Hasrat Terlarang

Hasrat Terlarang

By:Β Β GustiΒ Β Ongoing
Language:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
127 ratings
34Chapters
17.9Kviews
Read
Add to library

Share:Β Β 

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Revan, aku merasa kau terlalu berlebihan untukku," ucap Gina dengan sedih. Revan menghempaskan tubuhnya, duduk sembari masih memegang wadah itu dan menatap Gina dengan sendu. "Aku melakukannya karna aku melihatmu berbeda dari wanita manapun." "Aku sudah menikah." "Aku tidak perduli!" "Maksudmu?" Revan meletakkan makanan itu dan meraih tangan Gina dengan lembut. "Izinkan aku menjagamu, mencintaimu." Gina terdiam, wajahnya berubah menjadi nanar menahan kesedihan hatinya yang pilu. Memang hidupnya akan bahagia bersama Revan, tapi bagaimana dengan orangtuanya Revan? Suaminya, Aston? Tante Fitri? Juga Vero, tunangan Revan. Air mata Gina menetes melihat sikap Revan. "Aku ...." Belum sempat Gina melanjutkan, sentuhan hangat bibir Revan sudah mendarat di bibir Gina. Hanya kecupan bibir, membuat Gina terdiam, membiarkan bibirnya dijamah Revan begitu saja. Apakah Gina akan tetap pada rumah tangganya? atau malah memilih Revan? Ig : MariaGustiSilaban

