Hasrat Salah Kamar

Hasrat Salah Kamar

last updateLast Updated : 2024-07-12
By:  JolaSkyOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
21Chapters
702views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Allina hanya sedang berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk salah satu temannya tapi niat baiknya tidak berjalan mulus, ia justru terperangkap dalam situasi yang membingungkan. Seorang pria mengaku telah melakukan kesalahan yang tidak disengaja hingga membuat Allina berpeluang besar mengandung benih seorang pria asing. Alex, sosok pria penuh ambisi yang nekat mengambil keputusan gila demi menjadikan wanita pujaan pria itu sebagai miliknya seutuhnya. Tapi, siapa sangka, rencana itu justru merampas harga diri wanita lain dan membuat situasi semakin rumit.

View More

Chapter 1

Tanam Benih

“Aku gak mau nikah, apalagi punya anak. Kamu tahu kan aku ini model papan atas yang dituntut untuk selalu tampil sempurna? Jadi, aku gak bisa menerima tawaranmu ini.”

Bibir bervolume dipoles gincu merah menggoda itu baru saja melontarkan sebuah penolakan terpedas yang dirasakan oleh pria di depannya. Alex Alison, pria tampan kaya raya dengan segala pesona yang ia miliki mampu memikat hati wanita manapun yang melihatnya, tak terkecuali Dea. Model papan atas yang namanya sedang menjadi perbincangan publik karena kepiawaian dalam berpose juga berakting di depan kamera.

“Kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, aku permisi,” kata Dea kemudian beranjak dari tempatnya.

“Kamu menolakku hanya karena pekerjaan?” kata Alex menahan niat Dea untuk pergi. Setelah lama bungkam akhirnya Alex buka suara. Sebelah tangannya yang tergeletak di atas meja terkepal erat menahan malu dan gengsi yang dirampas habis akibat penolakan wanita di hadapannya.

Dea mengangguk penuh rasa yakin, kemudian berkata, “ya, karirku lebih penting dibandingkan harus mengorbankan diri bergumul dengan urusan rumah tangga yang melelahkan. Aku pergi dulu.”

Alex termangu, pandangannya tak lepas dari sosok yang kini melangkah semakin menjauh. Lekukan tubuh bak gitar spanyol milik Dea selalu berhasil membuatnya gila. Hanya dengan mencium aroma parfum Dea saja, fantasi Alex langsung melalang buana pada bayangan dirinya dan Dea bergulat di atas ranjang.

Tetapi, imajinasinya kini dibuyarkan  oleh penolakan yang baru saja Dea layangkan untuknya. Lima tahun perjuangan Alex untuk mendapatkan wanita itu berujung sia-sia ketika ia melihat sorot penuh yakin dari tatapan wanita pujaannya.

Geram karena dipermalukan, meski tak ada satupun yang peduli dengan perbincangan mereka di restoran ini, harga diri Alex terlalu tinggi. Penolakan adalah sebuah hinaan baginya. Dan Dea secara terang-terangan telah melakukannya.

“Kamu pikir dengan menolakku, masalah akan selesai sampai disitu, Dea? Lihat saja aku akan membalas semuanya!” ujar Alex bermonolog. Tatapannya masih terpaku ke arah daun pintu restoran yang tadi menyambut kedatangan mereka.

Di tengah kemelut amarah yang membuncah, sebuah ide tiba-tiba muncul di kepalanya. Alex merogoh saku jasnya mencari benda pipih multi fungsi untuk meraih seseorang dalam satu jentikan jari.

“Ya, halo?” Terdengar sahutan dari seberang telepon, senyum Alex mengembang saat menyadari rencananya bisa segera terealisasi.

“Gue butuh bantuan lo,” kata Alex terus terang. Senyum licik muncul di wajahnya yang tampan bak dewa dari kerajaan.

“Apa?”

Reza, orang yang berada di balik sambungan telepon yang terhubung dengan Alex saat ini bertanya bingung. Tanpa buang waktu lagi, Alex menjelaskan maksud dan tujuannya pada sahabatnya itu hingga ke detail diiringi senyum licik yang memgembang di wajah Alex.

Keesokan harinya, meski sudah mendapatkan penolakan dari Dea, Alex masih gencar mendekati wanita itu. Apalagi situasi saat ini sangat mendukung bagi Alex untuk menjalankan rencananya.

Mobil mewah milik Alex berhenti di lobi salah satu rumah sakit di daerah Jakarta Selatan. Ia sengaja menelpon Dea dan meminta wanita itu untuk menemaninya menjenguk salah satu rekan sejawat mereka yang sakit.

Kehadiran dua insan yang terlibat cinta bertepuk sebelah tangan itu menjadi sorotan orang-orang yang berlalu lalang di rumah sakit. Kecantikan dan ketampanan yang dimiliki Alex dan Dea tak ubahnya sebuah bentuk keajaiban tangan Tuhan yang paling sempurna.

