Hello, My Destiny

Hello, My Destiny

last updateLast Updated : 2024-06-01
By:  Awan SenjaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
13Chapters
960views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Kita tidak pernah tahu ke mana takdir akan membawa. Bagaimana hukum alam bekerja. Kadang apa yang kita anggap tidak mungkin bisa saja terjadi jika Tuhan menghendakinya. *** Karena taruhan dengan sahabatnya, takdir membawa Armand Kafeel Pramudya mengenal sosok Miranda. Gadis desa yang bekerja di restoran berwajah pas-pasan. Kesederhanaan gadis itu membuat Armand, yang tidak percaya lagi akan cinta, takluk dengan gadis itu. Tidak peduli seberapa keras dia menyangkal. Mengatakan tidak mungkin. Namun karena perbedaan status sosial mereka yang jauh berbeda, Miranda tidak mudah semerta merta menerima perasaannya. Apalagi setelah mengetahui awal dia mendekati perempuan itu. Butuh usaha keras bagi Armand untuk meyakini Miranda. Bahwa dia tulus mencintai perempuan itu. Lantas bagaimana perjuangan Armand untuk membuat Mirand membuka hati untuknya? Dapatkah takdir menyatuhkan mereka kala perbedaan status sosial mereka yang begitu mencolok? ***

View More

Chapter 1

Bab 1

Sebuah restoran ternama di pusat kota ramai pengunjung. Tidak membiarkan para karyawan bersantai barang sejak. Kecuali saat jam istirahat. Maklum akhir pekan. Apalagi jam makan siang. Pengunjung yang datang dua kali lipat dari biasanya.

Di tengah keramaian itu, empat pria tampan memasuki restoran dengan angkuh. Beberapa gadis yang juga merupakan pengunjung restoran tersebut tampak membenahi penampilan mereka. Menarik perhatian empat pria tampan itu. Tapi, sayangnya empat pria tampan yang merupakan anak konglomerat itu tidak melirik. Berlalu begitu saja, mencari tempat duduk.

Setelah menemukan tempat duduk paling pojok agar tidak terlalu menarik perhatian, salah satu pria tampan itu memanggil karyawan restoran. Dia adalah Prince Kafeel Pramudya - Pewaris World Group. Sang pemeran utama. Wajah tampannya tidak dapat diragukan lagi. Dia memiliki mata elang mengintimidasi, hidung mancung, bibir tipis, serta alis yang tebal, dan rahang kokoh yang di tumbuhi bulu-bulu halus. Jangan lupakan tubuh liatnya yang begitu atletis. Dia bak dewa jelmaan dewa.

Yang menghampiri mereka Adalah Miranda - karyawan yang berwajah pas-pasan, atau bisa digolongkan jelek. Bibir tebal, hidung pesek, kening jenong, dan pipi temben. Berat badan 55 kg dengan tinggi badan 155 CM. Jauh sekali dari kesan menarik.

“Mau pesan apa, Mas?” Miranda bertanya dengan ramah. Memasang senyum terbaiknya.

“Kamu karyawan di sini?” alih-alih memberikan jawaban, Gio – salah satu pria tampan itu – yang merupakan seorang influncer sekaligus putra pejabat tinggi negara itu menatap saksama Miranda dari atas sampai bawah dengan alis bertaut. Perempuan itu tidak cantik seperti pramusaji yang dia pernah temui pada restoran pada umumnya.

Miranda yang diperhatikan begitu intens oleh pria itu merasa riskan. Tapi, dia berusaha tenang mengangguk, “Iya, Mas. Mau pesan apa?”

“Hah? Jelek sekali.” Gio menatap remeh Miranda, “Ganti yang lain. Yang cantik. Kami tidak ingin dilayani oleh kamu. Buruk rupa.”

Mendengar ucapan Gio, Miranda sebenarnya tersinggung. Tapi, karena tidak ingin membuat masalah dia berusaha mengontrol emosinya, berucap, “Tapi, yang lain sedang sibuk, Mas. Mas lihat sendiri, restoran sedang ramai pengunjung.”

“Pokoknya ganti, kami tidak mau kamu yang melayani. Yang cantik. Tapi, bukan kamu yang buruk rupa seperti kamu. Bukannya kenyang, adanya selera makan jadinya hilang. Lagi pula bagaimana bisa restoran sebagus ini memperkerjakan karyawan yang jelek seperti kamu?”

Miranda tidak pernah marah saat orang mengatakan jika dia jelek. Dia sadar kenyataan itu. Tetapi, dia tidak pernah suka orang meremehkan kinerjanya. Dia yang tadi berusaha tenang akhirnya meledak. Dengan penuh emosi dia berucap, “Maaf, jika saya mengecewakan Mas kenapa saya bisa bekerja di sini. Tetapi menurut saya semua orang berhak bekerja di mana pun selama mereka tekun tidak peduli mereka cantik atau pun jelek.”