View More
Hasrat Terlarang Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Mufidah 1989
Ko gak di lanjut ka
2023-01-11 08:08:25
0
user avatar
seorin writernim
Wow, settingnya di bandung niihh asik aku hapal semua tmptnya. Aku dukung Gina & Revan aja ...
2021-08-09 12:04:51
0
user avatar
Roman
lnjutkan thorrr...
2021-08-01 19:42:17
0
user avatar
CandleMits
Iya, Rey Temenmu mulai gila, udah, gak apa Kamu cukup liatin aja, jangan ikut gilaπŸ˜‚
2021-06-17 09:02:48
4
user avatar
Akasiana
makinnn seruuuu thorr...
2021-06-16 20:46:17
0
user avatar
Ryanty_tian
terbakar api terlarang😍😍😍
2021-06-16 16:54:40
0
user avatar
Raifiza27
semangat up thor bucin kesayangan
2021-06-14 08:27:40
0
user avatar
Roman
Lanjutkan thor
2021-06-14 07:57:04
0
user avatar
sandrina
Makinnn sukaaa, banyakin bab yaa thorr... bagus bgttt novelnya
2021-06-13 23:06:39
0
user avatar
R B
thorr banyakin babnya.. biar gak gantung
2021-06-13 22:58:20
0
user avatar
CandleMits
Aduh, abis baca bab baru Kenapa aku takut Gewa keceplosan ya?
2021-06-13 22:25:59
0
user avatar
Roman
akhirnya aku menangissss di bab 18 thorrr... 😭😭😭
2021-06-12 06:58:12
0
user avatar
Ryanty_tian
aku top up hanya demi dirimu Gina😍😍😍😍aku tunggu bab banyaknya ya thor sayang😘😘😘😘
2021-06-10 00:24:58
3
user avatar
R B
pertama kali suka novel pebinor.....
2021-06-09 19:13:22
0
user avatar
M gu
Gue sudah hadir kemari author syg... udah sempet mager dari si kuning trnyata othorr pindah lapak πŸ˜„πŸ˜„
2021-06-09 18:37:33
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 9
34 Chapters
Bab 1 . Dunia ini Kejam
Gina Syakilla, itu namanya. Tentu saja nama yang sangat indah dan terasa sejuk ketika diucapkan. Bahkan seindah matanya yang berwarna cokelat terang, Gina berusia 20 tahun.Masih muda, energik, kelembutan hati yang luar biasa.Wanita itu terbiasa dipanggil dengan Sebutan 'Gin' atau 'Gina'.Ah, parasnya yang sangat cantik mampu membuat pria manapun terpelongo bahkan ter-kaku untuk beberapa detik melihat kecantikan alaminya. Memiliki watak penuh kelembutan pun yang alami juga.Tinggi yang pas untuk ukuran tubuhnya, 160cm.Ada hal yang lebih penting sebenarnya, Gina telah memiliki kekasih bernama Aston Nugraha. Pria dengan karakter yang urakan, berantakan, usia yang terpaut jauh lebih tua 2 tahun dari Gina. Memiliki warna mata hitam pekat, tinggi Aston sekitar 175cm. Untuk jenis tipe pria sepertinya cukup pas memang.Wajah yang baby face, meski memiliki tatapan mata selalu terlihat sinis dan tajam. Aston banyak diminati para wanita single, suda
Read more
Bab 2. Bekas Gambar Tangan
Gina terus berlari keluar rumah, dan mencoba untuk meredam tangisan pecahnya."Gina!" panggil Aston berteriak.Belum sampai di gerbang rumah, Aston sudah menarik keras tangan Gina."Apalagi Aston?""Gin, wanita yang dirumah aku itu cuma wanita panggilan saja," Aston mencoba membela diri."Aston, lalu kau anggap apa aku ini?" tanya Gina serak.Aston menggeram, lalu menatap sinis, "Kau tahu kenapa aku begitu? karena kau tidak memberikan kesucianmu untukku! kau paham!?" tekan Aston."Jadi, selama kita memiliki ikatan kau hanya menginginkan itu saja? kau tidak bisa menilaiku, yang jelas sangat mencintai dan memujamu?"Plakk!!Tamparan keras di pipi Gina, bahkan meninggalkan tanda merah dan panas. Gina semakin sesak dengan perlakuan Aston, bahkan perasaannya pun kini terasa perih.Tamparan keras itu berhasil membuat napas Gina terasa memburu, juga
Read more
Bab 3. Bukti Cinta Gina
Aston mencari bunga mawar merah, bunga favorite Gina. Tujuannya, ingin membujuk kekasihnya itu. Aston sudah sangat paham dengan sifat kekasihnya itu. Dengan diberikan bunga mawar saja, ia akan memaafkan Aston.Kembali mencintai dan memaafkan semua kesalahan Aston.Aston sudah menunggu Gina tepat diluar Toko. Menggenggam beberapa tangkai bunga mawar merah yang dibalut susunan bucket. Senyum tampan pria itu telah terpancar, bahkan matanya tak henti menatap dalam Toko.Gina dan Alya telah selesai dari pekerjaan lelah mereka, jam juga sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Gina telah bersiap untuk segera pulang, meski hatinya masih diliputi kesedihan mengingat perlakuan Aston. Gina tampak menyemangati dirinya sendiri meski sebenarnya ia pun mengalami masa sulit.Aston memang tipe pria urakan.Mereka berdua keluar dari Toko, Alya tetap menyemangati dengan senyuman. Sesekali membahas suatu hal ter
Read more
Bab 4. Dua Garis Merah
Semenjak percintaannya dengan Aston, ia semakin memantapkan hatinya hanya untuk Aston seorang. Hari-hari Gina begitu berwarna semenjak ia menyerahkan kesuciannya dengan Aston, pria itu semakin perhatian.Tidak sekali itu saja, mereka rutin melakukan hubungan suami istri itu meski mereka belum menikah. Gina menikmati, Aston juga merasakan hal yang sama. Bercinta dengan Gina adalah suatu hal yang menyenangkan, tidak terlebih pada Gina juga.Tidak memerdulikan apapun lagi, ia tetap mengiyakan apapun yang diinginkan Aston. Ia merasakan hatinya semakin berwarna, menggebu-gebu dan selalu merindukan Aston.Pagi sekali ia telah bangun, shift mereka telah ditetapkan pagi hari. Ia membiasakan dirinya untuk bangun pagi sekali agar tidak terlambat sampai Toko Roti. Namun, belum sempat ia melakukan aktivitas mandi ia merasakan gejolak perutnya kian menjadi ia mual dan terasa pusing sekali.Ia pijit keningnya, mualnya sem
Read more
