

Gimana rasanya?

Memilih bertahan, memilih berjuang sendirian, memilih untuk tetap kecewa walaupun semakin menderita. Tau rasanya bagaimana?

Sakit. Iya, rasanya sakit memang. Entah pernah kalian alami atau tidak, namun itulah yang dialami oleh seorang gadis yang baru duduk di bangku kelas XI. Ia seorang gadis pendiam. Tidak banyak bicara tidak pula banyak tingkah. Ia gadis lugu yang tertutup. Ia seorang yang biasa saja. Tidak terlalu pintar dan tidak pula famous di sekolah. Ia seorang cewek yang sederhana. Ia bukan cewek yang gaul, ia saja hanya memiliki satu teman. Ia hanya berteman pada teman sebangkunya. Itupun karena teman sebangkunya sama sepertinya yang terasingkan. Mereka senasib dan cocok menjadi teman. Itulah faktanya.

Ia gadis yang suka menyendiri. Dari sikapnya yang tertutup itulah ia dijauhi. Banyak yang menghindarinya karena menganggapnya aneh. Namun ia tidak peduli. Hidupnya urusannya dan hidup mereka yang mengusik hidupnya itu urusan mereka. Ia memang berpikiran seperti itu. Ia tidak peduli jika orang-orang tidak ingin berteman padanya. Ia pun tidak memaksa. Di sekolah tugasnya mencari ilmu bukan untuk mencari teman apalagi lawan. Ia fokus saja pada pendidikannya dan fokus saja pada hidupnya yang sudah rumit jadi tidak sempat mengurusi kehidupan orang lain yang sibuk mengusik hidupnya.

Ia menjadi seorang yang pendiam bukan tanpa sebab. Hal tersebut karena sedari kecil ia terbiasa sendiri. Ia yatim piatu, gadis yang tanpa ayah dan ibu. Ayahnya sakit keras dan akhirnya meninggal. Sedangkan ibunya meninggal saat melahirkannya. Ia gadis sebatang kara yang tinggal bersama pamannya saja. Pamannya juga sebatang kara, pria duda yang ditinggal mantan istrinya yang berselingkuh darinya. Hidupnya sederhana. Tidak kaya tidak pula terlalu kekurangan harta. Setidaknya untuk makan sehari-hari masih bisa terpenuhi berkat pamannya yang bekerja sebagai karyawan di suatu perusahan yang cukup besar. walaupun hanya sebagai karyawan biasa.

Ia gadis yang banyak menyimpan kesedihan. Ia kurang kasih sayang dan perhatian. Pamannya selalu sibuk kerja dan tentu saja tidak banyak waktu untuk memberikannya perhatian. Terkadang ia iri melihat gadis-gadis sebayanya yang diantar jemput di sekolah. Sedangkan ia selalu pulang sendiri dengan berjalan kaki. Ia juga kadang iri melihat teman-teman sekolahnya yang diperhatikan oleh pacar mereka. Meskipun ia tidak tertarik dengan yang namanya pacaran namun ia sangat tertarik dengan perhatian kecil yang diberikan oleh pacar-pacar teman sekolahnya itu. Andai ia juga memiliki seorang pria yang juga memperlakukannya seperti gadis-gadis yang diliatnya di kantin sekolah. Tidak harus pacar sebatas sahabat saja tidak masalah. Namun sayangnya, itu hanya andaian saja. Ia merasa keinginannya agak mustahil. Gadis seperti ia ini mana ada yang mau. Ia jelek, dan aneh. Itu yang dikatakan orang-orang tentangnya. Jadi mana mungkin ada yang mau mendekatinya. Ia bukannya pesimis namun hanya melihat fakta saja. Mungkin saja akan ada yang menyukainya di suatu saat nanti tapi ia yakin orang itu bukan bagian dari teman sekolanya. Atau mungkin orang yang akan mendekatinya itu berasal dari planet lain.

Di sekolah kadang ia hanya berdiam diri di kelas, atau sesekali menghabiskan waktunya di perpustakan. Dan ke kantin ketika merasa lapar saja. Kadang ia juga mengisi waktunya dengan duduk sendiri di taman belakang sekolah. Sekedar untuk merenung, meratapi nasib malangnya yang belum juga berakhir. Untungnya ia memiliki satu teman baik di sekolah. Setidaknya ia memiliki teman untuk berbagi cerita atau untuk teman mengobrol saja. Memiliki satu teman namun orang itu sangat ia percaya. Temannya adalah teman sebangkunya. Temannya itu juga sama sepertinya yakni pendiam. Namun jika mereka berbicara mereka tidak terlihat dua gadis yang pendiam. Mereka terlihat dua orang normal. Tertawa jika obrolan mereka terdengar lucu dan sedih jika mereka membicarakan hal yang menyayat hati.