“Kamu? Berani sekali menggurui saya?” Gio menatap Miranda dengan sengit, tidak terima ucapan perempuan itu, “Kamu mau dipecat? Saya bisa laporkan kamu kepada bos kamu?”

“Silakan saja jika, Mas, mau melaporkan saya. Saya tidak takut dipecat karena saya tidak melakukan kesalahan. Saya hanya mencoba membela diri jika kinerja saya diragukan hanya karena tidak berparas cantik.” Miranda menatap Gio tidak kalah sengit. Menantang. Dia tidak masalah jika harus kehilangan pekerjaannya dari pada direndahkan. Walau pun jelek dia punya harga diri.

Gio tersenyum sinis, “Jadi, kamu menantang saya? Baiklah, kalau begitu – “

Gio hendak berdiri, tapi Armand yang duduk di sebelahnya menahannya. Menggeleng kepala, “Jangan membuat keributan. Kalau kamu tidak ingin makan pergi saja.”

“Tapi, Mand, dia?”

Armand menatap penuh peringatan pada salah satu sahabatnya baiknya itu.

Ditatap begitu tajam oleh Armand, nyali Gio menciut. Tidak ada satupun di antara mereka yang berani jika Armand sudah marah. Maka dengan wajah masam dia kembali duduk.

“Baiklah, Mbak. Aku pesan ini dan ini,” ucap Marcus yang merupakan pewaris perusahaan Produsen food negara mereka – memutus suasana tegang tadi. Menunjuk beberapa gambar pada buku menu. Kemudian menyerahkan kepada yang lain.

Mereka juga melakukan hal yang sama. Pun dengan Gio, menyebutkan pesanannya dengan malas.

Miranda lekas mencatat pesanan mereka di captain order. Setelah itu melafazkan pesanan empat pria tampan itu.

Merasa apa yang dilafazkan Miranda benar semua, Marcus mengangguk.

“Pesanan kalian akan segera kami siapkan.” Sebelum pergi meninggalkan empat pria tampan itu, Miranda membungkuk rendah sebagai sopan santun.

***

“Woah, dia menarik sekali!” Leonel – yang merupakan seorang pengacara berdecak penuh kagum setelah kepergian Miranda.

“Kamu bilang perempuan itu menarik?” Dahi Gio mengernyit mendengar pernyataan sahabatnya itu, “Buta mata kamu, Leon? Gadis jelek seperti itu kamu bilang menarik?”

“Tidakkah dia memang menarik? Aku baru kali ini bertemu perempuan yang berani seperti dia. Melototi kamu. Bukan penuh kekaguman. Seperti perempuan sering kita temui, yang selalu menatap kita malu-malu. Sibuk mencari perhatian.”

Armand berdecih, “Pada dasarnya perempuan itu sama saja, Leon. Mereka itu suka yang uang dan pria yang menawan. Coba saja, Gio dekati perempuan itu besok, aku yakin perempuan itu akan lupa dengan harga dirinya tadi yang dia junjung tinggi. Dia langsung takluk pada Gio.”

“Armand benar,” timpal Gio, "Semua perempuan itu sebenarnya sama. dia tadi hanya sok jual mahal."

“Tapi menurutku dia bukan perempuan seperti itu, Mand. dia sepertinya memang sulit didekati,” timpal Marcus.

Leonel mengangguk, sependapat, “Iya, aku pikir juga begitu.”

“Aku berani bertaruh. Mobil Lamborghini Aventador SVJ Roadster Grigio Telesto boleh menjadi milikmu kalau ucapanku salah, Leon. Minta saja Gio mendekatinya," ucap Armand dengan penuh tantangan.

Leonel dan Marcus melirik Gio.

Gio menggeleng, “Sorry, aku tidak minat untuk mendekati gadis itu. Sekalipun hanya taruhan. Dia terlalu jelek untukku. Bagaimana aku mau mendekatinya jika menatapnya saja aku malas. Setidaknya dia ada manisnya sedikit. Tapi, ini... tidak ada sedikit pun ada yang menarik dari perempuan itu.”

Mendengar jawaban Gio, Leonel mendesah kecewa. Gagal untuk mendapatkan mobil mahal milik Armand

“Baiklah, kalau begitu aku yang mendekatinya,” cetus Armand.

“Kamu serius, Mand?” tanya Leon setengah tidak percaya.

Armand mengangguk mantap, “Jika dalam waktu seminggu aku gagal menjadikan perempuan itu kekasihku, mobilku menjadi milikmu, Leon.”

Tidak ingin menyia-nyiakan memiliki mobil mahal dengan secara Cuma-Cuma, Leon langsung sepakat, “Okey, awas ya kalau kamu ingkar. Kalian saksinya.” Ia melirik Gio dan Marcus.

Armand mendesis, “Kapan aku ingkar. Kamu boleh pegang ucapanku.”

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
13 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status