Bab 5. Meminta Restu
"Cepat katakan!" tegas Aston."Kita harus berbicara empat mata, As," balas Gina masih terkatung."Apa begitu penting?" tanya Aston sinis.Gina menarik napas panjang, hatinya seakan terobek sulit mengungkapkan namun harus terpaksa mengatakan kebenaran yang sebenarnya.Aston menarik keras tangan Gina, teman Aston hanya melihat aneh sambil berbisik tidak tertarik. Mereka kini berada disebuah tempat sedikit sepi."Aston, kau menarik tanganku keras!" tukas Gina merasa pergelangan tangannya sakit.Aston melepaskan cengkraman erat tangannya, ia tampak menggertakan gigi dengan geram menatap Gina seakan ia adalah tumbal sasaran empuknya yang siap dimakan."Cepat, katakan!"Gina berusaha untuk tetap kuat, ia tidak bisa menutupi jika dirinya begitu kalut bahkan tidak tahu harus berbuat apalagi sekarang."Aku, hamil."
Read more
Bab 6. Setelah Menikah
Pernikahan digelar.Apakah pernikahan itu membuat ia merasa bahagia juga bangga? tentu saja ia merasa banyak tanda tanya. Salah satunya, dari menyewa kebaya pengantin padahal mereka keluarga terpandang namun kembali lagi Gina harus menelan rasa pahit itu.Ia tidak membangkang, ia terima dengan lapang hati.Impiannya sejak dulu bersama Aston kini terkabulkan, dalam kenyataan menyakitkan juga keadaan yang penuh luka. Ketika ia berharap Aston akan melindungi atau sekadar memberikan ia kebahagiaan malah tangisan dan rasa perih ia dapatkan.Pernikahan tanpa resepsi, hanya pernikahan sekadar berlangsung dirmahu namun membuat ia setidaknya mendapat status.Alya memilih tidak menghadiri, ia sejak awal sudah mengatakan tidak akan pernah setuju atas pernikahan mereka. Menolak keras Aston juga menentang pernikahan mereka namun Gina tetap kekeh mempertahankannya.Hati Gina?
Read more
Bab 7. Kehadiran Revan
Bandara Soekarno-Hatta, pesawat kelas bisnis telah mendarat dengan sempurna.Sosok tangan kekar, guratan halus di area tangan terlihat jelas. Ia menundukan kepalanya dengan elegan menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan. Bibir memerah tanda tidak mengisap rokok terlihat jelas.Penampilan begitu memesona dan yang lebih tepat, ia sangat tampan maksimal sehingga seisi pesawat tidak menghentikan pandangan dari pria tinggi, rahang tegas menunjukan kekuasaan sebagai pria terhormat dan mapan.Tatapan begitu memukau, siapa yang tidak langsung terpesona? apalagi jika sudah melihat manik matanya yang mencolok berwarna biru.Ya, pria tampan itu ialah Revan Alexander Djayaningrat, memiliki tinggi 180 cm, rambut sedikit keemasan membuat ia semakin terlihat sexy.Revan berusia 30 tahun, meski idak lagi dikatakan muda namun wajahnya awet bak formalin dan digilai semua wanita termasuk nega
Read more
Bab 8. Bertemunya Revan dan Gina
Revan tak henti menatap kecantikan Vero sepanjang mereka berjalan menuju Toko Roti, Vero bercerita panjang lebar pada Revan."Konsep apa untuk pertunangan kita nanti?" tanya Vero sumringah."Sederhana saja," jawab Revan."Baiklah, aku memiliki langganan tempat kue. Kita akan kesana, lalu ke butik untuk pakaian yang akan aku kenakan.""Baiklah, sesuai yang kamu mau saja sayang ...," balas Revan.Vero tersenyum dan bersikap manja, Revan pun menyetir dengan kecepatan standartd.Akhirnya mereka sampai tepat di depan Toko Roti tersebut. Vero menatap dengan mata binar, bangga ia akan memesan kue ditempat langganannya apalagi sudah cukup lama tidak kemari sehingga ia merindukan kedua wanita yang sudah menjadi temannya."Nah, itu dia."Revan mengangguk, "Baiklah, kamu lebih dulu masuk. Aku akan memarkirkan mobil," perintah Revan lembut.
Read more
Bab 9. Malaikat Tanpa Sayap
Malam pun menyambut, malam gelap itu membuat Gina semakin menggelap. Ia menunggu sang suami dengan perasaan hitam. Ia sudah tahu jika Aston tidak akan pernah mau datang menemuinya, ia saja yang terlalu percaya diri besar untuk berharap Aston-mencintainya.Aston pria keras, sampai kapanpun ia tidak akan mau meluluhkan hatinya termasuk menjemout atau sekadar memberikan perhatian lebih pada Gina."Menunggu Aston?" tanya Alya tidak berselera, sambil memasang jacketnya bergegas pulang."Iya, Al ... aku menunggu Aston menjemputku.""Dia bilang mau jemput kamu?"Tumben."Nggak, aku hanya berharap dia datang menjemputku. Itu saja," jawab Gina sekenanya."Gina?!" panggil seorang pria dibelakang mereka.Gina dan Alya kompak melirik, setelah melihat sosok siapa yang datang Alya membuang wajahnya. Sampai kapanpun, ia tidak akan menyukai semua sifat Aston, ia me
Read more
Bab 10. Kisah Gina
Bisakah ia sejenak dengan pria bermata biru ini?"Mari kubantu," tawar Revan.Revan membantunya berdiri, ia dapat merasakan wewangian tubuh Revan menguar di hidungnya. Sentuhan itu terasa membuat Gina semu juga merasakan sesuatu hal berbeda sedang tersentuh disekujur tubuhnya."M-maaf Pak!? Maaf jika aku membuat Bapak merasa terancam.""Nggak apa, kamu baik saja?" Revan masih membantu Gina.Revan membantunya duduk di kursi luar Toko roti, Gina mengelus perutnya smabil meringis menahan sakit."Dia suamimu?" tanya Revan pelan.Gina terdiam sejenak lalu mengangguk mengiyakan, "Ya, dia suamiku."Revan mengangguk paham, tanpa sengaja ia memperhatikan ada  darah dari sudut bibir Gina. Ia terlihat sangat tenang menanggapi namun terlihat meremang karena ingin mengobati luka itu."Ada darah di sudut bibirmu, apa kau ti
Read more
DMCA.com Protection Status