Menjadi gadis pendiam itu juga tidak menyenangkan. Ada kalanya ia merasa kesepian. Ingin juga ia memiliki banyak teman seperti teman-teman sekolahnya. Namun balik lagi, tidak ada yang mau berteman dengannya. Ia terlihat gadis cupu. Gadis kutu buku yang dianggap misterius. Terkadang ia juga dibully karena tidak memiliki ayah dan ibu. Ia juga dibilang gadis pembawa sial di sekolah. Hidupnya memang benar-benar menyedihkan. Tetapi ia gadis yang kuat. Ia tetap diam meski telinganya mulai panas mendengar perkataan-perkataan jahat yang menyakitinya. Ia tetap tegar dan tidak peduli. Walaupun terkadang ia menangis juga. Meratapi nasibnya yang sungguh menyedihkan ini.

Gadis pendiam ini selalu berdoa. Ia selalu meminta Tuhan mendatangkan seseorang yang baik hati yang menerimanya dengan segala kekurangannya. Ia ingin seseorang itu menghapus air matanya. Ia ingin seseorang itu membuatnya tersenyum dan melupakan segala kesedihannya. Ia selalu berharap doanya terkabul. Setiap hari ia mendoakan hal yang sama. Dan ia yakin suatu hari nanti doanya akan di dengat Tuhan dan seseorang itu akan datang.

Gadis pendiam ini adalah Rindu. Itu bukanlah sebuah rasa namun sebuah nama. Ia dinamai orang tuanya Rindu. Gadis berambut sebahu ini juga tidak tahu alasan kenapa orang tuanya menamainya Rindu. Ia hanya beranggapan orang tuanya memberi namanya Rindu karena mungkin orang tuanya akan selalu merindukannya setiap saat. Sehingga ia selalu dirindukan siapa saja yang mengenali dirinya. Namun sayang, bukan ialah yang dirindukan. Akan tetapi ialah yang merindukan orang-orang yang dikasihinya. Nama adalah sebuah doa. Dan itu adalah benar. Jika disuruh memilih ia tidak mau dinamai Rindu. Nama itu terlalu berat untuknya dan terbukti sekarang ia mengalami hidup yang berat. Dari kecil ia sudah menjalankan kehidupan yang menyedihkan. Dan sampai detik ini masih terus berjalan. Entah sampai kapan ia pun tidak tahu. Ia hanya berharap ia tidak menyerah pada keadaan.

Meski ucapannya kadang tak selaras dengan yang ia rasakan. Ia manusia. Normal baginya untuk menyerah. Untuk berhenti di saat tidak mampu bertahan lagi. Ia selalu mengatakan, "Aku kuat. Aku bisa melewati semua ini. Aku akan bahagia. Akan ada orang yang datang dan memberikan cinta untukku." Perkataan itu sama sekali bukan dari hatinya. Hatinya bilang, "Cukup sampai di sini. Kamu sudah berusaha. Sudah saatnya berhenti. Tidak perlu menjadi kuat. Menangislah jika hidup ini melelahkanmu."

Rindu tidak mendengarkan isi hatinya itu. Ia tidak mau menyerah. Ia akan berusaha untuk selalu tegar. Orang-orang tidak boleh tahu kesedihannya. Cukup dirinya dan Tuhan saja yang tahu.

"Aku kuat," ucapnya selalu disaat ia merasa terpuruk akan suatu keadaan. Ia selalu mensugesti dirinya untuk tetap tegar dikondisi apapun. Alasannya bertahan hanya karena ia ingin membalas jasa ibunya yang rela berkorban nyawa demi melahirkannya. Ia tidak boleh menyerah. Jika ia menyerah sama saja kematian ibunya sia-sia. Ibunya rela berkorban nyawa demi melahirkannya di dunia ini. Maka bagaimana pun keadaannya, ia harus tetap tegar. Ia harus tetap menjalankan hari-harinya walaupun dengan air mata.

***

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
CahyaGumilar79
tersentuh dengan kalimat yang tertulis dalam novel ini sungguh indah rangkain kata-katanya good job kak
2021-04-09 21:22:31
0
user avatar
Inz
Cerita ini menyentuh hingga ke lubuk hati🥺 Untuk author semangat, yah 💪❤️ Penasaran dengan ketabahan hati Rindu utk memenangkan hati Bintang 😍
2021-04-02 17:33:57
1
user avatar
BabyElle
Kisahnya mirip kyk aku bgt 😢😢
2021-04-02 09:38:51
2
user avatar
absurdaul
Ini fiksi atau kata hati ya? Ngena banget, semangat up ya kak
2021-04-02 09:12:47
1
user avatar
Rea Sheren
Kok nyesek ya rasanya kalau jadi Rindu? 😟 Tapi penasaran, jadi gimana dong? Ya baca terus 🤭
2021-04-02 09:00:28
1
10 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status