Paras memikat dan pekerjaan yang kian melesat kerap kali membuat kehidupan mereka menjadi sumber kedengkian orang lain karena dianggap terlalu sempurna. Namun, di balik itu, tak banyak yang tahu bagaimana jatuh bangun perjuangan Alex untuk meraih hati wanita cantik berusia 27 tahun yang kini bersamanya.

“Alex, kamu bisa pergi lebih dulu. Aku ingin ke toilet sebentar,” kata Dea tiba-tiba menghentikan langkahnya.

“Oh, tidak apa. Aku akan menunggu kamu di sini,” balas Alex dengan senyum paling tulus yang ia miliki. Dea tak ambil pusing, ia melangkah menuju toilet yang tak jauh dari tempat mereka.

Kini, waktunya Alex menggencarkan rencananya. Kembali ia mengeluarkan ponsel dan menghubungi Reza.

“Halo, dia sekarang  ada di toilet. Dia memakai dress marun. Pastikan semuanya dilakukan dengan penuh pengawasan. Ingat, Reza. Gue gak mau ada kesalahan sedikitpun,” ucap Alex memperingati sahabatnya yang juga berprofesi sebagai dokter.

Tak sabar menunggu hasil rencananya, Alex menyeringai licik. Tak peduli sekeras apapun Dea menolaknya, wanita itu akan tetap jatuh ke tangan Alex meski harus menggunakan cara paling keji sekalipun.

Di dalam toilet wanita, seorang gadis baru saja keluar dari salah satu bilik setelah menuntaskan hasratnya. Ia berjalan ke arah wastafel di depannya. Membilas wajah lelah yang belakangan dipaksa untuk menunjukkan senyum palsu di hadapan banyak orang. Selesai membilas wajahnya yang basah dengan tisu, tiba-tiba seseorang dari arah belakang merengkuh tubuhnya yang mungil sambil membekap mulut gadis itu.

“Mmpph!! Shiapah khamu?” katanya sambil meronta. Segala kekuatan ia kerahkan agar terlepas dari situasi bahaya yang mengancamnya.

“Diamlah! Ikut aku sekarang!” ucap seorang pria yang dengan masker dan pakaian petugas medis. Dalam hitungan detik, pergerakan gadis itu melemah. Efek obat yang sudah dibubuhi di atas sapu tangan yang menutup mulutnya.

Tubuh wanita itu dibawa menuju ruangan lain di rumah sakit ini. Direbahkan di atas brankar dan dibiarkan terkulai lemas di sana. Reza membuka masker yang menutupi wajahnya sejak beberapa waktu lalu, permintaan sahabat sekaligus bosnya itu kerap kali membuat Reza geleng-geleng kepala.

Tak membuang waktu, ia langsung mengerahkan seluruh fokusnya untuk melakukan anestesi. Sebagai dokter kandungan, bukan hal asing baginya untuk melakukan hal ini.

Tiba saatnya sebuah cairan sperma milik Alex harus ditransfusi ke dalam rahim wanita di hadapannya melalui kateter halus dan sekian banyak prosedur yang harus ia lakukan.

“Beres sudah, tinggal menunggu hasilnya,” kata Reza puas. Akhirnya ia bisa menuntaskan pekerjaannya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Alex.

Pintu ruang bedah tiba-tiba terbuka, muncul Alex dengan wajah sumringah penuh harap setelah Reza mengabari pria itu untuk menemuinya.

“Bagaimana? Lo melakukannya dengan benar, kan? Pastikan setelah ini dia positif hamil benih gue,” kata Alex puas. Ia penasaran dengan kondisi Dea yang belum sadarkan diri di balik tirai penyekat.

“Gue sudah melakukannya sesuai dengan instruksi lo. Kalau kondisi rahimnya bagus, hasilnya akan seperti yang lo inginkan. Gila Lo! Gue gak nyangka lo bisa punya pikiran sepicik itu untuk menaklukan seorang wanita,” protes Reza. Selama rencana mereka berjalan, Reza kerap kali menahan napas dan memohon ampun pada Tuhan karena mengikuti ide gila sahabatnya.

“Itu balasan untuk dia yang sudah menginjak harga diri gue sebagai laki-laki. Lo tenang saja, nama lo gue jamin bersih.”

Alex melangkahkan kakinya menuju brangkar yang ditutupi oleh tirai setinggi langit-langit. Hendak memastikan seseorang yang ada di sana sebentar lagi akan menjadi ibu dari benih yang sudah ditanamkan Reza di rahim wanita itu.

Srek…

Tirai terbuka, menampakkan sosok wanita mengenakan dress marun sesuai arahannya pada Reza tadi. Namun, raut wajah Alex seketika berubah pias ketika melihat siapa wanita yang kini tergolek lemas di atas brankar.

“Za! Lo apakan dia?!” pekik Alex tanpa mengalihkan pandangannya dari wanita itu.

“Seperti yang lo minta tadi, gue sudah menanamkan benih lo di rahim dia,” balas Reza mendekat.

Deg!

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Niel
Alex kayaknya udah gak waras deh, masa bisa kepikiran buat hamilin anak orang kayak gitu ckckck
2024-07-14 21:47:52
0
21 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status