⚠️Mature content! Sandhya Sheina Aninditha sangat membenci Bosnya hingga ke tulang. Intinya, dia membenci siapa pun yang memiliki nama belakang Levanchois. Ia terpaksa bertahan menjadi karyawan di tempatnya bekerja hanya demi menyelesaikan misi rahasia, meskipun rekan kerjanya terus saja menyeret Sheina dalam permainan politik kantor yang sudah mengakar di salah satu perusahaan milik keluarga Levanchois. Well, enough is enough! Dia memutuskan untuk membalas dendam kepada mereka semua sebelum melemparkan surat pengunduran diri pada orang-orang yang selalu berusaha merusak kewarasannya sebagai karyawan berdedikasi. Sampai takdir membuatnya bertemu dengan pria paling berkuasa yang sialnya adalah salah satu anggota keluarga Levanchois. Kekuasaannya bahkan melampaui mantan Bosnya yang terkutuk. Oh, tidaaaak!! Bisakah dia membebaskan diri dari bayangan nama besar keluarga Levanchois? Kalian harus membantunya untuk segera mencari jalan keluar sebelum Sheina terperangkap semakin jauh dalam permainan konyol dan usaha saling mendominasi tak berujung ala mereka berdua. "Cepat tandatangani surat persetujuan ini jika tidak ingin melihat saya berulah lagi dan membuat nama perusahaan Anda kembali terancam, Pak. Saya juga tak akan sudi terjebak lebih lama di perusahaan terkutuk itu!" —Sandhya Sheina Aninditha "Kalau begitu tandatangani dulu penawaran kontrak baru denganku. Bukankah ini yang disebut simbiosis mutualisme dalam bisnis? Kau akan mendapatkan yang kau inginkan dengan terbebas dari sepupuku, begitu juga denganku." —Samuel Clark Levanchois Tandatangani Kontrak Cintamu Denganku dan aku pasti akan mendapatkanmu dengan cara yang tidak pernah kau bayangkan sebelumnya! KARENA WANITA SELALU INGIN DIPERJUANGKAN DENGAN CARA YANG MANIS, sekalipun dia tak percaya dengan komitmen.
View MoreAwas! Jebakan konten-konten dewasa.
"Pesona apa yang kau miliki hingga membuat banyak pria mencoba berebut ingin menjadi malaikat pelindungmu, Phoebe Amaya Breslin?"
"Jangan terlalu berlebihan begitu, Tuan Levanchois. Well, karena sekarang aku telah mendapatkan apa yang kuinginkan, dan juga sudah berhasil membantumu. Jadi, kupikir kesepakatan di antara kita telah selesai," Phoebe tersenyum simpul, memahami bahwa kata-kata pria ini hanyalah sindiran belaka. Dia bangkit dari tempat duduknya dan hendak melangkahkan kaki, tetapi dia segera berbalik dan berkata, "Aku juga sangat penasaran, pesona apa yang kamu miliki sampai membuat semua orang selalu mematuhimu, Tuan Levanchois?"
Pria itu hanya memberinya sebuah senyuman misterius.Saat pintu terbuka dan dia hendak pergi, tiba-tiba saja ada banyak sekali kilatan lampu kamera mengelilingi mereka. Merasa jika dia sedang dimanipulasi lagi, Phoebe menatap tajam pada pria yang sekarang berdiri tepat di sampingnya.Sebelum dia bisa mengucapkan sepatah kata pun, pria bermarga Levanchois itu meraih pinggangnya dan berbisik tepat di telinganya, "Apakah ini kekacauan lain yang kamu buat?"
Phoebe tidak bisa memberikan jawaban apa pun karena ia menjadi semakin bingung, membuat pria itu menariknya lebih dekat dan membawanya menuju ke arah lift pribadi yang berada tak jauh dari tempat mereka berada saat ini."Apa yang baru saja terjadi? Apakah kamu yakin ini bukan trik kotor lain yang kamu rencanakan?!" Phoebe berteriak frustasi padanya dengan tatapan kesal.
"Apa yang baru saja kau tuduhkan, Wild Kitten? Trik kotor? Bukankah kamu yang selalu memainkan trik kotor?" Pria itu berbicara dengan nada tenang seperti yang selalu dia lakukan. Kemudian dia mendekat, "Karena jika itu adalah trik kotorku maka aku akan melakukan hal ini di depan orang-orang itu,"—dia memojokkan tubuh Phoebe dengan kedua tangan yang memerangkap tubuhnya—"bukannya malah membawamu pergi menjauh dari mereka." Tubuh Phoebe sekarang terjebak di antara dinding lift dan tubuh berotot milik pria yang paling mengesalkan sedunia bagi Phoebe.
"Apa yang kamu lakukan?! I hate you to the bone, Loony!" pekik Phoebe panik sambil mencoba mendorong tubuh kekar di depannya agar segera menjauhi dirinya.
"Aku hanya sedang menunjukkan trik kotor macam apa yang akan kulakukan jika memang benar akulah pelakunya." Mata elang milik pria itu terpaku pada tatapan polos Phoebe yang kini sedang terdiam seolah mencoba mencerna perkataannya, 'Aku tidak akan menggunakan trik kotor apa pun lagi. Karena jika itu adalah rencanaku maka aku lebih memilih membuatmu datang kepadaku dengan kedua kakimu sendiri and I'll make you loving me to the bone, Sweetie,' monolognya tanpa mengalihkan tatapan tajamnya dari Phoebe barang sedetik pun.
Levanchois adalah nama lain dari mimpi buruk bagi Phoebe. Dia berusaha keras untuk melarikan diri sejauh mungkin dari cengkeraman pria paling berkuasa dan berpengaruh dari keluarga Levanchois dengan segenap kekuatan yang ia miliki. Sementara itu, Phoebe Amaya Breslin adalah satu-satunya gadis yang bisa membuatnya kembali menjadi dirinya sendiri tanpa harus mengkhawatirkan pandangan orang lain, persis sama seperti dahulu. Tentu saja, dia tidak akan pernah membiarkan gadisnya lepas lagi dengan mudah kali ini.
Ketika dua orang yang sama-sama kesulitan untuk mengungkapkan isi hati akhirnya harus bertemu di persimpangan takdir bernama,
Hello Love Sign
—✧✧✧—
Note:
Well: Baiklah.
Wild Kitten: Kucing liar (merujuk pada karakter yang sulit diatur)
I hate you to the bone, Loony: Aku benar-benar membencimu hingga ke tulang (sangat muak), Pria aneh.
and I'll make you loving me to the bone, Sweetie: dan aku akan membuatmu mencintaiku sampai ke tulang (sangat tergila-gila), Sayang.
Samuel merasa ada yang aneh dengan cengkeraman yang ia rasakan di bagian punggungnya. Tangan Phoebe terasa bergetar, membuat senyum jahilnya lenyap seketika. Wajah pucat Phoebe yang ia lihat saat Samuel membalikkan badan membuatnya semakin panik, “Phoebe, ada apa denganmu? Phoebe!” teriak Samuel, dengan sigap ia menangkap tubuh Phoebe yang sudah limbung dan hampir terjerembab ke atas lantai pualam. Samuel membopong tubuh lemas Phoebe kembali ke kamar. Sudah tentu nama Marsha pasti langsung terlintas di benaknya saat menghadapi situasi seperti ini.Marsha sampai dalam sekejap setelah mendapatkan kabar dari kakak sepupunya, “Infeksinya kambuh lagi, Kak. Sepertinya dia sedang stres berat dan terlalu lelah, aku udah bilang, ‘kan?” jelas Marsha. Tatapan dengan sorot mata menyelidik membuat Samuel menatap balik pada adik sepupunya.“Aku sudah memesan sarapan bergizi, kau bisa lihat sendiri di meja makan. Kenapa aku merasa sepertinya kau ma
Samuel segera menyita ponsel Phoebe dan meletakkannya bersisian dengan miliknya di atas meja yang terdekat dengan mereka, lalu membopong gadisnya tanpa berniat menjawab pertanyaan Phoebe. Tentu saja Phoebe menjadi kesal karena merasa diacuhkan, “Apa susahnya sih menjawab? Semua pria memang sama aja, sangat menyebalkan!” gerutu Phoebe dengan penuh penekanan yang sengaja tak ia tutupi.“Aku lelah sekali, Honey. Jika mereka membutuhkan kita, pasti mereka akan segera menghubungiku.”Benar juga batin Phoebe menyetujui perkataan Samuel, tapi mulutnya masih gatal untuk mendebat pria yang selalu muncul di saat tepat tiap kali ia butuhkan. Persis seperti sebuah kebetulan, “Kalau gitu jangan selalu menggendongku, nanti kalau tanganmu patah kau malah menyalahkanku,” sindir Phoebe sambil memutar bola matanya.“Tentu aja kau yang harus bertanggung jawab karena aku tak mengasuransikan tubuhku, Honey,” balas Samuel enteng.
Mereka segera sampai di rumah sakit tempat Phoebe di rawat tadi pagi. Sudah ada Marsheille yang baru saja sampai di East Medical Centre tempatnya bekerja selama ini.“Kalian tunggulah di sini dulu. Percayakan dia pada kami, Calon Kakak Ipar,” tutur Marsha sambil tersenyum ke arah Phoebe lalu mengangguk singkat pada Samuel. Setelahnya ia segera pergi untuk membantu menangani Juan.“Aku akan mengurus administrasinya, kau duduklah di sini dulu,” ajak Samuel sambil merangkul Phoebe yang terlihat masih syok.Saat Samuel kembali, ia mendapati seorang pria sedang mengelus kepala Phoebe sambil mendengarnya menceritakan kronologis singkat tentang kejadian yang menimpa Juan, “Aku takut Hwan, kenapa selalu seperti ini? Kenapa mereka?” lirih Phoebe sedikit terbata, tersedak dalam tangisnya.“Tenangkan dirimu, ada Marsha yang akan membantu tim medis khusus di sini. Kau percaya pada kami, ‘kan?” ujar Hwan dengan sua
“Kenapa kau gak istirahat dan malah sembunyi di sini? Harus ya, minta semuanya siap sebelum tengah malam? Memangnya belum puas tidur di bangsal rumah sakit?” cecar Franz yang muncul tanpa permisi. Kenapa juga dia butuh izin untuk mengganggu Phoebe saat sedang bekerja, jika Franz bisa bebas keluar masuk semua tempat rahasia milik Phoebe termasuk griya tawang ini? Dia bahkan sudah tahu seluk beluk tempat ini karena bisa muncul tiba-tiba dari tangga geser rahasia yang menghubungkan studio berperangkat editing di lantai satu dengan area baca sekaligus ruang kerja di lantai dua.Phoebe beranjak dari kursinya sambil melipat kedua tangan di dadanya, “Memang ya, gak ada yang namanya privasi kalau udah berhubungan sama Tuan Franz Hanssen. Ngapain pakai acara ke sini sore-sore, sih? Sekarang baru juga jam tujuh. Kalau dilihat orang ‘kan aku yang rugi! Terus apa gunanya benda persegi super canggihmu itu?! Kalau kau ke sini cuma untuk menceramahiku mendin
Ruangan VVIP East Medical Centre, York Ave, New York.,“Kak Samuel, apa dia wanita yang kau ceritakan saat kita lagi di Berlin kemarin? Pas acara malam amal itu?” tanya seorang wanita dengan jas snelli putih ciri khas seorang dokter dengan bordiran nama Audrey Marseille Levanchois di bagian dadanya.Pria yang dipanggil Samuel ini mengangguk dengan bibir tak bisa berhenti tersenyum sejak tadi saat menyadari Tuhan dan alam semesta selalu ada di pihaknya. Bagaimana tidak, jika kesempatan selalu saja datang padanya. Tepat seperti sekarang, saat ia merasa sangat penasaran dengan sosok wanita unik yang dilihatnya di Berlin malah wanita inilah yang menariknya mendekat dengan cara tak terduga.“Marsh, apa kau yakin dia akan segera siuman?” tanya Samuel pada adik sepupunya yang biasa dipanggil Marsha Levanchois.“Kak Sam gak sedang meremehkan pengalamanku menangani pasien, ‘kan? Sudah berapa kali Kakak menanyaka
Phoebe memang memejamkan kedua matanya, tapi saat ini di dalam kepalanya seperti sedang terjadi perang besar di tengah gurun yang mulai tersapu badai. Benar-benar kacau! Dia mulai berandai-andai, jika saja dia terlahir di keluarga sederhana yang hangat dan saling mendukung, pasti tidak akan ada lagi parasit yang mengganggu hidupnya demi hal-hal duniawi. Namun tunggu dulu, jika dia hidup di tengah keluarga sederhana, lalu bagaimana seandainya jika ada benalu yang ingin memanfaatkannya seperti apa yang selalu dialami olehnya dan beberapa anggota keluarga Breslin selama ini? Dia tidak ingin menjadi damsel in distress dengan berharap seorang kesatria rupawan dari golongan bangsawan akan datang ke hidupnya bak dongeng klasik yang selalu ia baca ketika masih kecil. Daripada bermimpi seperti remaja berusia belasan, lebih baik dia tetap menjalani kehidupan penuh persona dalam permainan politik di setiap lapisannya dengan nama belakang keluarga Breslin. Nama yang selalu menj
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments